Gomen

By AnitaApriliani3

2.4K 114 19

Bercerita tentang seorang Uchiha Sarada yang menyimpan banyak rahasia... PERINGATAN!! Cerita ini mengandung... More

informasi
1. terlempar ke masa lalu
2. bersama tim masa lalu
3. Keberadaan tim 7 dan 10
4. Melepas kerinduan
5. Kematian Uchiha Itachi
6. Bersama dengan nya
7. pulang ke masa depan
8. Misi ke desa Sunagakure
9. Kejadian tidak terduga
10. Sasuke mengetahui nya
11. Rencana
12. boruto vs sarada
pemberitahuan!!!
13. Keputusan
14. Perkenalan
15. Misi pertama
16. Petunjuk
18. Menahan Sakit
19. Dimensi lain
promosi

17. kecurigaan

56 2 0
By AnitaApriliani3

Gambar di atas itu☝penampilan baru Sarada. Karna sebelum nya kan udh ada scene dmn, Sarada harus menyamarkan penampilan nya. Jadi aku pilih gambar yg itu untuk penampilan nya. Namanya juga bakalan pake nama samaran, yaitu 'akame'.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah memikirkan nya sebentar. Najenda lalu bertanya tentang fotonya pada boruto. Tanpa berpikir panjang lagi. Boruto pun memperlihatkan foto tersebut.

Didalam foto itu, Sarada sedang berpenampilan seperti dokter. Itu diambil ketika Sarada membantu sakura dalam suatu operasi besar.

Dan entah darimana, boruto memiliki foto tersebut.

"Hem... Dia cukup cantik! Tapi maaf, seperti nya aku tidak pernah melihat dia. Banyak orang yang kutemui dan aku tidak mengingat semuanya! " Ucap najenda.

Mereka terlihat kecewa. Harapan mereka terlalu besar untuk bertanya dengan nya.

"Benarkah? Sebelum nya seperti nya dia sedang berjalan jalan dengan salah satu anggota mu?!! " Sahut Amane.

Boruto dkk menatap najenda dengan tatapan meneliti.

"Hem? Siapa yang bersama nya? " Tanya najenda.

"Kalau tidak salah... Leone! Aku melihat mereka di ibukota! " Jawab Amane mengingat.

"Leone kah?... Aku tidak tau, mungkin kalian harus bertanya dengan nya langsung untuk mengetahui nya! " Usul najenda.

"Apa kami bisa bertemu dengan nya sekarang! " Tanya boruto memasukan kembali fotonya.

"Maaf tapi, sekarang dia sedang menjalankan misi dan akan kembali besok atau mungkin lusa" Jawab najenda.

Mereka semua lalu Saling bertukar pandangan. Seolah-olah sedang bertanya apa yang harus dilakukan.

"Kalau begitu bilang padanya kami ingin bertemu dengan nya besok! Hubungi kami jika dia sudah pulang! " Sahut Sasuke tegas.

"Baiklah! Tentu aku akan menyampaikan padanya! Apa kalian ada perlu lagi? Jika tidak ada aku harus pergi. Karna masih banyak yang harus kulakukan sekarang!! " Jawab najenda.

"Tidak terimakasih. Kurasa sekarang cukup itu saja! Kami akan mencari nya lagi di sekitar kerajaan dan mencari sebuah penginapan! " Ucap Konohamaru.

"Begitu. Kalau begitu semoga beruntung dan jangan mudah terpengaruh dengan orang lain. Saat ini kalian sedang berada di kandang monster! " Ucap najenda memperingati.

Lalu ia meninggalkan mereka semua. Kembali ke markas dan memberitahu info tersebut pada Sarada dan semua yang ada disana.

"Hah... Ku pikir kita bisa menemukan petunjuk yang lain! " Keluh boruto.

Boruto tidak merasa putus asa. Ia hanya kecewa tidak dapat menemukan Sarada. Merasa kalau dirinya sangatlah tidak berguna dan tidak bisa melakukan apapun.

"Lebih baik kita cari penginapan dulu dan makan siang! " Sahut kawaki yang sedari tadi diam.

"Ya. Yang dikatakan kawaki benar! Amane-san apa kau bisa membantu kami mencari penginapan yang bagus? " Jawab mitsuki.

"Tentu! Ayo ikuti aku! Aku memiliki seorang kenalan yang memiliki sebuah penginapan dan restoran" Ajak Amane.

Semuanya pun mengikuti arahannya dan menuju ke tempat tersebut.

.

.

.

.

"Sasuke-san! Ada apa? Sejak tadi kau seperti sedang memikirkan sesuatu" Tanya boruto melihat Sasuke malamun.

"Tadi, orang itu mengatakan kalau dia tidak kenal dan tidak pernah melihat Sarada! Tapi saat ku lihat dengan Sharingan, Sarada ada bersama nya! " Jawab Sasuke.

Sebelumnya saat mereka berbincang dengan najenda. Sasuke terus mengaktifkan Sharingan nya.

Karna Sasuke mengaktifkan nya sejak mereka bertemu. Najenda tidak terlalu mencurigainya.

Di tambah ia juga tidak terlalu tau tentang kekuatan mata Sharingan.

"Benarkah?!! " Seru mereka serentak.

"Hn! ".

Mereka semua saling bertukar pandangan. Lalu pandangan mereka teralihkan pada pelayan yg mengantarkan makanan.

" Arigatou! " Ucap salah satu dari mereka pada pelayan tersebut.

"Tapi kenapa dia harus berbohong? " Tanya kawaki menyantap makanan nya.

"Benar! Jangan jangan dia meminta Sarada untuk bergabung dengan nya?!! " Simpul boruto.

"Apa maksud nya ini, amane-san?! " Tanya Konohamaru.

"Eh? Aku juga tidak tau kenapa dia berbohong. Tapi, najenda selalu menjaga kerahasiaan anggota nya apapun yang terjadi! Mungkin saja sebelum nya Sarada-chan memperingati najenda untuk tidak memberitahu siapapun termasuk keluarga nya? " Jawab Amane.

"Apa? Apa Sarada akan melakukan itu? " Ucap nya pada diri sendiri.

Semuanya hanya terdiam dan memakan makanan masing-masing.

"Jika itu benar. Kita harus menemuinya! " Sahut mitsuki.

"Ya. Tapi sebelum itu kita cari penginapan dahulu dan mencari beberapa informasi di sekitar sini! " Usul Konohamaru.

Tidak ada yang menjawab. Mereka hanya menganggukkan kepala nya.

Sarada... Apa kau tidak ingin bertemu kami lagi? Kenapa?... Batin boruto.

Setelah selasai makan dan mencari sebuah penginapan. Mereka mencari beberapa informasi di sekitar kerajaan.

Saat sedang berjalan jalan di sekitar gang sepi. Mereka tidak sengaja melihat seorang lelaki yang ditendang dari sebuah bangunan.

Karna penasaran mereka menghampiri nya. Sekalian mencari informasi.

"Apa kau baik-baik saja?! " Boruto menjulurkan tangan nya untuk membantu orang tersebut bangun.

"Eh? Arigatou! " Jawab nya.

"Siapa nama mau? Kenapa kau bisa di tendang seperti itu? " Tanya Konohamaru.

"Hehehe... Namaku Tatsumi. Aku sedang mencari pekerjaan disini. Desa ku sangat miskin, oleh karna itu aku ingin mencari pekerjaan disini dan menjadi sukses. Agar aku bisa membantu desa ku! " Jawab nya dengan bangga.

"Begitu... " Jawab mereka semua dalam hati.

"Sebelum nya aku terimakasih. Kalau begitu aku pergi dulu! " Ucap nya langsung meninggalkan mereka semua.

"Kurasa kita tidak bisa bertanya padanya! " Ucap mitsuki.

"Ya. Lagipula dia berasal dari luar. Itu artinya dia tidak tau apa-apa tentang Ibu kota ini! " Jawab Konohamaru.

"Kalau begitu ayo cari ke tempat lain! " Seru boruto.

Lalu mereka semua kembali melakukan pencarian.

Di tempat Sarada

"Sarada! Hm? Kalian sudah kembali? Lebih cepat dari yang ku duga" Ucap najenda melihat ada semua anggota yang sedang berkumpul di aula.

"Ya. Kami baru datang dan ingin melapor! " Sahut Lubbock.

Tidak lupa dengan gaya nya agar terlihat keren di mata najenda. Dia adalah tipe penyuka wanita. Tapi dia tidak akan ragu ketika berhadapan dengan lawan wanita.

"Baguslah! Ada yang ingin kubicarakan! " Jawab najenda duduk di kursi nya.

Semua nya terlihat menatap najenda dengan tatapan bingung.

"Apa yang ingin kau bicarakan, bos? " Ucap mine.

"Jadi begini. Sebelumnya aku bertemu seseorang yang sudah lama tidak kita jumpai. Dia adalah Amane, apa kalian mengingat nya? " Ucap najenda.

"Amane-chan?.. " Gumam sheele. Ia mudah lupa. Wajar jika dia tidak mengingat nya.

"Oh, wanita yang pernah datang pada mu waktu itu!? Yang memiliki masalah dengan keluarga Morgan? " Sahut bulat.

"Ya. Dia datang, mungkin ingin mengunjungi makam ayah nya! Tapi... Dia tidak datang sendiri. Dia datang bersama orang-orang yang berasal dari tempat tinggalnya sekarang" Jelas najenda.

"Siapa, bos? " Tanya Leone.

"Teman-teman Sarada dan... Ayah Sarada! " Jawab najenda.

Mereka semua terkejut dan langsung menatap Sarada. Sementara yang di tatap nya hanya diam membeku.

Sarada tau kalau yang datang adalah mereka. Tapi ia terkejut ketika mendengar nama Amane. Orang selalu ia tolong dan datangi ketika dirinya sedang lelah.

Mustahil mereka mengetahui aku ada disini tanpa ada yang memberitahu. Jika mereka bersama Amane-san, itu artinya. Dia yang memberitahu mereka. Berarti sebelum nya dia pernah melihat ku disini? Ucap Sarada dalam hatinya.

"Apa Amane-san yang menuntun mereka? " Tanya sardaa memberanikan diri.

"Ya. Mereka mencari mu! Amane mengatakan pernah melihatmu bersama Leone" Jawab najenda.

Sarada ingat ketika dirinya berjalan jalan bersama Leone tanpa penyamaran. Ia pernah melihat seseorang yang mirip Amane.

Berpikir kalau dia hanya mirip. Jadi Sarada mengabaikan nya.

"Souka? Lalu dimana mereka? " Tanya sarada.

"Sebelumnya mereka mengatakan ingin makan siang dan mencari penginapan. Dan besok mereka ingin bertemu dengan kalian! " Jawab najenda.

"Bertemu kami? Untuk apa?" Tanya Lubbock.

"Seperti nya mereka ingin menyelidiki keberadaan Sarada! " Jawab nya.

"Kenapa mereka sangat ingin menemukan mu?! Kau yakin tidak ingin kembali pada mereka? " Sahut mine.

"Maaf merepotkan kalian! Karna suatu alasan aku tidak bisa terus ada di dekat mereka. Sebenarnya aku ingin bersama mereka. Tapi itu hanya akan merepotkan! " Jawab Sarada.

"Apa alasan mu? " Tanya mine.

Meski terlihat galak dan susah akrab. Mine adalah orang yang baik dan perhatian. Dia memiliki cara nya sendiri untuk dekat dengan yang lain.

Diantara yang lain mine adalah yang paling muda.

"Sarada! Aku tidak memaksa. Tapi, mungkin lebih baik kau mengatakan nya pada mereka! " Usul najenda.

Sarada memikirkan nya sejenak. Jika ia mengatakan nya. Ia tidak perlu berpura-pura.

Tapi disisi lain ia tidak ingin terlalu di khawatirkan dan dikasihani. Sarada tidak mau nantinya dirinya akan menghambat misi.

Tapi... Ia menepis keegoisan nya dan menceritakan semua rahasia tentang penyakit nya. Termasuk rencana pengobatan nya yang akan di lakukan beberapa hari lagi.

"Jadi begitu... Sepertinya itu sangat menyakitkan dan menyiksa" Ucap bulat.

"Sarada-chan... " Gumam sheele menatap kearahnya.

"Jadi karna itu, aku ingin kalian menutupi semua informasi tentang Sarada dan mengganti nya! " Sahut najenda.

"Mengganti? " Ucap mereka semua kecuali sarada.

"Ya, Sarada akan mengganti identitas nya. Hanya penampilan dan nama, jadi mulai sekarang kalian harus terbiasa dengan identitas Sarada yang baru" Ucap najenda.

Sringg... Bbuufff...

Seluruh tubuh Sarada tertutup asap tebal. Lama kelamaan asap tersebut menghilang.

Menampilkan sesosok wanita cantik dengan rambut panjang yang hitam pekat, mata hitam dan merah tanpa kacamata, terlihat cantik dan sangat imut. Tidak lupa dengan pakaian bernuansa hitam dan merah, serasi dengan matanya.

Itu adalah penampilan baru Sarada. Semenjak belakangan ini, mata nya mulai membaik dan tidak membutuhkan kacamata lagi. Rambut nya semakin panjang dan melebihi pinggang.

Tatapan tajam dan tubuh ideal tanpa mengubah tinggi badan nya.

"Ini penampilan ku! Tidak banyak yang ku ubah. Hanya bagian bentuk wajah, warna mata, warna dan panjang rambut! Nama ku adalah Amane! " Jelas Sarada.

"Wow... Bagaimana kau melakukan nya? " Ucap bulat.

"Eh... Kau bisa merubah penampilan mu dengan mudah?! " Sahut Lubbock.

"Tidak buruk" Ucap mine.

"Kawaii... " Ucap sheele menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

"Akame, kah? Kurasa itu cocok dengan penampilan mu! Tidak ku sangka kau akan memilih itu" Ucap Leone.

"Begitu lah penampilan nya dan namanya. Kalian harus terbiasa dengan itu! Mereka akan datang kesini besok! " Sahut najenda.

"Besok? Kau mengizinkan mereka masuk, bos? " Tanya Leone.

"Ya. Lagipula ada Amane. Aku memerlukan informasi darinya! " Jawab najenda. "Kalau begitu bubar dan tunggu misi selanjut nya! " Lanjut nya.

"Baik/hn!! " Jawab mereka bersamaan.

Mereka akan datang besok. Ku harap mereka tidak curiga! Batin Sarada masuk ke kamarnya.

Di malam harinya

Saat ini semua anggota night raid sedang makan malam bersama. Terlihat tenang tanpa adanya keributan.

"Bos, ada yang ingin ku tanyakan" Ucap Sarada.

Semuanya terdiam dan menatap nya.

"Tentu, katakan! " Jawab najenda.

"Sebelum nya kau bilang papah bersama mereka. Apa papah mengaktifkan Sharingan milik nya? " Tanya Sarada.

"Ya. Sejak bertemu dengan nya, dia terus mengaktifkan nya" Jawab najenda enteng.

Deg...

"Apa? Itu artinya papah sudah tau aku disini! " Sahut Sarada terkejut.

Sarada tebak pasti Sasuke sudah melihat isi ingatan milik najenda. Dan memang benar adanya. Ia hanya tidak ingin papah nya memberitahu yang lain.

Tapi Sarada tetap mencoba untuk mempercayai sang papah.

"Memang nya kenapa jika mata Sharingan nya di aktifkan? " Tanya mine dan semua nya memiliki pertanyaan yang sama.

"Selain untuk meniru jutsu orang lain, membaca gerakan, Sharingan juga bisa digunakan untuk membaca pikiran seseorang" Jelas Sarada.

"Apa!! " Ucap mereka bersamaan.

"Jadi apa papah mu membaca pikiran, bos? " Tanya Leone.

"Jika dia terus melihat kearah mu maka jawaban ya! Dia pasti sudah melihat semua nya dan mengetahui tentang ini" Jawab Sarada.

"Apa yang akan kau lakukan?! " Tanya bulat.

"Biar aku yang urus itu sendiri! " Jawabnya.

"Baiklah, jika kau butuh sesuatu katakan saja! Kami akan membantu mu! " Ucap najenda.

"Hn".

Lalu mereka semua melanjutkan makan malam. Tidak lupa membereskan semua nya.

Di tempat boruto dkk

Setelah seharian mencari informasi mereka makan malam di tempat sebelum nya. Amane berpisah dengan mereka sejak tadi siang.

Karna dia ingin mengunjungi tempat lain.

Setelah makan malam, semua nya pergi ke kamar masing-masing.

Hah... Apa yang dikatakan Sasuke-san benar? Apa Sarada bergabung dengan para pembunuh itu? Walaupun mereka bertujuan baik. Tetap saja itu berbahaya. Lalu kenapa Sarada tidak ingin dirinya di ketahui siapapun? Apa benar dia berkhianat pada konoha? Batin boruto di kamar mandi.

Seharian ini Sasuke terjebak dengan mereka. Sebenarnya dia ingin menemui Sarada sendiri. Tapi dia tau mereka akan curiga dan Sasuke juga punya tanggung jawab untuk menjaga mereka.

Sasuke hanya menutup mulut nya dan mengikuti kemana mereka pergi.

"Sarada, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan? " Gumam Sasuke menatap luar jendela.

"Sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan? Apa sumire tau tentang ini? Tapi sebelum nya saat di beritau kalau Sarada pergi meninggalkan desa. Dia sangat terkejut. Apa dia menyembunyikan sesuatu dariku?" Gumam kawaki dalam kamar nya.

.

.

.

.

Pagi hari yang cerah. Mereka semua terbangun karna terpaan sinar matahari dan suara bising warga yang melakukan aktivasi keseharian nya.

Tanpa menunggu lama. Mereka mandi dan bersiap untuk sarapan.

"Ohayou, minna!! " Sapa Amane.

"Oh, Amane kau datang? " Tanya Konohamaru.

"Tentu! Aku sudah menyelesaikan urusanku. Jadi aku bisa ikut bersama kalian! " Jawabnya.

"Kalau begitu ayo makan dan cepat cepat kita kesana! " Ucap boruto.

"Ya. Kita harus datang sepagi mungkin agar mereka semua ada disana! " Sahut mitsuki.

"Kau ini selalu mengikuti nya. Apa kau tidak bosan? " Ketus kawaki.

"Tidak. Boruto adalah matahari ku. Aku akan mengikuti kemanapun dia pergi! " Ucap nya dengan senyum polos seperti biasa.

"Lebih baik kau cari saja pasangan! Atau jangan-jangan kau akan menikahi nya!?" Ucap kawaki blak-blakkan.

"Oy, apa yang kau katakan! Aku masih waras! " Sahut boruto.

"Tidak. Jika aku menikahi boruto, Sarada mungkin akan membunuhku! " Jawab mitsuki.

"Hah... Apa maksud jawaban mu! Lebih baik kita makan saja. Jangan bicara terus! " Ucap boruto merasa dirinya sedang di tatap tajam oleh Sasuke.

Sementara Konohamaru dan Amane hanya terkekeh melihat tingkah laku mereka.

Di tempat lain. Sarada bangun seperti biasanya dan melakukan tugasnya seperti biasa. Walau terlihat tenang dan seperti tidak ada kekhawatiran sedikit pun diwajahnya.

Sarada sangat takut, kalau mereka mengetahui  rahasia nya. Tidak masalah jika hanya sasuke yang tau. Karna Sasuke sudah mengetahui rahasia nya. Tapi tidak dengan yang lain, terutama boruto.

Dia tidak ingin berada di dekat siapapun yang sebelumnya dia kenal. Kecuali sumire, karna Sarada dan sumire memiliki rahasia yang sama.

Lagipula sumire mudah gugup dan pandai merahasiakan sesuatu. Jadi Sarada bisa mempercayai nya.

"Kapan mereka akan datang? " Tanya Leone duduk di meja makan.

Sebelum nya mereka habis makan siang. Ada beberapa yang masih di meja makan dan ada yang pergi untuk berlatih atau melakukan hal lainnya.

"Hem... Kurasa sebentar lagi. Mereka sudah memasuki kawasan kita! " Jawab najenda. "Kenapa? Gugup? " Lanjut nya melirik Sarada.

Sarada mengabaikan nya dan hanya menjawab, "tidak. Untuk apa? ".

" Hem.. Souka? Kalau begitu kalian jangan bermalas-malasan. Tetap lakukan apa yang biasa kalian lakukan! Aku akan ke aula sebentar " Ucap najenda pergi meninggalkan ruang makan.

"Tidak perlu khawatir, akame. Ada aku bersama mu! " Sahut Leone percaya diri.

"Hn" Jawab Sarada.

Beberapa menit kemudian seseorang mengetuk pintu markas. Karna mereka sudah tau hawa kehadiran yang datang.

Mereka tak perlu menunggu untuk mendengar seseorang mengetuk pintu.

"Oh Amane, kah? Ada apa? " Ucap bulat.

Karna dia yang paling dekat dengan pintu. Jadi dia yang membuka dan menyambut mereka.

"Bulat-nii, lama tidak bertemu. Sebelum nya saat aku ke sini kau tidak ada! Kami ingin bertemu najenda-san! " Jawab Amane.

"Masuklah, bos ada di aula! " Bulat memimpin jalan menuju aula.

Sepanjang jalan boruto dkk terus berbisik-bisik mengenai markas tersebut. Lalu sampailah mereka di sebuah pintu besar.

Bulat mengetuk nya dan membuka pintu tersebut.

"Oh, kalian sudah datang! Kupikir kalian akan datang lebih pagi! " Seru najenda.

Di dalam ruangan tersebut hanya ada Leone, Sarada, dan najenda. Mereka sedang berbincang dan sesekali memainkan suatu permainan.

Kecuali Sarada yang sedari tadi hanya memerhatikan mereka sambil makan camilan yang dibuatnya tadi.

"Hehehe... Kami sedikit tersesat di jalan tadi" Sahut Amane.

"Maaf mengganggu kalian! Arigatou, sudah mengizinkan kami masuk" Ucap Konohamaru yang lalu membungkukkan badan nya 90°.

Yang lalu diikuti boruto, mitsuki, dan kawaki. Tentu saja kecuali Sasuke yang hanya menganggukkan kepala.

"Tidak apa, lagipula kami sedang tidak sibuk. Bulat, panggil yang lainnya kesini! " Ucap najenda.

"Baik, bos! " Sahut bulat yang lalu meninggalkan ruangan.

"Kalian, duduk lah! Akame, bawakan air minum untuk mereka! " Ucap najenda.

Sarada berhenti makan dan bangun dari duduk nya meninggalkan makanannya di atas meja, "hn" Jawabnya.

Boruto dkk mengeryitkan kening. Ucapan itu terdengar tidak asing di mereka. Mereka berasumsi jika orang yang di panggil akame itu adalah Sarada.

Kurasa tidak mungkin itu Sarada. Aku tidak dapat merasakan sedikit chakra pun padanya. Juga penampilan dan wajahnya sedikit berbeda dengan Sarada! Batin boruto duduk.

Yang lain nya juga memiliki pemikiran yang sama dengan boruto.

Tidak lama kemudian, bulat, Lubbock, mine, sheele dan Sarada datang. Tidak lupa dengan minuman yang dibawanya.

Mereka semua lalu duduk dan memulai pembicaraan, tapi sebelum itu.

"Hem? Dimana camilan ku?! " Ucap Sarada memecah keheningan.

Sebelum nya Sarada ingat masih ada beberapa camilan yang terletak di atas piring nya. Tapi kini habis tidak tersisa satu pun.

Sarada menatap orang sebelum nya ada di meja dengan tajam.

"Apa kau yang memakan nya?!! " Ucap Sarada mengintimidasi Leone.

"Hehehe... Gomen, Akame! Tadi aku mencicipi nya sedikit dan ternyata enak. Jadi aku melanjutkan nya dan saat sadar itu sudah habis. Hehe.. " Jawab nya cengengesan.

Sarada lalu mengeluarkan pedang nya. Mengarahkan pada Leone. Dengan cepat Leone berubah dan menahan serangan tersebut dengan teigu milik nya.

"Sa-sabar akame! Aku benar-benar tidak sengaja. Aku janji akan membuat yang baru setelah ini, ok? " Ucap nya panik.

Mereka semua tidak menyangka Sarada akan sangat marah hanya karna makanan nya dimakan orang lain.

"Aku sudah tidak ingin itu! Belikan aku yang lain!! " Ucap nya tegas dengan pedang nya di tempat yang sama.

"Baiklah... Letakkan kembali pedang mu! Itu berbahaya! " Ucap Leone.

Lalu Sarada memasukkan kembali pedang nya dan duduk di tempat nya. Agar Sarada lebih tenang, sheele memberikan Sarada sebuah toples berisi makanan yang tadi dia bawa.

"Makan yang ini saja dulu, akame! " Ucap sheele.

"Hn" Jawab Sarada.

Ia lalu tenang dan memakan makanan nya.

"Hah... Maaf ya, dia akan seperti itu jika makanan nya diambil orang lain! Apalagi jika dimakan sampai habis" Sahut najenda pada boruto dkk.

Wajah mereka terlihat pucat setelah melihat Sarada tadi. Itu tidak mungkin Sarada! Batin mereka, kecuali Sasuke.

Ada satu rahasia yang hanya diketahui keluarga uchiha tentang Sarada. Yaitu, Sarada akan marah jika seseorang memakan makanan tanpa izin apalagi sampai menghabiskan nya.

Sarada tidak marah seperti tadi. Melainkan ia hanya akan mendiamkan orang-orang di sekitarnya yang menjadi tersangka tersebut. Sampai orang itu menganti makanan yang di makannya dan meminta maaf.

"Tidak apa. Kalau begitu apa kita bisa langsung ke inti pembicaraan?! " Tanya Konohamaru.

"Tentu, silahkan! " Jawab najenda.

"Jadi begini, kami sedang mencari seseorang yang hilang di desa kami. Lebih tepat nya, dia adalah teman kami! Dia hilang sejak beberapa hari yang lalu dan Amane mengatakan kalau dia pernah melihat nya di sekitar kerajaan ini dengan salah satu dari kalian! Jadi apa kalian bisa memberitahu kami informasi nya? " Jelas Konohamaru.

"Salah satu diantara kami? Siapa? " Sahut mine.

"Amane-san, yang mana orang nya! " Tanya boruto tidak sabaran.

"Aku melihat nya sedang berjalan bersama Leone! " Jawab Amane menatap Leone.

Mereka semua langsung menatap Leone dengan pandangan penuh pertanyaan.

"Aku? Kapan? Dan seperti apa orang tersebut? " Ucap Leone berpura-pura.

"Beberapa hari yang lalu di dekat alun alun ibu kota. Boruto bisa kau tunjukkan foto nya! " Jawab Amane menengok boruto.

Boruto memberikan selembar kertas bergambar seorang wanita dengan rambut Raven panjang yang sedang memakai seragam dokter.

Mereka benar-benar mencari Sarada! Apa yang harus ku jawab? Batin Leone bertanya pada dirinya sendiri.

"Hem... Coba ku ingat-ingat dulu! Terakhir kali aku ke alun-alun Ibu kota beberapa hari yang lalu. Tapi saat itu aku sedang bersama akame! Aku menemani nya berkeliling, karna saat itu akame baru bergabung! " Jawab Leone merahasiakan tapi juga mencoba untuk tidak berbohong. "Apa kau yakin orang di foto ini yang bersama ku? Karna aku belum pernah melihat nya! " Lanjut nya.

"Benarkah? Tapi saat itu aku melihat nya dengan pasti kalau itu Sarada-chan! " Jawab Amane.

"Tenanglah, Amane-san! Kami tidak akan menyalahkan mu jika kau salah lihat atau mereka tidak mengetahui nya! " Ucap boruto.

"Ya. Lagipula kita kesini hanya bertanya dan mencarinya! " Sahut mitsuki.

"Maaf kalau kami tidak bisa membantu! " Ucap najenda.

"Tidak apa-apa! Lagi pula kami hanya bertanya dan ingin meminta bantuan. Jika kalian melihatnya tolong kabari kami! Kalian bisa mengabari lewat amane-san! " Sahut Konohamaru.

"Ah, bagaimana kalau malam ini kalian menginap disini! Kalian sudah datang kesini jauh-jauh. Penginapan mahal dan kalian pasti belum menukar uang, bukan? " Usul sheele.

Sebenarnya anggota yang lain agak keberatan. Terutama Sarada. Tapi karna yang diucapkan sheele ada benar nya juga dan mereka butuh orang untuk menjaga markas malam ini.

"Ide yang bagus! Kalian menginaplah disini semalam! Kami membutuhkan orang untuk menjaga markas ini sementara kami mereka menjalankan misi" Ucap najenda.

"Benarkah? Apa tidak merepotkan kalian? " Tanya boruto.

"Tentu kami tidak keberatan! " Jawab Leone.

"Terima saja! Lagipula kita sudah memakai uang Amane terlalu banyak! " Ucap kawaki.

"Benar juga. Bagaimana Sasuke-niisan? " Ucap Konohamaru.

"Hn, terserah! " Jawab nya.

"Baiklah, kami menerima nya. Arigatou!! " Ucap Konohamaru.

"Lakukanlah apa yang kalian ingin kan! Aku ingin berbicara dengan mereka! " Ucap najenda.

Tau kalau mereka ingin berbicara tanpa nya. Boruto dkk pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Mereka pergi tanpa tujuan dan mengetahui tempat tersebut. Mereka tersesat.

"Amane-san! Apa kau tau arah tempat ini? " Tanya boruto.

"Maaf, sudah terlalu lama aku tidak kesini dan tidak bisa mengingat nya. Karna aku hanya tinggal sebentar disini! " Jawabnya pasrah.

Lalu sampailah mereka di suatu tempat yang cukup luas. Tempat tersebut adalah tempat biasa para anggota berlatih.

"Mungkin... Lebih baik kita tetap disini sampai seseorang datang! " Usul boruto.

Mereka setuju dan duduk di pinggiran tangga.

"Apa itu pedang? Besar juga! " Mitsuki menunjuk sebuah pedang yang tertancap di tanah. Di samping dekat mereka juga ada sebuah bangunan kecil bertulisan alat latihan.

"Ya. seperti nya ini tempat latihan mereka" Jawab Konohamaru.

"Ah, tempat ini aku ingat. Biasanya bulat-san akan datang kesini untuk berlatih! Dia menghabiskan banyak waktu disini! " Sahut Amane.

Boruto lalu berdiri dan berjalan ke arah pedang tersebut. Dia mencoba untuk mencabut nya.

Walaupun sempat kesulitan karna berat. Tapi dia berhasil mengangkatnya.

Lalu mencoba menggunakan pedang tersebut. Walau berat dan membuat tangan pegal-pegal.

Di aula markas, night raid masih berkumpul.

"Malam ini kalian akan menjalankan misi! " Ucap najenda setelah boruto dkk keluar ruangan.

"Kami semua? Lalu bagaimana dengan mereka? " Tanya Lubbock.

"Aku yang akan mengawasi mereka! " Jawab najenda.

"Apa informasi nya? " Tanya mine.

"Sebuah keluarga yang hobi menyiksa seseorang. Pengawal nya juga ikut bersalah, karna mereka hanya diam saja. Ada sebuah gudang yang jaraknya cukup jauh dari rumah tersebut. Disana berisi mayat-mayat korban. Bersihkan semuanya dan kubur korban itu!! " Ucap najenda menjelaskan.

"Baiklah! Sepertinya akan mudah" Ucap Leone bersemangat.

"Jangan bermain dengan mereka! Setelah selesai langsung kembali! " Sahut najenda memperingati. "Kalau begitu lakukan tugas kalian dan awasi mereka! " Lanjut nya.

"Baik!! " Mereka beranjak dari duduk nya dan berjalan keluar.

"Kau memiliki hutang!! Belikan aku makanan sekarang! " Sahut Sarada masih kesal.

"Hik... Hehehe... Baiklah-baiklah. Aku tau, aku akan beli sekarang! Apa yang kau inginkan? " Leone tidak menyangka kalau Sarada masih marah padanya.

"Apapun, harus yang kusuka! Jika tidak, aku tidak akan memafkan mu! " Jawab Sarada berjalan meninggalkan mereka.

"Jangan membuat nya marah tentang makanan lagi! Dia menjadi sangat menakutkan! " Sahut Lubbock.

"Leone! Aku juga ingin dessert. Tolong belikan! " Ucap mine lebih ke memerintah.

"Huh... Baiklah, aku pergi... " Seru Leone pergi.

"Hati-hati...!! " Sahut sheele.

Di jalan, Sarada mendengar suara kebisingan dari arah tempat latihan. Suara terdengar sangat tidak asing.

Karna penasaran dia melihatnya, tanpa menyadari bulat mengikuti nya.

"Hem? Apa yang kalian lakukan? " Tanya Sarada.

Pemandangan yang dilihat nya, tiga orang lelaki yang beradu pedang dengan ukuran berbeda. Juga dua orang dewasa yang diam memperhatikan.

Boruto dkk terkejut dengan suara tersebut dan langsung menengok ke arah sumber suara.

Mereka terkejut bukan karna Sarada berbicara tiba-tiba. Tapi karna mereka tidak merasakan kehadiran Sarada sama sekali.

"Wow... Kalian sedang berlatih? Ingin berlatih bersama? " Sahut bulat.

"Sejak kapan kau disini? " Ucap Sarada.

"Barusan! " Jawab nya.

"Akame, bulat-san! Maaf, tadi kami tersesat dan tidak tau harus kemana. Karna melihat tempat ini. Kami memutuskan untuk disini sampai seseorang datang" Ucap Amane.

Bulat lalu turun dan menghampiri boruto dkk. Sementara Sarada duduk di dekat Sasuke dan Konohamaru.

"Kau pemilik ini? " Tanya kawaki.

"Bukan. Tapi aku sering memakainya!! " Jawab bulat dengan senyuman. Aura yang mereka rasakan dari nya cool dan lelaki. Dimata mereka bulat sosok yang luar biasa. Walau gaya rambutnya terbilang aneh dan berbeda dengan di poster yang bertebaran.

"Oh iya, siapa namamu? Tadi kita semua belum sempat berkenalan! " Ucap boruto. "Aku Uzumaki boruto, salam kenal! " Lanjutnya menjulurkan tangan.

"Ah, aku bulat. Semoga kita bisa semakin akrab! " Ucap bulat bersalaman dengan boruto. "Oh, dan dia akame! Jangan bermacam-macam dengannya! " Lanjut bulat menengok Sarada dan menunjuk nya dengan dagu.

Sementara Sarada hanya menganggukkan kepala nya sedikit. Sebagai respon perkenalan diri.

"Hati-hati! Dia itu seorang gay! " Sahut Sarada.

"Yare-yare... Akame, jangan terlalu menyanjungku!! Mereka bisa salah paham! " Jawab bulat dengan senyuman menggoda.

Boruto dkk merinding mendengarnya. Dia tidak menyangkalnya!!! Batin mereka semua.

"Aku mitsuki! ".

"Uzumaki kawaki! ".

"Aku Sarutobi Konohamaru, salam kenal! " .

"Uchiha Sasuke".

" Shinya Amane! Maaf merepotkan kalian! "

Jawab mereka melanjutkan perkenalan.

"Tidak perlu khawatirkan! " Ujar Sarada.

Lalu mereka berlatih pedang bersama. Tidak hanya pedang, bulat mengajar kan mereka tentang yang lain.

Beberapa kali mereka bertarung dengan Sarada. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan nya, termasuk boruto.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter kali ini kayaknya panjang banget ya... Ngomong ngomong gk usah pake kata tambahan akhiran ya.. Ribet!! Kayak⬇️

- kore
- ttebayyo
- ttebassa
- shannaro
DLL

Suka lupa soalnya, aku pake nya kalo lagi inget aja. Jadi jangan tanya, 'kok gk ada ttebassa nya? '. 'Kok gk ada ttebayyo? Kok gk ada kore? '.

Intinya cuman dua.
Ribet
Lupa

Udh itu aja...

Bye-bye🤗

Continue Reading

You'll Also Like

138K 15.5K 47
Seorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang...
238K 5K 77
~ Novel Terjemahan ~ Cara paling kejam untuk menjatuhkan musuh adalah dengan membuat mereka jatuh cinta. "Sally, kamu wangi sekali." Kapten Leon Wins...
228K 22.7K 31
Karel terjebak dalam sebuah novel remaja dan harus memerankan sosok penjahat berusia 18 tahun. Namun, ia merasa bersyukur karena karakter penjahat ya...
314K 18.3K 40
CERITA INI HANYA ADA DI PLATFORM WP LAPAK AVENLY SAJA TIDAK TERSEDIA DI APK LAIN~~~ Anggita Magnolia kini hidup di tubuh orang lain. Lebih tepatnya i...