Mendadak dia terlihat menghela nafas panjang didepan Renji,
"Sudah ku coba, bahkan berkali-kali ku tanyakan kau tau apa yang dikatakan nya,hanya membuat diriku tidak sabar mendengar hal yang sebenarnya terjadi,apapun itu, semua usaha sudah ku coba agar dia mengatakan dengan jujur,karena kegelisahan nya membuat ku lebih takut lagi, itu sebabnya aku memanggil mu kemari,Renji, sekarang gimana membuat nya memberitahukan segala nya yang telah terjadi tanpa adanya keberadaan ku disisinya sebelumya?"
Suasana nampak kacau, tidak ku sangka dia cowok juga bisa berunding dengan penuh keseriusan yang mendalam, hampir 10 menit mereka berbincang, itu pasti hal yang mendesak,
Di arah berlawanan aku melihat sebuah pintu, disana aku mencoba membuka dan melihat kemana pintu itu akan membawaku, berjalan terus dengan melihat sekeliling ternyata semua isi ruangan atau tempat yang saat ini aku pijak adalah rumah yang begitu besar,sesampainya diluar pintu kedua yang kubuka tidak lain itu pintu utama, dan disitulah aku terkejut kalau ini bukan rumah melainkan villa besar megah yang unik,
"Ngapain juga punya villa besar, toh penghuninya cuma 2 orang, "
Lalu aku kembali memasuki setiap tempat yang ada, langkah kaki ku terhenti karena sebuah foto pernikahan yang berada tepat dihadapan ku.