Rimuru Tempest X Omniverse (F...

By Yooo_Dayooo

12.8K 1K 1.3K

Dunia dimana semua orang memiliki kekuatan untuk melakukan segalanya. Kekuatan itu disebut dengan sihir dan s... More

Prolog
Chapter 1: Aku Terabaikan?
Chapter 2: Buku?
Chapter 3: Buku Misterius
Chapter 4: Dragon King Phantom
Chapter 5: Runtuhnya Dunia Bawah
Status Rimuru
Chapter 7: Konflik Yang Memanas
Chapter 8: Medan Perang
Chapter 9: Umat Manusia Terdesak!
Chapter 10: War....Again?
Chapter 11: Nasib Kedua Negara
Chapter 12: Kehancuran Planet yang Hampir Terjadi
Chapter 13: Kesaktian Reiji
Chapter 14: Ujung Peperangan
Chapter 15: Chibi Loli?!
Chapter 16: Rimuru si Pembuat Kekacauan
Chapter 17: Pergi ke Dunia Lain?
Chapter 18: Dunia atau Teman
Chapter 19: Waktu Yang Terbelit
Chapter 20: Ketenangan Sementara
QnA
Info Energy
Chapter 20.5: Rise of Demon King
Chapter 21: Realm Of Gods
Chapter 22: Pengkhianatan
Bab 23: Rimuru vs Diablo
Chapter 24: Master dan Butler
Chapter 25: Beginning of Chaos
Chapter 26: Archdemon Lord vs Goddes of Multiverse
Chapter 27: Rimuru vs Yoona
Chapter 28: Kekuatan yang Melampaui Ketiadaan
Chapter 29: Rachnea
Prolog SEASON 5
Chapter 1: Invasi di Alfheim
Chapter 2: Licik dan Kejam
Chapter 3: Shadow
Chapter 4: Bertemu Irregular
Chapter 5: Kota Fertus
Profil Rimuru Tempest
Chapter 6: Ancient Elf
Chapter 7: Kenalan dari Masa Lalu
Chapter 8: Monster God
SEGALANYA DI DROP

Chapter 6: Bertemu Sang MC

450 34 66
By Yooo_Dayooo

Ingfo, mulai sekarang kalo ada tanda kutip dua di Bagan kiri, itu tandanya satu orang yang ngomong.

"Hello"

Kalo dua atau lebih itu ada di tengah.

"Ello"

Oke itu aja, selamat membaca.

-----------------------------------------------------------

Rimuru POV

"KHAGHGG!!"

Rimuru:"Diablo! Jangan tinggalkan bekas!"

Diablo:"kufufu...baik Rimuru-sama, saya akan membakar mereka setelah semua ini selesai."

Bagus, Diablo berusaha keras dan aku disini memperhatikannya sambil makan daging. Ngomong-ngomong, karena tidak boleh menggunakan aura spiritual, setiap sebulan sekali, aku harus makan untuk mengisi perut.

Dan jika kalian bertanya ini dimana, kami sedang berjalan di jalanan menuju tempat berikutnya yang kami cari. Bandit-bandit ini mencoba merampok kami dan menculikku.

Aku tau apa yang mereka pikirkan, jadi aku menyuruh Diablo mengurus mereka semua dan tidak meninggalkan satu pun untuk hidup. Beraninya mereka berpikir untuk menculik wanita yang sudah menikah.

Diablo:"kalian semua tidak memerlukan mata kotor itu. Jadi, aku akan mengambilnya...kufufu..."

Wahh....dia tidak berubah sama sekali. Masih saja sadis seperti biasa.

Dan seketika, Diablo memotong semua bandit yang berjumlah 16 itu dengan kecepatan instan.

Tubuh mereka semua terurai tanpa bisa berbuat apapun dan Diablo berjalan ke arahku dengan pakaiannya yang terkena sedikit noda darah.

Dia menghilangkan nodanya beserta dengan bau darah yang menempel pada tubuhnya lalu membakar semua mayat itu dengan sihirnya.

Aku bangun lalu membuang tulang daging yang selesai kumakan ke dalam kobaran api di depan sana.

Rimuru:"ayo pergi."

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Aku kembali berjalan bersama Diablo.

Di pagi hari yang indah, mungkin sekitar jam 5 pagi kami berangkat dari kota kecil di belakang kami.

Disana, aku menyuruh Diablo membangkitkan kembali Hazuki dan Hanami. Dan membiarkan mereka berada di dalam penginapan di dekat kerajaan Andreiss.

Mungkin setelah bangun, mereka akan menanyakan tempat lalu pergi ke kerajaan Andreiss untuk menemui yang lainnya.

Aku ingin melihat bagaimana reaksi Risa jika dia masih hidup menemui Hazuki dan Hanami yang sudah mati sih....tapi itu untuk nanti saja.

Diablo bisa membangkitkan seseorang dengan sihir biasa. Sudah kuduga dia bisa melakukannya cepat atau lambat. Dan setelah itu, aku bersama Diablo kembali berjalan menuju lokasi selanjutnya.

Secara mengejutkan, buku magis ini menunjukkan sebuah peta beserta lokasi tempat dimana buku kehidupan berada.

Yang jelas, buku itu ada di Surga dan gerbang masuknya ada di atas langit.

Pasti.

Rimuru:"hahh, andai aku menggunakan aura. Mungkin saat ini juga aku bisa sampai..."

Melelahkan berjalan seperti ini. Bosan, Diablo tidak berbicara dan lain sebagainya.

Loh...ini...?

Rimuru POV end

Di lokasi yang tidak jauh dari sana....

Tetsuya:"Hyattt!!"

Tetsuya mengayunkan pedangnya dengan kuat.

Namun, Vistraz menghindarinya dengan lihai sambil tertawa.

Vistraz:"gyahahah! Hanya itu yang kau punya pahlawan?!"

Tetsuya:"khh...."

*Swoshh!!

Tetsuya dan Vistraz lenyap menjadi bayangan hitam dan bertabrakan dala waktu kurang dari satu detik di tengah-tengah mereka.

Disaat yang sama, percikan api yang besar muncul di tengah-tengah mereka berdua. Hal itu juga diikuti dengan hembusan angin yang sangat kencang hingga membuat awan diatas kepala mereka sedikit dihalau.

Tanah disana cukup retak, dan seketika dalam sesaat mereka terlihat sedang mengadukan pedang suci serta cakar vampir.

Tetsuya mendorong Vistraz dengan sangat kuat.

Vistraz terlempar dan terbang ke langit dengan kecepatan tinggi meninggalkan Medan perang.

Tetsuya mengejarnya dengan cara terbang.

Dengan statusnya yang rata-rata diatas SSS+, Tetsuya mampu mengejar Vistraz dan sampai dalam waktu singkat.

Vistraz tidak membiarkan Tetsuya mengejarnya. Dia memancing Tetsuya ke suatu tempat sambil terus menembakkan serangan sihir darah serta monster kelelawar yang mengganggu jalur Tetsuya.

Tetsuya menebas mereka semua dengan kecepatan suara sambil terus mengejar Vistraz.

Dalam skala kekuatan, Tetsuya tentunya lebih kuat daripada Vistraz, namun, seorang leluhur vampir seperti Vistraz bukanlah makhluk yang terlalu lemah hingga mampu dikalahkan dengan mudah oleh seorang pahlawan.

Status kekuatan sihirnya sendiri berada pada titik Z+ yang lebih tinggi dari Tetsuya. Namun kekuatan fisiknya lebih lemah dari Tetsuya.

Di sisi lain, Tetsuya memiliki status A hanya pada kepintarannya. Sisanya berada pada titik SSS+ sampai Z+.

Kecepatannya sendiri berada pada SSS+ dan yang tertinggi adalah kekuatan fisiknya yang mencapai Z+.

Tetsuya bisa saja membunuh Vistraz jika dia tidak memikirkan daerah di sekitarnya, namun karena mereka berperang, maka Tetsuya harus memikirkan teman-teman serta beberapa pasukan lainnya yang berada satu garis dengannya.

Vistraz terbang dengan kecepatan tinggi menuju ke dunia iblis memancing Tetsuya.

Vistraz:"hahahah! Dasar pahlawan bodoh! Apa kau tau bagaimana rasanya menyiksa dua gadis itu?!

Itu luar biasa!"

Tetsuya:"diam kau...!"

Tetsuya menggigit bibirnya sendiri.

Vistraz:"bagus....saat dia berada diatas lingkaran teleportasi. Akan kupindahkan dia ke dunia bawah dan kubiarkan Dunia bawah membunuhnya.

KHEHEHEH...!

Itu...?"

Saat terbang dengan kecepatan 5 kali suara, Vistraz sekilas melihat seseorang dengan penampilan yang tidak asing baginya.

Seseorang yang sangat dia benci dari dulu dan merupakan seseorang yang selalu membuat penelitiannya menjadi nihil hasil.

Vistraz:"Tsk....akan kubunuh bajingan itu nanti."

Tetsuya:"Divinity!"

*SHIINNN...

Pedang Tetsuya bersinar dengan aura suci yang luar biasa besar.

Dia mengangkat pedangnya dengan kedua tangan lalu mengejar Vistraz dengan kecepatan penuh.

Dia memaksa sihrnya untuk bergerak dengan kecepatan cahaya tanpa mempedulikan luka-luka yang muncul di tubuhnya.

Tanpa memperkuat tubuhnya, dia bergerak dengan kecepatan cahaya. Vistraz tidak bisa menahan keterkejutannya.

Tetsuya:"mati kau...!!"

Tetsuya berteriak sambil mengayunkan pedangnya.

Energi suci yang sangat besar dan bisa melenyapkan kota berukuran normal segera dikeluarkan secara spontan.

Pedang suci Tetsuya terlihat memanjang dan menurunkan cahaya keemasan yang mirip dengan hukuman suci.

Cahaya itu bergerak ke arah Vistraz yang sedang terbang. Dalam keadaan normal, Vistraz tidak mungkin bisa menghindarinya jika dia tidak mengorbankan setengah tubuhnya untuk mencapai kecepatan cahaya dalam sekejap.

Namun, Tetsuya menyadarinya dan tidak membiarkan Vistraz pergi darinya.

Vistraz hendak terbang ke kanan dengan cepat, namun seseorang memegang kerah lehernya dan membuatnya tidak bisa bergerak.

*Ctang..!

Tetsuya:"apa?!"

Tetsuya terkejut. Ayunan pedangnya yang diperkuat dengan sihir dihentikan begitu saja.

Bahkan, energi sucinya tidak meledak dan menyucikan Vistraz disana. Dia masih bisa melihat Vistraz di jalur ayunan pedangnya.

Namun, Vistraz terlihat tidak bisa bergerak dengan lehernya yang dicekik oleh tangan seseorang yang menggunakan sarung tangan putih.

Diablo:"kufufu...maaf mengganggu pertarungan kalian. Tapi aku punya urusan dengan Vampir ini."

Suara tawa yang sangat akrab didengar. Diablo mengunci pergerakan Vistraz dan menghentikan serangan dari status kekuatan Z milik Tetsuya.

Tetsuya:"minggir! Kau akan terkena-"

Diablo:"kau terlalu khawatir. Aku tidak akan terluka oleh serangan seperti ini.

Dan bisakah kau pergi? Aku punya urusan pribadi dengan makhluk ini."

Tetsuya menarik kembali kekuatan suci miliknya lalu terbang mendekati Diablo. Dia masih dalam keadaan waspada karena ada seseorang yang mampu menahan serangannya menggunakan satu tangan. Apalagi serangan yang seharusnya diatur untuk meledak tidak jadi meledak karena terhalang oleh kekuatan Diablo.

Dia tetap memegang pedang suci miliknya sebagai alat perlindungan diri.

Diablo:"kenapa kau kemari?"

Tetsuya:"siapa kau...? Jika kau ada di pihak manusia, maka tolong serahkan dia.

Dia adalah Jendral iblis dan aku ditugaskan untuk-"

Diablo:"membunuhnya? Oh tuan Pahlawan, tidakkah kau bisa merelakan kepergian Jendral iblis ini?

Biar aku yang mengurusnya disini. Kalau begitu."

Diablo tidak memanggil Tetsuya dengan rasa kehormatan sedikitpun, dia hanya memanggilnya seperti itu agar Tetsuya segera pergi.

Tetsuya:"...maaf, tapi orang itu telah membunuh dua temanku...biarkan aku....memenggal...kepalanya-"

Tetsuya terlihat lemas. Dia telah mencapai kecepatan cahaya, namun dia kehilangan banyak darah akibat dari kecepatan tersebut.

*Grab....

Rimuru:"hup..."

Diablo:"Rimuru-sama.."

Rimuru menangkap kaki Tetsuya lalu mengangkat kepalanya agar darah tidak berkumpul di kepala Tetsuya.

Rimuru:"ayo bawa mereka ke daratan.

Yang satu harus disembuhkan dan yang satu harus kuhancurkan...."

Rimuru menatap Vistraz dengan amarah. Dan mata Mangekyo Sharingan miliknya menyala dengan warna merah yang menyeramkan.

Vistraz:"agh...!"

Vistraz tidak bisa berbuat apapun dan dirinya jatuh ke dalam ilusi tak terbatas yang dibuat Rimuru.

Vistraz lemas di tangan Diablo.

Rimuru:"baiklah, ini tugasmu Diablo...oaahh!!!!!!"

Rimuru tiba-tiba terjun bebas dari ketinggian 200 meter diatas tanah.

Diablo:"Rimuru-sama!"

Diablo melempar Vistraz kebawah dan mengejar Rimuru yang jatuh bebas tanpa parasut sambil menggendong Tetsuya dengan gendongan putri.

Rimuru:"aku lupa tidak bisa terbang!!"

Diablo mengejar Rimuru dan menangkapnya sebelum menabrak Daratan.

Pendaratan mereka berdua sangat mulus karena Diablo menggendong Rimuru dengan cara mengaitkan tangannya pada kedua bahu Rimuru.

*Splat!!

Rimuru & Diablo:"ah..."

Seseorang jatuh dengan ketinggian 200 meter diatas permukaan tanah dan menabrak batu keras sampai membuat wajahnya hancur.

Rimuru:"..... bisa kau turunkan aku.."

Diablo:"..baik Rimuru-sama."

Diablo menurunkan Rimuru dengan pelan.

Rimuru bisa merasakan sedikit rasa takut dari Diablo.

Setelah beberapa saat menatap Diablo, Rimuru menghela nafas sambil menyentuh dahinya.

Rimuru:".....pertama-tama, sembuhkan Tetsuya-kun lalu hidupkan kembali iblis pembuat kekacauan ini."

Rimuru menunjuk ke arah Vistraz.

Diablo menaruh tangannya di dadanya lalu menundukkan kepalanya pada Rimuru.(bukan di dada Rimuru)

Diablo:"akan saya laksanakan Rimuru-sama."

Rimuru:"tolong yah, aku ingin melihat seberapa jauh kita dari kota selanjutnya."

Dia berjalan lalu berhenti di depan sebuah pohon besar yang sangat tinggi.

Rimuru melompat ke puncak pohon tersebut dan berdiri diatas ranting pohon lalu melihat pemandangan di sekitarnya.

Rimuru:".... mungkin sekitar 3 jam berjalan lagi..."

Rimuru menemukan keberadaan sebuah kota menggunakan mata Sharingan dari jarak 54 km.

Dalam perhitungannya, Rimuru dan Diablo berjalan secepat 0,5 meter/detik. Membawa dua beban bukanlah masalah besar karena kekuatan fisik mereka sangat kuat hingga mampu melakukan apapun yang mereka suka.

Jika mereka tidak beristirahat, maka mereka akan sampai dalam tiga jam, dan jika mengkhawatirkan kedua beban tersebut akan bangun dalam waktu ke dekat, Diablo hanya perlu membuat mereka tertidur.

Rimuru melompat turun dari puncak pohon dan mendarat dengan selamat.

Diablo:"Rimuru-sama, saya sudah selesai menghidupkan yang satunya dan menyembuhkan satunya."

Rimuru:"bagus, ayo bawa mereka. Biar aku yang membawa si vampir ini."

Rimuru berjalan melewati Diablo lalu menggenggam rambut Vistraz lalu menyeretnya berjalan.

Diablo:"dimengerti."

Diablo membawa Tetsuya seperti sedang membawa koper.

Mereka berdua berjalan menuju kota tempat mereka beristirahat selanjutnya.

3 jam kemudian....

Rimuru POV

Rimuru:"taruh Tetsuya-kun di dalam kamar.

Aku akan berurusan dengan vampir ini sebentar."

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Vistraz:"MGHG!! MMPFFGG!!!"

Rimuru:"berisik."

*Dak!

Vistraz pingsan.

Aku memukul kepalanya dengan pelan untuk membiarkannya tetap hidup.

Setelah berjalan menuju kota ini lalu mencari penginapan untuk beristirahat satu hari, aku merasa ingin menghajar Vampir ini.

Dia telah membunuh Hanami-chan dan Hazuki. Aku akan menerimanya jika dia hanya membunuh mereka berdua, namun dia menyiksa mereka berdua.

Aku tidak bisa menerima itu. Maka dari itu, daripada Diablo yang mengurusnya. Aku lebih suka mengurusnya sendiri dengan kekuatanku.

Aku membawa Vistraz menuju tempat sepi di luar kota.

Aku sedikit lebih jauh dari kota. Menuju tempat yang kutemukan tadi. Sebuah rumah yang ditinggalkan di tengah hutan yang nampaknya dimiliki oleh organisasi bandit.

Mereka dimusnahkan oleh Diablo. Dan selesai sudah, sekarang tempat itu akan kujadikan saksi bisu dimana salah satu Jendral Iblis akan disiksa dengan brutal.

Karena orang ini adalah vampir, maka aku tau bagaimana berurusan dengan vampir.

Beberapa lama kemudian..

Rimuru:"mmm...kurang garam...dan dagingnya dipanggang terlalu cepat..."

Mmm, enaknya...meroasting makanan buatan orang lain di tempat mereka sendiri.

Rasanya memang agak enak. Namun dagingnya...agak alot di mulutku.

Aku hanya ingin mengisi perutku...jadi..terima saja.

Ini sudah hampir malam, dan aku memutuskan untuk mencari makanan dengan Diablo menggunakan sisa uang yang kudapatkan ini.

Tidak perlu khawatir, aku masih memiliki simpanan uang. Setelah membunuh beberapa monster, aku mendapatkan semacam kristal di dalam dadanya.

Mungkin itu layak untuk dijual.

Dan yah..disinilah aku, bersama Diablo yang tidak makan dan hanya berdiri di belakangku sambil tersenyum.

Untunglah dia tidak memperhatikanku saat sedang makan. Itu akan membuatnya menjadi canggung.

Hahhh....

Aku mengambil satu suapan daging lagi lalu memakannya.

Um, sudah kuduga rasanya alot.

Beberapa lama kemudian...

R

imuru:"dan lalu-oh?"

Hm, Tetsuya-kun sudah terbangun.

Kami sedang berjalan di kota ini untuk menghabiskan waktu sampai Tetsuya-kun terbangun. Rencananya, kami tidak akan pergi sebelum Tetsuya-kun bangun.

Aku tidak ingin bertemu dengannya karena aku tidak mau keberadaanku diketahui oleh siapapun. Dan rasanya agak jahat meninggalkannya sendirian disana hanya dengan memakai celana pendek.

Zirah yang dia pakai sudah tidak layak. Aku tidak bisa memperbaikinya karena itu zirah khusus sihir.

Dan aku? Aura.

Tidak mungkin ada kemungkinan aku bisa memperbaiki zirahnya.

Tetsuya tiba-tiba bergerak ke arah sini dengan kecepatan tinggi.

Diablo:"Rimuru-sama, nampaknya pahlawan itu menyadari keberadaan saya.

Saya merasa malu karena membiarkan hal seperti itu terjadi."

Diablo nampak sangat sedih.

Yah.... seseorang dengan status kekuatan sihir Z pastinya bisa membedakan mana sihir biasa mana sihir Iblis. Meskipun sedikit, Tetsuya bisa menyadari keberadaan Diablo yang sangat tipis dan tidak bisa dideteksi dengan cara biasa.

Rimuru:"tidak apa-apa.

yosh, dia sudah sehat, ayo pergi!"

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Diablo menundukkan tubuhnya dan aku duduk diatas punggungnya lagi.

Lalu, dengan kecepatan suara, Diablo terbang membawaku dengan rute yang tidak bisa diprediksi.

Tapi, meskipun begitu, Tetsuya masih bisa menyadari keberadaan kami dan mengejar kami. Apa mungkin karena sihir? Aku merasakan sesuatu mengawasi kami dari langit.

Hmm...lebih baik kulakukan sesuatu untuk mendistorsi ruang disini.

Jika sihir merupakan sesuatu yang bertebaran di udara, maka yang perlu dilakukan untuk menghalaunya adalah membuat lubang hitam.

Rimuru:"tambah kecepatanmu."

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Dalam satu detik, kami bergerak dengan kecepatan 150 m/detik. Aku menengok ke atas langit. Perasaan diawasi itu berasal dari sana.

Aku mengaktifkan mata Mangekyo Sharingan lalu menciptakan Lubang Hitam seukuran debu dengan ukuran yang sangat kecil, mungkin hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.

Dan tiba-tiba, ruang diatas kepala kami terdistorsi dalam radius 1 km, cahaya mulai berkumpul diatas kami dalam bentuk pusaran seperti sebuah galaksi.

Benda-benda di tanah seperti pohon dan bebatuan mulai terangkat.

Mengerikan, aku cukup enggan menggunakan kemampuan khusus mata ini. Jika aku membuat lubang hitam yang seukuran dengan kelereng, entah bagaimana nasib planet ini.

Yang pasti, akhir dari planet ini akan terjadi.

Diablo:"luar biasa. Sungguh fantastis.

Sihir di sekitar saya sedang terhisap ke dalam sana, dan sihir pendeteksi juga tidak lagi berguna untuk mengawasi anda."

Rimuru:"kau terlalu memuji, aku tidak terlalu suka menggunakan kekuatan ini."

Diablo:"dimengerti."

Apa yang dia mengerti?

Ah sudahlah. Aku tidak mengerti bagaimana jalan pemikiran Diablo.

Rimuru:"..ehem, mari kita lanjutkan menuju tempat selanjutnya.

Kali ini, karena sudah terlanjur. Lebih baik kita langsung kesana saja."

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Diablo segera mempercepat terbangnya dan aku duduk diatasnya dengan tenang. Diablo telah memberikan sihir pelindung di depanku untuk menjagaku tetap berada diatas punggungnya.

Sebenarnya...tidak dibuat juga tidak apa-apa sih. Tapi mungkin karena Diablo ingin memberikan kenyamanan untukku sebisa mungkin.

Diablo:"tolong duduk dengan nyaman Rimuru-sama. Biar saya yang mengatur perjalanan anda."

Rimuru:"oh silahkan."

Meski kecepatannya gila, aku bisa memandangi sekitarku. Ada gunung dan naga yang sangat besar. Kupikir itu sarang naga.

Aku bisa melihat sesuatu seperti nyamuk beterbangan di gunung besar itu.

Yah, abaikan itu, aku punya sesuatu yang lebih baik daripada membasmi beberapa ekor naga. Tapi...kudengar daging naga disini mahal. Aku ingin membeli dan mencobanya.

Aku telah membaca buku di perpustakaan. Sebenarnya bukan membaca sih.

Lebih tepatnya, berkat usahaku dalam berkultivasi, aku bisa mendapatkan pengetahuan dari suatu buku hanya dengan menyentuhnya.

Seperti contoh, ada sebuah buku telepon dan aku hanya perlu menyentuhnya untuk memastikan apakah aku menemukan seseorang dengan nama yang kukenal atau tidak.

Tapi, seringkali kemampuan ini membawa banyak ketidaknyamanan di benakku. Shiina iseng-iseng menyampul buku 94y dengan sampul majalah. Dan yah...semua halaman yang bergambar itu masuk ke dalam kepalaku dan aku seperti...damn......mengerikan.

Lupakan itu. Kudengar naga silver memiliki daging terempuk dan terenak di dunia. Dari buku yang kusentuh tentunya.

Itu bisa ditemukan di sarang naga. Jumlah mereka banyak, namun karena kekuatan mereka juga besar, tidak ada yang berani membasminya.

Dan aku, orang yang akan memakan daging naga itu. Kebetulan sekali aku selalu menstok rempah-rempah untuk berbagai makanan di dalam penyimpanan dimensi milikku.

Semuanya yang terbaik. Setara dengan elixir tertinggi dan jika dimakan oleh orang di dunia ini, mungkin setelah memakannya, seseorang dia akan mati dan meledak.

Beberapa lama kemudian...

Rimuru:"um, ini enak. Bahkan tanpa kubuat empuk, dagingnya mudah dimakan.

Kau mau mencobanya Diablo?"

Aku menyodorkan piring yang berisi daging naga yang baru saja kubuat tadi pada Diablo yang dari tadi tidak berubah.

Diablo:"kufufu... tidak-tidak Rimuru-sama.

Sebagai pelayan anda, tidak mungkin saya berani memikirkan berbagi makanan yang sama dengan anda."

Rimuru:"aku memaksa..."

Sambil memakannya, aku berbicara pada Diablo.

Diablo:"baik Rimuru-sama.

Saya akan menerima kehormatan ini dengan hati lapang. Ini adalah sebuah anugerah dari anda, dan merupakan sebuah berkah yang tidak ternilai yang diberikan pada seseorang seperti saya-"

Rimuru:"kalian juga mau?"

Hitsurugi:"bolehkah Master?"

Suiken:"kami tidak perlu makan, master."

Kazeri:"..uuu...kelihatan enak..."

Yumichi:"m-makanan dari Rimuru-sama.."

Rimuru:"boleh saja. Aku ingin kalian juga menikmati perjalanan ini."

Dagingnya banyak, lebih baik kubiarkan mereka berempat memakannya selagi aku menikmati ini.

Keesokan harinya...

Diablo:"saya sangat terkejut dengan kemampuan anda memasak, makanannya dan segalanya sangat luar biasa fantastis!

Sebagai seorang iblis, saya tidak mengerti soal rasa dan masakan anda membangkitkan hasrat tersebut..

Ahh, sungguh anugerah yang luar biasa-"

Aku tidak tau apa yang sedang dia bicarakan. Aku memakai penutup telinga untuk mencegah suara Diablo masuk ke dalam telingaku.

Aku bisa mengerti apa yang sedang dia ucapkan melalui gerakan mulutnya, untungnya itu tidak bersuara sekarang.

Sejak kuberi dia makan, Diablo menjadi seperti ini.

Aku agak menyesal karena membiarkannya memakan masakanku. Dia terus berbicara seakan-akan aku adalah chef terbaik di dunia.

Dia hanya melebih-lebihkan, sungguh.

Ah, benar juga.

Karena aku agak malas untuk kembali ke kota terdekat, kami menginap di alam kemarin.

Lalu setelah itu, kami segera terbang menuju lokasi selanjutnya.

Diablo mengatakan kalau lokasi gerbang menuju surga itu berbanding terbalik dengan gerbang menuju dunia bawah.

Dan lokasinya ada di bumi bagian belakang dari gerbang dunia bawah.

Planet ini sangat besar.

Aku sempat bertanya pada Diablo tentang pengelompokan kekuatan di dunia ini.

Dan Diablo menjelaskan secara singkat dan mudah dipahami. Singkatnya, seseorang dengan kekuatan fisik E di dunia ini setara dengan atlet binaraga veteran.

Mungkin karena besarnya planet di dunia ini, maka orang dengan tubuh kurus pun punya kekuatan yang cukup di bumi.

Jika planet ini besar, maka secara otomatis, gravitasi yang ada di planet ini jauh lebih besar daripada bumi.

Dan yah, itu menandakan seberapa besar planet ini saat ini.

Aku tidak berani menggunakan aura untuk memeriksa seluruh isi planet ini, namun aku bisa menggunakan mata Sharingan untuk melihat ke jarak yang menjangkau bulan jika tidak diperkuat dengan aura.

Dan yah....aku belum bisa melihat ujungnya. Kupikir planet ini 12 kali lebih besar dari bumi.

Rimuru:"hey Diablo."

Diablo:"ya Rimuru-sama? Apakah ada yang bisa saja bantu?"

Dia kembali normal seketika, uwah mengerikan.

Menanyakan sesuatu yang umum di kalangan manusia itu pertanyaan bodoh untuk Diablo. Dia tidak berinteraksi dengan siapapun selama ini.

Rimuru:"bisa kau cari tempat yang dijadikan Medan perang? Aku ingin sedikit mengacau."

Diablo:"baik Rimuru-sama, perintah anda adalah kewajiban bagi saya."

Diablo segera terbang ke kanan.

Aku menonaktifkan mata Sharingan lalu menikmati pemandangan dengan kecepatan 200 m/detik.

Mari buat Medan perang itu sebagai kejutan untukku sendiri. Lagian, tidak ada yang menyenangkan jika aku sudah tau siapa yang sedang berperang.

Rimuru POV end

Di kerajaan Andreiss....

Reiji:"... Risa-san...jelaskan apa yang terjadi saat aku tidak ada disini..?"

Risa:"...setelah kalian pergi...kami diberikan pelatihan oleh kapten kesatria sihir, kapten sihir dan penjaga Raja.

Kami tidak diberitahu tentang nasib orang-orang yang dibawa ke ruang sebelah saat itu....aku sangat khawatir pada teman-teman disana, khususnya Minami.

Dan beberapa hari kemudian, raja memberitahu bahwa orang-orang yang tidak memiliki kelayakan untuk menjadi pahlawan diberikan hidup yang aman dan damai di tempat yang jauh dari sini.

Aku ingin mengunjungi, namun Raja tidak memberikan kami izin dan meminta pada kami untuk segera menghalau pasukan iblis.

Itu adalah saat-saat terburuk kami. Hanami-chan dan Hazuki tidak berpengalaman, kami juga sama."

Risa mulai meneteskan air mata mengingat perang pertamanya.

Reiji:"....apa yang terjadi pada mereka?"

Risa:"...aku lengah pada saat itu.....mereka berdua...ditangkap dan disiksa sampai mati karena aku lengah."

Naomi mengelus punggung Risa. Risa menangis disana sambil menutupi wajahnya dan menghadap wajahnya kebawah.

Naomi:"kami sudah berusaha sekuat tenaga.... namun, status vampir itu adalah Z, hanya Tetsuya yang bisa mengalahkannya.

Meski begitu, Tetsuya dikalahkan. Pada saat kami hampir dibunuh, seorang pria yang memakai pakaian Butler tiba-tiba muncul dan menghempaskan semua iblis yang mencoba membunuh kami.

Dia berkata untuk tidak membocorkan hal yang kami lihat pada publik saat itu.

Perang itu sebenarnya adalah kekalahan kami...namun kami bisa selamat berkat pria itu."

Reiji yang mendengarkan cerita mereka berdua di restoran sedikit tergerak hatinya.

Reiji:"Sayaka...."

Sayaka:"ya Reiji-sama?"

Reiji:"apakah aku bisa menghidupkan orang mati?"

Sayaka:"tentu saja, namun saya memastikan bahwa di dunia bawah tidak ada jiwa bernama Hanami dan Hazuki."

Reiji terkejut.

Dan sesaat kemudian, dia sedikit tersenyum karena menyadari sesuatu yang sangat penting.

Namun, dia tidak bisa menjelaskannya sekarang kecuali di tempat pribadi dengan mereka berdua.

Reiji:"mereka masih hidup....apakah Minami Satoru-san juga?"

Sayaka:"... Reiji-sama.....saya hanya bisa mengatakan satu hal."

Reiji:"apa itu?"

Sayaka:"dunia bawah, yang merupakan tempat penampungan jiwa orang mati telah musnah.

Kemungkinan disebabkan karena seekor naga raksasa legendaris bernama Phantom telah dibunuh.

Pelakunya adalah dua orang yang anda lihat di dunia bawah saat itu."

Reiji:"....apa yang akan terjadi jika dunia bawah?"

Sayaka:"masa hidup planet ini akan menjadi lebih singkat. Saya bisa menciptakan penggantinya jika anda mau."

Reiji:"ya, ciptakan yang baru.

Lalu, selidiki kedua orang itu."

Sayaka:"baik Reiji-sama.

Saya bisa pastikan kalau yang pria adalah salah satu Jendral Iblis bernama Diablo dan wanita yang disebelahnya memancarkan kekuatan misterius yang tidak terbatas."

Reiji:"......tidak terbatas..?"

-----------------------------------------------------------

Yeuyyy, selesai juga.

Yahh...mungkin kalian bosen dengan chapter ini karena tidak ada swosh dan jdar! Dan sring....

Namanya juga perjalanan euy, biar kayak biasanya, gw pengen selesain season tiga dalam 40 chapter.

Oke itu sahaja, Babay minna-sama!!!

Macam-macam Seiba

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 479K 86
Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur. Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri. Bagaimana jadinya jika Felicia si g...
102K 4.8K 41
⚠️ Warning ⚠️ bxb, lgbt, gay Cerita ini tidak disediakan untuk '𝙃𝙤𝙢𝙤𝙥𝙝𝙤𝙗𝙞𝙘' ~~~ 𝙂𝙖𝙧𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙇𝙤𝙘𝙝𝙖𝙧𝙙 atau sering disebut 𝘎𝘢𝘳...
127K 13.4K 34
Kalok luu suka, vote nya jangan sampe ketinggalan. Neken bintang gak bakal mutusin urat nadi luu! ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Haechan tak secerah ketika b...
107K 12K 39
[ On going ] "Kalian diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain." "Saat di akhir, satu orang dari kalian akan menjadi MVP." • • • Bukankah sekolah t...