Refuser d'y Aller [KV]

By joyyby

36.4K 3.8K 127

Saling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai... More

1. Menyebalkan
2. Kakak?
3. Hungry
4. Kecelakaan
5. Sial
6. Aku... Manis?
7. Pergi lagi?
8. Keanehan
9. Being protective
10. Gengsi tapi mau
11. Dokter tampan
12. Masa sih?
13. Date?
14. Tiba-tiba
15. Normal
16. Menarik
17. Jealous
18. Teori cinta segitiga
19. Kerja kelompok
20. Silent love
21. Fight
22. Taruhan
23. Racing
24. Hospital
25. The girl's
26. Akur?
27. Orang tua
28. Woke up
29. Perlakuan manis
30. Batal
31. Sahabat
32. Taken?
33. Curhat
34. Kiss
35. Date!
36. Resmi, tapi...
37. Only
38. Caught
39. Basket
40. Boss
41. The Incident
42. Possible
43. Yeri
44. Datang
45. Lari
46. Problem
47. Snow
49. The ending

48. Everyone's fear

771 39 3
By joyyby

"Hei bung,"

Jungkook mendongak tanpa bersuara, ternyata itu Namjoon yang tiga hari ini ikutan berjaga menemaninya.

"Kau terlihat kacau. Aku rasa kakimu lengket dan tidak bisa beranjak dari sini."

Ia terkekeh pelan.

Namjoon menawarkan sebatang rokok untuk Jungkook. Dia juga menawarkan pemantik rokoknya.

Asap keluar dari mulut keduanya, pikiran Jungkook kalut kalau-kalau Taehyung tidak bangun dan meninggalkannya.

Tidak mungkin, itu tidak mungkin terjadi.

Dari samping Namjoon hanya memperhatikan pacar adiknya itu dengan seksama.

Biarpun terlihat liar, sangar, dan kasar, tapi Namjoon tahu bahwa setidaknya Taehyung bahagia bersamanya.

Walaupun Namjoon tidak tahu seperti apa hubungan keduanya.

Dokter dari ruangan rawat Taehyung keluar membawa sebuah map kecil di tangannya.

Mereka berdua serentak berdiri menanyakan keadaan Taehyung.

"Ia baik-baik saja, walaupun masih belum siuman. Salah satu dari kalian bisa ikut saya untuk membicarakan tentang pasien."

Namjoon menepuk pundak Jungkook dan mengkode agar dia saja yang bicara dan Jungkook yang menemani Taehyung.

Namjoon dan juga dokter tersebut berjalan untuk membicarakan sesuatu. Tanpa Namjoon tahu apa yang akan dibicarakan.

• • •

"Jadi begini Namjoon-ssi, kondisi pasien setelah saya periksa lebih mendalam, sepertinya ia harus menjalani operasi secepatnya."

Alis Namjoon terangkat,

"Apa? Kau mengatakan tadi keadaannya baik-baik saja, apa yang terjadi?" Tanya nya keheranan.

Dokter tersebut memberikan surat yang menyatakan kanker Taehyung sudah memasuki stadium 3.

Seakan dunia berhenti berputar Namjoon syok bukan main dan menggebrak meja dengan marah.

"APA INI?! ADIKKU TIDAK PERNAH MENGALAMI PENYAKIT SEPERTI INI!!"

Sepertinya Namjoon belum tahu penyakit adiknya sendiri, dokter tersebut berpikir demikian.

Jas putih dokter tersebut ditarik kuat oleh Namjoon, ia menatap tak percaya kepada surat tersebut.

"Namjoon-ssi, tenang. Sebaiknya anda bicarakan hal ini kepada pasien yang bersangkutan atau orang lain yang mengetahui ini. Saya hanya dokter disini, keputusan bukan di tangan saya melainkan anda." Ucap dokter tersebut membenarkan jasnya yang kusut.

Dia menghela nafas pelan melihat Namjoon yang terdiam mematung.

"Sebaiknya anda keluar dan bicarakan ini dengan orang yang bisa membantu anda."

Perlahan kaki Namjoon berjalan keluar menggapai gagang pintu yang terasa dingin di tangannya.

"Aku heran kenapa seorang Kakak tidak mengetahui penyakit mematikan dari adiknya sendiri."

Gumam dokter itu yang masih bisa di dengar Namjoon.

Tangannya mengepal dengan erat menyalurkan seluruh emosi dari dalam dadanya.

Karena itu semua benar, dia betul-betul Kakak yang tidak berguna.

Dirinya sampai di ruangan rawat inap Taehyung yang dimana ketika dirinya masuk, dengan cepat mengalihkan atensi dari semuanya.

Hoseok yang kaget melihat Namjoon yang tidak seperti biasanya menghampiri Namjoon dengan cepat.

"Namjoon? A-ada apa? Apa kau baik-baik sa--"

Namjoon tidak menjawab, hanya menaruh kepalanya di pundak Hoseok. Kemudian dia menangis pilu yang tentunya membuat semuanya kebingungan.

"Hyung, you okay? What's wrong?"

Jimin dengan paniknya bertanya pasalnya ini jarang sekali terjadi. Namjoon adalah pria yang kuat dan tidak pernah menunjukkan kesedihannya seperti ini.

"Taehyung--harus di operasi." Katanya dengan napas tercekat.

Hoseok yang makin merasa aneh bertanya kembali, "Apa maksudmu? Taehyung kan hanya tinggal butuh waktu untuk sadar."

Mendengar itu Namjoon mendorong Hoseok sampai pelukannya terlepas.

"DIA MEMPUNYAI KANKER YANG AKU BAHKAN TIDAK TAHU!!"

Satu orang lagi kaget bukan main. Hoseok tak pernah menyangka akan mendengar hal konyol seperti ini.

Jimin hanya menggaruk kepalanya frustasi. Biar bagaimanapun juga hal ini pasti akan diketahui oleh semuanya cepat atau lambat.

Jungkook hanya terdiam dengan bibir pasi di samping Taehyung sambil menggenggam tangannya.

Namjoon menyadari sesuatu, Jimin dan Jungkook hanya diam saja.

"Kalian sudah tahu? Woah-- bukan main. Jadi hanya aku sebagai seorang Kakak disini yang tidak tahu?!"

Ia berjalan menuju Jungkook dan menonjok rahangnya dengan keras.

"TELL ME DUDE!! KENAPA HANYA AKU YANG TIDAK TAHU?!"

Sekali lagi Jungkook hanya diam dijadikan pelampiasan oleh Namjoon. Lagi pula kalau saja dirinya mencegah semuanya dari awal dan tidak mementingkan egonya Taehyung tidak akan seperti ini.

Jimin tidak bisa menghentikan Namjoon, dia lebih memilih menenangkan Hoseok yang histeris.

Setelah puas memukul Jungkook, Namjoon keluar dari ruangan dengan marah.

"J-Jimin, kejar Namjoon hyung." Kata Jungkook pelan.

Dengan spontan Jimin mengiyakan dan mencari Namjoon. Namun ia tidak tahu Namjoon kemana dan memilih dengan cepat memutari rumah sakit.

• • •

Namjoon terduduk lemas setelah berbincang di dalam. Dia bahkan tidak tahu keputusan ini adalah yang tepat atau salah.

Ia hanya termenung di pojok rumah sakit yang dingin dan sunyi. Tak ada yang terdengar selain tangisan samarnya.

Namjoon benci dirinya sendiri yang selalu menganggap semuanya mudah, dia tidak pernah sekalipun mencari tahu kabar Taehyung yang entah sedang apa.

Sedang kesakitan, sedang sedih, sedang susah, atau apapun itu.

Diantara kosakata 'menyesal', Namjoon harap ada kata yang bisa mendeskripsikan rasa takutnya saat ini. Dirinya tidak mau kehilangan adik satu-satunya itu.

Kim Namjoon benar-benar akan melakukan apapun.

Angan-angan semata. Bahkan dia memilih untuk operasi yang persentase berhasilnya hanya sedikit. Dokter bilang sudah separah itu.

Namjoon kalut, tapi hanya itu solusinya.

Di tengah hiruk pikuk kota Seoul malam itu, Namjoon mengalami ketakutan terbesar di dalam dirinya. Ia butuh waktu sendiri untuk membicarakan ini dengan yang lain.

Namun telat, Jimin sudah menemukan dirinya. Sedari tadi Jimin hanya diam melihat Namjoon keluar dari ruangan dokter dan terduduk di lorong rumah sakit yang sepi. Jimin hanya menghargai waktu sendiri Namjoon.

"Hyung!"

Jimin berlari ke arah Namjoon dan menggoncang pelan tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan disini? Kita bisa berbicara baik-baik di dalam hyung."

Namjoon berdecih,

"Menurutmu aku masih bisa berbicara baik-baik dengan kalian bahkan denganmu, Jimin?"

"Aku selalu mempercayakan Taehyung kepadamu sebagai sahabat dekatnya, tapi apa? Kau merusak kepercayaanku."

Jimin benar-benar merasa bersalah karena ini keinginan Taehyung sendiri yang selalu menutupi rapat-rapat segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakitnya.

Sial, Jimin bodoh!

"A-aku tidak.."

Jimin terisak pelan, "Hyung, kau boleh tidak mempercayaiku lagi, aku memang jahat karena tidak memberi tahumu tapi tolong-- jangan pernah membenci dirimu sendiri karena-- karena Taehyung sangat menyayangimu."

"Aku terpaksa menuruti kemauannya untuk menutupi ini semua, ia berlagak kuat dan ingin menghadapi semuanya sendiri. Aku--"

"It's okay, Jim." Namjoon tersenyum kecut.

Jimin hanya menatap Namjoon dan memeluknya. Mereka menyalurkan kesedihan bersama-sama.

"Semuanya akan baik-baik saja. Aku sudah berbincang dengan dokter untuk mengoperasi Taehyung."

Deg

Spontan Jimin mendorong Namjoon.

"KAU GILA HYUNG!!"

Pria berlesung pipi itu hanya tersenyum dan berdiri.

"Lalu apa solusimu?"

Jimin menarik napasnya panjang.

"Aku memang tidak punya solusi, tapi aku tidak sebodoh kau yang bahkan tahu kemungkinan operasi itu berhasil hanya sedikit. KITA AKAN KEHILANGAN TAEHYUNG UNTUK SELAMA-LAMANYA HYUNG!!"

Tidak bisa membantah ucapan Jimin, seakan Namjoon mengakui dirinya memang bodoh.

"AAARRGHHHHHH!!!!" Jimin memukul dinding dengan keras.

Dari kejauhan Jungkook terjongkok melihat semuanya. Manik mata elangnya melihat sebilah harapan kosong yang tidak nyata.

Dan tibalah hari operasi itu tiba. Hari dimana semuanya berharap itu hanyalah mimpi, namun para manusia berjas putih berbau obat itu hanya mengatakan,

"It's too late, sorry for your lost."

• • •

Terkadang segala hal memang tidak berjalan sesuai ekspektasi kita, people come and go, katanya.

Menyesal adalah hal klasik yang dialami semua orang. Ketika ditinggal oleh seseorang yang kita sayang, atau bahkan keputusan yang kita ambil.

Semua hal yang kita lakukan baik atau buruk akan membuat kita menyesal.

'Menyesal' itu tidak pandang bulu, ia bisa datang kapan saja menghantui perasaan seseorang. Rasa yang bahkan tidak bisa dilupakan seumur hidup.

Kita belajar bahwa sometimes, kejujuran itu diperlukan untuk mengungkap kesedihan atau penderitaan kita. Manusia memang egois, mereka selalu berpikir bisa mengatasi segala sesuatu hanya dengan kekuatan mereka sendiri.

They forget about God.

Juga sesama yang bisa membantu kita menyelesaikan masalah.

Kenyataan bahwa kita selalu berpijak di dunia yang ramai ini adalah untuk bersama-sama. Bukan untuk sendiri. Makhluk sosial yang bahkan terkadang selalu menyimpan semuanya sendiri.

Tapi semua itu tidak berujung baik. Contohnya kisah cinta dua pemuda yang bahkan tidak punya alasan untuk bersama.

Dua orang yang saling mencintai bahkan akan terlalu banyak rintangan yang di hadapi. Namun mereka tahu, bahwa alasan untuk memisahkan mereka lebih banyak dibanding alasan untuk bersatu.

Dan..

Game over.

Tidak ada lagi yang bisa Jeon Jungkook lakukan, bahkan untuk mendengar suara manis dari Kim Taehyung untuk yang terakhir kalinya.

Dia benar-benar berpisah dengan cintanya.

Jungkook akan selamanya menolak kepergian Taehyung. Kalau dalam bahasa Perancis, Refuser d'y Aller.

• • •

To Be Continued
🐰🐯 (one last part)

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 235K 47
[BXB] [Fluffy] LASKEN: Laska Ukenya Ayden. "Las, pacaran kuy!" "Gue straight." Ayden menatap Laska dengan senyuman yang terlihat sangat menjengkelka...
4.6M 17.1K 21
21++ bocah jauh jauh karakter idol -jimin -kai -chanyeol -taeyhung -jungkook -daniel (gua tulis yg sering muncul ya) girls.. ulzzang (pake beberapa...
2.5M 278K 103
Farrelino Bramasta sosok lelaki gagah yang merupakan anak keluarga terkaya didaerahnya. Ia bisa berbuat seenaknya karena harta orang tuanya, namun it...