Rimuru Tempest X Omniverse (F...

By Yooo_Dayooo

12.8K 1K 1.3K

Dunia dimana semua orang memiliki kekuatan untuk melakukan segalanya. Kekuatan itu disebut dengan sihir dan s... More

Prolog
Chapter 1: Aku Terabaikan?
Chapter 2: Buku?
Chapter 3: Buku Misterius
Chapter 4: Dragon King Phantom
Chapter 5: Runtuhnya Dunia Bawah
Status Rimuru
Chapter 6: Bertemu Sang MC
Chapter 7: Konflik Yang Memanas
Chapter 8: Medan Perang
Chapter 9: Umat Manusia Terdesak!
Chapter 10: War....Again?
Chapter 11: Nasib Kedua Negara
Chapter 12: Kehancuran Planet yang Hampir Terjadi
Chapter 13: Kesaktian Reiji
Chapter 14: Ujung Peperangan
Chapter 15: Chibi Loli?!
Chapter 16: Rimuru si Pembuat Kekacauan
Chapter 17: Pergi ke Dunia Lain?
Chapter 18: Dunia atau Teman
Chapter 19: Waktu Yang Terbelit
Chapter 20: Ketenangan Sementara
QnA
Info Energy
Chapter 20.5: Rise of Demon King
Chapter 21: Realm Of Gods
Chapter 22: Pengkhianatan
Bab 23: Rimuru vs Diablo
Chapter 24: Master dan Butler
Chapter 25: Beginning of Chaos
Chapter 27: Rimuru vs Yoona
Chapter 28: Kekuatan yang Melampaui Ketiadaan
Chapter 29: Rachnea
Prolog SEASON 5
Chapter 1: Invasi di Alfheim
Chapter 2: Licik dan Kejam
Chapter 3: Shadow
Chapter 4: Bertemu Irregular
Chapter 5: Kota Fertus
Profil Rimuru Tempest
Chapter 6: Ancient Elf
Chapter 7: Kenalan dari Masa Lalu
Chapter 8: Monster God
SEGALANYA DI DROP

Chapter 26: Archdemon Lord vs Goddes of Multiverse

182 14 62
By Yooo_Dayooo

Yep, i've seen enough of internet today.

I think i need to wash my eyes💀

Random pic of female Rimuru.

Mungkin kalian bingung kenapa gw menjadikan Rimuru sebagai cewe.

Entah kenapa gw lebih milih gitu daripada genderless. Terserah kalian sih mau nanggepinnya gimana.

Soalnya Rimuru cantik bro, 💀

Anyway, enjoy the story!
-----------------------------------------------------------


Equistor dikeluarkan. Sebuah pedang yang di masa lalu, Rimuru tidak bisa menggunakannya dengan kekuatan penuh karena pedang tersebut hancur saat melawan Bargonauth.

Akan tetapi, saat ini, Rimuru memiliki kesempatan, untuk menunjukkan potensi sebenarnya dari pedang yang diciptakan menggunakan tubuh para dewa.

Sebuah kejahatan yang begitu dahsyat.

Dengan kekuatannya saat ini, ia merasakan seberapa jauh kekuatan Diablo saat ini.

Setidaknya, Diablo menjadi setara dengan salah satu dari keempat makhluk aura yang Rimuru temui sebelumnya. Berkat pengamatan Ciel, ia mampu menganalisis secara tepat.

Diablo:"kufufu....saya bahkan tidak mampu menghalau kemampuan investigasi anda.

Akan tetapi, saya akan memulai dengan sekuat tenaga."

Diablo membuka kedua tangannya.

Rimuru:"oh....datanglah."

Rimuru memegang pedangnya dengan tangan kanan, ia memajukannya ke depan dengan posisi diagonal.

Rimuru:"Kau sudah selesai menganalisa Venuzdonoa bukan?"

Ciel:"ya master. Saya sudah mereplikasi kemampuannya ke dalam pedang Equistor."

Diablo:"di dunia dimana seluruh dunia pararel ini berada, tidak ada konsep waktu, gravitasi dan berbagai hal yang bisa menyebabkan fenomena biasa di alam semesta.

Karena itu, bebaskanlah kekuatan anda...tuanku."

Diablo bergerak dengan kecepatan yang sangat-sangat tinggi. Ia mendekati Rimuru hampir instan. Kedekatannya mencapai 1 meter dan tangan kanan Diablo hendak menusukkan dirinya pada tubuh Rimuru untuk menghancurkan tubuh spiritualnya.

Rimuru menggunakan {Thought Acceleration} yang telah mencapai 1 miliyar kali. Selain itu, ia melepaskan skill pengganda kekuatan miliknya, yaitu {Super Mana Breeder Reactor}.

Cahaya muncul pada tubuh Rimuru.

Jarak 1 cm hampir dicapai oleh Diablo dari tubuh Rimuru, akan tetapi, sesaat kemudian, ia melihat sebuah percikan sihir di depannya.

Mereka termakan cahaya dengan kecepatan yang melebihi cahaya. Sihir Rimuru bergerak menelan mereka berdua ke dalamnya dalam waktu yang kurang dari sepersekian detik.

*BOOM!!

Sihirnya meledak seketika menghempaskan Diablo dengan kuat. Diablo keluar dari ledakan dengan tubuh tidak tergores. Namun ia mengeluarkan sedikit darah pada ujung mulutnya.

Diablo mengelapnya dengan tangan kiri.

Rimuru:"{Gilieriam Naviem}...."

Sihir Rimuru mulai meningkatkan kekuatan sendiri.

Ia melangkahkan kakinya ke depan.

Rimuru:"satu langkah..."

Satu langkah menggetarkan daerah di sekitar sana. Sihir Rimuru meningkatkan kekuatannya sendiri secara drastis.

Lonjakan kekuatannya bisa dirasakan oleh Diablo. Langkah pertama Rimuru menghasilkan sebuah sihir yang mencoba menghancurkan dirinya secara paksa.

Diablo:"...kufufu....jadi begitu...." Kata Diablo begitu ia merasakan sedikit getaran pada tubuhnya.

Rimuru mengangkat kaki kirinya.

Rimuru:"dua langkah..."

Lagi, sihir Rimuru bertambah kuat dan menambah getaran pada ruang disana. Begitu pula tekanan pada jiwa dan raga Diablo yang semakin membesar.

Diablo tertawa. Ia tersenyum tipis dengan lebar.

Diablo:"kufufu.....fufufu...

Jadi, itu kekuatan yang memperkuat sihir sendiri berkali-kali lipat.

Saya bahkan tidak mengerti bagaimana cara kerjanya....akan tetapi, saya akan melawan sekarang."

Rimuru hendak melangkahkan kakinya untuk yang ketiga kalinya.

Akan tetapi, senyuman Diablo membuat Rimuru agak risih.

Diablo:"$&#-@$...."

Rimuru melihat mulut Diablo bergerak mengatakan sesuatu.

Dan selanjutnya, yang terjadi, dunia tiba-tiba berubah menjadi sangat gelap. Sebuah kegelapan tidak terbatas.

Pandangan Rimuru hanya melihat sebuah kegelapan. Dari segala arah, ia hanya melihat kegelapan.

Rimuru:"....{Temptation King Azazel}...kah?"

[menilai dari kekuatannya, seharusnya skill seperti ini berada pada tingkatan yang sama dengan {God Eater} pada status anda saat menggunakan langkah ketiga ini.]

Diablo:"kufufu.....tepat sekali.

Selamat datang di duniaku, wahai Tuanku..."

Rimuru:"....kau memainkan sesuatu seperti ini huh..?

Kurasa aku mengerti apa yang Carrion lihat saat itu..."

Diablo:"kufufu...sebuah kehormatan bisa menjebak anda di dalam tempat ini.

Kalau begitu......{End of World}...!"

Dunia mulai kolaps.

Rimuru melihatnya di depan matanya sendiri. Keruntuhan dunia itu tidak hanya melukai dirinya, akan tetapi mulai merambat menuju tubuh spiritual miliknya.

Rimuru:"....skill kehancuran yah." Sambil mengangkat pedangnya, Rimuru berbicara dengan nada dingin.

Ia membuat kuda-kuda, dengan kecepatan yang melampaui kolapsnya dunia yang diciptakan Diablo.

Kehancuran tersebut terlambat mendatangi Rimuru.

Ia mengangkat pedangnya, Equistor melepaskan sejumlah aura hitam yang mengerikan dan tengkorak pada gagang pedangnya menyala.

Rimuru:"membosankan.....hancurkan dunia ini...Equistor."

*Sring...

Dunia terbelah. Keruntuhan dunia Diablo berhenti seketika setelah tebasan Rimuru yang melampaui kecepatan itu.

Sontak, satu tebasan itu langsung menghancurkan kegelapan tersebut seperti sebuah kaca yang dihancurkan.

Diablo:".....kufufu...ini di luar dugaan saya.

Skill tadi dapat menghancurkan satu Universe dengan mudahnya. Bahkan kecepatannya mendekati Instant."

Rimuru:"yah......Equistor adalah sebuah pedang yang melampaui hukum alam."

Ia mengatakannya sambil menaruh Equistor pada bahunya.

Setelah itu, Rimuru menurunkan pedangnya.

Rimuru:"ngomong-ngomong......" Kedua mata Rimuru bersinar.

Dalam kegelapan, kedua matanya terlihat seperti pemburu yang mendapatkan mangsanya di depan matanya.

Ekspresinya datar, akan tetapi kedua matanya melebar.

Rimuru:"Langkah keempat..."

Rimuru melangkahkan kakinya untuk yang keempat kalinya. Ruang disana mulai bergetar lebih hebat lagi.

Diablo mulai merasakan tekanan sihir Rimuru.

Diablo:"ugh.....kufufu....kali ini, jiwa saya yang benar-benar diremukkan yah."

Rimuru:"langkah kelima."

*BOOM...!

Terjadi sebuah ledakan sihir di sekitar Rimuru. Sihir tersebut merupakan hasil dari peningkatan kekuatan yang ia lakukan pada sihirnya menggunakan {Gilieriam Naviem}.

Langkah kelima membuat sihirnya lepas ke luar tubuhnya dan memperlihatkan warnanya.

Warna sihir Rimuru hitam pekat. Begitu pekat sehingga tidak ada cahaya yang bisa menembusnya dari celah terkecil sekalipun.

Rimuru tidak melangkahkan kakinya. Ia terbang mendekati Diablo yang tertunduk dan berlutut karena tekanan sihir Rimuru seperti sebuah gunung yang menghantam semut.

Diablo:"khhkk....."

Rimuru:"hei....apa kau sadar..." Dengan nada dingin dan tatapan mata yang tida menunjukkan emosi, Rimuru mengangkat kakinya di depan Diablo.

*Step....

Rimuru:"kau hanyalah seekor Iblis yang kupanggil.

Beraninya kau tidak menuruti perintahku..."

Langkah keenam dilakukan. Hal itu membuat beratnya tekanan sihir Rimuru menghantam Diablo terlalu keras.

Diablo berlutut lebih dalam dengan paksaan yang luar biasa.

Sebuah simbol di kedua mata Rimuru muncul. Simbol itu adalah Demon Eye of Chaos Destruction, sebuah kekuatan yang ia salin dari salah satu Raja Iblis Tirani yang pernah ia temui sebelumnya.

Mata iblisnya menusuk ke dalam tubuh Diablo. Rimuru mulai mencabik-cabik jiwa Diablo secara perlahan tanpa memikirkan apapun.

Tidak peduli apakah Diablo adalah temannya, Rimuru tidak memberikannya ampun sedikitpun. Ia menyiksanya secara perlahan dengan kekuatan besar dari Mata Iblis Kehancuran tersebut.

Diablo:"uhg....kufufu....ini kedua kalinya anda menginjak kepala saya seperti ini....."

Rimuru:"ya...dan ini akan menjadi terakhir kalinya kau hidup.

Selamat tinggal Diablo."

Kedua mata Rimuru bersinar terang. Simbol itu mulai merasuki tubuh Diablo.

Kekuatan itu, berada pada level yang berbeda. Ruang di dalam lorong Universe itu bergetar hebat. Banyak Universe yang saling bertabrakan satu sama lain, tidak terhitung berapa banyak Universe yang dihancurkan oleh mata Rimuru.

Sihir itu seperti sebuah bak air yang dijatuhkan dari ketinggian gedung pencakar langit. Ketika mata iblis Rimuru selesai menghancurkan jiwa dan raga Diablo, sihirnya meledak keluar.

Seketika, tubuh Diablo mulai retak dan terpecah menjadi debu hingga lenyap tanpa bersisa.

Rimuru:"....Sekuat inikah Diablo yang sekarang?

Aku perlu menggunakan langkah keenam dan Mata Iblis Kehancuran ini."

Rimuru berkedip dan kedua matanya kembali normal serta sihirnya yang begitu banyak dan kuat menghilang kembali ke dalam tubuh Rimuru.

Ia menyegel kembali skill {Super Mana Breeder Reactor}.

Rimuru:"teleportasi kembali ke tempat tadi.

Aku perlu menginterogasi diriku sendiri tadi....kenapa dia melakukan ini."

[Baik master.

Mulai mengkalkulasi titik koordinat.................gagal..]

Rimuru:"...ulangi lagi."

[Baik..mengulang proses.......gagal.

Master, ada sebuah kekuatan misterius yang diperkirakan sama jenisnya dengan empat makhluk yang anda temui tadi.]

Rimuru:"...Aura kah..? Kalian naga, apa kalian tau siapa dia?"

Rimuru tau bahwa itu adalah dirinya di masa dan garis waktu lain yang mana sangat berbeda dengan dirinya saat ini.

Entah dari segi kelamin ataupun sifat. Ia menyadarinya sedari awal ketika melihatnya sekilas.

Namun, Rimuru memilih untuk menanyakan hal itu pada Zhi Xiang atau Lu Xiaoling, tentang keberadaan dirinya di masa lalu.

Seharusnya, dua eksistensi yang sama yang berada pada garis waktu yang berbeda tidak bisa berada pada satu tempat yang sama. Mereka akan langsung saling menyatu dan menciptakan keberadaan baru yang merupakan gabungan dari keduanya.

Akan tetapi, entah bagaimana caranya, dirinya saat ini dengan dirinya versi perempuan tidak menyatu.

Sebaliknya, tidak ada tanda-tanda bahwa mereka berdua akan saling menyatu.

Dengan kata lain, ada sesuatu yang tidak Rimuru ketahui. Sebuah kekuatan misterius yang jenisnya sama dengan milik kedua Naga yang ia dapatkan tadi.

Zhi Xiang:"....maafkan aku..Tuan Rimuru.

Selain keempat orang tadi, tidak ada orang yang kami sebut sebagai Immortal telah naik ke ranah kami...."

Rimuru:".....huh...?"

Lu Xiaoling:"ya....kami bisa melihatnya bahwa Auranya memiliki karakteristik Mortal dan Immortal.

Jika kemunculannya saat ini merupakan sesuatu yang tiba-tiba terjadi, maka ada kemungkinan eksistensi itu tidak seharusnya berada pada garis waktu ini.

Ia berada di masa depan dan memutuskan untuk kembali ke masa lalu dengan tujuan yang tidak saya ketahui....."

Rimuru:"...menembus garis waktu."

[Presentase kejadian tersebut telah terjadi mendekati 100% master.

Saya menyarankan untuk berbicara dengannya sebelum mengambil tindakan, ini berkaitan dengan diri anda sendiri.]

Rimuru:"ya....aku tau.

Teleportasi menuju titik terdekat, aku akan mencoba memulainya dari garis yang sedikit lebih ke belakang."

[Baik..]

Instant, Ciel mengkalkulasikan titik koordinat dimana Rimuru akan tiba secara Instant.

Akan tetapi, ketika Ciel menggunakan sihir teleportasi, tidak ada yang berpindah dari sana. Ciel mencobanya lagi dengan kecepatan tinggi dan hasilnya tetap nihil.

Rimuru:"ada apa?..." Rimuru telah menunggu dan ia mulai merasa kesal.

[Maaf...ada sesuatu yang menghalangi jalan teleportasi. Salah satu cara untuk keluar dari sini adalah pergi menuju salah satu dunia.]

Rimuru:"...hahh... merepotkan."

Rimuru mengangkat Equistor dengan tangan kanan.

Ia mengarahkan pandangannya kebawah.

Rimuru:"hancurkan saja tempat ini..."

Equistor bersinar terang. Kabut hitamnya menyala-nyala.

Ketika Rimuru hendak menebas, tangannya dihentikan oleh seseorang dan membuatnya berhenti.

Rimuru:"siapa kau...." Tanpa melirik ke belakang, Rimuru berbicara dengan nada dingin.

Diablo:"kufufu....saya tidak akan mati semudah itu...."

Rimuru:"Diablo-!!"

*BAAMM!!!

Rimuru terkena pukulan yang keras pada perutnya.

Rimuru:"ghahkk...!" Untuk pertama kalinya setelah beberapa ratus ribu tahun, Rimuru merasakan rasa sakit pada perutnya.

Ia terpental jauh dengan kecepatan cahaya.

Berkat sihirnya, Rimuru kembali pada posisinya lalu berdiri dan menengok ke arah Diablo.

Rimuru:"....ini...rasa sakit...? Bukankah aku memiliki {Pain Nullification}?"

[Skill tersebut telah dinetralkan ketika Diablo memukul anda.

Dengan data-data yang telah dikumpulkan, apakah anda ingin membuat skill yang meniadakan kekuatan yang mampu meniadakan resistensi anda?]

Rimuru:"lakukan..."

Meskipun Rimuru tidak mengeluarkan darah, ia merasakan rasa sakit seperti ditabrak oleh mobil pada perutnya.

Dan itu membuatnya terguncang sedikit selama sesaat. Akan tetapi, hal itu langsung ditangani oleh Rimuru dengan cepat.

Dengan cheat yang Rimuru miliki yang disebut sebagai {Manas: [Ciel]}, ia menciptakan sebuah skill yang mampu meniadakan sebuah kekuatan yang mampu meniadakan resistensi.

Seperti sebuah counter. Air dengan api dan lain sebagainya. Akan tetapi, skill ini meniban hal itu dengan mudah.

Singkatnya, jika ada sebuah kekuatan yang mampu meniadakan segala jenis resistensi, kekuatan ini mampu meniadakan kekuatan tersebut.

[Memulai menciptakan resistensi baru................................selesai.

{Nullify of Nullification} telah tercipta. Sebuah skill yang mampu meniadakan segala jenis kekuatan yang mampu meniadakan resistensi terhadap segala hal telah tercipta.

Ini adalah skill pasif dan akan aktif selama anda membutuhkannya.]

Rimuru:"bagus...."

Rimuru menghunuskan pedangnya.

Diablo:"kufufu....bagaimana... Rimuru-sama?

Saya mampu melukai anda dan tubuh spiritual anda dengan mudah.

Apakah itu membuat anda merasa gelisah?"

Rimuru:"oh... tidak-tidak....sebaliknya..."

Rimuru memasang kuda-kuda bertarung.

Rimuru:"kupikir...ini akan menjadi penyiksaan yang menyenangkan."

Diablo:"kufufu.....kalau begitu, saya tidak akan segan melakukan itu pada anda..."

Diablo mengeluarkan sayap iblisnya. Enam sayap iblis yang besar dan kuat keluar dari punggung Diablo.

Rimuru:"ciptakan sebuah skill penghancur yang berulang...akan kulibas habis jiwanya saat ini juga...."

[Baik...]

Sihir Rimuru begitu dahsyat. Kekuatan sihirnya mulai meningkat lagi ke titik semula dimana Rimuru telah melangkahkan kakinya untuk yang keenam kalinya menggunakan {Gilieriam Naviem}.

Akan tetapi, ia tidak menggunakan Mata Iblis Kehancuran. Rimuru mulai mengaktifkan kekuatan dari Equistor.

Rimuru:"{Law Slicer}...{End of Entity}..."

Pedang Rimuru mengandung kekuatan sihir yang besar.

Ia mengangkat pedangnya, bersamaan dengan Diablo yang mengangkat tangan kirinya dengan sebuah bola energi hitam di tangan kirinya.

Diablo:"seperti yang saya duga.

Kelihatannya...anda tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan....kufufu."

Setelah merasakan seberapa besar kejahatan yang bisa dirasakan dari Rimuru, Diablo telah menarik kesimpulan bahwa Rimuru saat ini tidak lagi memiliki rasa kasihan.

Ia hanya melihat Diablo sebagai musuh, bukan sebagai teman atau rekan, melainkan seorang musuh yang harus dibunuh, apapun yang terjadi.

Hanya kematian yang akan mendatangi Diablo. Itulah yang ia rasakan ketika berhadapan dengan Rimuru saat ini.

Diablo:"{End of World}....."

Tangan Rimuru tertahan. Ia tidak bisa bergerak maupun melirik ke arah manapun. Pikirannya berjalan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dan segera mencari penyelesaian untuk situasinya saat ini.

Rimuru:"......"

Sekali lagi, dunia mulai retak. Yang mana akan membawa mereka semua ke arah kehancuran total. Tubuh Spiritual Rimuru bahkan mulai diretakkan. Kekuatan seperti itu, merupakan sesuatu yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Padahal, Rimuru telah meningkatkan kekuatan sihirnya menggunakan {Gilieriam Naviem}, apalagi pada langkah keenam yang membuat sihirnya berada pada titik maksimum dimana sebelum penghancuran dunia dilakukan.

Ditambah Equistor dan skill {Law Slicer} yang mampu memotong hukum apapun. Entah itu hukum dimana senjata yang lebih lemah tidak bisa memotong benda yang lebih keras maupun hukum dimana sebuah pedang tidak akan mengenai sasaran apabila diayunkan dari jarak jauh.

Rimuru mampu menghilangkan hukum tersebut. Equistor asalnya merupakan sebuah senjata yang mampu memutus hukum alam apapun. Bahkan waktu.

Jika mati karena ditebas menggunakan pedang itu, maka target tidak akan pernah bisa dihidupkan kembali. Meskipun berbalik ke masa lalu dimana targetnya belum dibunuh, itu tetaplah tidak bisa dilakukan. Dengan kata lain, pada garis waktu manapun, jika target terbunuh menggunakan pedang Equistor, maka seluruh eksistensinya akan musnah.

Sekaligus sebuah skill lainnya, yaitu {End of Entity}, adalah sebuah skill yang akan mengakhiri eksistensi seseorang jika terbunuh menggunakan pedang itu.

Namun, Rimuru tidak bisa bergerak, menggerakkan pedangnya untuk memutus segala kemungkinan tubuhnya hancur bersama dengan dunia itu tidak bisa ia lakukan tanpa memerintahkan pedangnya.

Diablo:"selamat tinggal..."

Ketik Diablo berpikir dia sudah menang, Rimuru telah selesai mengobservasi seluruh dunia kecil yang diciptakan Diablo untuk menghancurkannya.

[Selesai.

Memulai melepaskan {Turn Null}....]

Energi ketiadaan yang begitu besar langsung menembus dunia kecil Diablo.

Rimuru bisa bergerak, dan dalam sekejap, ia menghancurkan seisi dunia kecil Diablo dengan tebasan yang terlalu cepat untuk dilihat.

Dunia itu tercincang dan runtuh seketika dan menunjukkan Rimuru yang berhasil keluar dari sana.

Rimuru:".....kau sungguh meremehkan ku yah.."

Diablo:".....anda terus membuat saya tidak bisa berkata-kata."

Rimuru:"yah...itu karena kau tidak bisa mencapaiku..."

Rimuru menghunuskan pedangnya ke arah Diablo.

Kedua matanya bersinar. Menunjukkan bahwa dirinya memerintahkan Equistor untuk melakukan sesuatu.

Rimuru:"Matilah dengan pedang ini..."

Dengan perintahnya, Rimuru telah membuat sebuah target eksistensi bernama 'Diablo'. Jiwa, raga dan kesadaran akan dimusnahkan dengan pedang itu.

Diablo:"khuuh...!"

Diablo merasakan rasa sakit yang hebat. Seluruh jiwanya dikoyak-koyak oleh sesuatu bersama dengan raga dan kesadarannya.

Dalam waktu beberapa detik, Diablo mati tanpa bisa berbuat apa-apa di hadapan Rimuru untuk melepaskan dirinya.

Sekali Rimuru berniat menyerang, maka seluruh kemungkinan Diablo berhasil selamat akan langsung turun drastis menjadi 0%. Ia tidak akan selamat dari Rimuru.

Rimuru:"...jiwanya sudah kuhancurkan.

Seharusnya begitu. Bagaimana bisa dia hidup kembali?"

[Master....ada dua eksistensi lagi yang datang.]

Rimuru menengok ke arah belakang dimana Ciel telah memberikan lokasi dua eksistensi tersebut.

Mata Rimuru melihat. Dua orang yang sangat familiar. Mereka sama dan sama.

Tidak ada bedanya, sedikitpun tidak ada.

Rimuru:".....ini melanggar.....bagaimana bisa...?

Dia bukanlah kloning ataupun pemindahan jiwa. Mereka berdua sama..." Ucapnya begitu melihat dua Diablo jauh di depan sana.

Dengan sangat cepat, mereka berdua menerjang Rimuru lalu mulai menyerang secara agresif dan brutal.

Rimuru menahan cakar mereka dengan pedang dan tangannya. Menangkisnya dan memukulnya hingga terpental jauh.

Mereka bergerak di luar angkasa dengan kecepatan melebihi cahaya.

Saking cepatnya, mereka meninggalkan jejak bayangan di setiap jalur mereka bergerak. Dan hampir setiap 1 Mili mereka bergerak, 1000 gerakan dilakukan hingga memenuhi angkasa dengan bayangan mereka.

Rimuru menangkis tusukan yang hendak mengincar kepalanya dengan menangkap tangan Diablo.

Diablo yang lain mengambil kesempatan, ia menembakkan sebuah laser hitam besar di depan wajah Rimuru.

Ketika itu terjadi, Rimuru menundukkan kepalanya ke belakang dengan sangat cepat.

Akan tetapi, poninya terkena laser tersebut. Akibatnya, ia mengerutkan wajahnya secara kesal.

Dengan kecepatan tinggi, Rimuru mengayunkan Equistor dan membelah jiwa raga dua Diablo.

Seketika, mereka berdua tercincang dan hilang menjadi debu.

[Datang lagi! Kali ini 100!]

Rimuru:"....100..?

Kalau begitu..."

Rimuru mengaktifkan mata Iblis kehancuran.

Dengan kekuatan sihir yang begitu tinggi dan mata iblis kehancurannya, Rimuru mulai menghancurkan jiwa mereka dengan sangat cepat.

Bantuan dari beberapa skillnya membuatnya mampu menghancurkan mereka semua dari jarak yang sangat jauh.

Beberapa portal muncul di sekitar Rimuru dalam jarak dekat dan hendak menggapai Rimuru.

Dari dalam sana, tangan Diablo keluar dengan niat menariknya ke dalam sana.

Akan tetapi, Rimuru telah menargetkan sebuah eksistensi bernama 'Diablo' untuk mati di tangannya.

Dengan Equistor, ia melibas habis berbagai Diablo yang muncul untuk membunuhnya.

Ayunan pedang Rimuru sangat cepat sehingga membuat Rimuru memiliki banyak tangan kanan.

Akan tetapi, itu tidak cukup, Diablo dengan jumlah yang lebih banyak muncul lalu melampaui daya tampung Rimuru untuk membunuh.

Mereka muncul secara terus menerus seperti tidak ada habisnya.

Setiap satu detik, Rimuru berhasil membunuh 1 juta Diablo menggunakan Equistor.

Akan tetapi, di detik berikutnya, Diablo dengan jumlah 2 juta muncul dengan kekuatan yang sama besarnya.

Rimuru mulai kewalahan. Ia menutupi sihirnya dengan {Super Mana Breeder Reactor}.

Kedua matanya mulai menghancurkan setiap Diablo yang muncul.

Sekaligus, Rimuru melepaskan langkah ketujuh {Gilieriam Naviem}.

Sihirnya melonjak drastis. Jutaan Diablo yang ada saat itu langsung lenyap menjadi debu dengan sebuah gelombang kejut tidak terlihat.

Sihir Rimuru menjadi sebuah sihir yang tidak akan bisa ditampung di sebuah Universe. Keberadaan Rimuru saat ini menjadi sesuatu yang tidak boleh ada di Universe. Itu karena kekuatannya terlalu besar dan berat.

Universe akan langsung runtuh ketika Rimuru menunjukkan dirinya berada pada dunia itu.

Namun, ketika Rimuru menyadari, bahwa ia tidak perlu menahan dirinya disana. Rimuru dengan bebas menggunakan Equistor, {Gilieriam Naviem} dan sihir yang mampu menghancurkan dunia.

Ia membawa sebuah pertarungan tanpa ujung melawan Diablo.

Satu juta, dua juta, sepuluh juta, seratus juta Diablo terus mati begitu berhadapan dengan Rimuru.

Mereka menyerang dengan berbagai cara. Memerangkap Rimuru dengan skill {End of World} bersama-sama, namun itu tidak berhasil.

Rimuru selalu bisa lepas dan menjadi lebih ganas lagi berikutnya. Dengan kecepatan yang lebih cepat, Rimuru membunuh lebih banyak Diablo dari sebelumnya.

Diablo:"ia tidak kelelahan sama sekali setelah membunuh hampir sekitar 300 juta dari diriku?"

Perubahan rencana, Diablo membawa dirinya menjauh dari Rimuru. Akan tetapi, Equistor menghapus jarak diantara mereka dan membunuhnya lagi dan lagi.

Diablo bersama-sama mengangkat tangannya. Mereka semua menciptakan sebuah lingkaran sihir tiga dimensi diatas mereka dengan ukuran yang massif.

Rimuru berhenti mengayunkan pedangnya dan mulai menginvestigasi lingkaran sihir diatasnya.

Rimuru:"ini.....kekuatan sihir yang sangat besar."

Gabungan dari sihir berjuta-juta Diablo dikumpulkan dalam satu lingkaran sihir.

Rimuru:"kurasa...aku harus serius.

Lepaskan {Turn Null}.....aku tidak peduli lagi soal omong kosong ini."

[Investigasi telah selesai.

Melepaskan energi ketiadaan {Turn Null}.........

Selesai...]

Energi ketiadaan Rimuru keluar. Rimuru mulai bisa mengendalikannya.

Ia mengumpulkannya pada tubuh serta pedangnya. Itu membuatnya terlihat seperti sebuah keberadaan yang berkelamin laki-laki yang tertutup oleh kabut hitam.

Hanya mata emas yang bisa terlihat dari sana. Rimuru sepenuhnya tertutup energi ketiadaan tersebut sebagai Armor.

Rimuru:"kau pikir aku akan menunggu sampai lingkaran sihirnya selesai?" Sambil mengucapkan itu, Rimuru mengarahkan ujung pedangnya ke arah atas.

Sebuah bola hitam yang sama sekali hitam keluar dari ujung pedangnya. Itu merupakan sebuah energi ketiadaan. Ia menghapuskan segala molekul dan atom yang berada pada jaraknya.

Rimuru:"Kurasa tidak..."

Rimuru menembakkan ledakan energi ketiadaan menuju lingkaran sihir tersebut. Tanpa menunggu waktu, lingkaran sihirnya meledak.

*Boom!

Ledakannya membesar dan hendak mengenai Rimuru. Ia tidak merasakan Diablo manapun di sekitarnya dalam jarak Alam semesta.

Ledakan sihir itu mengecil karena termakan oleh energi ketiadaan Rimuru yang sangat kecil.

Dalam beberapa saat, energi ketiadaan menghilangkan ledakan tadi.

Rimuru:"......tidak ada lagi..."

Diablo:"kufufu..benarkah?"

Rimuru merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar. Bahkan mulai mendekati kekuatan dirinya saat ini. Dari arah belakang suara itu memasuki telinganya.

Rimuru hendak menebas orang di belakangnya. Itu karena Rimuru tidak mampu merasakan keberadaan orang ini.

Akan tetapi, ketika Rimuru hendak membunuhnya, ia melihat Diablo telah menempelkan tangannya pada perutnya.

Diablo:"dari ratusan juta kematian diri saya...pada akhirnya saya mencapai tingkatan ini."

Rimuru terkena sebuah kekuatan yang menghalangi pergerakan tubuhnya sendiri. Bahkan ketika Rimuru menggunakan energi ketiadaan miliknya untuk melapisi tubuhnya.

Rimuru diam tanpa bisa bergerak dan melirik. Segel itu sangat kuat sehingga Rimuru tidak bisa melepaskan diri begitu mudahnya.

Ia diam dengan posisi hendak menebas ke belakang sambil menengok.

Diablo berjalan di sekitarnya dengan tegap dan tangan kirinya yang berada pada punggungnya.

Diablo:"kufufu....saya telah belajar dari sekian kematian diri saya.

Kalau begitu....inilah balasan saya."

Kedua mata merah Diablo bersinar.

Diablo menjauh dari Rimuru beberapa langkah dan setelah itu, ia menghadap ke arah Rimuru.

Diablo:"....langkah pertama..."

Pikiran Rimuru terkejut.

Begitupun dengan Diablo. Ia terkejut ketika merasakan sihirnya meningkat pesat ketika melakukannya.

Diablo:"..jadi....inikah kekuatan yang dipakai oleh anda?

Kufufu.... sungguh menarik. setiap langkahnya akan meningkatkan kekuatan sihir hingga mampu membawa kehancuran dunia."

Diablo mendekat. Langkah kedua lakukan olehnya.

Sihir Diablo meningkat lagi.

Langkah ketiga, keempat, kelima.

Diablo:"langkah keenam..."

Diablo menapakkan kakinya di depan Rimuru. Ketika Rimuru dengan posisi yang sama melihat kaki Diablo berada di depannya.

Diablo:".....akan saya coba pada anda..."

Diablo membawa kaki kanannya ke belakang.

*Dak!!

Dengan sangat keras, Diablo menendang Rimuru jauh dengan kecepatan cahaya.

Rimuru terpental tanpa bisa berbuat apapun.

Rimuru:"sial...segel macam apa ini...?"

[Tidak bisa diprediksi.....saya memerlukan waktu untuk mempelajarinya..]

Rimuru:"lakukan-...!"

Dari atas, Rimuru terkena tendangan yang keras membuatnya terpental kebawah.

Dari bawah, Diablo mengangkat cakarnya ke atas ke arah perut Rimuru.

Diablo:"kufufu....berakhir sudah."

*Jleb!

Di tempat lain...

Rimuru versi perempuan berada disana.

Ia berada di dalam sebuah penghalang yang ia ciptakan sendiri sebagai perlindungan diri.

Ia masih menutup mata, dalam posisi yang sama dan dalam status yang sama.

Berkultivasi dengan intens.

Tidak ada waktu, tidak ada dunia ruang atau bahkan Universe. Rimuru telah menghancurkannya dengan langkah pertama dari Three Steps Annihilation.

Auranya yang menghancurkan dunia kini telah menyatu dengan ketiadaan membuat sebuah ketiadaan yang tercipta akibat auranya sendiri.

Tidak ada yang tau berapa lama Rimuru berkultivasi disana. Ia terisolasi dari dunia dan berkultivasi disana tanpa bersuara.

Akan tetapi, di dalam alam bawah sadarnya, Rimuru menembus berbagai rintangan dan memperbesar kekuatannya.

Berbagai penerobosan terus dilakukan. Rimuru mendapatkan kembali seluruh tekniknya dalam waktu singkat dan secara otomatis, kekuatan aslinya langsung kembali dalam waktu beberapa tahun saja.

Alam bawah sadar Rimuru....

Rimuru berada di sebuah ruang takhta putih. Akan tetapi, Rimuru tau kemana alur tersebut akan mengarah.

Alih-alih bingung, Rimuru memutuskan untuk bersikap untuk ujian terakhirnya menuju kedewaan dan batas dari kekuatannya sebelum menerobos ke ranah selanjutnya.

Rimuru:"....ini dia....ujian terakhir yang kuciptakan sendiri..."

Singgasana itu berwarna putih. Sangat putih.

Dan ketika Rimuru mendekat, singgasana itu mengeluarkan sebuah bayangan yang berwarna putih.

Rimuru:"astaga....hampir 100 ribu tahun sejak aku berhenti tergila-gila pada kekuatan. Akhirnya aku bertemu dengannya lagi."

Bayangan itu mulai membentuk sebuah tubuh. Wanita cantik dengan postur tinggi dan rambut panjang yang terurai.

Rimuru:"tantangan terakhir menuju Kedewaan.

Tentu saja melawan diri sendiri."

Bayangan putih itu turun.

Tubuhnya mulai membentuk diri sendiri.

Menjadi Rimuru.

Rimuru:"...yah...100 tahun kita bertarung tidak akan pernah membuatmu menang."

Rimuru memasang kuda-kuda bertarung.

Mereka memasang kuda-kuda bertarung yang sama. Tanpa ada perbedaan sedikitpun.

Mereka lenyap seketika.

Rimuru:"Hmh!!" Ia mengerang sambil melancarkan tinjunya.

Disaat yang sama, bayangannya juga melakukan itu.

*Bam!

Tinju mereka menyebabkan keruntuhan tempat itu.

Ruang singgasana hancur lebur menjadi debu dan meninggalkan sebuah daratan yang putih tanpa ujung.

Hanya ada putih disana. Sebuah ruang dimana tidak ada apapun.

Tidak jelas dimana atas dan bawah. Itu bisa berada dimana saja.

Dataran yang mereka injak pun tidak ada.

Tinju mereka beradu.

Rimuru:"kalau begitu....ayo lakukan 100 tahun lainnya."

Mereka menghilang dari sana dan muncullah berbagai gelombang kejut yang meledak di berbagai tempat.

Mereka bertarung dengan ganas dan brutal dengan tangan kosong. Rambut mereka terurai akibat kecepatan mereka membuat sebuah tarian yang indah diantara mereka.

Dua orang yang sama namun berbeda saling bertarung untuk saling menghancurkan satu sama lain.

Tidak ada satupun pukulan mereka yang kena target.

Mereka bertarung setara tanpa ada perbedaan sedikitpun.

Di Alam Semesta Yoona...

Pertarungan antara Archdemon Lord Rimuru Tempest VS Demon God Ancestor Diablo mencapai klimaks.

Mereka bertarung dengan sangat hebat.

Keduanya terlihat setara.

Dalam serangan sebelumnya, dimana Rimuru hendak terkena tusukan pada perutnya yang memiliki kemungkinan untuk membunuhnya, berhasil dihindari sesaat.

Dan dalam sesaat, Rimuru menusuk Diablo dengan Equistor hingga mati seketika.

Dan sesuai dugaan, Diablo yang lain datang menghampiri Rimuru lalu mereka mulai berhadapan satu sama lainnya.

Rimuru menggunakan Equistor, {Gilieriam Naviem}, {Beno Yeven} dan {Egil Grone Angdroa} untuk mengunci dan membakar Diablo menjadi abu.

Diablo terus kembali dan melawan Rimuru.

Setiap saat Diablo mati, ia membawa kekuatan yang lebih besar lagi.

Akan tetapi, entah bagaimana caranya, Rimuru mulai melampauinya lagi dan lagi.

Mereka mundur ke belakang masing-masing.

Diablo:"kufufu... meskipun saya bertambah kuat untuk melampaui anda, anda mampu melampaui saya lagi dan membunuh saya lagi dan lagi."

Rimuru mengayunkan pedangnya ketika Diablo berbicara. Dan itu mengakhiri hidup Diablo seketika akibat kekuatan Equistor.

Lagi, Diablo kembali dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.

Ia membawa sebuah bola energi hitam raksasa yang begitu besar dan kuat. Dari atas, Diablo menjatuhkan bola energi itu ke arah Diablo untuk menghancurkannya tanpa memperdulikan berbagai Universe yang ada dibawah sana.

Rimuru:"Kamigami Goroshi no Gijutsu......

Kibo no Hakai...!"

Rimuru mengayunkan pedangnya. Dalam waktu sesaat, ia mencincang bola energi raksasa itu dengan konsentrasi yang sangat tinggi.

Bola energi itu terpotong dan terpisah-pisah, akan tetapi, setiap pecahannya mulai membesar dan menjadi bentuk yang lebih besar lagi.

Jutaan bola energi dihadapkan pada Rimuru. Seluruh kekuatan itu akan mampu menghancurkan Universe dari jarak bermiliar-miliar tahun cahaya jauhnya.

Diablo menekan Rimuru dengan langkah ketujuh dari {Gilieriam Naviem} ia mulai mempelajari {Egil Grone Angdroa} dan menembakkannya ke arah Rimuru untuk membakar segalanya menjadi abu.

Rimuru berada dalam posisi sempit.

Akan tetapi....seketika, dalam statistik kekuatan yang mana Rimuru berada pada titik lebih rendah dari Diablo, kekuatannya melonjak ke tingkat yang tidak bisa dipercaya.

Rimuru bergerak.

Rimuru:"{Touch of Consumption}....."

Seketika, energi ketiadaan keluar dari telapak tangan Rimuru lalu melahap seluruh ledakan termasuk {Egil Grone Angdroa} Diablo. Dalam sekejap, seluruhnya lenyap dari sana dan meninggalkan Rimuru yang berada dibawah sana tanpa terluka.

Lagi.

Statistik kekuatan Rimuru meningkat ke tingkat yang tidak bisa dipercaya.

Ia seperti sebuah makhluk yang tidak bisa dihentikan.

Kekuatannya terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan ketika ia berada pada titik jurang, kekuatannya akan langsung menerobos batasannya lalu menghancurkan semua musuhnya.

Seperti seseorang yang diberikan kemampuan untuk menerobos batasannya. Akan tetapi, menerobos batas tetaplah memiliki batas atasnya.

Namun, ia berbeda.

Batasannya hancur. Rimuru membuat dirinya bertambah kuat dari waktu ke waktu.

*Sring!!

Kepala Diablo terpenggal oleh Equistor.

Diablo yang lain muncul lagi lalu melawan Rimuru membuatnya berada pada titik pojok.

Rimuru yang hendak terkena tusukan pada tubuh spiritualnya sendiri dan hampir mati, kekuatannya tiba-tiba naik lagi.

*Sring..

Dari waktu ke waktu.

*Sring...

Dari pertarungan ke pertarungan....

*Sring....

Dari pembunuhan Diablo ke pembunuhan lainnya.

Rimuru mengulangnya terus menerus tanpa lelah, tanpa ampun dan tanpa menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Beberapa waktu kemudian.....

Rimuru menginjak kepala Diablo.

Rimuru:"ini yang ke-381.832 kalinya aku menginjak kepalamu."

*Splat!

Rimuru:"dan itu yang ke-214.413 kalinya aku meremukkan kepalamu...."

Rimuru menunggu untuk Diablo yang lain datang. Ia berdiri tegak lalu menengok ke belakang beberapa kali.

Selama beberapa saat, Rimuru menunggu kedatangan Diablo tanpa mengatakan apapun.

Rimuru:"main petak umpet yah..?"

Rimuru mengangkat pedangnya. Equistor bersinar menunjukkan kekuatannya.

Rimuru:"Equistor...Bunuh Diablo."

Rimuru mengayunkan pedangnya. Akan tetapi, Rimuru tidak merasakan pengaktifan kekuatan Equistor.

Jika Equistor mengaktifkan kekuatannya untuk membunuh atau melakukan sesuatu, maka Rimuru akan tau sesaat kemudian.

Akan tetapi, ia tidak merasakannya kali ini.

Jika seperti itu, maka, Equistor tidak lagi mengenali Diablo. Dengan kata lain, targetnya telah mati sepenuhnya di berbagai garis waktu.

Rimuru:"....selesai sudah."

Rimuru memasukkan Equistor ke dalam penyimpanan dimensi.

Rimuru:"sekarang....aku harus keluar dari dunia aneh ini."

Rimuru menerbangkan dirinya menuju salah satu Universe dibawah sana.

Ia memperkirakan jaraknya yang sangat-sangat jauh. Bahkan gelembung Universe yang bertebaran seperti debu itu memiliki ukuran yang sama dengan bola kasti.

Setiap saat, Rimuru membuat sebuah titik jarak lalu berteleportasi sejauh beribu-ribu tahun cahaya jauhnya untuk masuk ke dalam Universe terdekat.

Beberapa lama kemudian.....

[Master...kita tidak mendekati Universe terdekat.]

Rimuru:"apa?......aneh....aku sudah melakukan ini selama beberapa hari....akan tetapi.

Aku bahkan tidak mendekatinya.....ada yang tidak beres disini."

Rimuru mengurungkan niatnya untuk pergi dari tempat itu.

Rimuru:"....."

[Kita terjebak disini....saya tidak tau bagaimana caranya.

Akan tetapi, saya akan mencoba yang terbaik untuk master.]

Rimuru diam saja tanpa menanggapi pernyataan Ciel.

Rimuru:"hanya saja...apa yang sebenarnya terjadi....?"

??:"ufufu....~ sepertinya aku kedatangan tamu disini."

Suara wanita itu sangat dekat. Rimuru menengok ke belakang sambil mencoba mencincangnya.

Akan tetapi, tidak ada siapapun disana. Rimuru hanya menebas udara dengan pedang Equistor miliknya.

Rimuru:"...."

??:"fufufu....tidak mungkin kau bisa melukaiku...."

Suara itu muncul di depannya. Akan tetapi, Rimuru memilih untuk tidak menyerang dan memperhatikannya dengan sangat cepat.

Ketika ia menengok ke belakangnya lagi, ia melihat seorang wanita dengan rambut panjang berwarna biru, bermata biru dan memakai gaun biru.

Rimuru tidak mampu memastikan ujung kekuatan wanita di depannya. alhasil, itu menyebabkan kewaspadaan besar pada wanita itu oleh Rimuru.

??:"ara-ara~....mah.....aku bisa mengerti kau waspada.

Biar ku perkenalan diriku sekali lagi."

Ia, wanita itu menundukkan kepalanya sambil mengangkat gaun birunya. Seperti seorang bangsawan yang memperkenalkan dirinya dengan sopan.

Yoona:"namaku adalah Yoona.

Dirimu yang itu sudah mengenalku sedangkan dirimu yang ini tidak mengenalku.

Kalau begitu.....tanpa basa-basi lagi....apakah kau mau keluar dari sini?"

-----------------------------------------------------------

Heyyoo wassup bruyyy!!!

Akhirnya up juga selesainya💀

Thanks buat yang udah ngikutin series ini sampai sekarang! Love you(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Oh btw.

Mau ganti modelan anak Rimuru.

>Mu Xian<
(Rambutnya kurang cocok, mirip tatsumaki sebelum di revamp, dan dadanya harusnya agak kecilan dikit)

>Shiina Tempest<
(Emang mirip emak bapaknya sih)

Untuk power level mereka masih lebih tinggi Shiina, dia dari masa depan btw.

Sedangkan Mu Xian lahir di zaman sekarang, otomatis beda jauh.

Oke segitu aja. See you next time!

Babay!

Continue Reading

You'll Also Like

129K 18.3K 57
➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (�...
19.5K 3.5K 21
Freo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perke...
6.9K 502 5
Aland Gavin Mahendra, Pemuda berusia 18 tahun anak tunggal Mahendra, Seorang Ketos dingin dan kejam, yang memiliki keahlian multitalenta Dia bertrans...
17K 3.2K 22
Lanjutan Ksatrya Girl seri ketiga sebelum membaca pastikan kalian udah baca S1 dan S2 ya! "lo udah berhasil ngalahin gue! tapi gue gak bakal tunduk a...