LELAH

suciwulandarii21 द्वारा

55 4 1

Menjadi dewasa tidaklah mudah. Banyak hal dan rintangan yang harus di hadapi. Nyatanya mencari jati diri tak... अधिक

1 || Awal

2 || Masalah

14 0 0
suciwulandarii21 द्वारा

Istirahat sedang berlangsung. Berbeda dengan teman-temannya yang menyaksikan latihan voli di lapangan, setelah makan siang bersama sahabatnya ia justru memilih untuk pergi ke perpustakaan. Memang, Gea memiliki hobby membaca. Apapun yang menurutnya menarik pasti dibaca.

Bahkan, petugas perpustakaan pun sampai hafal dengannya. Sering Gea meminjam buku perpustakaan tak hanya satu tapi tiga sekaligus. Jika ada waktu luang, tidak sampai dua hari satu buku habis dibacanya.

Tiba-tiba Gea merasakan sakunya bergetar. Tangannya yang bebas merogoh saku untuk mengambil benda pipih tersebut. Layarnya berkedip bersamaan dengan notif yang masuk.

Gea mengulas senyum hingga matanya menyipit saat membaca nama yang tertera. Tak perlu waktu lama, ia segera membuka pesan itu.

Ervan

Nanti aku jemput yaa! Tunggu aku pulang dari kampus. Nanti kita mampir ke Bookstore nyari novel kesukaan kamu!!
See you by

Namanya Ervan Mahardika. Salah satu mahasiswa jurusan komunikasi di kampus yang berada di kotanya. Saat ini, Ervan tengah menjalani pendidikan semester tiga.

Keduanya saling kenal saat Gea yang tak sengaja memesan tempat makan di salah satu restoran ternyata adalah milik orang tua Ervan. Dari situlah keduanya kenal. Dan akhirnya hubungan mereka berlanjut hingga tahap pacaran. Kini, keduanya telah menjalin hubungan hampir tujuh bulan.

Banyak lika-liku yang di jalani keduanya. Sering bertengkar karena mood Gea yang suka naik turun saat sedang PMS atau di saat Gea lupa memberi kabar pada Ervan. Sungguh ia beruntung mendapat pacar yang mampu memahaminya.

Gea

Iya! Aku ada ekstra, kayaknya bakalan molor pulangnya. Kalo aku lama, kamu duluan aja yaa.
Send

Setelah membalas pesan dari Ervan. Gea kembali fokus mencari buku referensi untuk tugasnya. Hari ini pelajaran terakhir adalah bahasa Indonesia. Rencana akan ada praktek debat untuk mengisi nilai akhir sebelum ujian nanti. Dan Minggu lalu, Gea sudah di pilih untuk menjadi perwakilan moderator sebab kepiawaiannya membawakan acara.

•••

Gea menatap kelima temannya bergantian. Jam terakhir baru saja selesai. Ia melipat tangannya di depan dada. Keningnya berkerut dengan bibir mencebik kesal. "Jadi, kalian mau bolos ekstra?"

Keempatnya saling lirik lalu mengangguk cepat. "Gue harus pulang udah di tungguin sama ayang Dirga soalnya." Sahut Alvi cepat disertai cengiran. Bahagia karena akan pulang bersama pacarnya. Salah satu anak dari jurusan teknik.

"Gue bareng sama Diva sih. Jadi ga mungkin gue ekstra sendirian!" Timpal Tria yang sering berangkat sekolah bareng Diva sebab letak rumahnya yang berdekatan.

"Lo gimana Ta?" Tanya Tria melirik Lita sembari menunggu jawaban.

"Gue ikut pulang. Adek gue kasian ga ada yang ngejagain. Bokap kerja, nyokap mau kondangan sore ini."

Rachel mengangkat bahunya acuh. Ia merupakan satu-satunya orang yang tak ikut ekstra Pramuka dari keenam sahabatnya itu."Gue ga ikutan ya guys. Gue mau balik ke kost. Bye!"

Dengan melambaikan tangan sembari mengambil tas yang ada di meja ia segera beranjak pergi meninggalkan kelas yang perlahan mulai sepi karena jam pelajaran telah berakhir. Menyisakan siswi yang ikut ekstra pada hari itu.

"Well! Gue sendirian yang berangkat?"  Gea menyerah. Lagipula sahabatnya memang ada kepentingan. Selain itu, gara-gara problem beberapa Minggu yang lalu membuat mereka menjadi malas untuk ikut ekstra dan bahkan hampir keluar jika saja tidak segera di temukan jalan tengahnya.

Maklum, namanya organisasi juga tidak luput dari pro dan kontra antar anggota. Entah itu dari sesama junior atau antara senior dan junior.

"Ya udah, kita duluan ya. Bye Gea!" Teriak Alvi dengan suaranya yang hampir memenuhi kelas.

Keempat temannya serentak meninggalkan Gea sendirian di kelas. Ekstra akan di mulai lima belas menit lagi. Jadi, Gea memilih untuk berada di kelas sebelum acara apel rutin di lapangan.

Sembari memanfaatkan waktu, Gea membuka buku yang ia pinjam saat istirahat tadi. Meneruskan bacaan novel yang sempat tertunda.

"Ge, ayo ke lapangan. Malah di kelas mulu!" Damian, salah satu anggota Pramuka aktif datang menghampiri kelas Gea yang kebetulan arah lapangan melewati kelasnya.

Menatap ke arah pintu, Gea berdecak. Ia baru saja hanyut dalam bacaannya. Memasuki dunia fantasi memang menyenangkan. Akhirnya, dengan enggan Gea terpaksa menutup bukunya. Sepertinya nanti malam akan menjadi malam yang panjang baginya sebab terlanjur menyukai novel yang baru saja ia temukan di perpustakaan.

"Iya, duluan aja. Nanti gue nyusul."

"Oke, jangan lama-lama. Kasian yang lain nungguin!" Ujar Damian memperingati.

"Siap!"

•••

Semua anggota Pramuka aktif kini telah berkumpul di lapangan. Semuanya berbaris rapi dengan pakaian atribut lengkap khas anak Pramuka.

Gea sedikit menyipit saat sinar matahari menerpa wajahnya. Ia membenarkan topi Pramuka yang ia pakai agar sedikit menghalangi cahaya yang cukup terik di sore hari ini.

Tak lama, setelah semua anggota berkumpul. Dimulailah Apel pembukaan rutin sebelum agenda kegiatan.

•••

Cahaya matahari dari ufuk barat mulai tenggelam. Sorot yang berwarna jingga kini perlahan berganti dengan semburat kemerahan. Gea yang saat ini masih berada di sekolah duduk dengan gelisah.

Ia baru ingat jika hari Jumat ini adalah waktu test buku saku bagi calon penegak. Dan Gea ikut membantu pelaksanaan tersebut. Ada beberapa poin yang memang harus di lengkapi demi menjadi seorang Bantara.

"Duh, pulang jam berapa sii?" Bisik Gea pada Yuna, anggota Pramuka seangkatannya. Beberapa kali melirik ke arah jam tangan yang ia pakai.

Yuni mengendikkan bahunya acuh. "Gue juga ga tau. Kayanya bakalan molor deh. Kan lo tau juga, banyak anggota kita yang ga masuk. Jadi karena udah tugas kita mau ga mau ya harus di selesaiin."

"Mana gue tadi lupa ngasih kabar lagi, kalo di cariin mama gimana?" Bibir Gea menukik ke bawah. Ponsel yang ia bawa masih berada di ransel kelasnya. Sementara pelaksanaan test masih kurang dari sepuluh anak lagi.

Waktu berlalu begitu cepat. Dua puluh menit setelahnya semua kegiatan selesai. Setelah apel penutupan, semua anggota di perbolehkan untuk segera meninggalkan sekolah.

Gea sedikit tergesa-gesa menuju kelas. Ia teringat pesan Ervan saat istirahat tadi. Dan bodohnya, Gea lupa tidak mengabari bahwa ia akan pulang selarut ini.

"Pulang sama siapa Ge?" Tanya Gibran, salah satu senior Pramuka saat berpapasan dengan Gea ketika berjalan menuju kelas setelah mengembalikan beberapa tali dan tongkat ke ruangan.

"Eh Kak Gibran." Sahut Gea saat menoleh.

Gibran menaikkan satu alisnya. "Kamu kelihatannya buru-buru. Mau pulang sama siapa?"

"Itu kak, udah di jemput kayaknya. Aku duluan ya kak. Permisi." Jawab Gea cepat dan berlalu dari pandangan kakak kelasnya itu.

Sedangkan Gibran hanya menatap kepergian Gea dengan perasaan yang hampa.

•••

Sesampainya di kelas, Gea segera membuka resleting tasnya mencari ponsel yang ia simpan. Rautnya tampak lega ketika benda yang ia cari berhasil di temukan ketika menampilkan cahaya seperti notif masuk.

Ervan

27 panggilan tak terjawab
54 pesan belum terbaca

Papa

3 panggilan tak terjawab
8 pesan belum terbaca

Mama

2 panggilan tak terjawab
15 pesan belum terbaca

Gea membuka notif teratas dari Ervan. Alias paling banyak memberikan spam padanya.

Ervan

Kamu dimana!
Aku udh di depan?
14.04
Masi ekstra?
14.20
Aku tunggu di gerbang ya❣️
14.50
Mau pulang jam berapa?
15.00
Ge?
Kenapa g d jawab?
Mama nyariin. Aku jawab gimana?
18.00
Seenggaknya kasi tau kalo g bisa jalan hari ini.
Udah malem aku pulang duluan. Kamu hati-hati di jalan.
18.03

Dan kesalahan Gea hari ini akan menjadi Boomerang untuknya.

•••

See you next chapter 💕












पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

MUARA KIBLAT Awaliarrahman द्वारा

किशोर उपन्यास

573K 63.5K 25
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santriwatinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah...
MARSELANA kiaa द्वारा

किशोर उपन्यास

1.9M 91.5K 40
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
ARGALA 𝑵𝑨𝑻𝑨✨ द्वारा

किशोर उपन्यास

7.1M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
SAGARALUNA Syfa Acha द्वारा

किशोर उपन्यास

3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...