Beheader Of Girls || Psikopat...

By wittelily

5.8K 2.6K 3.7K

Seorang psikopat yang tidak percaya adanya Tuhan, dia membunuh wanita hanya untuk mencari keberadaan yang mah... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 33
Chapter 34_END

Chapter 32

80 25 84
By wittelily

Mendapat paket misterius yang jauh lebih mengerikan dari pada sebelumnya. Lantas membuat anggota kepolisian segera melakukan penyelidikan.

Pak Kevin selaku kapten memerintahkan Aric dan Brian untuk pergi ke agen pengiriman barang setempat.

Kini kedua detektif itu tengah dalam perjalanan menuju agen pengiriman barang.

"Psikopat itu memberi tau identitasnya, namanya William bukan Denzel. Itu artinya Denzel tidak terlibat dalam kasus ini!" Ucap Aric sambil fokus menyetir.

"Fokus saja menyetir! Kita akan lihat siapa pelaku sebenarnya!" Brian.

Setibanya dua detektif itu di agen pengiriman barang. Keduanya langsung turun dari mobil dan segera bertanya pada pegawai disana.

Brian memperlihatkan nomor paket yang sebelumnya sudah ia foto kepada pegawai itu. Kemudian pegawai itu segera mengecek data paket tersebut di komputer.

"Dikirim atas nama William tiga hari yang lalu," ucap pegawai wanita itu.

"Boleh kami lihat CCTV saat dia mengirimkan paket?" Aric.

Pegawai tersebut mempersilahkan kedua detektif tampan itu untuk melihat rekaman CCTV.

Tiga hari yang lalu, tepatnya pada pukul 13:13. Seorang pria menggunakan hoodie hitam serta mengenakan tudungnya yang menutupi wajahnya, tengah berjalan memasuki gedung agen pengiriman barang dengan membawa box kardus di tangannya.

"Bukankah itu..." Ucap Brian yang sepertinya mengenal sosok itu, tapi ia masih ragu akan tebakannya.

"Apa ada rekaman di luar gedung?" Tanya Aric pada pegawai itu.

"Ada, Pak." Jawab pegawai tersebut yang lalu menunjukan rekaman CCTV di luar gedung, atau tepatnya di gerbang masuk agen pengiriman barang.

Di rekaman CCTV itu terlihat ada sebuah mobil sedan putih yang berhenti tepat di depan gerbang agen pengiriman barang, tak lama setelahnya keluar seorang pria dengan membawa box kardus berukuran cukup besar.

"Brian, bukankah itu... Den-Denzel?" Tanya Aric pada Brian.

"Tolong zoom plat nomor mobilnya," pinta Brian pada pegawai itu.

Pegawai itu lantas menuruti permintaan Brian, ia segera men-zoom plat mobil pria misterius itu.

"6LA66G13, itu nomor plat mobilnya." Ucap pegawai tersebut.

"Benar dugaanku!" Seru Brian.

"Aric, perintahkan anggota polisi untuk menggeledah apartemen Denzel," lanjut Brian, memerintahkan Aric.

"Lapor! Kami menemukan pelaku pembunuhan berantai itu, segera datang ke gedung apartemen Cascandel woods dan lakukan penggeledahan!" Ucap Aric pada anggota kepolisian lewat HT jarak jauh.

"Ayo, kita juga harus segera kesana," ajak Brian yang lalu segera berlari menuju mobil dinas mereka.

Aric masih terpaku di tempat, detektif muda itu benar-benar tidak percaya jika Denzel lah pelaku pembunuhan itu.




















°°°





















Setibanya di unit apartemen Denzel, anggota kepolisian Cascandel woods segera menerobos masuk ke dalam dan melakukan penggeledahan.

"Denzel! Keluar kamu!" Seru Brian, memanggil psikopat yang selama ini mereka cari.

"Aku rasa Denzel tak ada," ucap Aric.

Sementara itu, sekitar 15 anggota polisi yang lain terus menggeledah setiap ruangan, mencari bukti disana.

Aric berjalan pelan menghampiri Brian. Setibanya di hadapan rekan kerjanya itu, Aric kemudian berkata, "Brian, bukankah psikopat itu mengaku jika namanya William? Lalu Denzel-"

"Aric! Kamu masih ragu? Dia hanya mengecoh perhatian kita saja, berhentilah mempercayainya!" Sela Brian yang kesal pada Aric.

"Dari surat yang dia kirimkan, dia memberi kita petunjuk jika dirinya menyimpan kepala para gadis itu di lemari hias. Tapi dimana letak lemari hias itu?" Ujar Brian yang bertanya-tanya seraya mengamati ruang tamu milik Denzel.

"Sheldon, kamu sudah menggeledah kamarnya?" Tanya Brian pada anggota timnya.

"Sudah, Pak. Tapi kami tak menemukan apapun, begitu juga di ruangan yang lainnya." Jawab Sheldon.

"Satu-satunya lemari hias di apartemen ini hanya itu," kata Aric sambil menunjuk ke arah lemari hias yang berada di pojok ruang tamu.

Aric dan Brian kemudian berjalan ke arah lemari hias itu. Setibanya disana mereka lalu mengamati lemari hias tersebut.

"Tidak terlihat mencurigakan," ucap Aric sambil menggoyangkan lemari hias itu.

Dan tiba-tiba, tanpa disengaja lemari hias itu sedikit tergeser.

"Hei!" Seru Brian, terkejut.

Keduanya lantas segera menggeser lemari hias itu yang lalu menunjukan ruang rahasia milik Denzel. Dan tentunya memperlihatkan koleksi kepala para gadis yang terpajang di lemari hias di ruangan rahasia tersebut.

Sontak semua orang yang melihatnya terpaku begitu melihat 5 kepala wanita yang terpajang disana.

"Geledah ruangan ini!" Perintah Aric pada anggota timnya.

"Dimana bajingan itu? Jangan-jangan dia melarikan diri!" Ujar Brian.

"Mungkin Aaron tau keberadaannya, aku akan menelepon sepupuku itu," ucap Aric yang kemudian menelepon Aaron.




"Denzel? Kenapa kamu menanyakannya? Entahlah, dia bolos kuliah hari ini. Sudah, ya? Sebentar lagi kelasku di mulai."

Tutt.....

"Aaron tak tau," kata Aric setelah menghubungi sepupunya.

"Sialan! Dia mencoba melarikan diri! Perintahkan tim IT kita untuk melacak keberadaannya!" Brian.

Lewat HT jarak jauh, salah satu anggota tim Aric dan Brian segera menghubungi tim IT yang berada di kantor polisi.

Mendapatkan perintah, tim IT lantas segera melacak ponsel Denzel. Setelah berhasil mengetahui keberadaannya, tim IT lalu memberi tau tim penyidik lokasi Denzel saat ini.

"Pelaku kini sedang menuju Chicago," ucap Sam selaku tim IT pada tim penyidik lewat HT.

"Segera menuju Chicago! Perintahkan polisi patroli di Chicago untuk membantu kita!" Perintah Aric.

Anggota tim Aric dan Brian kemudian segera menuju ke Chicago untuk menangkap Denzel.









🔪☠️☠️🔪












"Kalian tunggu disini saja, tepat 20 menit lagi barulah kalian boleh masuk." Pinta Denzel pada Hugo dan Riana.

"Rumah siapa ini?" Tanya Hugo.

Denzel tak menjawab, psikopat itu lalu membuka pintu mobil, hendak turun. Tapi sebelum ia turun, Denzel sempat berkata, "Hugo, jaga ibuku."

Hugo hanya mengangguk. Kemudian Denzel turun dari mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah Charles.

Setelah itu Denzel berjalan menuju pintu rumah ayahnya itu.

Denzel memejamkan matanya sejenak, bersiap-siap untuk membuat sebuah mimik wajah. Selanjutnya ia membuka pintu rumah Charles seraya berkata, "Ayah? Aku tau kamu libur hari ini, tapi kenapa tidak menghubungiku?"

Psikopat itu berjalan menuju kamar ayahnya, dan disana lah ia menemui sosok iblis yang menyamar sebagai malaikat.

"Denzel?" Tanya Charles yang terkejut dengan kedatangan Denzel yang tiba-tiba.

Charles kemudian beranjak dari ranjangnya untuk menghampiri Denzel. Lalu Charles memeluk Denzel begitu ia tiba di hadapannya.

"Kau memang iblis!" Ucap Denzel di benaknya. Setelah itu Denzel membalas pelukan ayahnya.

Charles melepas pelukannya, ia lalu berkata "Ayah berniat datang ke apartemenmu nanti malam, tapi ternyata kamu yang datang kemari," ucapnya dengan senyum yang terlihat sangat hangat.

Denzel menatap Charles datar, "sekali-kali aku harus mengunjungi ayahku," ujar Denzel yang lalu menunjukan senyumnya yang palsu.

"Kamu sudah makan?" Tanya Charles yang lalu berjalan menuju dapur.

"Tadi ayah memasak banyak makanan, ayo kita makan bersama," ajak Charles sambil berjalan.

Ayah dan anak itu kini berada di meja makan dan duduk saling berhadapan. Di depan mereka juga tersaji beberapa hidangan yang di masak oleh Charles.

Denzel terus menatap piring kosong di hadapannya dengan ekspresi datar.

"Ayah?" Panggil Denzel sambil terus menatap ke arah piring kosong di hadapannya.

"Iya?" Sahut Charles sekaligus bertanya kembali.

Denzel lalu mulai menatap ayahnya dengan ekspresi datar, kemudian ia bertanya, "Ayah tau Hugo, kan?"

"Tentu saja. Teman kuliahmu, benar?"

Denzel mengangguk pelan, "Ayahnya mati terbunuh! Apa Ayah tau bagaimana pembunuh itu menghabisi nyawa ayahnya Hugo?"

"Kenapa? Bagaimana dia bisa terbunuh?" Tanya Charles yang menunjukan ekspresi terkejut, yang tentu saja palsu.

"Dia di sayat, aku dengar-dengar ditemukan seekor kelinci yang mati mengenaskan sama sepertinya! Kira-kira apa alasan pembunuh itu membunuh ayahnya Hugo? Aku sangat penasaran."

Sambil menaruh lauk ke piring Denzel, Charles pun berkata, "Mungkin saja pembunuh itu ingin membayar dosa ayahnya Hugo. Dia menyayat kelinci itu, bukan? Maka pembunuh itu membayar perbuatan ayahnya Hugo."

Denzel terkekeh mendengar perkataan Charles, "ternyata ayahku sangat pintar!"

"Oh iya, ada hal lain yang ingin aku beri tau pada Ayah," ucap Denzel lagi.

"Apa itu?" Tanya Charles.

"Aku... Bertemu ibu kandungku," jawab Denzel sambil terus menatap ayahnya dengan tatapan tajam.

Charles terdiam sejenak, kemudian ia tersenyum dan berkata. "Sungguh? Syukurlah."

"Ibuku bilang jika aku sangat mirip dengan ayah kandungku. Wajahku, sikapku, kebiasaanku, semuanya... Ibu bilang aku sangat mirip dengan ayah kandungku." Denzel.

"Itu artinya ayahmu sangat hebat," ucap Charles yang juga menatap Denzel dengan tatapan anehnya.

"Hebat? Aku rasa dia seperti seorang badut! Dia sangat pecundang!" Seru Denzel yang terus menatap Charles dengan tajam.

Ayah dan anak itu kini saling bertatapan. Denzel menatap Charles dengan begitu tajamnya, sementara Charles menatap Denzel seolah-olah tatapannya mengatakan, "akulah ayah kandungmu!"

"Lupakan saja," ucap Denzel yang lalu mengalihkan tatapannya dari Charles.

"Oh iya, bagaimana Ayah tau jika ayahnya Hugo yang menyayat kelinci itu? Setahuku detektif yang menyelidiki kasus itu tidak pernah mengkonfirmasinya. Bagaimana Ayah bisa tau?" Tanya Denzel yang kembali menatap ayahnya dengan tajam.










Tbc
















Vote TXT di mama!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 576K 73
β€’DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! β€’NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. β€’Temukan novel Navya di TBO kesayangan kalian. @tokotmindo @novely...
934K 82.2K 21
Menjadi istri orang gila seperti Asgard? ***** β€’(update setiap hari) β€’Toxic relationship "Yah, aku mau dia." "Siapa namanya?" "Ara, Arazafa." "Oke...
2.3M 311K 90
[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] βπ•­π–Šπ–—π–™π–Žπ–“π–Œπ–π–†π– π–‰π–Ž π–’π–†π–—π–π–†π–˜ π–π–†π–’π–Ž, π–’π–†π–˜π–šπ– π–˜π–Šπ–π–†π–™ π–π–Šπ–‘π–šπ–†π–— π–ˆπ–†π–ˆπ–†π–™.❞ -PANTER Altair...