[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

maisarahsulaiman

84.6K 3.4K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... Еще

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(3)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Toxic-Relationship(Extrachapter)
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Hubungan Terlarang
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(3)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (6)
Futso No Otto (7)

Arigatou-Boruto END

2K 92 122
maisarahsulaiman


Setelah Arigatou-Boruto tamat kita ke cerita yg ketiga aku iaitu Hubungan yang terlarang.

Maaf kan aku yah aku sedikit tida tau macm mna mau buat yg Hubungan yg sulit itu,tentang Sarada berpisah dengan Boruto dan ada ank satu..Aq tida tau mcm mna endingnya,mksdku aq blum selesai rngka idea gitu..

Aku bkal buat yg Hubungan terlarang,yg tentang Perselingkuhan Sarada dan Boruto itu..Nahh kehidupan mereka berdua,

Maafkan aku gais yg udah nunggu hubungn sulit itu,aku bkl akan update hubungan sulit juga setelah hubungan trlarang ini.Jangan khawatir,hanya saja aku sekarang ini nggak cukup masa aja..Selalu telat update soalnya sibuk😌.

Apapun,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Arigatou-Boruto•~
0o(Terima Kasih Boruto)0o
.
.
.
.
.
.
.

Dua hari sudah berlalu,

Boruto terbangun,perlahan dia mengeryitkan alisnya dia sudah berada dirumah sakit.

Terakhir dia ingat dia berada di Gedung tua.

Tubuhnya masih sakit,

Dan dia tak bisa bergerak banyak.

Seketika dia teringat bahwa dirinya tertembak.

Dia membuka perlahan bajunya,

Ternyata ada kesan operasi dibagian dadanya dan kesan jahitan.

"Aku selamat?"lirihnya dengan tatapan kosong.

Ceklek!!

Pintu terbuka,

Membuat nya menoleh ke Pintu.

Ada Hinata,Naruto,Himawari dan Kawaki tak lupa kekasihnya juga,Sumire.

Hinata terpengarah menatap Boruto,dengan perasaan terkejut dia menatap putranya ini.

Netra lavender nya mulai berkaca-kaca sama juga halnya dengan Naruto.

"Boruto!!"Hinata berlari ke putranya dan segera memeluk Nya.

Airmata mengalir deras dipipinya..

Bersyukur pada Tuhan,akhirnya putranya selamat..

Naruto dan Kawaki ikut memeluk Boruto,Sumire hanya menatap haru ke keluarga itu..Keluarga yang begitu lengkap sekali.

"Bagaimana keadaanmu?"tanya Hinata yang masih menangis.

Boruto menghapus jejak airmata Hinata,"Aku baik-baik aja bu"ujarnya pelan.

"Gue khawatir karna lo nggak bangun-bangun tau,mimpi apa aja lo sih!?"tanya Kawaki dengan tampang khawatirnya meskipun ada nada ketus disana.

Boruto teringat sebuah mimpinya..

Tanpa sadar dia tersenyum menatap jendela kamar rumah Sakit.

"Oh,aku teringat tentang mimpiku"ujarnya menatap Jendela,tirai jendela itu berkibar-kibar kerana ditiup angin.

"Apa itu,cerita ke Ibu?"ujar Hinata.

"Bolt mimpi,ketemu sama gadis cantik..Wajahnya begitu indah sekali..Bolt bahkan nggak bisa ngedip sama sekali ngeliatnya..Dia pake gaun putih indah banget"ujar Boruto membuat semua mereka mendengar seksama cerita lelaki itu.

"Tapi Bolt lihat wajah nya sedih,Bolt coba deketin dia tapi dia makin jauh sama Bolt"sambung Boruto.

"Bolt cuba nyentuh tangannya tiba-tiba dia berbalik ke Bolt,Bolt terkejut ternyata gadis itu sama kayak Sarada,wajahnya kelihatan mulus dan anggun banget"Boruto tersenyum sejenak dan masih memandang jendela itu.

"Dia pegang tangan Bolt dan Anehnya dia kayak pamit begitu sama Bolt,Bolt kan nggak ngerti..Dia bilang ke Bolt kalo "Boruto,Arigatou" Padahal Bolt nggak ngelakuin apa-apa kan?"lirihnya tiba-tiba merasa dadanya sesak.

"Bolt ngerasa bahwa itu Sarada tapi versi dewasa..Perlahan dia senyum ke Bolt,manis banget"

"Boruto nggak bisa berkata-kata lagi,kerana bisa dibilang sosok gadis itu terlalu sempurna"ujarnya pelan.

"Dia bilang lagi ke Bolt,"Boruto,aku pergi..Semoga kita bertemu kembali"ujar nya senyuman begitu manis.Bolt ngerasa sentuhannya itu terasa sehingga sekarang"lirihnya menatap tangannya yang disentuh.

"Bolt lihat dia semakin lama semakin jauh,Bolt ngejar dia!Tapi dia malah bilang,"Kamu masih hidup"dia bilang ke Bolt,Tapi Bolt masih tetap ngejar dia..Dan Bolt nggak tau,Bolt tiba-tiba jadi nangis saat dia pergi"ujarnya mengusap dadanya.

"Dan Bolt akhirnya sadar"Ungkapnya.

Hinata menangis mendengar cerita itu..

Boruto tersenyum menatap jendela.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu!!

Netranya membola dan segera menoleh ke Hinata.

"Buu,dimana Sarada?"tanyanya.

Dia teringat dengan gadisnya..

Hinata hanya mampu menangis,dan Himawari ikut menangis juga.

"B-bu jawab..Jangan diem terus"lirih Boruto merasa sesuatu terjadi,kenapa Hinata menangis sekencang ini!?

"Yah,dimana Sarada?"tanya menatap harap pada Naruto.

Naruto menunduk lemah tak berani menatap Boruto.

Boruto semakin bingung,

Perasaan takutnya mulai membuncah..

Dia melihat sekeliling,tidak ada Sarada nya disana.

"K-kalian jawab,jangan diam!!"ujarnya meninggikan suaranya kerana sejak tadi mereka bungkam.

Perasaan gusar dan tak enak muncul dalam diri Boruto,kemana Sarada!?

Harusnya gadis itu disini,terakhir kali Boruto melihat Sarada disaat gadis itu memeluknya dan memangku kepalanya.

Boruto merindui Sarada..

"Sa-sarada dia-"Hinata tak mampu berkata-kata lagi.

"Apa bu?"tanya nya dengan perasaan khawatir.

"D-dia-"

Boruto masih menunggu lanjutan kata Hinata.

"Dia kenapa Buu!?"tanya nya mulai tak sabaran kerana risau Sarada kenapa-kenapa.

"Dia hiks-dia-"



"JAWAB AKU BUU!!?"ujar Boruto mulai meninggikan suaranya kerana ketakutan luar biasa dalam dirinya berlaku.Kata hatinya  mengatakan ada sesuatu terjadi pada Sarada.

"Sarada udah nggak ada Boruto!!"Jawab Hinata dengan tangisan yang pecah.Membuat Naruto tak kuasa menahan kesedihannya langsung memeluk Isterinya.

DUAR!!!

Boruto menatap tak percaya Hinata...

"Bohongg!!!"ujarnya dengan tatapan tak percaya.

Semua menenangkan Boruto,

"A-apa yang dikatakan Mama benar Kak,K-kak Sarada hiks udah nggak ada"isak Himawari.

"KALIAN JANGAN BERCANDA!!"Boruto bangkit dan segera berdiri menjauhi Hinata dan keluarga itu.

Meski tubuhnya lemah dia masih berusaha kuat.

"Boruto,jangan banyak bergerak!!"ujar Naruto panik.

"JAWAB AKU DULU,KALIAN BOHONG KAN SARADA UDAH NGGAK ADA..MUSTAHILLL!!"teriaknya dengan tangan terkepal.

Jantungnya berdetak tak karuan,tak percaya.

Keringat membasahi pelipisnya takutt,,apa yang Hinata bicarakan itu adalah kebenaran.

"Nakk,hikss apa yang Ibu katakan adalah benar"Hinata mendekati Putranya.

"Sarada udah ngorbanin nyawa buat kamu untuk ngedonorin organ hati untuk kamu!"tangis Hinata pecah,membuat Himawari segera memeluk ibunya.

Boruto terkejut,,tak menyangka.

"Bohong,kalian bohong!!"lirihnya memegang kedua sisi kepalanya.

Wayar infus masih melekat ditangannya...

"Kalian bohongg!"ujarnya dengan dada yang sesak.

"Ini benar,kami menyampaikan kebenaran Boruto"lirih Kawaki.

Boruto menatap berkaca-kaca Mereka semua.

"Sarada udah meninggal dua hari yang lalu,hari ini jasadnya akan dikeluarkan dari kamar mayat!"Naruto mulai membuka bicara.

Netra safir Boruto membulat tak percaya.

"NGGAK MUNGKINN!!!"teriaknya.

Dia segera melepaskan infus jarum yang menempel ditubuhnya.

Dia takut,dan segera pergi dari ruangan rawatan menuju ke Kamar mayat..

"Nggak mungkin!!"lirih Boruto dengan tatapan berkaca-kaca.

"Boruto tunggu!"

"Borutoo!"

Semua memanggil Boruto panik disaat lelaki itu pergi dari ruangan dengan tergesa-gesa..

Hinata mengejar Boruto duluan...

"Sar,,nggak mungkin kan!?"ujarnya dengan lelehan airmata yang mulai menetes.

Dia berlari tak memperdulikan teman-temannya dari kejuahan baru tiba.

"Bor,lo mau ke-"

Mereka terkejut melihat Boruto yang meneteskan airmata,sesegera mungkin mereka mengejar lelaki itu..

Dengan tubuh yang lemah dia berlari sekencang mungkin menuju kamar mayat,

Sepanjang perjalanan memorinya bersama Sarada berputar..

"Sekali lagi Terima kasih Boruto-san"

"Udah 100 kali lo ngomong ke gue Terima kasih telinga gue panas dengernya!!"

Boruto menggelengkan kepalanya ,tidak mungkinn.

Tidak mungkin Sarada pergi.

"Boruto-san,itu orang yang baik aku percaya dia tidak seburuk itu"

"Ngomong siapa lo!?"

Boruto mengigit kuat bawah bibirnya.

Airmata sedari tadi menetes tanpa henti..









Haaaaaaaaaa


Haaaaaaaaaaa

Haaaaaaaaaaaa

(Kelak kau kan menjalani hidupmu sendiri)

(Melukai kenangan yang telah kita lalui)

(Yang tersisa hanya aku sendiri di sini)

(Kau akan terbang jauh menembus awan)

(Memulai kisah baru tanpa diriku)

Boruto akhirnya tiba dikamar mayat dari kejauhan,samar-samar dia nelihat ada pengawal yang keluar dari kamar mayat sembari menarik sebuah brankar dengan ada orang diatas branker tersebut dengan ditutupi selimut putih.

Wajahnya begitu syok dan jantungnya berdetak tidak karuan.

"Berhentii!!Aku ingin melihat wajahnya"lirih Boruto meminta para pengawal itu berhenti,mereka pun hanya menyutujui saja.

Perlahan dia membuka selimut yang menutupi tubuh orang itu.

Boruto memekik histeris melihat Sarada yang benar-benar pucat sembari memakai baju rumah sakit.

Airmata Boruto turun dengan derasnya,tak percaya Sarada sudah.....

"SARADAAAAAAAA!!"tangisnya pecah..

Dari kejauhan Hinata dan yang lain baru tiba,

Mereka melihat Boruto yang menjeris histeris sembari memeluk seseorang.

"BANGUN SARRR!!!TATAP AKUU!!"teriak Boruto menangis menggoncangkan tubuh Sarada memeluk nya erat.

"BANGUN SARADAAA,JANGAN TINGGALIN AKU KAYAK GINI AKU NGGAK KUAT SARRRRRRR!!"racau Boruto menangis sejadi-jadinya.

(Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi)

(Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku)

(Seandainya kau tau aku kan selalu cinta)

(Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini)

Boruto memeluk erat tubuh Sarada,tubuhnya sudah itu sudah mulai mendingin.."SARADAAAAAA, BANGUN SAYAANG"teriak nya memeluk erat tubuh gadis itu menenggelamkan wajahnya di leher gadis itu.

Himata memeluk erat putranya yang menangis sekencang-kencangnya..Mereka akhirnya tiba ditempat Boruto..

Shikadai menatap terkejut Boruto yang berteriak histeris hingga memenuhi ruang itu...

Dirinya sudah menduga sejak awal Sarada dan Boruto itu saling dekat..

Dia juga tak kuasai kesedihannya bahwa Sarada sudah pergi..

Iwabe dan yang lain tak bisa juga menahan sedih mereka melihat Boruto yang menangis sejadi jadinya..

"BANGUN SARADAAA AKU MOHON TATAP AKU KALI TERAKHIRNYA JANGAN PERGI TANPA PAMIT DARI AKU!!!"racau Boruto.Dia menangis sekencang mungkin tak peduli semua orang menoleh kearahnya,,dia kehilangan sesuatu yang berharga dihidupnya..

Kepalanya jatuh ke perut Sarada,menenggelamkan wajahnya disana..Tak henti-hentinya dia menjerit pilu.

"AKU CINTA KAMU SARADAA!!!BANGUN SAYANGG PELUK AKUU!!!"Boruto menangis mengecup seluruh wajah Sarada yang pucat.

Naruto segera menenangkan putra nya itu,namun Boruto menepis tangan Hinata dan Naruto bersamaan.

"LEPASSS!!"teriaknya dan kembali memeluk Sarada.

"Aku mohonn hikss tatap aku kali terakhirnya Sayang"racau Boruto mengecup bibir pucat itu dan melumatnyaa,berharap Sarada bangun..

Namun,

Nihil...

Tangisnya semakin menjadi-jadi hingga bergema dikoridor..

Mitsuki menatap sendu Boruto,lelaki itu sangat kehilangan...

Akhirnnya teman-teman Boruto tau bahwa Boruto mencintai Sarada sebenarnya..Melihat Boruto yang mencium Sarada,sudah dipastikan lelaki itu sayang padanya.

(Kelak kau kan menjalani hidupmu sendiri
Melukai kenangan yang telah kita lalui
Kau akan terbang jauh menembus awan
Memulai kisah baru tanpa diriku)

(Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi
Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini)

Selama ini

Boruto menyesali semuanya,andaikan masa bisa berputar sejak dulu saja dia mengungkapkan semua rasa terpendamnya..

Dia menangis kini perlu dia telan bulat bulat kenyataan yang pahit bahwa Sarada sudah tiada...Pergi kembali ke Tuhan mereka.

Andai dulu  dia tidak menjahili Sarada,sudah pasti gadis itu jauh-jauh hari adalah miliknya..

Gadisnyaa..

Boruto juga nenyesali tindakan nya gegabah,andaikan saja dia tak menembak kaki Shion dan Naruto hampir tertembak andaikan saja dia bisa memperbaiki kesilapannya mungkin Sarada tak akan menjadi korban...

Dia meremas bagian jahitan operasi dimana organ hati Sarada sudah berpindah ke tubuhnya..

Lalu segera mungkin dia menyingkap pakaian Sarada hingga menampakan kulit perut Sarada yang mulus.

Sedikit menaikan baju Sarada,ternyata ada kesan jahitan melitang yang panjang dibagian bawah dadanya.

Tangis Boruto kembali pecah ,tak menyangka Dia kehilangan Sarada..Kepalanya jatuh diperut gadis itu kembali.

Menenggelamkan wajahnya disana.

(Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi oh
Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta)

(Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini oh)

Selama ini

Boruto menangis sejadi-jadinya,pertahanannya hancur sekarang..Tak pernah dia menangis sehancur ini..Sarada..

Sarada orang yang sudah membuat pertahanannya hancur gadis itu telah membuatnya lemah seperti ini..

Dari kejauhan para Dokter dan suster mendekati mereka.

Mereka melihat Boruto yang syok berat dan meracau.

"Boruto"Hinata memeluk putranya yang menangis.

"Buuuu!!Saradaaa pergii ninggalin akuu Buuu!!"teriaknya menangis dipelukan Hinata

"Relain dia yaa Sayang,Sarada udah nggak ada!"Hinata memeluk mengecup kening Boruto sembari menangis.

"NGGAK SARADA MASIH HIDUP!!"racau Boruto melepaskan pelukan mereka.

"Maaf Pak,Bu jasad segera perlu ditangani"ujar Doktor itu.

Boruto melotot kaget,,

Dia tidak mau berpisah dengan gadisnya.

"NGGAKKK,JANGAN BAWA SARADA!!"Boruto mendekati branker dan segera memeluk Sarada kembali..

Para Dokter dan suster segera memisahkan Boruto dan Sarada.

Mati-matian Boruto memberontak disaat branker Sarada ditarik menjauh.

"JANGANNNNNNNN!!"teriaknya pilu bagaikan hilang akal tak lupa airmatanya mengalir deras.

Naruto segera menahan putranya...

Iwabe hampir saja menangis kerana tidak kuat melihat Boruto yang meracau..

"SARADAA!!JANGAN TINGGALIN AKUU"Boruto menangis dipelukan Naruto..

"Nakk,relain Sarada,Dia bakalan nggak tenang kalo kamu nangis kayak gini"Ujar Naruto menguatkan putranya.

"Nggak diaa masih hidupp!!Aku nggak bakal relaa!!"Boruto memberontak kembali.

Kawaki segera menahan Boruto,keadaan menjadi kacau kerana Boruto memberontak.

Dia tidak mau pisah dengan Sarada..

Perlahan branker yang membawa Sarada menjauh dari penglihatan Boruto.

"SARADAAAAA!!"

"JANGANN PERGII!"Boruto menangis .

Hinata,Naruto dan Kawaki masih berusaha menahan Boruto yang meracau meminta dilepaskan.

Himawari dan Sumire hanya menangis melihat Boruto seperti itu.

Sarada benar-benar gadis hebat yang membuat Boruto meneteskan airmatanya.

Berandalan yang tidak mengenali erti menangis kini berteriak menangis meracau dihadapan mereka.

Boruto begitu syok berat melihat kepergian gadisnya..

Tubuh Boruto merosot lemah  dan segera dipeluk oleh Hinata kembali.

Airmata masih mengalir tanpa henti,"Harusnya aku yang pergi Sarada,bukan kamu!!"racaunya.

Hinata masih menenangkan Boruto.

Para dokter yang tadi mendekati Boruto dan menyuntikkan obat penenang pada lelaki itu.

Perlahan Boruto mulai tertidur dipelukan Hinata.

Shikadai mengusap wajahnya tak sanggup melihat keaadan memilukan dari Boruto.

Mereka semua menatap sendu wajah Boruto yang tertidur dengan airmata yang belum mengering.

Naruto mengusap surai Putranya,betapa banyak nya airmata Boruto keluarkan untuk Sarada..Putranya ini sudah besar mengenal cinta,Airmata Naruto menetes..Dia paham apa yang Boruto rasakan..

Kehilangan...

Putranya kehilangan orang dia cinta dan sayangi.

Naruto paham itu.

Perlahan Boruto kembali dibawa ke ruang rawatan.

**

Dimandikan, disiapkan..

Dan pada akhirnya,,

Semua turut berduka setelah mendengar kepergian Uchiha Sarada..Satu sekolah tau dan mendengar hal itu.

Ada yang sedih dan menyesal kerana telah membuli gadis baik seperti Sarada.

Kini semua berada dipemakaman.

Baju mereka gunakan semua berwarna hitam,

Hinata menangis berpelukan dengan Himawari.

Teman-teman Boruto hanya mendoakan semoga Sarada tenang disana.

Naruto sibuk memberi arahan supaya upacara pengebumian berjalan lancar.

"Kalian,segeralah kubur"ujarnya memberi perintah.

Orang-orang pun mulai mengangkat keranda yang sudah ada disana.

Namun,,

"JANGANNNN!!!!!"





"HENTIKANNN!!"

Semua menoleh ke sumber teriakan.

Terlihat Boruto yang berlari dengan memakai baju rumah sakit dengan keadaan lemah.

Dan wayar infus dia cabut..

Dirinya kabur dari rumah sakit,setelah tak sengaja mendengar ucapan Hinata bahwa Pemakaman Sarada akan dibuat hari ini.

Hinata menutup mulutnya,tak percaya Boruto datang dengan tangisan.

Boruto segera mendorong orang-orang yang berniat ingin mengangkat keranda itu.

Seterusnya,semua memekik disaat aksi gila dari Boruto.

Lelaki itu membuka keranda itu sekuat tenaga,lalu masuk ke dalam.

Boruto menangis sejadi-jadinya  melihat tubuh dan wajah Sarada yang sudah pucat didalamnya.

Dia memangku kepala jasad Sarada memeluk nya erat.

"SARADAA,JANGAN PERGI SAYANG"isaknya tak peduli Sarada yang sudah menjadi mayat.Dia mengecupi seluruh wajah gadis itu.

Para teman-teman Boruto dan satu sekolah yang datang bahkan guru-guru juga terdiam melihat Boruto yang menangis.

"Boruto!!Kita harus segera menguburnya!"Naruto mulai marah.

"NGGAK,JANGAN AKU TIDAK MAU!!"teriak Boruto menatap nyalang Naruto.

Lelaki itu berada didalam keranda Sarada dan berbaring disebelah gadis itu.

"KUBUR AKU SEKALIGUS,JANGAN KALIAN KUBUR SARADA SENDIRIAN!!"teriaknya dengan emosi.

Airmata entah keberapa kali dia teteskan ke wajah Sarada.

Naruto tak sanggup melihat Boruto seperti ini,dia memerintahkan untuk segera mengubur keranda itu.

"Kalian,kuburlah sekarang"ujarnya.

"TIDAKKKK!!"Boruto memberontak disaat Dia ingin dipisahkan dari jasad Sarada.

Akhirnya Boruto berjaya dikeluarkan kembali dari keranda itu,Boruto kembali mendekati keranda dan memeluk keranda itu.

"JANGANNN,KU MOHONN JANGAN PISAHKAN AKU DENGAN SARADAA!"Boruto meracau tak peduli dia ditonton oleh orang ramai.

Semua menangis melihat Boruto yang begitu kehilangan Sarada.

Hinata menahan Boruto bersamaan Iwabe dan yang lain.

Suasana menjadi ricuh ketika Boruto berteriak meminta dilepaskan dan ingin ke keranda Sarada .

Namun mereka semua menahan lelaki itu.

"JANGAN KUBURRRRR!!!"

"KALIAN JANGAN KUBURRRR SARADA!!"

"DIA MASIH HIDUP!!"



Racau Boruto bagai orang kehilangan akal..

Hinaa menangis sejadi-jadinya dan menempatkan kepala Boruto didadanya.

"Relain Sarada ya Sayang,Sarada udah nggak ada"Ujarnya mengusap airmata yang mengalir di pipi Boruto.

Boruto menggeleng,

Bahkan Iwabe sudah tak kauasa menahan airmatanya,dia ikut menangis melihat Boruto yang meracau seperti ini..

Shikadai merasakan matanya yang memanas,kasihan ketua geng mereka begitu kehilangan.

Bahkan geng Shinki juga ada,mereka semua syok melihat Boruto seperti orang gila masuk ke dalam keranda dan berbaring disana.

Disaat Para orang-orang mulai menurunkan keranda Sarada ke dalam tanah mereka mulai menimbusi Keranda itu dengan tanah yang mereka cangkul.

"Tidaaakkkkk,Saradaa!!"Boruto kembali syok saat melihat tanah yang mereka gali menimbusi Keranda Sarada dan kesadarannya mulai menipis,akhirnya Boruto jatuh pingsan.

"Boruto,nakk!?"lirih Hinata menepuk Pipi putranya.

Boruto pingsan kerana syok melihat Keranda Sarada yang dikubur.

Inojin,Iwabe,Mitsuki dan Shikadai ikut meneteskan airmata,melihat wajah Boruto yang pingsan dipangkuan Hinata.

Naruto mendekati putranya,"Maafkan ayah,Nak"ujarnya dengan tatapan berkaca-kaca.

Dan,,

Hari itu adalah hari yang sangat terduka bagi semua orang setelah melihat Boruto yang menangis dan pingsan,lalu kepergian Sarada.

**







Satu minggu sudah berlalu,

Hinata menjadi khawatir melihat sikap Boruto yang semakin pendiam dan berkurung dikamar.

Seminggu setelah kepergian Sarada,Boruto berubah..Dia menjadi seorang pemurung dan tak banyak bicara.

Mereka semua memahami jika lelaki itu kehilangan yang sangat berat.

Hinata kadang menangis dalam diam saat menjenguk Boruto yang tertidur dikamar sembari memeluk foto frame Sarada.

Naruto juga banyak menyemangati Boruto,dan Kawaki ada Himawari,tetapi Boruto hanya menatap kosong..Seolah olah fikirannya blank.

Hinata juga memergoki Boruto yang kadang menangis sendirian dikamar,dia juga menghibur lelaki itu meskipun Boruto hanya memberikan tatapan Kosong.

Teman-teman yang lain juga selalu nenjenguk Boruto melihat keadaan lelaki itu.

Boruto menjadi kurang makan dan terlihat kurus,Hingga dengan sabar mereka semua membujuk lelaki itu makan dan akhirnya Boruto makan juga.

-

Jika disekolah Iwabe dan yang lain juga ikut sedih,melihat perubahan Boruto..Dari yang cerita dan menyebalkan kini bersikap pendiam dan menyedihkan.

Bahkan semua sekolah juga tau perubahan Boruto yang murung mereka tak banyak bicara ketika melihat Boruto yang lalu dan takut membicarakan Sarada,kerana pernah waktu itu Boruto mengamuk kerana berani sekali ada para kumpulan perempuan membicarakan hal yang tidak baik tentang Sarada.

Itu membuat Boruto marah dan tak segan menyeret mereka kuqt hingga terjatuh ke lantai dengan terluka,

Boruto tidak terima gadisnya dikatakan seperti itu,dia sudah kehilangan dan berani sekali ada orang mengatai Sarada.

Dan dia marah dan segera menyuruh pihak sekolah mengeluarkan para perempuan penggosip itu.

Itulah dan sekarang orang-orang tak berani berucap tentang Sarada lagi.

Chochou yang sebagai sahabat Sarada juga menangis,dia tak menyangka sewaktu dia liburan dengan keluarga nya Sarada malah meninggal.

Dia menangis kencang dan merasa bersalah kerana merasa tidak becus menjadi sahabat Sarada yang baik disaat pemakaman Sarada dirinya tak ada kerana baru pulang dari liburan.

**

Boruto menatap kosong pada kertas dan ponsel seseorang.

Ya itu punya Sarada.

Sampai sekarang dia tak berani membuka kertas isi surat itu..Tak berani mengintip apatah lagi menyentuh.

Hanya terbiar dimeja belajarnya.

Dadanya merasa sesak kembali disaat dia ingin membaca surat itu.

Dengan tangan bergetar-getar dia membaca surat itu.

Dari Sarada:

Boruto,Semoga sehat selalu ya^^Aku mendoakan mu semoga kamu sentiasa ceria setelah operasi..

Aku udah yakin dari awal memang aku tau bahwa aku nggak bakalan selamat ketika operasi.Dokter juga bilang ke aku saat operasi berjalan Maag aku bakalan pecah..

Tapi nggak apa-apa aku ikhlas banget mendonorkan organ hati aku ke kamu^^

Aku ingin memberitahu sesuatu untuk Boruto..

Aku sebenarnya udah cinta sama Boruto sejak dulu,awal mula sekolah aku suka sama Boruto..
Awal pertama pertemuan kita membuat aku hanyut dalam tatapan Boruto ke Aku.

Boruto membuliku,aku tidak marah malah aku senang sekali Boruto dekat denganku meskipun hati aku kadang sakit menerima perlakuan kasar Boruto,tapi aku suka hehe^^

Boruto selalu heran kan kenapa aku selalu mengatakan "Arigatou-Boruto"  ?

Jawapannya kali ini Boruto bakalan tau..

Maksud "Arigatou-Boruto" itu adalah "Aku mencintaimu".

Aku selalu ungkapkannya pada Boruto,meskipun Boruto tidak memahaminya tapi aku cukup bahagia bisa deket sama Boruto❤

Terima kasih udah buat hidup aku berwarna,terima kasih udah menemaniku setiap saat didalam rumah ketika aku kesepian.

Pesanku,

Boruto jangan terlalu sedih ya jika aku sudah nggak ada,jika takdir memisahkan kita aku redha,Semoga kita bertemu dialam lain❤

Dan tentang ponsel aku,aku tau Boruto bakalan kangen,aku juga kangen Boruto setelah ini..Aku berikan ponselku pada Boruto biarlah Boruto menjaga ponselku,,

Jika Boruto ingin belajar piano,sila buka saja foto dan video aku,aku sudah merakam kegiatan ku bermain piano,Boruto bisa belajar dari sana.

Maafkan aku yaa Boruto jika setelah ini aku nggak bisa ajarin Boruto main piano lagi,,

Boruto jangan sedih ya setelah ini,nanti aku bakalan ikut sedih.

Meski aku udah nggak ada,tapi hati aku ada dalam Boruto,,Aku bakal sentiasa disisi Boruto

Aku sayangg banget sama Boruto-san^^♡.

Dan Boruto-san adalah panggilan sesuai aku untuk mu.

Arigatou-Boruto/Aku mencintaimu Boruto♡

Salam sayang,

Sarada♡



Airmata Boruto kembali deras menetes setelah membaca surat ditulis Sarada..

Dia mengusap dadanya yang sesak..Boruto menjadi merindukan gadis itu.

Perlahan dia mengusap bagian bekas operasinya,

Hati gadis itu dalam dirinya,Boruto bakal merasakan kehadiran Sarada disampingnya.

Doktor juga bilang,Boruto masih perlu beradaptasi dengan hati Sarada,Doktor mengingatkan untuk tidak banyak tertekan dan kurang makan,itu bisa membahayakan Boruto.

Dia membuka ponsel Sarada,

Perlahan dia membuka foto-foto gadis itu.

Wajah Sarada terpampang banyak digalerinya.Meskipun gadis itu tak pandai berselfie atau berfoto tapi wajahnya tetap cantik dimata Boruto.

Setetes airmata jatuh membasahi skrin ponsel itu.

Boruto memeluk ponsel itu dan meletakkan didadanya.Dia memejamkan matanya,

Rasa rindu begitu dalam.Dirinya masih tak bisa menerima kenyataan bahwa gadisnya sudah tidak ada lagi.

Gadis yang sudah merubah hidupnya menjadi lebih berwarna justru meninggalkannya sekarang.

"Makasih banyak ya Sayang,udah bikin aku kayak gini"Boruto meneteskan airmata nya.

**

Satu bulan kemudian,

Di dalam kelas Boruto juga mulai berubah,

Dirinya tidak lagi bolos kelas,dan sentiasa menumpukan perhatiannya pada guru yang mengajar.

Dirinya sesekali melirik bangku Sarada yang kosong.

Dia rindu gadis yang dikatainya cupu kini sudah tidak ada lagi.

Mengingat itu membuat dadanya sakit,

Tiba tiba tepukan terasa dibahunya.

Shikadai menepuk bahunya dan tersenyum padanya.

"Semangat,jangan mikirin itu dulu"ujarnya.

Boruto mengangguk pelan.

Bahkan dia sudah banyak belajar,membaca buku dan tidak bolos.

Perubahan yang begitu ketara setelah kepergian Sarada membuat semua orang menelan kenyataan yang Boruto sudah berubah menjadi yang lebih baik.

--

Boruto kini berada dirooftop,

Dia memandang langit yang cerah.Sesekali tersenyum.

Secara perlahan dia mulai menerima kenyataan bahwa Sarada sudah tidak ada,meskipun kadang dia menangis jika terlalu rindu.

Hanya menatap foto Sarada membuat terubati rindunya.

Kemudian dia kembali menatap Foto Sarada ditangannya.

Foto Sarada tersenyum.

"Cantik"

Boruto termenung menatap foto itu.

Tiba-tiba pintu rooftop terbuka.

Boruto menoleh ke pintu,

Ada Shikadai sendirian..

Kebelakangan ini,hanya Shikadai yang bisa menyemangatinya jika Mitsuki dan yang lain tidak bisa kerana kadang mereka bingung harus bagaimana.

Takutnya Boruto terasa hati,nah mereka jadi berwaspada,membiarkan Shikadai yang menyemangati Boruto.

"Mikirin dia lagi?"tanya Shikadai lalu duduk disamping Boruto.

Boruto tersenyum,"Nggak"elaknya.

Shikadai terkekeh,"Liat wajah lo gue tau Bor,itu lo lagi pegang foto nya"tunjuk Shikadai pada Foto Sarada.

"Udah tau kok malah nanya lagi!?"Boruto jadi mendengus.

Mereka saling diam,dan memandang langit begitu cerah.

"Boleh gue nanya sesuatu Bor?"tanya nya hati-hati.

"Apanya?"

"Kalo bisa jujur,apa lo udah suka sama Sarada sejak dulu?"tanya Shikadai menatap sahabatnya disamping.

Boruto menarik dan menghembuskan nafasnya perlahan.

Dia menatap foto itu lembut,"Awal mulanya dia masuk kelas,gue ama dia saling tatap.."

"Gue udah suka sama dia sejak kita SMP lagi Shik"ujarnya dan menahan rasa sesak didadanya.

"Alasan gue selalu buli dia itu gue pengen deket banget sama dia,tapi gue baru sadar cara gue deketin dia itu salah.."Boruto menatap langit,mengingat momentnya sama Sarada.

"Dia gadis yang baik meskipun lugu tapi dia yang udah buat gue berubah,rubah penampilan gue..Rubah perasaan gue ke ayah,rubah segala"Boruto menunduk tangannya terkepal menahan airmata.

"Gue jatuh cinta sama dia sejak awal dia masuk kelas kita Shik"pada akhirnya pertahanan Boruto hancur.

Dia meneteskan airmatanya,tak peduli Shikadai menatap sendu padanya.

"G-gue-"Boruto terbata-bata berbicara.

Netranya berlinangan airmata.

"Gue cinta banget ama dia"

"Tapi dia udah pergi Shik,pergi dari sisi gue buat selamanya hiks"Boruto terisak nembuat Shikadai mengusap punggung sahabatnya menguatkan.

"Gue kangen dia,kangen suaranya...Kangen dia cemberut"Boruto menggertakkan giginya kerana tak mau terdengar isakan.

"Gue udah rencana udah,kalo setelah lulus,gue-"

"Gue pengen nikahin dia"ujar Nya membuat Shikadai terkejut sekaligus sedih..

"Tapi Tuhan lebih sayang dia,gue nggak bisa apa-apa lagi"ucapnya dengan linangan airmata.

"Yang sabar ya,gue sebagai sahabat lo support..Jangan lupain juga Iwabe dan yang lain..Lo jangan terusan kayak gini harus semangat..Nanti Sarada sedih ngeliat lo"Shikadai menepuk nepuk pungung lelaki itu.

Boruto mengangguk,

"Lo tau alasan kenapa gue dulu jarang ngumpul ama kalian kerana gue ngehabisin waktu bareng dia,dia ajarin gue main piano"ujar Boruto.

Shikadai mengangguk,"Udah gue duga sejak awal"

"Dari tatapan lo itu,gue tau kalo lo cinta sama Sarada,sejak awal tapi gue selalu nafikan"ujar Shikadai.

Boruto mengangguk,membenarkan ucapan Shikadai..

"Kalo lo kangen dia,jangan lupa lawat makam nya..Kirimin doa buat dia dan lo"ujar Shikadai memberi saran.

Boruto mengangguk sjaa,sudah lama dia tak mampir ke makam Sarada ah bahkan tak pernah semenjak kepergian Sarada Boruto tak pernah menjenguk makam Sarada kerana belum siap lagi bertemu disana.Dia tidak kuat menatap makam Sarada kerana depan matanya waktu itu Sarada dimakam kan,lalu dia pingsan.

"Ingat,meskipun Sarada udah nggak ada,tapi hatinya ada sama lo"Ujar Shikadai.

Boruto mengusap bagian hatinya,tempat dimana organ hati Sarada didalamnya.

Dia memejamkan matanya,

"Lo benar Shik"Boruto tersenyum padanya.

"Harus semangat,bentar lagi kita mau lulus loh"Shikadai menguap malas.


Mereka sama-sama tertawa kembali

**

Hari semakin berlalu,



Boruto menaiki motor nya,

Perlahan dia memberhentikan motornya didepan halte bus.

Tempat dimana Sarada selalu menunggunya..

Kini sudah kosong..

Dia menatap sendu tempat itu.

Lalu dirinya berencana ingin ke suatu tempat.

-

Boruto memberhentikan motornya.

Kini dia sudah sampai dirumah Sarada.

Satu satunya rumah gadis itu.

Dia mengambil kunci duplikat yang selalu dia bawa.

Perlahan dia membuka kunci tersebut.

Dengan hembusan nafas kasar,Boruto membuka pintu.

Ceklek!!

Hal pertama Boruto lihat adalah rumah yang sunyi.

Sudah 1 bulan Boruot tak menjenguk tempat ini,dia berasa jahat kerana tak melihat kondisi rumah ini,bukan apa...Tapi ini semua tentang hatinya yang selalu saja sesak ketika mengingat Sarada.

Dia menatap satu persatu benda dirumah Sarada,foto foto keluarga Sarada dan gadis itu bersusun diatas meja.

Tatapan nya beralih ke piano.

Dia mendekati piano itu,

Sekilas memorinya bersama Sarada terlintas dibenaknya.

Tentang mereka berciuman..

Rupanya itu adalah hari terakhir mereka bersama.

Boruto terkekeh miris,

Dia mengusap piano itu perlahan dan kemudian duduk.

Dia ingat dimana Sarada dengan sabar mengajarinya piano dan akhirnya Boruto pandai memainkan piano.

Perlahan dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku..

Dia melihat rekamannya bersama Sarada.

"Kamu rekod aku?"tanya Nya.

Boruto terkekeh dan terus merakam Sarada.

"Ih,Boruto...Hentikan aku malu!"pekik Sarada menyuruh Boruto mematikan ponselnya.

-

"Halo gaisss!!Nama gue Uzumaki Borutoznahh kalian lihat gadis itu!?Yaa itu Sarada gadis gemar memainkan piano"

"Sar senyum dong!"

"Iya aku senyum!"

"Bukan gitu"

Boruto terkekeh sendiri melihat rekamannya dengan Sarada..

Dia memerhatikan wajah Sarada direkaman itu,wajahnya cemberut.Imut sekali.

Perlahan dia menggigit bibirnya disaat rekaman itu menunjukkan dirinya sewaktu tercium pipi kiri Sarada.

Wajah Sarada yang merona membuat Boruto gemas.

Setetes airmata jatuh,

Ya Boruto menangis..

Segera dia menghapis jejak airmatanya,dia harus kuat..

Perlahan dia mulai memainkan piano Sarada..

Dengan nyanyi begitu lembut,

-

Boruto menghentikan pianonya dia mendongak menatap langit langit rumah Sarada.

Tatapannya berlinangan airmata,


"Aku rindu kamu Sarada"ujarnya dengan dada yang sesak.

**



Malam harinya,

Boruto masih dengan dalam kesedihannya.

Tak bisa dia tahan seidh ini semenjak dia bermain piano dirumah Sarada,

Selalunya dia akan tidur dirumah gadis itu..

Terbentangkan futon dan melihat wajah Sarada dari samping.

Itu kegemarannya..

Dengan perlahan dia mengendap endap keluar dari kediamannya untuk ke rumah Sarada.
Sembari membawa kunci rumah gadis itu.

-

Boruto akhir nya tiba dirumah Sarada kembali.

Dia mengetuk pelan rumah itu,

"Aku datang"lirihnya meskipun tadi petang dia sudah datang.

Dia ingin tidur dirumah gadis ini,untuk melampiaskan rasa rindunya.

Perlahan Boruto membuka kamar Sarada,dan terlihat barang barang gadis itu tersusun rapi..

Tatapannya beralih ke kasur,dan ada patung Bebek milik Sarada yang imut.

Perlahan Boruto duduk ditepi kasur memerhatikan seluruh detail kamar Sarada.

Dia bisa menghidu aroma parfum milik Sarada yang gadis itu gunakan Selalu.

Dadanya kembali merasa sesak,

Dia segera berbaring diatas kasur empuk itu.

Matanya beralih ke patung bebek milik Sarada.

Boruto mengambilnya secara perlahan lalu memerhatikan patung itu.

"Kamu tau Sar,sedalam ini aku rindu sama kamu"ujarnya berbicara pada patung itu.

Perlahan dia memeluk patung itu,

Dia merasakan aroma tubuh Sarada melekat dipatung itu.

Seerat erat mungkin dia memeluk patung itu,perlahan airmatanya mengalir.










"Aku rinduu,serindunya sama kamu Sayang"ujarnya meneteskan airmatanya sembari memeluk erat patung itu.

**

Hinata ingin meihat kondisi Boruto,putranya itu harus selalu di pantau kerana Doktor tidak menyuruh Boruto tertekan selalu.

Dan tentang Shion,Shion dinyatakan mati akibat ditembak Naruto sebanyak tiga kali,par aank buah Shion juga ditangkap semua dna dihukum gantung..

Shion sudah melakukan kejahatan besar termasuk membunuh kedua orang tua Sarada..

Putranya itu sudah banyak berubah sekali kebelakangan ini.

Dia membuka pintu kamar Boruto.

"Boruto-"Netra Hinata membola tak mendapati Boruto tidak ada dikamar.

Dia melirik jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.Kemana putranya!?

Dengan cepat dia  bergegas mencari Naruto dan Kawaki,

"Naruto-kun,Boruto tidak ada dikamar"lirih Hinata.

Naruto terkejut,"Apa!?"

"Kenapa Ibu?"tanya Himawari yang baru keluar mengucek matanya bersama Sumire,ternyata mereka berdua tidur bareng.

"Kakakmu tidak ada dikamar,ibu khawatir"lirih Hinata.

"Coba telfon Shikadai atau temenya"ujar Kawaki  yang baru muncul..

Hinata segera menelefon Shikadai.

Beruntung Shikadai menjawab telefonnya.

"Halo Shikadai,ini tante"ujar Hinata.

"Yaa kenapa Tante?"tanya Shikadai heran kenapa Hinata menelfon malam malam.

"Boruto ada dirumah kamu nggak,soalnya dia nggak ada dirumah..Tante khawatir"ucap Hinata.

"Apa!?Boruto nggak ada disini tante"ujar Shikadai merasa panik juga takut Boruto kenapa napa.

"Tolong cari Boruto dulu Shikadai sama temen kamu,Tante khawatir"lirihnya.

"Aku usahakan Tan!"

"Oke!"

Tuuuttt....

"Shikadai bilang Boruto nggak ada sama dia,nanti mereka nyari Boruto"ujar Hinata.

Naruto mengangguk,"Tenanglah,Boruto tidak apa apa"ucapnya.

Hinata mengangguk lemah.

-

Ting,tongg!!!

Bel rumah berbunyi,membuat Hinata dan yang lain terkejut.

Hinata membuka pelan pintu.

"Halo tante!"ujar teman-teman Boruto.

"Kalian!?"lirih Hinata.

Dia menjemput Mereka semua masuk.

"Kami udah nyari Boruto dimana-mana nggak ketemu Tante"ujar Inojin.

Hinata semakin khawatir.

Ketika semua berbincang,Shikadai memikirkan sesuatu..

Kemana Boruto selalu pergi..

Deghh!!

Shikadai teringat sesuatu..

"Gue tau Boruto ada dimana sekarang"ujar Shikadai membuat semua menoleh padanya.

"Dimana?"lirih Hinata.

"Semua ikut gue,sekarang"ujarnya.

-

Perlahan mobil Naruto berhenti dirumah asing,bahkan tempat ini dia tak pernah kunjungi.

"Kau membawa kami ke mana Shikadai?"tanya Kawaki.

"Ke tempat Boruto selalu datang"ujarnya.

Mereka tak mengerti.Lalu mengikuti Shikadai ke sebuah rumah sederhana kecil.





















"Rumah Sarada"sambung Shikadai.

-

Shikadai mencoba membuka pintu rumah,Hinata begitu terkejut ternyata ini adalah rumah Sarada Dan orangtuanya dulu.

Beruntung saja pintu tak dikunci membuat Shikadai dan yang lain masuk..

Mereka melihat sekeliling,

Rumah Sarada sangat bersih sekali...

Hinata memerhatikan satu persatu foto foto Sarada dan Sakura dan Sasuke.

Mitsuki hanya tersenyum sendu melihat salah satu foto Sarada....

Perlahan Himawari mencoba membuka pintu kamar Sarada.

Ruangan kamar Sarada sedikit gelap,samar-samar dia melihat seseorang berbaring diatas kasur.

"Kalian!Lihatlah"ujarnya membuat Hinata bergegas datang.

Mereka semua melihat Boruto yang tidur sembari memeluk erat sebuah patung bebek .

Ada banyak jejak airmata bantal Boruto tidur,dan pipi lelaki itu..

Hinata meneteskan airmatanya,Nasib putranya sangat prihatin sekali.

Lelaki itu kebelakangan ini berubah dari ceria menjadi pemurung,

Hinata tidak tega melihat Boruto begini.

Naruto memeluk Hinata,"Nggak apa-apa asalkan keadaan Boruto baik-baik aja"ujarnya memeluk sang istri.

Shikadai mengusap sudut matanya berair,tak tega melihat Boruto seperti ini kasihan sekali perasaan Boruto yang terluka.

Mereka hanya bisa menatap sendu Boruto yang ketiduran.

**

Beberapa hari berlalu,

Boruto akhirnya tiba disebuah tempat dengan perasaan berdebar-debar.

Tempat permakaman.

Boruto tak pernah menjenguk makam ini,

Hari ini dirinya sudah siap bertemu makam orang yang dia cintai...

Dia membawa sejambak sebuah bunga.

Perlahan dia menghirup lalu membuang nafasnya.

"Lo bisa Bor"ujarnya menyemangati dirinya.

Perlahan dia berjalan menyelusuri makam tersebut.

Dan akhirnya tiba disebuah makam.

Uchiha Sarada,
31 March 2003-19 January 2020

Boruto mulai duduk ditepi makam itu,dan meletakkan perlahan bunga itu.

"Sarada,aku datang"ujarnya tersenyum mengusap nisan Bertuliskan nama Sarada.

"Kamu apa baik-baik aja disana?"tanya nya pelan.

"Maaf aku baru jengukin kamu,soalnya butuh masa buat ngeliat kamu disini"ucapnya lagi.

"Kamu tau aku udah rajin belajar kok,aku mulai kuasai bermain piano loh"Boruto mulai bercerita meskipun dia tau tak ada yang bisa mendengarkannya.

"Sayang,aku kangen"ujarnya.

Netranya mulai memanas,

"Kenapa kamu ninggalin aku hm?Padahal aku belum ngungkapin aku cinta sama kamu"ujarnya mengusap nama Sarada diatas batu itu.

"Kamu tega kan ngeliat aku nangis disini?"Boruto terkekeh sembari meneteskan airmatanya diatas nisan.

Sekuat apapun dirinya menahan airmata dan sekuat apapun dia mempersiapkan dirinya tetap saja akhirnya pertahanannya hancur.

"Aku kangen,tapi aku berusaha kuat.."

"Bentar lagi kita mau lulus loh,andai saja kamu masih disamping aku,kita lulus bareng-bareng..Bisa tertawa sama-sama dan-"

"Aku bakal ngajak kamu nikah"Boruto tersenyum mengusap sayang makam Sarada.

"Tapi,,Tuhan lebih sayang kamu"Boruto menunduk.

Bahunya bergetar petanda tangisnya semakin deras.

"Makasih sayang udah buat hidup aku sebelum ini berwarna"Boruto menatap langit yang sore.

"Meski aku rasa pertemuan dan kedekatan kita hanya sebentar,rapi aku bakal simpan dalam hati,dan ingatan aku.."

"Aku bakal kuat,kerana hati kamu ada dalam diriku juga..Aku berterima kasih padamu,kerana udah nyelamatin idup aku"ujar Boruto..

Boruto perlahan berbaring di tepi makam Sarada,memeluk segundukan tanah itu,memejamkan matanya.

"Aku cinta kamu Sarada,Terima kasih untuk semuanya"bisiknya.

Dia mencium nisan yang bertulis kan nama Sarada dengan lembut dan lama.

"Aku sayang kamu"Ujarnya lagi.

Perlahan dia duduk kembali,

Boruto mulai bercerita entah menceritakan apa biarlah hanya dia yang bisa mendengarkan itu.

-



Hari semakin gelap,tapi Boruto masih disana menatap kosong pada makam Sarada.

Bahu Boruto ditepuk.

Lelaki itu terkejut dan mendapati Naruto yang datang.

"Ayah?"tanya nya.

"Ayah ngikutin dirimu tadi,ayah khawatir ada sesuatu berlaku sama kamu makanya ayah ikut"jelas Naruto.

Naruto memandangi Boruto yang sibuk mengusap makam Sarada.

"Aku kangen dia,Yah"ujar Boruto.

Naruto mengusap kepala Boruto,"Sarada anak yang baik,kamu kirimkan doa buat dia aja ngeobatin rindu kamu"Naruto memberi saran.

Boruto hanya mengangguk lemah.

"Yok pulang,udah hampir malem"Naruto menepuk bahu anaknya.

Boruto menghela nafasnya.

"Ayah duluan ya,aku mau bicara sesuatu ama Sarada"ujarnya.

Naruto mengangguk,lalu pergi duluan.

"Sayang,bentar lagi malam"ujar Nya mengusap pelan makan Sarada.

"Aku tinggal dulu ya?"

"Jika ada waktu luang,atau aku kangen kamu aku jengukin kamu yaa"ucapnya tersenyum.

Dia mulai berdiri,meskipun hatinya masih tidak rela meninggalkan makam Sarada.

Sebelum dia pergi,

Dia menunduk sedikit.

Dan,

Mencium makam Sarada begitu lama,

Airmata nya menetes,

"Aku tinggal dulu ya?Aku bakal kembali"bisiknya dengan tatapan berkaca-kaca.

Perlahan dia mulai berjalan meninggalkan  area pemakaman.

Sesekali dia berpusing melihat makam Sarada kerana masih tak rela meninggalkan tempat itu,tetapi masa tak mendukung.

"Kita jumpa di
lain hari lagi,Sarada"gumamnya.

**




Hari ini adalah hari kelulusan untuk pelajar,Wisuda.

Para guru-guru dan semua murid berkumpul..

Ada juga Ibubapa yang hadir untuk melihat ada upacara yang akan diadakan seperti sajak,berpantun dan menyanyi.

Boruto memandang ramai pelajar yang tertawa bersama.

Chochou hanya tersenyum sedih kerana sahabatnya Sarada sudah tidak ada lagi.Dia hanya bisa bergabung dengan teman temannya yang lain..

Boruto memejamkan matanya,

Dia berangan angan andaikan Sarada ada disampingnya,mereka bisa lulus bersama.

Perasaanya tiba tiba sedih.

Dan hari ini akan diumumkan juga keputusan ujian dan murid yang cemerlang akan diberitahu.

Boruto hanya menghembuskan nafasnya,dia yakin tak mungkin dia dapatkan piala cemerlang itu.

Hinata disampingnya mengusap bahu putranya..

"Jangan sedih, hari ini kamu lulus"ujar Hinata menyemangati putranya.

"Kamu mau,Sarada sedih liat kamu?"tanya nya membuat Boruto menggeleng.

"Kalo gitu senyum"pinta Hinata.

Boruto tersenyum dan Hinata mengusap kepalanya.

Acara pembukaan pun dimulai,

Dimulai dengan Kepala Sekolah berucapan iaitu Iruka.

Dan acara sajak,dan beberapa persembahan pun dimulai..

Semua menikmati acara tersebut.

Tiba saatnya Kepala sekolah mengumumkan murid yang paling tinggi rekor skor dalam ujian besaran.

Boruto hanya menghela nafas,

Tak mungkin dia mendapatkannya..

Dia tau hanya Sarada yang selalu mendapat nomor pertama dalam murid cemerlang disekolah itu..Dan nomor kedua adalah Shikadai dan yang ketiga adalah Mitsuki.

Sedangkan Boruto diperingkat rendah,

Dia menghela nafas,dia ingat Sarada masih sempat mengikuti Ujian ini,kemungkinan nama Sarada ada diperingkat.

"Oke baiklah,sekarang kita umumkan siapa dapat peringkat ketiga tertinggi dalam murid cemerlang sekolah kita!"ujar Iruka mengguna microfonnya.

"Tempat ketiga jatuh kepada....."

Semua menunggu jawapan Iruka.






"Nara Shikadaiii!!!"ujar Iruka.

Tepukan gemuruh terdengar.

Semua tampak kaget,Shikadai adalah yang ketiga..

Selalunya Mitsuki..

Sedangkan Mitsuki hanya menguap malas,dia tidak terlalu peduli dengan dapat peringkat keberapa sih.

Shikadai heran,dia menjadi turun peringkat,selalunya dia akan mendapat peringkat 2 tapi siapa yang bisa menurunkan rank peringkatnya?

Setelah Shikadai mengambil piala,

"Oke,kita mulai dengan Tempat peringkat kedua!!"

"Kali ini,adalah orang yang sudah tidak ada lagi disekolah kita,namun mencatat sejarah cemerlang dalam sekolah kita!"

"Peringkat kedua jatuh kepada......"

Tiba-tiba Boruto merasakan jantungnya berdebar kencang.

"Uchiha Sarada!"

Degh!!

Semua tampak terkejut dengan ucapan Iruka.

Sarada menjadi orang yang kedua yang cemerlang.

Mereka penasaran siapa orang yang pertama disekolah itu.

Wakil mengambil piala Sarada ialah Hinata.Semua orang tau jika Sarada sudah tidak ada dan dirinya diberi sijil perhargaan juga.

Setelah itu,

"Dan yang kalian tunggu-tunggu peringkat pertama ini!"

"Saya tidak nenyangka jiwa orang ini,mendapatkan peringkat pertama..Orang yang dulunya pemalas dan bolos kelas kini membuktikan bahwa dia cemerlang"ujar Iruka.

Boruto terdiam mendengar ucapan Iruka,sepertinya....

"Peringkat pertama jatuh kepada......."

Boruto memejamkan matanya.

"Gue yakin itu bukan gue!"

























"UZUMAKI BORUTOOOO!!"ujar Iruka.

Boruto membolakan matanya.

Menutup mulutnya tak percaya.

Tepukan gemuruh terdengar,

Boruto terharu,tak menyangka dia menjadi tempat pertama..Dia sudah berusaha semungkinnya untuk cemerlang dan kini sudah terbukti..

"TANIAH BORUTO!!"teriak Iwabe.

"CONGRATSS!!"

Ramai teman-teman Boruto mengucapkan tahniah padanya.

Boruto segera datang ke atas pentas menerima piala cemerlang.

"Terima kasih Pak"lirihnya.

Iruka tersenyum padanya,"Kamu berjaya Boruto"

"Oke sebelum itu,mari kita dengarkan ucapan dari Uzumaki Boruto,orang yang sudah menduduki peringkat pertama ini"ujar Iruka memberikan microfon.

Boruto berdebar-debar menatap semua orang.

Sejenak dia menghela nafas.

"Oke,T-terima kasih gue ucapkan pada guru Iruka kerana g-gue bakal nggak nyangka kalo gue yang pertama"ujarnya gugup.

"Terima kasih kepada kalian semua,keluarga gue,sahabat gue yang selalu ngedukung gue saat terpuruk..Terima kasih gue ucapin"ujarnya tersenyum melambaikan tangannya ke semua orang.

"Tapi meskipun gue bahagia ini,tapi sejujurnya gue lebih bahagia jika seseorang itu ada disamping gue sekarang"ucapnya dan raut wajahnya menjadi sendu.

"Kalian tau,tanpa orang itu..Gue nggak bakalan berjaya kek gini!Dia udah ngebuat gue jadi cemerlang kek gini,udah berjaya ngerubah penampilan gue,rubah ucapan,semuanya"ujarnya lirih.

Semua menjadi terharu mendengarkan ucapan lelaki itu.

"Orang yang dulunya gue buli kini adalah orang yang paling sangat bererti dalam hidup gue"ujarnya dengan perasaan nya yang mulai sesak.

"Kalian tau,gue berencana pengen nikahin dia sesudah lulus nanti"ujarnya terkekeh membuat semua disana hanya menatap lucu Boruto.

"Ta-tapi....G-gue nggak nyangka kalo Tuhan lagi sayang dia berbanding gue.."lirihnya,,tiba-tiba tatapannya mulai berkaca-kaca.

"Dia pergi tinggalin gue,dan membuat gue harus kehilangan nya buat selamanya..Tak ada lagi tempat gue jahil..Nggak ada lagi tempat gue minta ajarin,g-gue udah kehilangan itu"ujarnya mulai meneteskan airmatanya.

Semua penonton menjadi ikut sedih,Hinata mengusap airmata yang mengalir dipipinya.

"Dia adalah Sarada..Gadis yang berhasil merubah hidup gue,,termasuk perasaan gue ini"ujarnya.

"Dan piala ini,kalian liat piala ini"Boruto mengangkat piala cemerlang itu tinggi tinggi."Ini gue pengen bilang,Ini adalah milik Sarada!" "Hanya Sarada yang bisa merekodkan murid cemerlang bukan gue"ujarnya.

"Gue persembahin piala cemerlang ini adalah kepunyaan UCHIHA SARADA!!"Ujarnya mantap dan orang ramai bertepuk tangan.

"Orang yang gue cintai dunia akhirat,walaupun takdir nya adalah kepergian tapi disini gue rasain ada dirinya"ujarnya mengusap bagian organ hati Sarada bersemadi.

"Dia relain nyawa nya semata-mata buat gue,dan gue buktiin kalo perngorbanan nya nggak sia-sia dalan hidup gue..Gue butiin yang gue akhirnya bisa cemerlang berkat dia"ujarnya meneteskan airmata.

Semua peminat Boruto ikut menangis,para penonton pun ada yang sebak mendengar ucapan Boruto..

"Gue cinta sama Sarada"ungkapnya didepan semua orang.

Semua bersorak kepada Boruto memberikan kata-kata semangat buat Boruto,tentu saja lelaki itu terharu..

"Jadii,kali ini gue bakal mempersembahkan sebuah lagu khusus buat dia yang gue rindu"ujar Boruto.

"Gue minta para sekolah mengangkat piano,dan gue pengen nyanyi,dan lagu ini khusus buat Sarada yang gue rindu..Rinduu serindunya"ucapnya.

Iruka mengangguk dan segera menyuruh segelintir murid mengangkat piano.

"Awalnya gue nggak bisa main piano,tapi..Sarada ngajarin gue dengan sabar..Dan akhirnya gue bisa...Dan sekarang gue pengen nyanyi"

Boruto mulai duduk di kerusi dihadapan piano itu.

Perlahan dia mulai menekan not piano itu..

Dygta-Tersiksa rindu

(Sedetikpun aku tak pernah lupakanmu)

(Karena aku terlalu sayang kamu)

(Lihatlah hatiku terluka dan semakin rapuh
Karena kamu kini jauh dariku)

Boruto memejamkan matanya menyanyi dan nenekan perlahan not piano itu..

Semua para penonton menatao Boruto kagum menyanyikan lagu semerdu itu.


(Apakah kau di sana merindukanku
Tuhan tolong diriku aku tersiksa rindu
Biarku bertemu walau dalam mimpi
Karena ku tak sanggup lagi aku tersiksa rindu)

(Lihatlah hatiku terluka dan semakin rapuh
Karena kamu kini jauh dariku)

(Apakah kau di sana merindukanku
Tuhan tolong diriku aku tersiksa rindu
Biarku bertemu walau dalam mimpi
Karena ku tak sanggup lagi aku tersiksa rindu ho)


Airmata lelaki itu menetes tanpa henti,namun dia teruskan menyanyi meskipun suaranya yang mulai serak.

(Apakah kau di sana merindukanku
Tuhan tolong diriku aku tersiksa rindu
Biarku bertemu walau dalam mimpi yeah
Karena ku tak sanggup lagi aku tersiksa rindu
Aku merindukanmu)


Tangis Boruto pecah diatas pentas itu..

Semua menjadi sedih melihat Boruto yang terisak mengingati Sarada..

"Aku cinta kamu Sarada"isaknya tak kuasa menahan airmata ini.

Dalam kesedihannya itu,,

Dan tanpa sengaja tatapan nya beralih ke ujung pentas.

Terlihat samar-samar  seorang gadis dengan rupa begitu jelita..

"Sa-sarada"gumamnya dengan linangan airmata.

Gadis itu tersenyum dari kejauhan dan melambaikan tangannya dan suaranya Boruto merasa seperti berbisik ditelinga Boruto.

"Arigatou-Boruto"



Boruto kembali meneteskan airmatanya menatap sosok itu dari kejauhan.

Dia tersenyum menatap gadis itu.









"Arigatou juga Sarada Sayang"













THE END!!







Menurut kalian gimana endingnya???

Jujur aku  nngis buat ending nya ini,sampe bengkak mata aku tpi mmg dari awl aq sdh siapkn ending ini...

Apa kalian mai ending versi 2?🙃Happy pnya hehe..



Jumpa di cerita aku yg seterusnya  iaitu Hubungan yang terlarang,,(Selingkuh)

Terima kasih sudah membaca cerita airgatou Boruto ini!

Maaf bnyak kekurangann...

Продолжить чтение

Вам также понравится

YUVIKA: The Needed Love Riona

Любовные романы

653K 50.3K 34
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
84.6K 3.4K 40
18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan berlainan latar ataupun Random❤ -Toxic Re...
12.1K 772 28
BOOK TWO OF THE PROPHECY SERIES Tyr Lokison is now eighteen, carrying the weight of his families prophecy whilst trying to finish secondary school...
Doctor Romantic Rosita Dewi

Любовные романы

78.7K 2.1K 22
Uchiha Sarada, dokter muda yang untuk pertama kalinya menjadi teman seks dari pasiennya sendiri tanpa bisa melakukan penolakan. Seorang dokter cantik...