BUMI VARSKA

De firasafira_np

185 64 42

-ketika tangisanmu membuatku terbunuh Alvarska, Alvarska sayang Bumi. Aku gak mau kamu jauh dari aku, Bumi. W... Mais

PROLOG
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 01
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 03
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 04
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 05
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 06
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 07

✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 02

29 9 6
De firasafira_np

"Bumiiiii," panggil salah satu sahabatnya itu Fisya.

Bumi menengok ke arah suara tersebut ia melihat sahabatnya yang berada di dalam kelasnya, akhirnya pun Bumi menyamperi Fisya ke dalam kelas. "Lo dari mana aja sih?," tanya Bumi.

"Utututu kacian banget cii sendirian ya gak ada gue heheh, emang nya lo dari mana?," tanya Fisya.

"Ckkkk, malah nanya balik. Lo tau gakk sih tadi, gue tuh kayak bener-bener ga mau kejadian itu terulang kembali!!" balas Bumi.

"Tadi gue ketemu sama dua orang yang ngeselin bangetttt!!!"

"Siapa sih?," tanya Fisya.

"Dira!, samaaa ..., ga tau gue nama nya siapa pokoknya cowok gitu terus gue baru liat dia pertama kali pas tadi pagi" jelas Bumi.

"Kelas?, atau ciri-cirinya?"

"Gue gak tau kelas apa dia, kalo ciri-cirinya badan nya tinggi ganteng boleh lahh, terus suka bikin onar gitu deh kayak nya tadi aja gue liat dia babak belur di tambah lagi lu tau apaaa?!!"

"Apaa??," ucap Fisya penasaran.

"Tuh orang ngeselin parah, kesel banget kan padahal itu masih pagi loh bisa- bisa nya udah bikin orang kesel kayak gitu.

"Wahhh gilakkk gak bisa di biarinnin nihh" ucap Fisya.

"Dia ganteng?," tanya Fisya.

"Iya"

"Dia akrab sama Dira?," tanyanya lagi.

"Iyaa" Bumi menganggukkan kepalanya.

"Gue tau siapa!!"

"Siapa?!" ucap Bumi penasaran.

"Alvarska!" jawab Fisya.

"Tau dari mana lo Sya," ucap Bumi tidak percaya.

"Lo lupa waktu itu tuh orang pernah buming di sekolah kita," ucap Fisya.

"Tentang?," tanya Bumi.

"Ya biasalah berantem sampai-sampai orang tuanya Tino gak terima" jelas Fisya.

"Ohhhh iya-iya gue inget.., gila ya tuh orang gak ada kerjaan apa selain bikin anak orang celaka. Jauh-jauh deh cowok kayak gitu apalagi kalau sampe gue punya pacar kaya gitu amit-amit ya tuhann...," ucap Bumi panjang lebar.

Fisya hanya terkekeh mendengar kan ocehan Bumi yang sangat bersemangat wkwk.

"Gak usah ketawa lo, ketawa lo bau azab" ucap Bumi.

"Sialan lo lutung!!" murka Fisya.



"Gimana tawuran nya lancar?,"

Kalimat pertama yang terucap oleh pak Turo selaku guru BK. Varska hanya terdiam, ia sudah biasa dengan kejadian ini bahkan sudah menjadi langganan  incaran guru BK. "Kamu Varska!" teriak Pak Turo mengagetkan seisi ruangan.

"Apa pak!!" balas Varska yang kini sama nada nya dengan pak Tur.

"Saya tanya sama kamu gimana tawurannya lancar?," tanya pak Tur.

"Lancar pak, Alhamdulillah" Balas Varska percaya diri.

"Mau hukuman apaniihhh," ucap pak Tur sambil tersenyum ciri khasnya yang mematikan itu.

"Gak usah gitu pak mendingan ngopi ama saya, saya bayarin deh" ucap Varska.

"Boleh tuh di mana ya yang enak, males ah di kantin kopi hitam terus pengen deh bapak kopi yang ada rasa mangga nya" ucap pak Tur.

"Di sono pak" balas Juna.

"HEH!! SUTTT, APA-APAAN KAMU LAGI DI HUKUM BISA-BISA NYA NGELAK!!" teriak pak Tur menyadari bahwa sedari tadi ia di bercandakan oleh Varska dkk.

"Maaf pak," balasnya.

"Maaf- maaf selain maaf ga ada lagi apa?," tanya pak Tur.

"Gaaaaakkk" serunya.

Pak Tur menghela nafas pelan, sepertinya tidak akan pernah bisa untuk berhenti dalam dunianya, mungkin  kalau tidak ada yang seperti  ini di dunianya tidak sah baginya. Tidak habis pikir selalu ada saja kelakuan Varska dan teman- temannya diluar nalar. Dengan mulainya bolos sekolah, Tawuran, dan ada saja laporan dari pihak luar kalau setengah dari siswa nya membuat onar di sana.

"Yaudah, kalian bapak hukum lari di lapangan seumur hidup." tegas pak Tur.

"HAHHHHHH!!" teriak seisi ruangan.

"Kenapa ya udah gak bisa di ganggugugat!" ucap pak Tur sambil jalan untuk pergi keluar ruangannya.

"Gak bisa gitu pak!" pak Tur yang tidak menggubris perkataan itu dan ia melanjutkannya jalannya.

"Gak manusiawi banget si pak!!" teriak Juan.

"Yodah lah ayok" ucap Varska sambil keluar ruangan.

Bel istirahatpun berbunyi nyaring dan kantin pun penuh dengan berbagai pilihan makanan yang siap untuk di santap. Hari ini Bumi sebenarnya tidak ingin pergi ke kantin ia teringat bahwa mamahnya tadi membuatkan bekal untuknya, "Ah sial" kini bekalnya yang di buatkan oleh mamahnya tertinggal di meja makan ia tidak sempat memasukannya kedalam tas. "Kenapa sifat gue yang teledor ini gak pernah musnah si dalam tubuh gue" ucapnya. Akhirnya Bumi pun pasrah merelakan uang yang ia sangat cintai kini menjadi milik orang lain dengan untuk dibelikannya makanan.

Kini Bumi pun pergi ke kantin untuk membeli makanan, sepanjang ia berjalan menuju kantin tiba-tiba ia melihat beberapa siswa berkrumunan di lapangan yang kini menjadi pusat perhatian ternyata di sana terdapat pada cowok yang ia temui tadi pagi itu Varska. yaa, dia cowok yang paling ia benci dengan sifatnya yang sok paling jagoan sama hal nya dengan Dara, padahal baru pertama kalinya bertemu tapi rasa benci pun terlintas dipikirannya tanpa di minta.

"Gak ada kapoknya ya tuh anak" ucapnya, Bumi pun malas untuk melihatnya. Ia langsung pergi ke kantin perutnya kini terus-menerus menyiska nya karena sedang lapar tidak bisa tertolong lagi.

Makanan Bumi pun datang ia terus langsung mencari keberadaan sahabat nya itu Fisya, Bumi yang terus mencari keberadaan nya ia melihat kesemua sudut kantin dan yaa dia menemukan Fisya yang sedang duduk bersama cowok, kini Bumi tidak tahu siapa cowok itu. "Cowok?" ucapnya. Bumi pun langsung menyamperi Fisya yang sedang duduk bersama cowok itu.

"Fisya" panggil Bumi. Fisya yang menyadari bahwa ada memanggilnya dan suara itu tidak asing banginya ia pun segera menoleh ke arah suara tersebut.

"Eh Bumi, lo kekantin?, kenapa ga bareng aja tadi" ucap Fisya.

"Dia siapa?," tanya Bumi.

"Zico, kenalin, Co. Sahabat gue Bumi" Fisya mengenalkan Bumi kepada Zico.

"Halo Zico," balas Zico sambil tersenyum.

"Bumi" balasnya singkat.

"Bumi satu ini cantik yah" modus Zico dan Bumi membalasnya dengan tertawa kecil.

"Yoi dongg" tutur Fisya.

"Yaudah gue tinggal dulu ya, jangan lupa nanti" ucap Zico kepada Fisya.

"Siaappp" jawab Fisya.

"Lo mau ngapain Sya?," Tanya Bumi.

"Gak ngapa-ngapain, udah yu makan" jawab Fisya.

"Itu tadi siapa si Sya gue kayak nya gak pernah liat deh" Tanya Bumi sambil menyuapkan makanannya.

"Lo sekolah di sini udah berapa lama si?, hah!" geram Fisya.

"3 tahun belum lama sih, hehe" ucap Bumi sambil cengengesan.

"Semuanya aja lo gak tau, Mi." tutur Fisya.

"Tau gak sih tadi gue ketemu sama sii siapa tuh tadi yang gue temuin tadi pagi" ucap Bumi.

"Mana gue tau!"

"Ckk, yang tadi"

"Alvarska" ucap Fisya malas.

"Iya dia tadi gue liat pas mau jalan ke kantin dia lagi di hukum di lapangan" jelas Bumi pada Fisya.

"Oh" balas Fisya singkat dan ia pun melanjutkan makannya, Fisya sebenarnya malas membahas Varska yang kini menjadi musuh besarnya.

Fisya mempunyai dendam kepada Varska?, kira-kira masalah apa yang di perbuat Varska kepada Fisya bukan nya baik-baik saja ya?

"Kenapa lo?, kok kayak gak suka gitu" heran Bumi kepada Fisya yang kini ekspresi wajah nya berubah semenjak ia membicarakan Varska.

"Gak, udah ah ngomong mulu lo kayak beo!" kesal Fisya. mereka pun akhirnya tidak saling berbicara lagi dan melanjutkan makanannya.

"Halooo nonaa" ucap Varska yang kini duduk di sebelahnya tanpa permisi.

"Ekhem-" Bumi tersedak makanannya, ia terkejut kenapa tiba-tiba Varska berada di sampingnya, Fisya pun sama ia terkejut dengan kehadiran Varska kini ia berhadapan dengan musuhnya yang ia sangat benci.

"Lo, apa-apaan si lo pergi gak dari tempat duduk gue" kesal Bumi kepada Varska.

"Gak lupa kan kamu sama janji aku tadi," tanya Varska kepada Bumi.

"Apaan lagi si" geram Bumi.

"Kan aku janji bakal nemuin kamu di kantin, sebenernya sih tadi aku ga yakin bakal ketemu kamu lagi tapi Tuhan berkehendak lain haha" ucap Varska sambil tertawa kecil.

"Apaan si lo ngawur tau gak!" kesal Bumi.

"Jangan ngomel terus dong nona, nanti cantiknya ilang" goda Varska. Fisya yang geram melihat aksi Varska yang terlalu berlebihan kepada sahabatnya. maksud nya apa sih dia godain sahabat gue "Bisa diem gak, Ka!" ucap Fisya penuh dengan emosi.

"Apaan si lo, gue gak ada urusan sama lo ya penghianat!" ucap Varska kepada Fisya. Fisya terdiam "Ckk, apaan si ni anak ga tau tempat udah tau ada Bumi" batin Fisya.

Bumi heran apa yang di maksud dengan ucapan Varska. "Penghianat?" tanyanya.

"Udah ah sono ngapain si, Ka!" ucap Fisya.

"Tau ih mau lo gue siram?!, hah!" kesal Bumi.

"Kalo bisa" ucap Varska.

"Nantangin gue lo!,"

Byurrrr-! "ah sial" Varska menepis tangan Bumi yang ingin menyiramnya akhirnya nya air itu pun melayang ke arah lain. "BUMIIII!!!" teriak orang yang terkena air itu.

𝗛𝗲𝗹𝗹𝗼 𝗺𝘆 𝗽𝗿𝗲𝗻𝗱!

𝗠𝗮𝘂 𝗸𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮? 𝗗𝗶 𝗽𝗮𝗿𝘁 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗿𝗲𝗻𝗱.

𝗟𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁 𝗻𝗲𝘅𝘁 𝗽𝗮𝗿𝘁?, (𝘀𝗶𝗹𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻)

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗲𝗻𝘁𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗱𝗶 𝘀𝗶𝗻𝗶 𝗽𝗿𝗲𝗻𝗱 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗴𝗮 𝗸𝗲𝗽𝗼

𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘!!

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗳𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗷𝗴 𝗯𝗶𝗮𝗿 𝗴𝗮𝗸

𝗸𝗲𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗷𝗲𝗷𝗮𝗸 𝗼𝗸!

𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗲𝗺𝘂 𝗱𝗶 𝗻𝗲𝘅𝘁 𝗽𝗮𝗿𝘁♡

Haii aku Bumi <3


𝐅𝐞𝐫𝐛𝐮𝐦𝐢 𝐀𝐧𝐚𝐲𝐚 𝐙𝐢𝐟𝐚♕

Continue lendo

Você também vai gostar

20.1K 1K 45
#10 in Psikologi (16'Ags'18) #48 in Slice of Life (23'Nov'18) #103 in Mystery (16'Ags'18) Lama setelah Seiren menghilang, Edward masih menyimpan rasa...
MARSELANA De kiaa

Ficção Adolescente

1.8M 83K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
98.9K 716 31
Berisi tentang cerita-cerita wattpad yang aku rekomendasikan Semoga bermanfaat. (Maaf ya kalo isinya cuma screenshoot-an aja, soalnya males ngetik he...
204 65 9
"pada akhirnya yang bersama akan berpisah jika bukan takdir!!." "Bertemu Bersama dan berpisah." Ini bukan hanya sebuah tulisan biasa namun ini adalah...