ZAHTHAR [END]

By pisthamar

2.1M 139K 1.8K

Kisah tentang gadis kelas 12 SMA yang harus dipindahkan dari sekolah menuju pesatren milik sahabat ayahnya. I... More

P R O L O G
01. Sekolah
02. Pesantren?
03. Suasana Baru
04. Bertemu
05. Membencinya
06. Dihukum Berdua
07. Permintaan Maaf
08. Menemui Gus Atthar
09. Belajar Dari Awal.
10. Kehilangan Barang Berharga.
11. Sakit
12. Calon Istri?
13. Masalah Dimulai.
14. Pacaran
15. Sad Girl
16. Melangitkan Namanya
17. Teman Baru
18. Mengkhawatirkannya
19. Baper?
20. Mulai mencintainya
21. Terluka
22. Perjodohan
23. Menuduh
24. Pasar Malam
25. Cambuk
26. Fitnah
27. Menangis
28. Dia akan Datang
29. Dua Hati Yang Tersakiti
30. Dia Dan Terungkap
31. Kecewa
32. Menerima Takdir
33. Pulang Ke Jakarta
34. Izin Berpoligami
35. Dengan Akbar
36. Kenyataan Pahit
37. Kehancuran Hati
38. Pernikahan.
39. Keinginan Terakhir
40. Perginya Zahra
41. Kehidupan di As-Salam
42. Perjodohan Nabila
44. SAH
45. Malam Pertama
46. Kenyamanan.
47. Pernikahan Nabila.
48. RaihaNabila
49. Kekesalan Zahra.
50. First Kiss
51. Seutuhnya.
52. Pesan Dari Mu.
53. M-Mamah.
54. Merindukan.
55. Cinta Pertama Ku.
56. Bahagia dan Dukanya.
57. Surat Dari Arumi.
58. Tanggung Jawab
59. Kelemahan Zahra
60. Membentak.
61. Kelahiran Buah Hati
62. Ungkapan Akbar
63. Penuh kejutan.
64. Pernikahan Akbar
65. Hadiah Untuk Mu
Epilog : Bersama Mu.
Spin-off

43. Menepati Janji

29.5K 2K 17
By pisthamar

Vote dulu sebelum baca ya.

1500++ kata, hati-hati bosen.

Happy reading.
_____________

Satu bulan kemudian.

Sudah satu bulan berlalu Zahra pergi dari pesantren An-Nur di Banyuwangi, dirinya sudah mulai membiasakan diri disini. Dia juga sudah berjanji pada orang tuanya, ia akan datang ke Jakarta minggu depan.

Saat ini kedaaan pesantren As-Salam ramai dikarena mereka akan menyambut kedatangan seorang Kyai beserta anaknya. Entah apa tujuannya mereka datang kesini.

Suara dari alat rebana menggema menyambut kedatangan orang penting tersebut.

Deg.

Zahra terdiam membeku dibelakang Ustadzah Aliya dan Ustadzah Laili. Zahra tahu siapa tamu yang datang itu. Kehadirannya yang tak Zahra nantikan.

'Kenapa mereka ada disini? Apa tujuan mereka? Apa mereka tau keberadaan aku sekarang?' Zahra membatin.

Tamu tersebut masuk ke ndalem.

Zahra membeku, ling lung.

"Mbak Zahra kenapa disini terus, ayo masuk ke ndalem." Ucap Ustadzah Aliya.

Zahra menggeleng, "Kamu duluan aja, aku mau em ke itu ke kamar, iya ke kamar ada barang yang ketinggalan." Bohong Zahra, tujuan Zahra tak mau ke ndalem hanya ingin menjauh dan tidak mau bertemu dengan tamu tersebut.

"Ya sudah, nanti nyusul ya."

Zahra mengangguk ragu.

Zahra masuk ke kamarnya dengan tergesa-gesa, ditambah lagi dengan kebingungan, bagaimana caranya ia bisa masuk ke ndalem dengan aman agar orang itu tidak melihat keberadaan dirinya.

"Kenapa Gus Atthar kesini sih, aku udah merasa aman disini, malah dia datang lagi."

Tamu itu adalah Gus Attgar dengan Kyai Umar.

"Aduh gimana nih, Ummi pasti nyariin aku. Aku kan udah janji mau bantu-bantu disana. Gimana ya caranya buat aku masuk kesana."

"Pake cara apa supaya nggak ketahuan ya."

Zahra menepuk-nepuk rahangnya mencara ide. Beberapa saat kemudian ide muncul di otaknya.

"Aha, pake ini. Pasti Gus Atthar nggak tau. Aduh anak Papah Adam sama Mamah Arumi pinter banget sih kalo lagi kepepet."

*****

"Bagaimana keadaan kamu, Thar. Sudah hampir 1 tahun kita tidak bertemu." Ucap Gus Raihan.

Mereka berpelukan ala laki-laki.

Gus Atthar terkekeh, "Saya baik-baik saja. Gimana kamu, sudah menikah?" Tanya Gus Atthar.

Mereka sudah bersahabat sejak menempuh pendidikan saat di Mesir. Setelah lulus mereka jarang berkomunikasi.

"Doakan saja semoga dia mau dengan saya. Saya turut berduka cita atas meninggalnya calon istri mu."

Gus Atthar tersenyum.

Netra Gus Atthar beralih saat melihat ke arah perempuan memakai cadar.

'Badannya seperti tidak asing bagi ku.'

Perempuan itu memalingkan wajahnya dan berjalan cepat ke dapur.

Gus Raihan menepuk pundak sahabatnya.

"Kenapa kamu lihatin dia seperti itu? Ingat jaga pandangan." Ucap Gus Raihan menasihati.

"Siapa dia?" Tanya Gus Atthar.

"Oh, saya tidak tau itu siapa, karena dia memakai cadar."

*****

Zahra masuk ke dapur terlihat ada Maryam yang tengah membuatkan kopi dan teh untuk tamunya.

"Assalamu'alaikum, Ummi. Maaf Zahra kelamaan." Zahra tidak enak hati pada Maryam. " Wa'alaikum salam. Ndak pa-pa. Ayo sini bantu Ummi."

"Nduk, kamu kok tumben pake cadar?" Tanya Maryam.

Zahra cengengesan, "Nggak pa-pa Ummi, lagi pengen aja."

"Ndak biasanya kamu." Maryam terkekeh.

"Sebenarnya dia yang mau dinikahkan dengan Zahra, Ummi." Cicit Zahra.

Maryam membolakan matanya terkejut, "Gus Atthar yang mau nikah sama kamu dan katanya mau poligami itu?"

Zahra mengangguk.

"Masya Allah, kenapa kamu menolak dia, kalau bisa Ummi juga mau menjodohkan dia dengan Syakila, tapi syakila masih SMP." Maryam terkekeh.

"Dia juga teman Raihan waktu dia masih sekolah di Mesir. Abi mereka juga bersahabat dari dulu saat mondok di Abinya Kyai Umar."

"Mereka kok bisa kesini Ummi, ada apa?" Tanya Zahra.

Maryam mengangkat bahunya, "Ndak tau. Sepertinya ada kepentingan antara Abi dan Kyai Umar."

*****

Setelah melaksanakan sholat dzuhur, mereka kembali berkumpul dan tengah makan bersama.

'Masakannya kok kaya ndak asing di lidah saya ya.' Batin Gus Atthar.

"Ini masakannya enak, Ummi. Siapa yang masak?" Pancing Gus Atthar, ia panasaran dengan masakan ini, karena mengingatkan dia pada masakan seseorang.

"Oh, ini masakan salah satu santri disini. Masakannya memang enak banget." Jawab Maryam.

"Ayo ayo makan lagi, kalau kurang tambah." Ucap Kyai Ahmad.

Mereka tertawa bersama.

*****

Semua para santri dan pengurus tengah melaksanakan sholat maghrib dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah.

Setelah sholah mereka tidak langsung membubarkan diri, ada sedikit ceramah dari Kyai Umar. Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kitab kuning.

Namun Zahra tidak mengikuti pembelajaran itu, karena ada Gus Atthar yang sedari tadi memandanginya.

Zahra pergi.

'Kenapa orang itu pergi, saya harus mengikutinya. Saya juga penasaran dengan dia.' batin gus Atthar.

Gus Atthar mengikuti jalan perginya Zahra.

'Duh kenapa ngikutin terus sih. Aku harus kemana supaya Gus Atthar berhenti ngikutin aku'. Zahra membatin.

"Mbak tunggu!" Teriak Gus Atthar.

Zahra semakin mempercepat jalannya. Gus Atthar pun mengikutinya.

Tak.

"ARGHHH." Teriakan keluar dari mulut Zahra.

Tidak ada pencahayaan sama sekali, semuanya gelap. Mati listrik.

Gus Atthar menghampirinya, dirinya berada dibelakang tubuh Zahra.

"Mbak nggak papa?" Tanya Gus Atthar.

Tidak ada jawaban dari Zahra.

'Plis... Gus pergi dong. Aduh mana gelap lagi. Gimana kalo ada yang tau kita berduaan, bisa-bisa kena masalah nih'. Batin Zahra berkecamuk.


Tiba-tiba ada seorang 2 orang laki-laki petugas keamanan yang baru saja dari dapur. Karena padamnya listrik mereka menyalakan senter sebagai penerangan. Namun, saat dijalan mereka malah mendapati dua orang yang tengah berduaan ditengah gelapnya penerangan.

"Astaghfirullah hal Adzim. Kalian sedang apa berduaan?" Teriak salah satu petugas keamanan.

Posisi Gus Atthar berada dibelakang Zahra. jika dilihat dari belakang Gus Atthar, mereka dikira sedang berpelukan.

"Zahra." Gumam Gus Atthar.

Namun datang kesialan lagi bagi Zahra, senter itu malah menyorot ke wajahnya. Alamat kena hukuman besar.

*****

"Kalian harus segera dinikahkan. Kalian sudah ketahuan berkhalwat diarea pondok." Tegas Kyai Ahmad.

Zahra menggeleng tegas disertai tangisan. "Hiks, saya gak mau Pak Kyai. Saya nggak berduaan dengan dia, dia mengikuti saya, sampai keadaan mati lampu." Jelas Zahra.

"Tapi kalian tetap harus dinikahkan."

Zahra tetap menggeleng.

"Mau bagaimanpun kalian akan dinikahkan. Kalian telah melanggar aturan pada pesantren ini."

Lagi dan lagi Zahra hanya bisa menggeleng. Otaknya sudah buntu, ia bingung bagaimana lagi harus membela dirinya. Zahra menoleh ke arah Gus Attgar yang sedari tadi hanya diam.

"Gus, ngomong dong. Jelasin sama mereka." Geram Zahra.

"Kalau Mbak Zahra tidak mau dengan Gus Atthar, biarkan Raihan yang menggantikannya. Raihan akan menikahi Zahra." Ucap tegas gus Raihan.

Zahra membelalakkan matanya. Terkejut? Sangat. Masalah ini belum kelar ditambah lagi masalah dari Gus Raihan.

"Raihan mencintai Zahra, Abi. Dari awal Raihan menemukan Mbak Zahra, Raihan sudah jatuh hati padanya. Apalagi dengan kelembutan Mbak Zahra membuat Raihan kagum."

Raihan memegang tangan Kyai Ahmad, "Abi, Raihan mau menikah dengan Mbak Zahra. Beberapa minggu lalu, Abi menanyakan kesiapan Raihan buat menikah. Sekarang Raihan siap menikah, menikah dengan Mbak Zahra."

Zahra menggeleng.

"Saya gak mau menikah dengan Gus Atthar maupun Gus Raihan." Tegas Zahra.

Dia menolak karena mereka bersahabat, Zahra tak mau menghancurkan persahabatan mereka hanya karena dirinya. Apalagi sebagian besar hatinya masih milik Gus Atthar. Zahra masih mencintainya.

Ia memang sangat marah dan kecewa dengan Gus Atthar, tapi dibalik marah dan kecewanya dia ada rasa yang besar pada Gusnya itu.

"Tapi saya mencintai mu, Zahra. Jadi terimalah saya untuk menjadi suami kamu. Saya akan membahagia kan kamu semampu saya."

"Kamu tidak bisa menikah dengan Zahra, Raihan. Kamu sudah Abi jodohkan dengan Nabila, adek dari Gus Atthar." Ucap Kyai Ahmad.

Gus Raihan menggeleng, "Raihan menolak perjodohan ini. Raihan hanya mencintai Zahra. Raihan tidak mengenal siapa Nabila itu, Abi."

"Kamu harus tetap menikah dengan Nabila. Tidak ada bantahan maupun penolakan." Tegas Kyai Ahmad.

Kyai Umar diam, ia melihat Zahra. Banyak air mata yang keluar membasahi pipinya.

"Nduk,,, kamu ingat akan janji kamu, bahwa kamu mau menikah dengan anak Abi?" Ucap Abi Umar.

Zahra mengangguk, ia masih ingat dengan janji itu, "Tapi itu hanya berlaku saat Kak Azki sakaratul maut, Abi. Zahra hanya mengiyakan keinginannya supaya dia tenang, cuma itu." Ujar Zahra.

"Tidak bisa seperti itu, Nduk. Janji tetap janji, kamu tidak boleh ingkar dengan janji mu. Kamu harus tetap menikah dengan Atthar sesuai dengan janji mu waktu itu."

"Bi, tapi Zahra nggak mau." Lelah sekali rasanya.

"Kamu masih mencintai saya, Zahra." Setelah sekian lama akhirnya Gus Atthar membuka mulutnya.

Zahra diam tak bersuara, hanya ada isakkan yang keluar dari mulutnya.

"Saya berjanji sama kamu, saya tidak akan berpoligami. Saya hanya mencintai mu."

Zahra tetap diam. Sekarang ia pasrah dengan nasibnya. Harus menikah dengan Gus Atthar, ia siap.

"Sebelum saya kesini, saya menelpon Papah kamu, saya meminta izin untuk mengkhitbah kamu. Papah kamu sudah menerimanya. Papah kamu juga sudah mempercayai saya untuk menjadi suami kamu. Terus apa yang kamu pikirkan? Menikahlah dengan saya."

"Zahra cuma takut omongan Gus hanya omong kosong belaka supaya Zahra mau sama Gus. Zahra hanya wanita biasa, Zahra gak mau harus berbagi hati nanti."

Gus Atthar menghela nafasnya.

"Demi Allah dan didepan mereka, saya berjanji untuk tidak mempoligami kamu. Saya akan menjadikan kamu satu-satunya perempuan yang saya cintai setelah Ummi dan Nabila. Jika saya ingkar dengan janji itu, maka saya mohon kepada Allah agar saya dimatikan sebelum saya menikah untuk yang kedua kalinya dengan wanita itu."

"Untuk apa? Karena saya harap kamu adalah wanita satu-satunya yang akan menjadi istri saya di surga nanti, tidak ada yang lain."

"Kamu juga akan menjadi perempuan yang saya ucapkan namanya di ijab qabul nanti. Saya janji itu."

Mendengar penuturan Gus atthar, hati Zahra mulai terbuka.

Zahra mengangguk.

"Baik, saya mau menikah dengan Gus. Saya akan menepati janji saya yang dulu. Saya juga akan mengingat janji yang Gus lontarkan." Ujar Zahra.

"Alhamdulillah."

Zahra tersenyum tipis.

'Semoga keputusan yang ku ambil tepat Ya Allah.'

Ucapan syukur keluar dari mulut mereka. Namun, ada hati yang tersakiti disini. Gus Raihan, ia hanya bisa ikhlas dengan takdir yang Allah berikan kepadanya. Mau tidak mau juga ia harus menerima perjodohan ini. Tapi ada satu hal yang ia lupakan tentang siapa Nabila dan hatinya...

*****

Yuhu aku datang kembali.

Semoga suka dengan part ini.

Vote + komen + share.

Sejauh ini pendapat kalian tentang cerita Zahthar gimana? Membosankan kah atau apa kah?

TBC.

14 September 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

13.5K 1K 44
Dialah laki-laki yang singgah dihatiku dan dialah laki-laki yang membuatku menutup mata dan hatiku untuk laki-laki lain, Aku tidak pernah bisa melupa...
36K 1.4K 84
ini Novel ya guys, aku awalnya up di Fizzo, cuma aku kepikiran buat up di wattpad juga hehe ceritanya menceritakan tentang seorang gadis yang hamil d...
2.3M 137K 55
⚠️INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI⚠️ BUDIDAYAKAN VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW. Seorang Gus muda berusia 20 tahun dijodohkan dengan seorang gadis ber...
30.5K 2.7K 44
Hai, namaku Alesha Zahrasyla. Sengaja ku tulis cerita ini untuk mengenang orang-orang berharga yang pernah ada di beberapa episode hidupku. Di episod...