[BL] Accidentally Married a M...

By WagahaiNeko

499K 76.7K 6.4K

Title : Accidentally Married a Man Full of Vinegar [ 一不小心和醋精结婚了 ] Author : YIMEINIUKOU [ 一枚纽扣 ] Length : 83 B... More

Prolog
02 : Suami yang Jatuh dari Surga
03 : Kohabitasi
04 : Tidak Gampang Digoda
05 : Memakai Piyama Suami
06 : Terlambat Bangun
07 : Hmph Hmph
08 : Gagal
09 : Jam Tangan Pasangan
10 : Tak Sengaja Bertemu Ibu Mertua
11 : Ketegangan yang Berlebihan
12 : Ciuman
13 : Tak Tahan
14 : Kaki Melemah
15 : Tak Terbendung
16 : Jatuh Cinta Pada Qin Yiheng?
17 : Cemburu
18 : Dengan Siapa Lagi Kamu Bisa Menikah?
19 : Sering .... Itu.
20 : Sedetail Mungkin
21 : Memamerkan Kehidupan Cinta
22 : Terlalu Bersemangat
23 : Bertemu Kencan Buta
24 : Sama-Sama Saling Tertarik
25 : Qin Yiheng Merasa Sedikit Tidak Bahagia
26 : Sangat Menyukainya
Info!!!
27 : Aku Hanya Ingin Mengenalmu
28 : Qin Yiheng Si Iblis Mata-mata Hati
29 : Telepon Aku Meski Tak Perlu Apa-apa
30 : Selamat Malam, Suami
31 : Selamat Malam, Suami Kecil
32 : Dia Suamiku
33 : Apa Kamu Pernah Memasak Untuk Xu Ziming?
34 : Tidak Mau Membacanya, Tidak Peduli
35 : Chu Yi Tidak Menyukaiku
36 : Aku Hanya Ingin Yang Dari Kamu
37 : Tiba-tiba Memeluk
38 : Memelukmu Saat Tidur
39 : Loyalitas Dalam Pernikahan
40 : Apakah kamu jatuh cinta dengan orang lain?
41 : Ada Tuan Zhao
42 : Apakah Dia Memanggilmu Xiao-Gege
43 : Hadiah Kedua
44 : Chu Yi Adalah Suamiku
45 : Apakah Ada Orang Lain Yang Tahu?
Intermezzo
46 : Undur Sampai Aku Bertemu Denganmu
47 : Mengkhawatirkanmu
48 : Apa Yang Dilihat Ibu Qin?
49 : Qin Chu Yi
50 : Kamu Juga Suka Bercinta Denganku?
51 : Jangan Mempersulitnya
52 : Nada Yang Sangat Akrab
53 : Ya, Aku Menyukainya
Intermezzo
54 : Cara Mengejar Orang Yang Kamu Suka
55 : Mengejar Seseorang Memang Mengasyikkan
56 : Kamu Adalah Kueku
57 : Baobao (Sayang)
58 : Sulit Untuk Dikejar
59 : Dia Adalah Milik Qin Yiheng
60 : Akar Dari Semua Masalah
61 : Apa Kamu Merindukanku?
62 : Terbang Ditempat
Intermezzo
63 : Jika Ingin Tidur Nyenyak Malam Ini ...
64 : Ketahuan menyembunyikan kebahagiaan
65 : Bersikaplah Kejam Padaku
66 : Habiskan Uangku
67 : Kamu Hanya Boleh Menjadi Milikku
68 : Berperilaku Manja
69 : Dia Jatuh Cinta Padaku
70 : Aku Akan Kembali dan Memelukmu Saat Tidur
71 : Dia Akan Kembali
72 : Bungaku Hilang
73 : Aku Juga Menyukaimu
74 : Aku Disini Untuk Menggertakmu
75 : Aku Akan Berusaha Untuk Menjadi Suami Yang Baik
76 : Bertemu Dengan Orang Tua
77 : Xiao-Yi Baobei (Xiao-Yi Sayang)
78 : Bagaimana mereka bisa memanggilmu Baobei
Bab 79-Selesai!
79 : Laogong, Waktunya Bangun
80 : Hadiah Mewah
81 : Aku Sangat Iri
82 : Tidak Akan Mengganggu Tidak Peduli Kapanpun
83 : Ikatan Abadi
Ekstra - Pertemuan Pertama (1)
85 : Ekstra - Pertemuan Pertama (2)
86 : Ekstra - Pertemuan Pertama (3)
87 : Ekstra - Pertemuan Pertama (4)
88 : Ekstra - Pernikahan (1)
89 : Ekstra - Pernikahan (2)
90 : Ekstra - Pernikahan (3)
91 : Ekstra - Pernikahan (4)

01 : Pernikahan

15.7K 1.6K 235
By WagahaiNeko


Ketika staf menyerahkan akta pernikahan kepadanya, Chu Yi masih mematung.

Dia tidak memiliki cara untuk mencerna apa yang baru saja terjadi.

Dia juga tidak memiliki cara untuk mencerna kenyataan bahwa dia sudah menjadi suami sah Qin Yiheng.

"Tuan Chu.”

Orang di sampingnya memanggil.

Suara yang sangat dalam dan sangat magnetis itu mengetuk hati Chu Yi dan membuat otaknya seperti berdengung.

Chu Yi tersentak dan menerima surat pernikahan tersebut.

Chu Yi mengucapkan terima kasih kepada staf, lalu menoleh dan menatap ... dasi Qin Yiheng.

“Eh, em, err ....”

Chu Yi tidak berani menatap Qin Yiheng. Mempertimbangkan fakta bahwa dia baru saja pulih dari keterpakuan dan tiba-tiba terkena aura Qin Yiheng, dia panik dan lupa dengan apa yang ingin dia katakan barusan.

Dia hanya bisa mengeraskan hati dan berkata, "Apa yang kita lakukan selanjutnya?"

Sebenarnya, hari ini adalah pertemuan kedua mereka.

Pertemuan sebelumnya terjadi sebulan yang lalu, di sebuah bar terbesar di Kota A.

Chu Yi merasa sedih, jadi dia pergi ke bar untuk minum.

Kemungkinan karena minum terlalu banyak, ingatannya setelah itu sedikit kabur.

Entah bagaimana, dia bertemu dengan seorang pria yang sangat tampan.

Tapi lupa bagaimana mereka tiba di hotel.

Lalu lupa bagaimana mereka entah bagaimana bisa berakhir berguling ke tempat tidur bersama.

Ketika dia bangun keesokan paginya, pria itu sudah pergi, hanya meninggalkan jejak pada tubuh Chu Yi dan benda-benda kotor yang tercecer di lantai.

Pada saat itu, Chu Yi berada dalam keadaan cemas.

Meskipun dalam niat awalnya, dia memang ingin mencari 'teman' ketika dia pergi ke bar, tetapi siapa yang akan berpikir bahwa keinginan ini akan benar-benar menjadi kenyataan.

Pengalaman pertamanya hilang dengan sangat samar-samar seperti ini.

Ditambah pihak lain juga merupakan seorang pria yang wajahnya tidak bisa diingat.

Apa yang sebenarnya dia lakukan kemarin?

Sama seperti itu, dia duduk di ranjang hotel besar selama satu jam penuh.

Baru setelah berbicara keras pada dirinya sendiri di kepalanya selama satu jam, dia akhirnya bisa menghibur dirinya sendiri.

Seberapa besar hal itu bisa terjadi.

Dia sudah 26 tahun, jika pengalaman pertamanya hilang, maka hilanglah sudah.

Apa masalahnya?

Meskipun dia tidak dapat mengingat wajah orang itu, dalam kesannya, pria itu adalah pria yang sangat tampan.

Dan .…

Kemarin, dia, sepertinya, merasa sangat nikmat.

Bukan masalah besar, bukan masalah besar.

Pertama-tama, dia pergi ke bar untuk membeli alkohol dan ya Tuhan, bukankah ini bekerja persis seperti yang dia inginkan?

Oke Oke.

Chu Yi masih harus pergi bekerja. Setelah berpikir, dia dengan cepat membersihkan diri dan meninggalkan hotel.

Pria itu telah membayar biaya kamar serta hal-hal kecil di kamar yang perlu dibayar.

Setelah berdiri di meja depan sebentar, wanita di meja depan memberi tahu bibi tukang bebersih untuk memeriksa kamar dan beberapa menit kemudian, dia memberi tahu Chu Yi bahwa dia bisa pergi.

Chu Yi berkata, "Terima kasih."

Setelah berbicara, awalnya dia ingin berbalik dan pergi. Tetapi sebaliknya, dia bertanya, "Permisi, bukankah akan lebih baik untuk memberi tahuku nama pria yang bersamaku semalam?"

Chu Yi ingat tatapan wanita tersebut saat itu, yang terlihat sangat terkejut.

Tapi segera, dalam waktu kurang dari satu detik, wanita itu mengumpulkan pandangannya kembali dan mungkin mengerti sesuatu.

“Tuan ini bernama …”

Chu Yi tiba-tiba menyela, "Tidak perlu, terima kasih."

Ini semua hanyalah ikatan cinta sementara, pihak lain bahkan tidak peduli, jadi untuk apa dia peduli.

Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa ikatan cinta sementaranya akan muncul di studionya sebulan kemudian.

Chu Yi adalah seorang desainer.

Setelah lulus dari universitas, ia membuka studio kecil sendiri dan telah bekerja selama empat tahun sampai sekarang. Dia sudah memiliki studio sendiri bersama dengan dua karyawan.

Ini adalah bisnis kecil, mendesain poster untuk orang lain, mendesain sampul, mendesain tipografi, mendesain logo, ini dan itu.

Studionya berada di jalan yang tidak berada di pusat kota.

Dan tepatnya hari ini. Pada pukul sepuluh pagi, dia, sebagai bos, secara rutin datang terlambat. Dia baru saja tiba di studio ketika sebuah mobil berhenti di depan pintu.

Chu Yi memegang sepotong roti di tangannya. Karena mobil itu diparkir dengan terlalu cerdik, yaitu diparkir tepat di depan pintu tokonya, Chu Yi segera memperlakukan mereka sebagai pelanggannya.

Dia berhenti makan roti, membungkusnya dan meletakkannya di sudut meja di sampingnya. Dia mengambil selembar kertas tisu, menyeka tangannya, membuka pintu kaca, dan bersiap untuk menyambut tamu tersebut.

Namun pelanggan ini tidak segera keluar dari mobil. Sebagai gantinya, dia menunggu sopirnya keluar dari mobil terlebih dahulu, berjalan ke kursi belakang, membuka pintu dan menahan kusen pintu untuknya. Baru kemudian dia meregangkan salah satu kakinya, memperlihatkan pergelangan kaki dan sepatu kulitnya yang berkilau.

Drama idola macam apa ini?

Roti yang tidak sempat ditelan Chu Yi hampir tersangkut di tenggorokannya.

Kemudian wajah pemeran utama pria muncul di hadapan Chu Yi.

Kesan pertamanya adalah, wow, seperti yang diharapkan dari pemeran utama pria, sangat tampan.

Kesan keduanya adalah, sial, akan ada pesanan besar!

Pria itu dengan cepat keluar dari mobil, dengan cepat berjalan menuju Chu Yi, tersenyum dan mengangguk, "Halo, Tuan Chu."

Chu Yi menunjukkan senyum standar untuk pelanggan, "Halo, Tuan."

Chu Yi mengulurkan tangan kanannya tetapi tampaknya pria ini tidak berniat berjabat tangan dengannya. Pria itu mengerutkan kening, melirik ke bawah, dan sebelum matanya mencapai tangan Chu Yi, dia menarik pandangannya ke belakang.

Chu Yi tidak punya pilihan selain tertawa datar sebelum menarik kembali tangannya.

Chu Yi, "Tuan, apa yang ingin anda pesan?"

Pria itu melirik ke arah kantor, seolah mencari sesuatu, dan akhirnya berkata, "Ayo cari tempat untuk bicara."

Tempat yang mereka temukan adalah kantor Chu Yi, yang luasnya lebih dari 20 meter persegi. Ada meja kantor, meja kopi, dan sofa.

Ketika Chu Yi membawa pria ini ke dalam kantor, dia dapat dengan jelas merasakan bahwa kedua karyawannya sedang menatapnya dengan tatapan mata ambigu.

Chu Yi memperingatkan dengan matanya, memberi tahu mereka untuk tidak terlalu banyak berpikir, untuk melakukan pekerjaan mereka, dan menutup pandangan mereka dengan pintu.

Pria ini sangat tinggi, Chu Yi memiliki tinggi 178cm, tetapi berdiri di samping pria ini membuatnya tampak jauh lebih kecil. Dengan matanya, dia memperkirakan, lebih dari 185cm.

Di kantor Chu Yi, ada draft yang dia buru tadi malam yang belum dibersihkan, potongan besar kertas A4 berserakan di meja kopi dan setelah pria ini duduk, pikiran Chu Yi membeku selama beberapa detik.

Jas hitam, dasi biru tua, dan pakaian rapi pria itu sepertinya tidak cocok dengan kantor Chu Yi.

Tampaknya juga kantor Chu Yi sangat sempit karena ukurannya yang tinggi.

Chu Yi dengan cepat membersihkan kertas-kertas di atas meja sementara pria ini menolak untuk mengeluarkan satu suara pun, itu membuat Chu Yi agak gugup.

Tapi selain gugup, dia masih merasasenang.

Ini pesanan besar! Ini pasti pesanan besar!

Chu Yi melemparkan semuanya ke mejanya, berdiri di samping dan bertanya, "Tuan, bolehkah saya menanyakan nama anda."

Pria itu mengatakan namanya, "Qin Yiheng."

Chu Yi, “Oh. Tuan Qin.”

Tuan Qin mengungkapkan ekspresi tidak puas di matanya, sedikit mengangkat kelopak matanya dan melirik Chu Yi.

Chu Yi tidak mengerti apa artinya jadi dia menghindari tatapannya dan menelan ludah.

Dia tidak tahu berapa lama Tuan Qin ini berencana untuk tinggal. Setelah Chu Yi merebus air, pertama-tama dia membawakan segelas air dingin untuknya.

Akhirnya, setelah waktu yang tidak pasti sejak dia memasuki kantor, Tuan Qin ini memberi Chu Yi hak istimewa untuk mengobrol.

"Duduklah." Adalah kalimat pertama Qin Yiheng setelah dia membuka mulutnya.

Chu Yi, yang tampak lebih seperti tamu, duduk dengan polos setelah mendengar ini.

"Tuan Chu, apakah kamu masih mengingatku?” Qi Yiheng bertanya padanya.

Chu Yi tercengang.

Kamu siapa?

Tapi sebagai tuan rumah, dia tentu tidak bisa menanyakan hal seperti itu.

Jadi sambil mencari-cari siapa gerangan pria ini di kepalanya, dia tertawa sambil berkata, "Ahahaha, ya ya, ada keperluan apa Tuan Qin hari ini?"

Tuan Qin mengabaikan separuh terakhir pertanyaannya, merasa tidak terlalu senang, "Ya ya apa maksudnya, apa kamu lupa siapa aku?"

Chu Yi ketakutan, dan harus mengakui secara tidak langsung, "Saya pikir anda salah orang?"

Chu Yi mengumpat!

Dia benar-benar tidak pernah bertemu Tuan Qin ini sebelumnya.

Pria tampan yang begitu besar, jika dia bertemu atau berinteraksi dengannya, bagaimana mungkin dia bisa lupa?!

Tapi Tuan Qin mengingatkannya.

“Tangfal 4 Oktober, di Hotel Weir.”

Senyum standar Chu Yi jatuh, dan dalam waktu yang sangat singkat, warna bibirnya memudar.

"A-apa ... kamu ... aku ... hah?"

Ini, situasi macam apa ini?

4 Oktober, bukankah itu ....

Jadi ini?

Si teman satu malam menemukan jalannya ke pintu Chu Yi?

Apa yang dia inginkan?

Bagaimanapun, dia pasti tidak di sini untuk memesan desain tertentu.

Chu Yi tertawa datar, "Haha, oh jadi itu kamu."

Dia terus menebak.

Apakah dia mendapatkan efek samping dari suatu penyakit?

Seharusnya tidak seserius itu.

Setelah hari itu, Chu Yi pergi ke rumah sakit, menjalani berbagai pemeriksaan, dan dia tidak memiliki masalah.

Ah, ada sedikit masalah.

Dia berdarah.

Selebihnya mengingat pengalaman yang sangat memalukan, dokter mengatakan kepadanya dengan wajah serius bahwa dia tidak bisa lagi berhubungan seks selama waktu tertentu dan menyuruhnya untuk menahan diri.

Chu Yi sangat ketakutan saat ini.

Dia tidak tahu mengapa Tuan Qin ini datang untuk menemuinya.

Jika dinilai dari situasi hari kedua kebersamaan mereka, itu jelas ritme yang menyiratkan untuk tidak pernah bertemu lagi.

Jadi, apakah dia ....

Kehilangan uang?

Kehilangan KTP-nya?

Ingin melakukannya lagi?

Ketel di atas meja kopi tiba-tiba berdeguk dan terdengar sangat jelas di kantor yang sepi, sehingga menarik perhatian mereka berdua.

Tebakan Chu Yi juga berhenti sementara.

Beberapa detik kemudian, air mendidih dan suara air menghilang. Tuan Qin, yang duduk di seberang Chu Yi, mulai bergerak.

Chu Yi seperti burung yang ketakutan. Saat ini, apa pun yang dilakukan Tuan Qin, dia akan merasa takut.

Tuan Qin ini mengeluarkan tas kerjanya dari sisinya.

Dan kemudian, satu per satu, dia mengeluarkan barang-barang itu dari dalamnya.

Kartu identitas.

Kartu bank.

Surat izin Mengemudi.

Paspor.

Berbagai bukti identitas dan dokumen.

……

Barang-barang ini diletakkan di atas meja dengan sangat rapi.

Chu Yi tidak bisa menahan diri dan bertanya dengan ragu, "Tuan Qin, ini?”

Tuan Qin bertanya balik, "Apakah Tuan Chu punya rencana untuk menikah tahun ini?"

Chu Yi memikirkannya, mengangguk, "Keluargaku sudah mendesakku, jika aku bertemu seseorang yang cocok, aku akan menikah."

Setelah berbicara, Chu Yi menggaruk kepalanya, dia tidak begitu mengerti apa yang mereka tuju sekarang.

Segera, Tuan Qin memberi tahu dia arah yang mereka tuju.

Tuan Qin berkata, “Apakah kamu tertarik? Menikah denganku.”

Chu Yi perlahan mengeluarkan suara, "Ah?"

Tuan Qin, “Aku sudah memikirkannya selama sebulan ini, dan masih berpikir bahwa aku sangat tidak bertanggung jawab malam itu. Caraku pergi tanpa mengatakan apa pun hari itu juga bukanlah tindakan yang baik, jadi aku membuat diriku memahami tentangmu dan aku pikir kepribadianmu cukup baik. Kebetulan aku juga berencana untuk menikah tahun ini, jadi jika kamu, Tuan Chu, juga memiliki rencana ini, kamu bisa mempertimbangkan untuk memulai sebuah keluarga denganku."

Chu Yi benar-benar terpana, "Hah???"

Pesanan ini, bukankah ini terlalu besar?!

Chu Yi melirik benda-benda yang diletakkan di atas meja ....

Tuan Qin ini cukup tulus untuk orang yang belum berpengalaman, apa yang terjadi?

Chu Yi kesulitan mencerna semuanya, "Tunggu, Tuan Qin, jadi seperti ini, err, sebenarnya hari itu, aku tidak ingat dengan baik, jadi," Chu Yi dengan hati-hati mengintip Qin Yiheng, "Bagaimana aku bisa yakin kalau orang yang waktu itu adalah kamu?”

Kata-kata yang sangat brengsek, Chu Yi sangat khawatir Qin Yiheng akan memercikkan air yang baru direbus ke wajahnya.

Tapi Qin Yiheng tidak melakukannya.

Chu Yi berpikir bahwa pengendalian emosinya mungkin juga melarangnya melakukan hal itu.

Benar saja, Tuan Qin hanya tersenyum.

Dan kemudian dia berkata dengan tenang, “Paha bagian dalam Tuan Chu memiliki bekas luka, ukurannya tidak kecil dan berbentuk seperti siput.”

Otak Tuan Chu berdengung.

Langsung tersipu di tempat.

Continue Reading

You'll Also Like

598K 4.8K 25
GUYSSS VOTE DONGG 😭😭😭 cerita ini versi cool boy yang panjang ya guysss Be wise lapak 21+ Gavin Wijaya adalah seseorang yang sangat tertutup, ora...
543K 42.4K 18
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...
664K 59.9K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
299K 13.4K 43
Hubungan masa lalunya yang mengalami kegagalan, membuat Kayana menutup hatinya untuk orang-orang yang menyukainya. Bahkan Kayana bertekad untuk tidak...