Aku Adik dari Anak Kesayangan...

Από Sisi_Shalla

865K 100K 1.7K

[Sebelum masuk ke ceritanya, tolong baca dlu deskripsi sampai akhir] Tari tiba-tiba terbangun setelah mengala... Περισσότερα

BAGIAN 1 | Aku lahir?
BAGIAN 2 | Kenangan Pertama dan Terakhir
BAGIAN 3 | Cerita Favorit (1)
BAGIAN 4 | Cerita Favorit (2)
BAGIAN 5 | Rencana
BAGIAN 6 | Kunjungan 'Kakak-Kakak'
BAGIAN 7 | Masih Dengan Kakak yang Menyebalkan
BAGIAN 8 | Kecurigaan
BAGIAN 9 | Papa
BAGIAN 10 | Lily, Tolong Aku!
BAGIAN 11 | Aku Bersalah
BAGIAN 12 | Cepat Sembuh, Zinnia
PENGUMUMAN
BAGIAN 13 | Ada Apa Denganku?
BAGIAN 14 | Minum Teh
BAGIAN 15 | (Masih) Ingin Pulang
BAGIAN 16 | Pembuat Onar
BAGIAN 17 | Pintu
BAGIAN 18 | Pengakuan Eric
BAGIAN 19 | Es Batu
BAGIAN 20 | Kenapa?
BAGIAN 21 | Penitipan Anak
BAGIAN 22 | Kucing Besar
BAGIAN 23 | Runyam Sudah!
BAGIAN 24 | Mengerti
BAGIAN 25 | Aneh
BAGIAN 26 | Pesta Ulang
BAGIAN 27 | Momen
BAGIAN 28 | Hadiah
PENGUMUMAN
BAGIAN 29 | Mengintip
BAGIAN 30 | Menyenangkan!
BAGIAN 32 | Taman Bunga
BAGIAN 33 | Aku Siap?
BAGIAN 34 | Aku Tidak Bisa
BAGIAN 35 | Ketahuan
BAGIAN 36 | Prajurit dan Kue
BAGIAN 37 | Langit Cerah
BAGIAN 38 | Gaun Putih
BAGIAN 39 | Pertandingan
BAGIAN 40 | Berduaan
BAGIAN 41 | Spesial
BAGIAN 42 | Upacara Pengikat Kekuatan
BAGIAN 43 | Pertanyaan
BAGIAN 44 | Sungai Hutan Putih

BAGIAN 31 | Bros Bunga Api

9.3K 1.2K 6
Από Sisi_Shalla

Pemimpin acara menyiapkan kotak dan membiarkan setiap anggota mengambil salah satu kertas di dalamnya.

Anggota kami hanya ada 6 orang, tidak terhitung denganku karena aku hanya dianggap ikut dengan Eric. Salah satu anggota kelompok kami, Lira, mengambilnya kemudian membuka kertas itu.

"Jangan berpakaian mewah, hanya pakaian sederhana. Membawa beberapa alat atau menggunakan kekuatan ahli agar bisa bekerja di sana. Semua pekerja memakai topi. Sumber dari semua makanan," ucap Lira.

"Apakah maksudnya bros itu ada di para pedangan makanan?" tanya Don.

"Bukan kurasa. Apakah pedagang makanan menggunakan kekuatan ahli untuk berdagang? dan katanya semua pekerja memakai topi. Tidak semua penjaja makanan memakai topi," ucap Gon.

"Bagaimana kalau kita ke sana terlebih dahulu?" ucap Sakira.

"Jangan. Itu akan membuang-buang waktu," ucap Lira.

Semuanya mulai berpikir kembali. Sedangkan ku lihat Issac dan Eric terlihat tenang.

Aku sendiri tidak terpikirkan dimana tempat itu.

Jangan memakai pakaian mewah katanya. Berarti mungkin pekerjaan masyarakat biasa.

Hanya membawa alat atau memakai kekuatan ahli, sumber makanan.. sawah?

Aku jadi ingat makanan pokokku dulu adalah nasi. Sumber nasi adalah beras. Para pekerja suka memakai topi caping. Entah kenapa aku terpikirkan hal tersebut.

Tapi.. Makanan pokok di sini bukan nasi.

Mungkin.. perkebunan?

"Kebun!" ucapku pada semuanya.

Semua melirikku.

Issac tersenyum sambil melihatku, kemudian berkata, "Aku rasa tempat yang kita tuju adalah perkebunan. Bukan begitu putri Zinnia?"

Aku tersenyum padanya.

"Oh. Aku rasa aku tahu tempatnya. Aku pernah bekerja di sana," ucap Gon.

"Benarkah?" tanya yang lain.

Gon menatap kembarannya, Don. Kemudian seakan Don sadar sesuatu.

"Ah maksudmu itu! Iya kami pernah bekerja di sana. Itu adalah lahan pertanian di sebelah timur kota. Semua orang yang bekerja di sana memakai topi," ucap Don.

"Teman-teman, apakah tidak ada perkebunan lain?" tanya Sakira memberhentikan kami.

"Ada apa memangnya?" tanya Lira.

Sakira melirik padaku dan Eric. Ia terlihat ragu-ragu.

"Ada apa?" tanya Issac.

"A- hmm. Ne-nenek ku pernah bekerja di sana. Kata nenekku, pemilik perkebunan itu tidak baik," ucap Sakira.

Semuanya terdiam.

"Tidak baik?" tanya Lira.

"Don, Gon, apakah kalian tahu tentang ini?" tanya Issac.

Mereka berdua saling memandang dan buru-buru menggelengkan kepala.

"Kami belum pernah mendengar hal itu," ucap Gon.

Semuanya tiba-tiba terdiam.

"Ta-tapi aku rasa karena ada Pangeran dan Putri bersama kita.. Semua akan baik-baik saja bukan?" tanya Sakira.

"Tentu saja," ucap Eric.

Sebenarnya selain ada orang yang terbang menyiarkan kegiatan ini, ada juga pengawal yang mengikuti setiap kelompok secara diam-diam. Berjaga-jaga sesuatu yang buruk terjadi.

"Perkebunan itu cukup jauh, lebih baik kita menaiki kereta kuda," ucap Issac.

"Emm, kita akan menyewa kereta kuda?" tanya Don.

Sakira, Gon, dan Lila saling melirik.

"Ku kira jika dibagi-bagi biayanya tidak akan mahal. Tidak sebanding dengan hadiah yang akan kita dapatkan," ucap Gon dengan semangat.

Semuanya mengangguk.

"Tidak perlu. Kita naik kereta kudaku saja," ucap Issac.

"Benarkah??" ucap Lira, Sakira, si kembar.

.

Tak lama kemudian 2 kereta kuda datang. Kami semua naik. Aku berada satu kereta kuda dengan Issac, Gon, Don, dan Eric.

"Gon dan Don, benar?"

"Itu benar tuan .." ucapan mereka berhenti karena bingung cara menyebut nama Issac.

"Panggil saja aku Issac. Aku tidak suka panggilan formal,"

Mereka mengangguk.

"Ku dengar perkebunan itu ada di perbukitan. Apa kalian tinggal di dekat sana?"

"Tidak terlalu. Biasanya kami menghabiskan waktu setengah jam untuk berjalan ke sana," ucap Don.

"Berapa lama kalian bekerja di sana?"

"Hanya satu bulan sampai kami mendapatkan gaji kami," ucap Gon.

"Memangnya.. ada apa Issac?" lanjutnya.

Issac menatap Eric. Aku tidak mengerti arti tatapannya.

Pada akhirnya kami sampai di perkebunan itu. Ada bendera merah di depan perkebunan yang menandakan bahwa bros itu ada di sini.

Kami berpencar untuk mencari sang pemegang bros.

Akhirnya kami temukan seorang wanita dengan bros bunga api, sedang duduk di bawah pohon.

"Ahaha, selamat datang anak-anak," ucap wanita itu dengan riang.

"Selamat karena berhasil menemukanku. Apakah kalian sudah siap dengan tugas yang akan diberikan?" tanya wanita itu.

"Kami siap!" ucap semuanya kecuali Eric dan Issac.

Wanita tersebut kemudian mengeluarkan gulungan kertas. Didalamnya berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan.

"Banyak sekali," ucapku.

Kami menerima gulungan itu dan mulai membagi-bagikan tugas.

Kumpulan ulat yang menggangu, petik hasil panen, bantu pekerja di daerah A, berikan pupuk, dan seterusnya. Ada total 9 tugas.

Yang paling aneh adalah tugas terakhir.

"Ku rasa, kita bukan hanya bermain petualangan lagi tahun ini?" ucap Issac pada Eric dengan tenang.

Aku menatap Issac karena tidak paham apa maksudnya. Issac yang menyadarinya malah tersenyum dan mengacak-acak rambutku.

Aku melihat ke arah Sakira dan Lira yang sedang membicarakan tugas mereka.

"Aku ingin bersama Lira dan Sakira," ucapku pada Eric.

"Apa mereka bisa dipercaya menjagamu?" tanya Eric dengan dingin, seperti merendahkan.

Aku mencubit lengan Eric.

Eric, kata-katamu kasar sekali.

"Aku ingin bersama mereka, tidak ada apa-apa di sini, aku bisa menjaga diriku, lagi pula ada penjaga yang ikut bukan?" ucapku.

Eric akhirnya setuju.

Sejujurnya, aku tidak terlalu suka gunung atau bukit. Tapi, aku rasa jika bersama-sama tidak masalah.

.

Tugas yang Lira dan Sakira dapatkan adalah mengumpulkan ulat! Apa ini nyata? Mereka tidak takut?

Lagi pula sejak awal kenapa harus mengumpulkan ulat-ulat ini??

Aku melihat ulat-ulat yang menggeliat dengan ngeri. Entah kenapa aku merasa gatal-gatal. Kenapa mereka berdua bisa dengan tenang begitu mengerjakannya?

Lira memperhatikanku.

"Putri, apa Anda takut pada ulat?" tanyanya sambil tertawa pelan.

"Tidak," ucapku berbohong. Aku tidak ingin terlihat lemah.

"Benarkah? Tapi mengapa ekspresi Anda begitu?" tanya Lira menggodaku.

"A-aku hanya geli.. sedikit," ucapku sambil mengekpresikan 'sedikit' dengan jari telunjuk dan jari jempol yang didekatkan.

"Sayang sekali.. Padahal ulat ini menyukai Anda, Putri," ucap Sakira.

Jeder.

A-apa? Aku disukai ulat? Apa karena itu ulat itu sepertinya berjalan ke arahku?

"Bagaimana kau bisa tau itu?" tanyaku.

"Saya bisa berbicara dengan binatang. Meski tidak semuanya saya pahami," ucap Sakira.

"Benarkah? Aku belum pernah bertemu dengan orang yang bisa berbicara dengan binatang. Kau hebat sekali,"

Sakira tersipu malu.

"Ini bukan apa-apa Putri. Saya masih harus banyak belajar. Saya berharap bisa belajar lebih banyak di akademi. Saya ingin bisa menjadi dokter hewan kelak," ucap Sakira.

Akademi?

Oh, Akademi Miracle. Tempat dimana kita bisa memperdalam kekuatan yang kita punya. Seingatku, semua orang bisa masuk ke sana asalkan memiliki uang. Baik itu bangsawan maupun rakyat biasa.

"Oh iya, kau sudah mendaftar beasiswa itu?" tanya Lira pada Sakira.

"Sudah. Tapi.. aku gagal. Ku rasa aku akan bekerja sambil belajar di akademi nanti," ucap Sakira.

"Bagaimana denganmu? Mengapa waktu itu kau tidak mencoba mendaftar beasiswa akademi? Padahal aku yakin kau akan diterima,"

Lira hanya terdiam.

________________________________

Jika kamu suka ceritanya, jangan lupa klik ⭐ ya ^^

Maaf banget :') baru beres ujian, baru bisa lanjut lagi. Love you all yang masih setia sama cerita ini ❤

Makasih buat votenya 🙏

[Diupload oleh Sisi Shalla 22-05-2022]

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

599K 27.7K 38
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
1.4M 72.8K 72
[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝...
1.9M 126K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
416K 28.9K 42
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...