DEVIAN [END]

By LalapanFlashback

109K 7.9K 960

Mereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa... More

β€’|Prolog=Murid Baru|β€’
a.β€’|Kantin=Most Wanted AHS~1|β€’
β€’|Diantar Pulang~2|β€’
β€’|Alfamart~3|β€’
β€’|Teman Lama~4|β€’
β€’|Salam Buat Kakak Cantik~5|β€’
β€’|Pingsan~6|β€’
β€’|Olahraga~7|β€’
β€’|Kedipan Maut~8|β€’
β€’|Perpustakaan~9|β€’
β€’|Playboy-Sadboy~10|β€’
β€’|Kerja kelompok~11|β€’
β€’|Pilih 1 Atau 2?~12|β€’
β€’|Serius Sayang!~13|β€’
β€’|Stay With Me~14|β€’
β€’|Cantiknya Vian~15|β€’
β€’|Camer~17|β€’
β€’|Pemandangan Memabukkan~18|β€’
β€’|Senar Gitar~19|β€’
β€’|Ganti Pake Kiss?~20|β€’
β€’|Sakit=Seneng~21|β€’
β€’CASTβ€’
β€’|Tukeran HP?~22|β€’
β€’|Comeback To School~23|β€’
β€’|Date~24|β€’
β€’|She Is Mine~25|β€’
β€’|Horor~26|β€’
β€’|Together~27|β€’
β€’|Cowok Polos+Gesrek~28|β€’
β€’|Motivasi~29|β€’
β€’|Cantik Banget!~30|β€’
β€’|Mijon=Prenjon~31|β€’
β€’|Menghayal ~32|β€’
β€’|Bentar Lagi Jadi Om?~33|β€’
β€’|Tanding Basket~34|β€’
β€’|Congratulation Kesayangan!~35|β€’
β€’|Cinta Satu Malam~36~|β€’
β€’|Polos-Polos Playboy~37|β€’
β€’|Lo Mati,Gue Party Coy!~38|β€’
β€’|Kecewa~39|β€’
β€’|4 Sehat 5 Sekarat~40|β€’
β€’|Bahagia Itu Sederhana~41|β€’
β€’|Lato-lato Merajalela~42|β€’
β€’|Terpesona~43|β€’
β€’|Don't Play-Play!~44|β€’
β€’|CBP=Ciee Beda Perasaan~45|β€’
β€’|Pantang Menyerah Sebelum Memiliki~46|β€’
β€’|Kiss~47|β€’
β€’|Produk Bali~48|β€’
β€’|Beruntung?~49|β€’
β€’|Gausah Sok Akrab,Aku Cowoknya~50|β€’
β€’|609~51|β€’
β€’|Nyesek~52β€’|
β€’|Nikah yuk!~53|β€’
β€’|Dosa Terindah~54|β€’
β€’|Nisa?~55|β€’
β€’|Pipi tembam~56|β€’
β€’|Alan Sakit Gigi?~57|β€’
β€’|Bandung~58|β€’
β€’Perjuangan itu tak selamanya mempunyai hasil yang indah!~59|β€’
β€’|Tulus~60|β€’
β€’|Live~61|β€’
β€’|Latihan Soal~62|β€’
β€’|Devanlifa~63|β€’
β€’|Dua Lawan Satu~64|β€’
β€’|Kuliah atau Nikah?~65|β€’
β€’|Menualah Bersamaku~66|β€’
β€’|Ujian Nasional~67|β€’
β€’|Terakhir!~68|β€’
β€’|LLS!~69|β€’
β€’|Awal dari Segalanya!|β€’
β€’|Tentang Malam ini|β€’ EXTRA PART!

β€’|Mine~16|β€’

2K 179 18
By LalapanFlashback

HAPPY READING :)

Dimana pun itu,dan kapan pun itu,kalau sudah sama orang yang kita sayang ,dunia terasa milik berdua.
~Devan Putra.

16:Mine
•••🔥•••

Setelah beberapa menit Vian dan Zaza sudah sampai disekolahnya.Kemudian Vian memarkirkan mobilnya.Saat itu juga semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Kamu udah sarapan?"Tanya Vian masih didalam mobil.

"Belum,udah bawa bekel kok."Jawab Zaza.

"Kok sekarang pake aku-kamu?"Tanya Zaza.

"Panggilan spesial buat orang yang spesial."Jawab Vian tersenyum manis kepada Zaza.

"Tau ah kak Vian ngegombal mulu."Ujar Zaza kesal,dan berniat turun dari mobil namun ditahan oleh Vian.

"Mau kemana?tunggu disini!"Suruh Vian kapada Zaza agar tidak turun dulu.Dan Zaza hanya mengangguk saja.

Vian turun dari mobil dan membukakkan pintu mobil untuk Zaza.Kemudian Zaza turun dari mobil Vian dan berjalan tanpa mengucapkan apapun namun belum sampai dua langkah lengannya sudah ditarik.

"Eits...mau kemana sayang?"Vian menarik lengan Zaza sedikit keras membuat Zaza tak sengaja menubruk dada bidang Vian.

"Apaan sih kak?malu ish diliatin orang!"Ujar Zaza.

Vian terkekeh kemudian menggenggam tangan Zaza mengajaknya berjalan bersama dengan tangan saling genggam.Sehingga membuat mereka yang ada dikoridor sekolah matanya tertuju pada mereka berdua.

Mereka pacaran?.

Aww so sweet!.

Ceweknya cantik,cowoknya ganteng cocok deh!!.

Kak Vian manggil Zaza sayang!!.

Couple goals!.

Sedih banget kak Vian udah punya cewek.

Pengen jadi Zaza.

Sumpah iri gue!!.

Zaza yang mendengar itu menunduk malu.

"Kenapa nunduk?"Tanya Vian bingung.

"Malu ih kak,diliatin orang."Rengek Zaza.

"Biarin,biar mereka tau kalau kamu punya aku,"Ucap Vian sambil membawa Zaza kerangkulannya.

"Jangan mulai deh kak!"Sahut Zaza kesal,pipinya terasa panas sekarang bahkan jantungnya berdekup tidak karuan.

"Sok cantik lo! Cantikan juga gue!"Nisa tiba-tiba datang.

"Mantul bos,mantap betul!"sahut salah satu temannya.

Vian membuka mulutnya ingin bicara namun,Zaza lebih dulu memotongnya.

"Cantik itu tidak harus,"serobot Zaza.

"Tapi jadi pacarnya kak Vian itu harus!"sambung Zaza ia.tersenyum miring.Membuat Nisa dengan antek-anteknya bergidik ngeri.

Kemudian Zaza menarik tangan Vian agar pergi dari sana.Vian yang mendengar itu tersenyum senang.Ia kemudian menghentikan jalannya.Membuat Zaza juga ikut berhenti.Tepat dilorong koridor yang kini sudah sepi.

Vian menarik tubuh gadis itu agar berhadapan dengannya.Ia meletakkan kedua tangannya di bahu milik gadisnya itu.Ia menatap dalam-dalam mata gadis itu.

Zaza yang diperlakukan seperti itu menjadi gugup ditempatnya."K-kenapa,kak?"

Vian tersenyum manis kearah Zaza.Detik kemudian,senyum itu berubah menjadi senyum miring.Membuat Zaza ketakutan.

"Ganteng itu tidak harus,"ujar Vian mengikuti kata-kata Zaza tadi.

"Jadi pacarnya Zaza itu harus!"sambungnya ia,menjawil hidung mancung gadisnya.Kemudian,
tersenyum manis.

Hal itu sontak membuat gadis itu tersipu,pipinya memerah.Sial,ia baper.Jantungnya berdetak kencang.

"Bener gak?"tanya Vian tersenyum menggoda.

"A-apaansih enggak kok."jawab Zaza

Vian hanya tertawa pelan,mudah sekali membuat kekasihnya kesal,sepertinya ia mempunyai hobi baru.Sampai dikelas dapat mereka lihat bahwa teman-temannya sudah datang dan duduk anteng dibangku mereka masing-masing.

Devan mendengus kesal bisa-bisanya mereka uwu-uwuan didepan orang jomblo sepertinya kan,ia jadi pengen.

"Woy kalian jangan uwu-uwuan disini napa!!"Ujar Devan kesal.

"Iya gatau apa kalo gue juga pengen!"Timpal Vania.

"Iri?bilang bos!"Sahut Arzan.

"Bos."Balas Devan.

"Apa lo bos bos?"Sewot Arzan.

"Kan tadi lo bilang'iri bilang bos'ya gue bilang bos lah."Jelas Devan lantas mendapat toyoran dari Vania.

"Gak gitu konsepnya dodol."Dengus Vania kesal.

"Trus gue harus bilang wow gitu?"Tanya Devan dengan nada alay.

Mereka berlima memutar bola matanya malas melihat kealayan Devan.

"ALAYERS!"Pekik mereka bersamaan membuat Devan mendengus kesal.

"Udah!,sana lo Van duduk!ganggu aja,"Usir Vian kepada Devan.

"Bucin lo bucin bos!"Ejek Devan sambil berjalan ke bangkunya.

"Bacot!"Maki Vian kesal.

"Jangan ngomong kasar ih kak!"Tegur Zaza.

"Iya enggak."Ujar Vian sambil menggenggam tangan Zaza erat yang sudah duduk disampingnya.

"Selamat pagi anak-anak!"Sapa seorang guru yang mengajar.

"Pagi pak."Jawab semua murid serempak.Mereka pun memulai pelajaran dengan lancar.

•••◇•••

Siang yang membosankan tadi saat mereka selesai istirahat dipelajaran kedua mereka mendapat ulangan harian IPA,Vian mengigit pulpennya,sangat bosan sekali ingin rasanya ia bersandar dibahu kekasihnya tapi sekarang ini guru yang mengajar tengah mengawasi mereka.

Zaza,gadis itu tengah bergelut dengan alat tulisnya ia belum selesai mengerjakan beberapa soal lagi sedangkan Vian ia sudah selesai mengerjakan ulangannya,materi-materi ini sudah sering dibaca oleh Vian.Vian memang pintar dalam pelajaran apapun ia sering mendapat juara walau ia sering membolos pelajaran.

Zaza sekarang sedang bingung,sungguh ia tidak tau dengan jawaban yang terakhir dari soal ini karena ia belum mempelajarinya.Ia kemudian mendongak dan menatap Vian.

"Kak Vian!"Panggil Zaza pelan.

Vian menoleh kearah Zaza."Kenapa?"Tanya Vian.

"Udah selesai?"Tanya Zaza.

"Udah."Jawab Vian mengangguk.

"Zaza minta jawaban yang terakhir ya ya ya,"Ujar Zaza dengan wajah puppy eyes nya.

"Gak ah,gak mau."Tolak Vian mentah-mentah.

"Aaa ayo dong kak ish,"Zaza mendengus kesal.

"Tapi ada syaratnya."Ujar Vian tersenyum jahil.

"Apa?"Tanya Zaza penasaran.

"Ini."Vian menunjuk pipinya dengan jari telunjuknya.

Zaza mengernyit bingung.
"Maksudnya?"Tanya Zaza bingung.

"Kiss dulu."Jawab Vian.

Zaza melototkan matanya."Gak mau,"Tolak Zaza menggelengkan kepalanya.

"Yaudah,aku gak kasih jawabannya."Ujar Vian.

"Eh jangan dong,iya deh iya tapi nanti ya."Ucap Zaza pasrah.

"Janji ya,mana sini aku kerjain,"Ujar Vian sambil mengambil kertas ulangan Zaza.

Zaza kemudian mengangguk."Makasi kak Vian."Ucap Zaza tulus tak lupa dengan senyum manisnya.

Kemudian Vian menyalin jawaban miliknya dibuku Zaza.

Disisi lain Devan tengah uring-uringan meminta jawaban kesana kemari tapi tidak ada yang memberikannya.

"Ar woy Arzan ganteng!"Bisik Devan kepada Arzan

"Napa?"Tanya Arzan ikut berbisik.

Giliran dibilang ganteng aja nyaut.~batin Devan.

"Bagi jawaban yang no 5 sama 7 woy,"Jawab Devan pelan.

"Gue belum selesai anjir."Ujar Arzan dan Devan hanya mendengus kesal,kemudian mengerjakan soal ulangannya kembali.

Kringgg.....

Bel pulang berbunyi bertepatan dengan itu mereka semua selesai mengerjakan ulangannya masing-masing.Mereka semua mengumpul kertas ulangan mereka masing-masing.

"Baik,anak-anak sekarang kalian boleh pulang,terimaksih!"Ujar guru yang mengajar lalu keluar dari kelas.

"Iya buk!"Jawab mereka serempak.

"Za ayo pulang!"Ajak Vian kepada Zaza.

"Bentar kak."Ujar Zaza sambil merapikan alat tulisnya dan memasukkannya kedalam tas.

"Ayo kak!"Ajak Zaza kepada Vian.

Vian mengangguk kemudian menggenggam tangan Zaza dan mengajaknya berjalan keluar kelas.

Vian dan Zaza,tentu dengan teman-temannya juga sedang berada di koridor sekolah mereka berjalan bersama menuju parkiran.

"Sumpah otak gue mau pecah liat soal tadi,"Ujar Vania.

"Iya anjir,gue gak ngerti gue gak paham sumpah."Timpal Lifa.

"Makanya belajar!"Sahut Devan.

"Cih,kayak lo bisa aja.Tadi aja minta contekan ke gue."Ujar Arzan berdecih sinis.

"Ya kan gue gak jadi mintak ke lo."Sahut Devan ketus.

Zaza kini sedang berada didalam mobil Vian.Beberapa menit ia sudah sampai didepan rumah Zaza.

"Makasih kak Vian!"Ujar Zaza tersenyum manis pada Vian.

"Sama-sama."Sahut Vian sambil mengelus puncak kepala Zaza.

"Zaza kedalem dulu!"Ujar Zaza lalu berniat untuk membuka pintu mobil tapi sudah dikunci oleh Vian.

"Kok dikunci sih kak?"Gerutu Zaza.

"Gak inget janji kamu tadi?"Tanya Vian.

"Janji apa?"Tanya Zaza bingung.

"Ini!"Vian menunjuk pipi kanannya.

"Harus ya?"Tanya Zaza polos.

"Harus dong kan udah janji,gaboleh diingkar."Jawab Vian membuat Zaza terdiam.

"Ayo dong buruan!"Ujar Vian tidak sabar.

Zaza mengangguk kaku kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Vian.

Cup!

Zaza mencium pipi Vian secepat kilat kemudian memalingkan wajahnya malu.

Vian tersenyum senang,kemudian ia memeluk Zaza erat.Dan mencium kening gadis itu.

"Gih masuk!"Ujar Vian sambil melepas pelukannya.

"I-iya,hati-hati!"Ucap Zaza gugup,kemudian turun dari mobil Vian dan berlari masuk kedalam rumah,demi apapun ia baper.

Vian menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya sangat menggemaskan pikirnya.Kemudian Vian melajukan mobilnya melenggang pergi dari rumah Zaza.

--•◇To Be Contiune◇•--












Baper banget author gila.
Jangan lupa vote dan comment sebanyak-banyaknya biar author lebih semangat upnya.

Salam cinta buat bright,
Eits bercanda...buat kalian juga kok
~author.

See you next part :)

Continue Reading

You'll Also Like

MOZZERLAN By ayas

Teen Fiction

3.1K 126 22
Tengah menikmati kepulan asap rokok yang keluar dari mulutnya, sembari melamun menikmati suasana malam yang dingin nan hening. terdengar pesan masuk...
1K 103 29
Quuensa Natalia Dirgantara Seorang gadis yang tidak terlalu cantik tapi manis. Pipi chubby yang sedikit kemerahan bukan karena blush on, bibir sedik...
1M 19.7K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
40.3K 2.1K 43
"π™ΊπšŽπš‹πšŠπš‘πšŠπšπš’πšŠπš— πš•πš˜ πšœπšŽπš•πšŠπš•πšž πš“πšŠπšπš’ πšπšžπš“πšžπšŠπš— πšžπšπšŠπš–πšŠ πšπšŠπš•πšŠπš– πš‘πš’πšπšžπš™ 𝚐𝚞𝚎," -π”Έπ••π•™π•šπ•₯π•’π•žπ•’ β„™π•£π•’π•žπ•–π•€π•¨π•’π•£π•’ π•Žπ•šπ•›οΏ½...