Pendekar Teyvat | GENSHIN IMP...

By Leeva2888

17.8K 1.7K 156

~~Cerita seorang peri yang terdampar di dunia lain~~ - - - - - - - - - - Genshin Impact © Mihoyo Sword Art On... More

~~~Coming Soon and Note~~~
~~Ch.1
~~Ch.2
~~Ch.3
~~Ch.4
~~Ch.5
~~Ch.6
~~Ch.7
~~Ch.8
~~Ch.9
~~Ch.10
~~Gambar~~
~~Ch.11
~~Ch.12
~~Ch.13
~~Ch.14
~~Ch.15
~~Ch.16
~~Ch.17
~~Ch.18
~~Ch.19
~~Ch.20
~~Ch.21
~~Ch.22
~~Ch.23
~~Ch.24
~~Ch.25
~~Gambar 2~~
~~Ch.26
~~Ch.27
~~Ch.28
~~Ch.29
~~Ch.30
~~Ch.31
~~Gambar 3~~
~~Ch.32
~~Ch.33
~~Ch.34
~~Ch.35
~~Ch.36
~~Gambar 4~~
~~Ch.37
~~Ch.38
~~Ch.39
~~Gambar 5~~
~~Ch.40
~~Ch.41
~~Ch.42
~~Ch.43
~~Ch.44
//One Piece Fanfic//
~~Ch. 46
~~Gambar 6~~
~~Ch. 47 [Aether & Yuuki POV]
~~Ch. 48

~~Ch.45

175 16 1
By Leeva2888

Ketiganya terengah-engah setelah lolos dari gempa bumi menggunakan jalan yang berada di pojok ruangan tadi.

"Huff, seperti kita sudah selamat....untuk sekarang."-Paimon.

"Sou da ne, lihat ada tangga."-Aether.

Mereka menaiki tangga tersebut dan saat berada di atas sebuah pintu besar terbuka memperlihatkan ruangan sepi.

"Tidak ada apa-apa di sini."-Yuuki.

Tepat setelah bilang seperti itu, sebuah suara berbicara.

"Kalian dilarang keras memata-matai rahasia Abyss."-???

Sesosok monster berukuran 8 kaki tiba-tiba saja muncul di tengah ruangan, auranya begitu mengintimidasi sampai para pengelana jadi was-was.

"Karena kalian telah di sini, kalian pasti sudah melihat rahasia kami. Karena itu kalian akan membayar harganya. Sebagai Herald, aku akan menjatuhkan hukuman kepada kalian!"-Abyss Herald.

"Abyss....Herald?"-Paimon.

"Jadi ini monster yang pernah Dain ceritakan."-Aether.

"Dain, Dainsleif? Aku kira kalian hanya sekumpulan tikus yang menerobos masuk ke sini dengan gegabah.... Ternyata, kalian ada hubungannya dengan Dainsleif.... Pengganggu yang selalu mengacaukan urusan kami."-Abyss Herald.

Sang Abyss Herald berjalan satu langkah ke depan.

"Apa dia sengaja mengutus kalian untuk mati sia-sia? Perlawanannya terhadap Abyss sudah berlangsung sangat lama, tapi tidak ada hasilnya. Tidak ada yang kalian bisa lakukan untuk mengubah hal ini."-Abyss Herald.

Dia lalu mengeluarkan pisau dari kedua tangannya.

"Abyss.... Tidak akan bisa dihentikan!"-Abyss Herald.

"Menghindar!"-Aether.

Mereka melompat kebelakang sebelum kena pukulan Abyss Herald, benar saja pukulannya meninggalkan bekas retakan yang cukup besar di lantai itu. Yuuki meringis melihatnya.

"Hampir saja..."-Yuuki.

"Oi, dia akan menyerang lagi! Lihat ke depan!"-Paimon.

Abyss Herald menghilang di dalam sebuah portal dan muncul di belakang Aether membuatnya terbelalak.

'Dia bisa teleportasi?!'-Aether.

Batinnya selagi menahannya dengan pedang makhluk yang lebih besar darinya itu. Yuuki menarik pedangnya.

"Haaaaaa!"-Yuuki.

Yuuki mengalirkan sword skillnya untuk menusuk dan Aether mendorong Abyss Herald itu menggunakan kekuatan Geo hingga menghantam dinding.

"Paimon, tetap di dekatku dan Yuuki."-Aether

Tanpa komen apapun si pemandu bersembunyi di belakang kedua partnernya sebagai perlindungan. Abyss Herald itu memegang pundaknya yang di tusuk oleh Yuuki.

"Kekuatan ini.... Terasa tidak asing.... Huh, oh begitu.... Kalian..... Ternyata kalianlah orangnya."-Abyys Herald.

'Kalian?'-Aether&Yuuki.

Batin mereka secara bersamaan tanpa menjauhkan pedang mereka di depan Abyss Herald.

"Kalau begitu, aku tidak bisa lebih lama berada di sini."-Abyys Herald.

Dia pun masuk ke dalam portal dan pergi begitu saja. Paimon menghela nafas.

"Benar-benar pertarungan yang sengit, Aether, Yuuki, kalian gapapa? Musuh yang kuat sekali, siapa duga ada monster sekuat itu di Abyss."-Paimon.

"Haah, makhluk itu kuat sekali sampai sedikit mengikis pedangku."-Yuuki.

Aether tidak menggubrisnya dan termenung.

'Sepertinya dia mengenaliku dan Yuuki.'-Aether.

"Hmm? Apa yang kau lamunkan, Aether?"-Yuuki.

"Iya, dari tadi kau diam saja."-Paimon.

Aether menggelengkan kepala dan tersenyum.

"Tidak apa-apa, ayo kita keluar dari
sini."-Aether.

Pengelana dan Paimon bergegas pergi dari reruntuhan tersebut, pandangan pertama mereka adalah langit Liyue sudah dihiasi oleh bintang-bintang. Namun, bukan hanya itu, mata mereka tertuju oleh seseorang yang sudah lama mereka tidak temui.

"Jadi, kita bertemu lagi.... Ini lebih cepat dari yang kuperkirakan."-Dainsleif.

"Ah, Dain!"-Paimon.

"Dari wajah kalian, kau baru saja menemui hal aneh. Apa mungkin kalian baru saja bertemu dengan Abyss Herald di reruntuhan sana?"-Dainsleif.

"Hah? Bagaiman kau bisa tau?!"-Paimon.

Pekik Paimon tak percaya.

"Entah kenapa kau selalu tahu apapun yang kami alami dan aku bahkan sudah tidak terkejut."-Yuuki.

"Aku sedang menelusuri jejak Abyss Herald, tidak menyangka akan bertemu dengan kalian di sini."-Dainsleif.

"Sebenarnya bukan Abyss Herald saja yang telah kami temui..."-Aether.

Mereka menceritakan detail dari apa yang mereka lihat dalam reruntuhan, patung yang menggantung terbalik dan pencuri yang mati dalam keadaan mengenaskan.

Dainsleif merenung sejenak setelah dijelaskan.

"Aku tidak pernah melihat hal seperti itu saat bertarung dengan Abyss, tapi tetap saja aku curiga. Ceritakan lagi apa yang terjadi di sana, jadi kalian berhasil keluar dari reruntuhan yang penuh dengan energi Abyssal, lalu?"-Dainsleif.

"Lalu saat kami berjalan keluar, Abyss Herald tiba-tiba muncul menghalangi jalan. Kami bertarung hebat dengannya. Mungkin dia masih belum jauh?"-Paimon.

"Ya, ini kesempatan bagus. Ayo kejar dia."-Dainsleif.

"Baiklah."-Aether&Yuuki.

"Abyss Mage tadi....apa mereka mencoba menyergap kita?"-Paimon.

Ya mereka baru saja diserbu oleh monster Abyss lagi saat mendekati sebuah bangkai Ruin Guard.

"Tidak, mereka hanya mencari sesuatu yang berharga di dalam Ruin Guard yang terlantar ini."-Dainsleif.

"Oh, begitu. Pengelana di sini juga melakukan hal yang sama. Mencari Chaos Devise, Chaos Circuit, dan lain-lain..."-Paimon.

"Abyss Mage tidak mungkin mencari benda-benda seperti itu."-Aether.

Dainsleif setuju dengannya.

"Mereka tidak mencari hal biasa seperti itu. Sebenarnya, alasan lebih tepatnya aku menginvestasi sekitar adalah Abyss Mage sering keluar dari reruntuhan itu untuk menjelajah. Mereka mencari sisa-sisa berharga dari Ruin Guard tersebut. Tapi mereka terlihat kecewa, sepertinya mereka belum menemukannya."-Dainsleif.

"Lalu, mengapa kau tidak menangkap salah satu dari mereka dan menanyakan apa yang mereka lakukan?"-Paimon.

"Bahkan tuan Diluc menginterogasi mereka dengan sangat brutal."-Yuuki.

Mengingat bartender berambut merah yang benar-benar tidak punya belas kasihan pada monster Abyss membuat sang peri sedikit merinding.

"Tentu saja aku tidak bermaksud memberi ampun pada monster-monster Abyss ini, tapi aku memiliki firasat kalau rencana mereka kali ini memiliki peranan besar bagi seluruh Abyss Order. Kita tidak bisa mendapatkan kebenarannya dengan interogasi atau mungkin mereka punya ketakutan yang lebih besar dibandingkan interogasi yang menyiksa."-Dainsleif.

"Apa itu ada hubungannya dengan yang kami lihat di dalam reruntuhan."-Aether.

Yuuki menelan ludah gugup.

"P-Paimon merinding memikirkannya."-Paimon.

"Baiklah, kita tidak boleh buang waktu di sini. Ayo lanjutkan pencarian."-Dainsleif.

Ditempat lain, Aether melawan monster Abyss sendirian sedangkan Yuuki, Paimon dan Dainsleif menontonnya. Alasan Yuuki tidak ikut bertarung kali ini karena ia ingin bicara berdua dengan Dainsleif.

"Dain-san, boleh aku mengatakan satu hal?"-Yuuki.

"Apa itu?"-Dainsleif.

"Etto ne, sebelum bertemu denganmu hari ini, tadi malam dan beberapa hari yang lalu aku bermimpi buruk dan terus terulang sampai bertemu denganmu. Pertemuan yang di lain hari aku juga mengalami hal yang sama. Ini bukan hal begitu penting tapi apa mungkin ada hubungannya denganmu?"-Yuuki.

"Meskipun hanya hal kecil, tidak baik diabaikan. Kau tidak pernah tahu kapan sebuah hal kecil bisa begitu penting. Untuk menjawab pertanyaan mu, terkadang, mimpi bisa terpicu karena suatu hal tertentu dan bisa terjadi berulang kali. Itu cukup normal dan bisa terjadi pada siapa saja."-Dainsleif.

Jelas pria pirang tersebut, tapi sang peri merasa belum puas dengan jawaban yang diberikannya.

"Tapi, mengapa dirimu? Aku selalu mengalami mimpi buruk yang sama tepat sebelum pertemuan kita, aku tidak mengerti, mengapa kau yang menjadi pemicunya?"-Yuuki.

"Kalau itu aku tidak bisa menjawabnya. Bagaimana aku yang memicumu untuk bermimpi buruk? Aku sama sekali tidak tahu. Seiring waktu berjalan, pada akhirnya mimpi itu akan sirna dengan sendirinya."-Dainsleif.

"Tapi-"-Yuuki.

"Simpan pembicaraan ini untuk lain waktu. Ada yang harus kita lakukan. Temanmu sudah selesai dengan urusan disini."-Dainsleif.

Terlihat Aether sudah menghabisi monster yang terakhir dan mengibaskan pedang tumpulnya beberapa kali untuk melunturkan bekas pertarungan tadi.

Ingin membuka mulutnya lagi, Yuuki jadi ragu. Sang peri pasrah dan akhirnya mengangguk menurut.

"Hai..."-Yuuki.

Rasa penasaran masih bersemayam di lubuk hatinya.

'Tetap saja aku penasaran meski kau tidak ingin membicarakannya lebih jauh. Dain-san, aku selalu punya firasat, kalau ada sesuatu yang kau sembunyikan, terutama dariku. Mengapa, entah kenapa, kita belum saling kenal, tapi kau terasa begitu familiar. Siapa kau bagiku dan apa kita pernah bertemu sebelumnya?'-Yuuki.

Continue Reading

You'll Also Like

29.1K 4.8K 17
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
1M 76.3K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
54K 7.3K 32
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
214K 22.9K 43
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...