My Annoying Cute Girl [✓]

Por Aobana_Lily28

27K 2.7K 265

Choi Beomgyu, gadis dari keluarga konglomerat yang iseng kabur dari rumah karena ingin mencoba yang namanya k... Más

CH 00 : PROLOGUE
CH 01 : HER & HIM
CH 2 : THE DIFFICULTIES
CH 3 : ACCIDENT
CH 4 : REASON
CH 5 : ONE ROOFTOP
CH 6 : SUNGCHAN'S ENGAGEMENT
CH 7 : HIDE & SEEK
CH 8 : BURDEN
CH 9 : THEY KNOW
CH 10 : MEMORY (YOU & ME UNDER THE SKY WITH FIREWORKS)
CH 11 : MEMORY (I WON'T LOSE YOU)
>> SIDE STORY (HEEHOON : 1)
CH 12 : MISS-FEVER
CH 13 : STAY WITH ME
>> SIDE STORY (YEONBIN : 2)
CH 14 : SUSPICIOUS
CH 15 : HER SECRET
CH 16 : HIS EX
SIDE STORY (JAKENO : 3)
CH 17 : RUINED PLAN
CH 18 : BROKEN HEART
CH 19 : LITTLE PRINCESS
>> SIDE STORY (JAYWON : 4)
CH 21 : MRS. KANG
CH 22 : UNSTEADY
CH 23 : SPRING PICNIC
>> SIDE STORY (JICHEN : 5)
CH 24 : UNEXPECTED
CH 25 : ISSUE
CH 26 : CLARIFY
>> SIDE STORY (MARKHYUK : 6)
CH 27 : YEONBIN'S WEDDING
CH 28 : CALM
CH 29 : FOR A WHILE
>> SIDE STORY (NOMIN : 07)
CH 30 : THE END [✓]

CH 20 : CHOI HOUSE

852 81 9
Por Aobana_Lily28

---
》My Annoying Cute Girl 《
---
-:: TaeGyu ::-
-:: Tomorrow X Together ::-
-:: Fanfiction ::-
---
Disclaimer :
Cerita ini murni hasil pemikiran author
Cerita ini hanya bermaksud untuk menghibur
Cerita ini tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata tokoh-tokoh yang termuat dalam cerita ini
---

Warning!!
-Cerita ini mengandung unsur pertukaran gender. Udah diingetin yah-
-Nggak suka nggak usah baca-
-Mohon hargai hasil karya orang lain-
-Berikanlah kritikan dan saran yang membangun-
-No julid-julid area-
---
Chapter 20 :
::::::
Choi House

---

Kembalinya Beomgyu ke keluarga Choi menjadi berita hangat dimana-mana. Hal itu tentu saja membuat nona muda Choi satu ini risih terlebih saat gadis itu masuk sekolah. Orang-orang mulai berlomba untuk mendekatinya.

"Kenapa wajahmu kusut begitu?" tanya Sunghoon begitu melihat Beomgyu mendekati mereka.

"Mereka menyebalkan. Setelah tau aku putri bungsu keluarga Choi, mereka jadi sok dekat sekali. Padahal dulu waktu aku dibully mereka diam saja. Kentara betul cari muka" keempat sahabat gadis itu terkekeh.

"Sudahlah, sabar saja".

"Oh ya, bagaimana persiapan ujian mu Chenle?" gadis itu menghendikkan bahunya.

"Sejauh ini aman. Ku rasa aku akan baik-baik saja" mereka mengangguk.

"Kau tidak mau pindah ke sini saja?" Chenle memberengut.

"Aku mau. Tapi Jisung meminta ku untuk sekolah di Dream High School, akukan ingin di sini" Beomgyu terkekeh.

"Tenang. Aku yang akan bicara dengannya nanti. Oh ya, sebentar sore kalian jadi bukan?" keempat sahabat gadis itu mengangguk.

"Apa kak Taehyun akan datang juga?" Beomgyu menghendikkan bahunya.

"Entahlah? Kak Taehyun sedang sibuk mengurus proyeknya. Aku tidak yakin kakak akan datang sebentar".

"Memang kau tidak menghubunginya?" Beomgyu menggeleng menanggapi pertanyaan Jungwoon.

"Bicara soal Beomgyu dan kak Taehyun... aku jadi penasaran soal malam itu. Apa yang terjadi sebenarnya? Aku juga tidak sempat menanyakan ini pada kak Heeseung" tanya Sunghoon.

"Aku juga tidak tau apa-apa. Yang aku tau... aku putus dengan kak Taehyun karena bibi Eunha bilang kak Taehyun dan kak Chaeryeong akan segera menikah".

"Kak Taehyun yang meminta putus darimu?" Beomgyu menggeleng menjawab pertanyaan Sunoo.

"Tidak. Aku yang memintanya" mereka menatap tanya pada Beomgyu.

"Kenapa? Kalau kau mencintai kak Taehyun, harusnya kau mempertahankannya sampai akhir" Beomgyu menghela nafasnya.

"Ya... aku tidak tega saja dengan bibi Eunha. Mau bagaimana lagi bukan? Terlebih... saat paman Jungkook juga menerima keputusan bibi Eunha. Taunya... paman Jungkook hanya ingin membatalkan perjodohan kak Taehyun dan kak Chaeryeong".

"Sungguh? Whoa aku tidak percaya ini. Bagaimana bisa kak Taehyun dan kak Chaeryeong sampai bertunangan sementara paman Jungkook tidak menyetujuinya?" tanya Jungwoon.

"Kata kak Heeseung, dari awal paman Jungkook memang tidak setuju. Namun tetap membiarkannya dan berharap kak Taehyun mau menerimanya. Tapi... makin kemari paman Jungkook juga mulai jengah dengan kelakuan kak Chaeryeong. Jadi begitulah akhirnya" ujar Sunghoon yang ditanggapi anggukan setuju oleh Beomgyu.

"Dan... sebenarnya, yang punya ide untuk membatalkan perjodohan itu adalah kak Heeseung" mereka terkekeh.

"Beomgyu memang disukai banyak orang yah. Pasti kak Heeseung merasa rugi kalau punya adik ipar seperti kak Chaeryeong".

"Sunoo benar. Apalagi kak Chaeryeong kasar sekali pada kak Sunghoon. Sudah pasti kak Heeseung lebih memilih Beomgyu yang memang bersahabat dan sayang pada kak Sunghoon" ujar Jungwoon menimpali ucapan Sunoo.

Perbincangan mereka terus berlanjut sampai jam pelajaran pertama di mulai. Sebenarnya Beomgyu, Sunghoon, Jungwoon, dan Sunoo sudah tidak diwajibkan untuk mengikuti materi karena mereka berempat sudah mendapatkan bonus untuk tidak mengikuti ujian yang artinya mereka sudah naik kelas lebih dulu.

Akan tetapi, karena mereka tidak ingin ketinggalan pelajaran, jadi mereka tetap mengikuti materi. Beda dengan Chenle yang mana merupakan siswi pertukaran pelajar, jadi dia harus tetap mengikuti pembelajaran juga ujian akhir nantinya.

Sorenya di mansion Choi. Karena ingat hari ini keluarga mereka akan mengadakan acara kumpul kecil-kecilan, jadi nyonya Yerin memutuskan libur untuk hari ini.

Saat ini, nyonya Yerin tengah sibuk mengarahkan para maidnya untuk mempersiapkan acara untuk kepulangan putrinya itu.

Beomgyu sebenarnya tidak mau karena menurutnya itu berlebihan. Tapi karena keluarganya menginginkan itu, ya sudahlah.

"Selamat sore bibi" wanita itu menoleh dan menemukan Taehyun yang sudah lebih dulu datang dengan sebuket bunga dan parsel berisi buah-buahan ditangannya.

"Selamat sore Taehyun. Kau datang cepat sekali. Padahal bibi baru mempersiapkannya" pemuda itu hanya tersenyum menanggapi. "Ah, soal Beomgyu-".

"Kak Tyun!" kedua orang itu terkejut mendengar seruan itu. Terlebih saat gadis kesayangan mereka melompat ke pelukan si pemuda.

"Hey! Hati-hati, kau bisa jatuh Gyu" ujar si pemuda sembari menahan berat tubuh si gadis yang kini berada di gendongan pemuda itu.

Senyumnya merekah. Pasalnya sudah satu minggu dia tidak kontekan dengan Taehyun.

"Gyu rindu tau. Project kakak bagaimana? Ku pikir kakak tidak akan datang hari ini" nyonya Yerin menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri bungsunya.

"Beomie, perhatikan pakaian mu sayang. Itu tidak sopan" gadis itu memberengut lalu turun dari gendongan Taehyun.

Yah, pasalnya gadis itu tengah mengenakan piyama yang terlalu terbuka dan tidak pantas diperlihatkan untuk orang yang bukan dari keluarga mereka.

"Ya maaf mama. Akukan tidak tau kalau ada kak Taehyun. Tadinya aku mau pergi minum" wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah. Ganti pakaian mu sana".

"Tapi aku minum dulu yah?" wanita itu mengangguk. Beomgyu segera pergi ke dapur mansionnya sebelum kembali ke kamarnya.

Wanita itu menatap ke arah Taehyun.

"Maafkan Beomgyu ya. Ku pikir kau sudah tau bagaimana dia setelah tinggal dengannya beberapa bulan ini" Taehyun mengangguk gugup. "Apa... dia tidur memakai pakaian seperti itu juga saat dengan mu?" Taehyun menggeleng.

"Ku pikir dia sangat memegang nilai-nilai keluarganya. Beomgyu jarang memakai pakaian yang terlalu terbuka saat dengan ku" wanita itu menghela nafas lega. Yah... yang dikatakan Taehyun memang benar. Yang ada pemuda itu yang hampir melucuti pakaian Beomgyu.

Kalau bukan karena dilarang Beomgyu, mungkin pemuda itu sudah kelepasan.

Nyatanya, bukan piyama seksi yang Beomgyu kenakan saat tinggal bersama Taehyun. Melainkan piyama-piyama lucu seperti ini yang selalu digunakan Beomgyu saat tinggal bersama pemuda itu. Ayolah, gadis itu cukup tau diri untuk tidak mengenakan pakaian yang mungkin akan menggoda Taehyun.

"Baguslah kalau begitu. Umm, sambil menunggu Beomgyu... bibi ingin menanyakan sesuatu padamu" Taehyun menatap tanya wanita itu. Dalam hati pemuda itu sedikit was-was jika topik pertanyaannya berkaitan dengan kedekatan mereka.

"Silahkan tanya saja bibi" wanita itu menghela nafas.

"Baiklah, ayo duduk dulu" ujar nyonya Yerin sembari mengajak Taehyun untuk berduduk di sofa ruang tamu keluarga mereka. Sementara Taehyun hanya mengikuti.

Wanita itu mengisyaratkan satu pelayannya untuk membawakan kudapan untuk tamu pertama mereka sebelum wanita itu kembali fokus pada Taehyun.

"Sebelumnya, aku minta maaf karena... yah, putri ku pasti merepotkan mu selama dia tinggal dengan mu" Taehyun menggelengkan kepalanya.

"Tidak bibi. Dia tidak merepotkan kok. Justru dia sangat membantu saat dia bersama ku. Ku pikir, aku yang harusnya minta maaf karena aku cukup merepotkannya juga... aku sangat berterima kasih" wanita itu tersenyum lega setelah mendengar ucapan Taehyun.

"Tapi... kau mungkin tau soal ini. Dia fisiknya cukup lemah dan mudah sakit ku pikir itu pasti mengganggu mu" Taehyun kembali menggeleng.

"Itu bukan masalah. Aku tau fisik Beomgyu cukup lemah juga mudah sakit, ditambah anak itu juga pecicilan, ceroboh, dan teledornya minta ampun" nyonya Yerin meringis mendengar ucapan Taehyun. "Tapi... itulah Beomgyu bibi. Aku senang bisa merawatnya dan senang juga saat dia merawat ku saat aku sedang sakit-".

"-Menjaga dan merawat Beomgyu bukan apa-apa untukku, menurut ku itu adalah hal yang cukup menyenangkan dan aku bahagia dengan keberadaannya di dekat ku selama ini. Kami menjaga satu sama lain. Aku bekerja untuknya dan dia merawat ku seperti ehmm... ku pikir aku tidak bisa lanjutkan".

Nyonya Eunha terkekeh mendengar ucapan pemuda itu. Dia paham kemana arah pembicaraan Taehyun.

"Berarti benar yang dikatakan Jeno, dia bukan jadi pembantu mu tapi belajar jadi istri mu yah?" Taehyun tersenyum canggung. "Yah... seandainya kami cepat menjodohkan mu dengan Beomgyu, mungkin ayahmu dan Heeseung tidak perlu repot harus mengurus keluarga Lee dulu" Taehyun terkekeh.

"Biar begitu, aku tidak yakin Beomgyu akan langsung menerimanya. Dia tetap butuh waktu" nyonya Yerin mengangguk setuju.

"Kau benar-benar sudah mengenalinya yah" Taehyun tersenyum menanggapi ucapan nyonya Yerin.

"Mama!" kedua orang itu menoleh dan menemukan Beomgyu yang berlari ke arah mamanya. Pakaiannya pun terlihat lebih sopan sekarang.

"Kenapa duduk di sini" pipi gadis itu merona ketika dia berduduk di sebelah mamanya dan ditanyai pertanyaan seperti itu oleh mamanya.

"Nanti mama bilang tidak sopan lagi. Lagipula, hubungan ku dengan kak Taehyun tidak jelas sekarang" si pemuda mendengus.

"Ku ingatkan, kau yang memutuskan hubungan kita sepihak. Aku tidak mengiyakannya" manik Beomgyu mengerjap menatap Taehyun.

"Apa itu artinya kita masih pacaran?" Taehyun menghendik.

"Kau tidak menganggap ku bukan?" Beomgyu memberengut.

"Aku tidak bermaksud begitu kakak" nyonya Yerin terkekeh menanggapi dua anak muda itu.

"Baiklah. Selesaikan masalah kalian. Mama mau siap-siap. Mungkin sebentar lagi yang lainnya akan datang" keduanya mengangguk lalu setelahnya nyonya Yerin pergi meninggalkan dua anak muda itu.

Beomgyu menatap ke arah Taehyun dengan pipinya yang masih memerah.

"Umm... mau jalan-jalan ke taman dulu kak?" Taehyun mengangguk menanggapi. Gadis itu segera menghampiri Taehyun dan menggenggam erat tangan pemuda itu. Sementara Taehyun, pemuda itu tersenyum geli melihat tingkah Beomgyu yang kelihatan malu-malu.

"Kenapa jadi malu-malu begitu hm? Tadi saja kau langsung melompat ke gendongan ku" Beomgyu memberengut dan memukul asal bahu pemuda itu.

"Yah... aku hanya baru sadar. Aku bukan Beomgyu si gadis liar lagi, sekarang... aku kembali menjadi Beomgyu putri keluarga Choi" Taehyun terkekeh.

"Dimata ku kau tetap Beomgyu, gadis kesayangan ku dan cintaku" Beomgyu mengembangkan senyumnya dengan pipinya yang semakin merona.

"Ck. Hentikan itu" Taehyun terkekeh. "Oh ya, ku pikir hari ini kakak tidak akan datang" Taehyun menghela nafasnya.

"Bagaimana mungkin aku melewatkan kesempatan untuk melihat gadis ku ini hm?" ujar Taehyun sembari memeluk sayang tubuh Beomgyu.

"Kak Taehyun, kalau misal... bibi Eunha masih tidak setuju dengan kita... apa yang akan terjadi?".

"Mungkin aku akan jadi perjaka tua? Ayah juga tidak suka dengan ku dan Chaeryeong. Mereka berdua pasti akan mempertahankan calon menantu idaman mereka" Beomgyu menghela nafasnya. "Yah... tapi tetap istri idaman ku itu kau. Kau yang punya peluang paling besar di sini. Dan aku bersyukur akan hal itu" Beomgyu mengembangkan senyumnya sebelum menyandarkan kepalanya pada dada bidang Taehyun.

"Karena itu... terima kasih telah mencintai ku kak" Taehyun ikut mengembangkan senyumnya.

"Yah... aku juga terima kasih, meskipun kau sudah berapa kali goyah... kau tetap mempertahankan hubungan kita Gyu" gadis itu tersenyum miris.

"Maaf" Taehyun menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu minta maaf. Toh, kau sudah melakukan yang terbaik untuk hubungan kita. Untuk kedepannya... jangan sampai goyah lagi yah?" Beomgyu menganggukkan kepalanya. "Janji?".

"Ck. Iya kakak" Taehyun terkekeh menanggapi ucapan Beomgyu.

Setelahnya, mereka menyusuri taman mansion keluarga Choi yang luasnya minta ampun itu.

Sementara itu, di ruang tamu mansion keluarga Choi, nampak dua gadis yang baru memasuki mansion itu.

"Oh, kalian sudah datang? Bibi pikir kalian akan terlambat" dua gadis itu terkekeh.

"Tidak mungkin kami membiarkan bibi melakukan semuanya sendiri" nyonya Yerin tersenyum senang menanggapi ucapan Soobin. Yah... seperti biasa, Soobin dan Jaemin akan datang paling cepat jika keluarga Choi dan Jung akan mengadakan acara, apapun itu.

"Oh, yang lain belum datang?".

"Baru Taehyun. Beomgyu sedang menemaninya sekarang" kedua gadis itu terkekeh.

"Cepat sekali dia datang".

"Taulah Taehyun sibuk. Dia pasti tidak akan melewatkan kesempatan sekecil apapun untuk menemui Beomgyu kita".

"Selamat sore!" ketiga perempuan itu menoleh dan menemukan empat gadis yang baru datang, masih lengkap dengan seragam sekolah mereka.

"Oh, Chenle? Kenapa tidak ganti pakaian dulu?" tanya Jaemin pada calon adik sepupu iparnya itu.

"Eumm... kami mau membantu menyiapkan acaranya juga kak. Beomgyu sudah banyak membantu kami selama ini".

"Oh, kalian teman-teman sekolah Beomgyu?" tanya nyonya Yerin yang ditanggapi anggukan oleh empat gadis itu.

"Iya bibi" nyonya Yerin tersenyum senang.

"Syukurlah Beomgyu punya teman lain selain Sungchan. Selain Chenle dan Sunghoon... bibi belum mengenal yang duanya".

"Ah, aku Yang Jungwoon".

"Aku Kim Sunoo" nyonya Yerin mengangguk dengan senyum bahagianya.

"Salam kenal untuk kalian. Terima kasih sudah menjaga putri bibi".

"Ah, bukan apa-apa bibi. Justru Beomgyu yang banyak membantu kami selama ini".

"Kak Sunghoon benar bibi" wanita itu terkekeh. Dia benar-benar senang karena putri kecilnya memiliki sahabat-sahabat yang mau mendukungnya.

"Oh ya bibi... Beomgyu dimana?".

"Soal itu... Beomgyu sedang menemani Taehyun sekarang. Mungkin mereka ada di taman belakang" keempat gadis itu terdiam.

"Wah... katanya kak Taehyun tidak datang. Tapi dia datang lebih cepat daripada kita? Harusnya kita datang lebih cepat tadi" celetuk Jungwoon dengan nada yang sedikit dikecilkan.

"Kau mau aku bolos dari pelajaran?" dengus Chenle dengan tampang kesalnya.

"Makanya cepat pindah" Chenle lagi-lagi mendengus karena ucapan Sunoo.

Tiga perempuan selain empat gadis itu terkekeh melihat interaksi mereka.

"Ah benar juga, kenapa Beomgyu pulang lebih awal tadi?" mereka merotasikan manik mereka.

"Gurunya mungkin bosan melihatnya berkeliaran di sekolah" celetuk Jungwoon membuat ketiga perempuan yang lebih tua mengernyit bingung.

"Nilai Beomgyu aman, ditambah dia juga dapat bonus untuk tidak mengikuti ujian. Jadi dia dibebaskan untuk tidak mengikuti pelajaran. Sebenarnya... tidak masalah sih dia ikut. Tapi...".

"Beomgyu itu banyak tanya. Aku yakin guru-gurunya kewalahan sampai memintanya untuk pulang lebih dulu" celetuk Sunoo menambahkan ucapan Sunghoon.

Nyonya Yerin terkekeh. Mengingat seperti apa putrinya itu ketika bertanya kalau dia tertarik pada sesuatu. Yeonjun saja biasanya sampai stress sendiri kalau ditanyai adiknya itu.

"Ya sudah. Kalian ganti pakaian kalian saja dulu. Pelayan, tolong antar mereka untuk mengganti pakaian mereka".

"Baik nyonya".

"Ah, tidak perlu bibi. Begini saja tidak apa-apa" nyonya Yerin menggeleng.

"Jangan. Nanti seragam kalian kotor. Pergi ganti pakaian kalian" akhirnya mereka menuruti permintaan nyonya Yerin.

Tak lama setelahnya, Yeonjun dan tiga sepupunya serta Heeseung dan Jay datang di susul oleh keluarga Jung beserta Haechan dan Renjun.

"Oh, Binnie dan Nana sudah standby?" dua gadis itu terkekeh.

"Bukan hanya kami kok" tidak lama setelah itu, Sunghoon juga tiga sahabatnya juga turun dan sudah siap dengan pakaian casual mereka.

"Hoonie?" gadis itu mendongak dan menatap Heeseung dengan senyum cerahnya.

"Kakak datang?" pemuda itu mengangguk dan langsung menarik Sunghoon ke dalam pelukannya setelah gadis itu berdiri di depannya.

"Tentu saja. Mereka meminta ku untuk ikut. Jadi aku datang".

"Jangan peluk-pelukan di sini. Bikin iri saja" dengus Sungchan karena Shotaro tidak bisa ikut acara hari ini. Heeseung mah acuh. Pemuda itu bahkan sempat-sempatnya mencium pipi Sunghoon. Sungchan makin kesal karenanya. "Haah... kenapa Taro tidak datang hari ini?".

Mereka terkekeh menanggapi ucapan Sungchan, dan setelahnya... mereka mulai mempersiapkan acaranya sampai tuan Taehyung juga tuan Jungkook datang, disusul nyonya Eunha yang datang bersama Chaeryeong.

Sebenarnya mereka tidak suka dengan keberadaan Chaeryeong, tapi mau bagaimana lagi. Jadi mereka biarkan saja.

"Oh ya, dimana Beomgyu?" tanya Jeno saat tidak mendapati adik sepupunya itu sejak dia datang.

"Dia ada di taman belakang".

"Aku akan memanggilnya kalau begitu" ujar Yeonjun lalu pergi ke taman belakang mansion keluarganya.

Yeonjun menyusuri taman belakang mansion keluarganya. Meskipun luas, pemuda itu tau tempat andalan sang adik jika berdiam di taman belakang. Pemuda itu mendengus saat melihat adiknya yang tengah tertawa lepas dan bercanda bersama seorang pemuda yang amat dikenalinya.

"Ekhem..." keduanya menoleh. "Pantas saja ku hubungi dari tadi tidak bisa. Taunya sudah sampai di sini diluan" Taehyun merotasikan maniknya. "Ayo ke depan. Yang lain sudah menunggu. Sunghoon dan yang lainnya juga sudah datang sejak tadi" Beomgyu mengerjapkan maniknya.

"Sungguh?" Yeonjun menganggukkan kepalanya.

"Bahkan tunangannya Taehyun juga datang" ujar Yeonjun membuat Beomgyu dan Taehyun terdiam.

"Sudah tidak apa-apa. Ayo ke sana" ujar Taehyun sembari menepuk lembut surai gadis itu untuk menenangkannya. Beomgyu hanya mengangguk lalu mereka kembali ke ruang tamu mansion keluarga Choi.

Begitu mendapati Yeonjun dan Beomgyu kembali bersama Taehyun, tiga bersaudara Jung mulai menatap Beomgyu dengan kerlingan jahil mereka. Beomgyu tentu kesal akan hal itu.

"Pantas saja betah berlama-lama di belakang. Ada kecengannya toh" celetuk Jeno.

"Aunty, lihat mereka" nyonya Taeyong menghela nafasnya. Heran dengan anak-anaknya yang suka sekali menjahili keponakan kesayangannya itu.

"Mark, Jeno, Sungchan" ketiga pemuda itu langsung bungkam begitu mendengar teguran mommy mereka.

"Tukang ngadu" ejek Jeno pada Beomgyu tanpa suara. Gadis itu mendengus dan menatap kesal kakak sepupunya itu.

"Kalian tau, Beomgyu pernah bilang padaku dia tidak mudah terpikat dengan lelaki tampan karena katanya... kakaknya semua tampan. Ku rasa sekarang aku paham" bisik Sunoo pada Sunghoon, Jungwoon, dan Chenle yang terkekeh karena ucapan Sunoo.

Beomgyu berakhir bergabung dengan keempat sahabatnya, sementara Taehyun dan Yeonjun bergabung bersama Heeseung dan Jung bersaudara.

"Kau gercep juga. Ku pikir kau tidak akan datang tadi" ujar Heeseung begitu adik kembarnya itu berduduk di sebelahnya.

"Memangnya kenapa? Kau gercep juga kalau di suruh menjemput Sunghoon saat pulang dari pelatihannya bukan?" Heeseung mendengus.

"Oh ya Chenle, aunty dengar kau akan pindah ke sini yah? Apa itu benar?" gadis itu mengangguk. "Mau masuk sekolah mana?".

"Inginnya di sekolah yang sama dengan Beomgyu aunty, tapi Jisung meminta ku untuk masuk di Dream" Sungchan mendengus.

"Sengaja pasti. Dia pasti ingin memanas-manasi ku" ujar pemuda itu.

"Ya, apalagi sekarang Beomgyu tidak akan bolos sekolah lagi. Kau akan lebih sering bersama Jisung kalau begitu" ujar Jeno.

"Ck. Belum tentu" dengus Beomgyu dengan tampang kesalnya.

"Kenapa?".

"Dia di usir oleh gurunya karena banyak tanya" jawab Chenle yang ditanggapi kekehan oleh keluarganya. Terlebih Yeonjun dan Jung bersaudara yang terbahak mendengar ucapan Chenle.

"Aku bisa bayangkan bagaimana wajah gurunya saat mengusirnya. Hahah... gurunya pasti pusing saat harus menjawab pertanyaan Beomgyu" Beomgyu mendengus mendengar ucapan Jeno.

"Kak Jeno awas yah. Siap-siap saja koleksi komik kakak ku jarah" Jeno terdiam.

"Ya jangan begitu. Yang lalu-lalu saja belum kau kembalikan".

"Nye... nye... nye... nye... nye... kakak pikir aku peduli" Jeno mendengus.

"Harap maklum yah. Jeno dan Beomgyu memang kurang akur" ujar nyonya Taeyong. Wanita itu menghela nafas saat melihat putra kedua dan keponakannya yang saling menatap tajam.

"Oh ya Beomie... papa membelikan mu peralatan lukis tadi. Papa harap kau menyukainya" manik gadis itu berbinar.

"Sungguh?" sang papa mengangguk. "Terima kasih papa" Taehyun yang melihat itu terkekeh. Dia ingat bagaimana antusiasnya Beomgyu saat dia membelikan peralatan lukis untuk gadis itu terakhir kalinya.

"Ah, Eunha... nona Lee silahkan dinikmati hidangannya. Harusnya Yuuju dan kak Sowon juga datang hari ini. Tapi mereka sibuk" ujar nyonya Yerin dengan senyum ramahnya.

"Terima kasih kak Yerin" wanita itu mengangguk. Manik nyonya Eunha menatap ke arah Beomgyu yang sekarang sibuk berbincang dengan sahabat juga kakak ipar dan calon kakak iparnya. Lalu ke arah kedua putranya yang sibuk dengan teman-teman mereka. "Kau tidak ingin bergabung dengan mereka Chaeryeong?" gadis itu menggeleng.

"Aku tidak mau bunda" nyonya Eunha menghela nafas.

"Yahoo... selamat sore. Yuna dan Huening Kai datang" seru Yuna yang baru saja memasuki ruang tamu keluarga Choi dengan hebohnya. Kai yang mengekori gadis itu dari belakang hanya menampilkan cengirannya.

"Sudah ku duga akan begini" dengus Taehyun yang ditanggapi anggukan setuju oleh Heeseung.

"Yaak! Kak Taehyun dan kak Heeseung tega sekali tidak memberitahu ku soal ini. Kalau bukan karena kak Hyuka, aku pasti tidak akan pernah tau" protes Yuna.

"Kau berisik".

"Jadi kami malas memberitahu mu" ujar Heeseung dan Taehyun membuat Yuna makin kesal.

"Oh, Chaeryeong datang juga rupanya. Tidak ku sangka kau masih punya muka untuk dekat dengan keluarga Kang setelah hari itu" ujar Yuna disertai seringainya.

"Apa maksudmu?" Yuna menghendikkan bahunya.

"Hanya mengingatkan mu... karena rahasia mu belum terbongkar sampai sekarang" Chaeryeong menatap gugup ke arah keluarga Choi, Jung, juga Kang. "Kau tau bukan... aku memilih tutup mulut karena aku menghargai mu sebagai sahabat ku. Jadi tau diri".

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan" dengus Chaeryeong.

"Mengerti tidak mengerti, aku yakin paman Jungkook, kak Heeseung juga keluarga Choi dan keluarga Jung, sudah tau sifat mu bagaimana. Kau bahkan tau sejak awal... mereka prihatin karena bibi Eunha menjodohkan mu dengan kak Taehyun".

"Yuna sudah cukup. Diamlah" tegur tuan Jungkook membuat Yuna menghela nafasnya.

"Ya benar. Ini acara untuk kepulangan Beomgyu. Soal itu jangan dibahas dulu".

"Maaf bibi" nyonya Yerin mengembangkan senyumnya.

"Tidak apa. Duduklah".

Kai mengusak surai Yuna lalu menarik gadis itu untuk duduk.

"Kak Yuna apa kabar?" tanya Beomgyu dengan senyum cerahnya.

"Baik Gyu. Senang bisa melihat mu lagi" karena Yuna masih bersitegang dengan Chaeryeong, gadis itu tentu bergabung dengan Beomgyu dan yang lainnya.

Intinya, sore itu mereka menikmati acara kecil-kecilan itu, sampai tuan Taehyung membuka suaranya.

"Minggu depan aku akan berangkat ke luar kota. Yerin dan Yeonjun harus ikut" mendengar ucapan papanya, Beomgyu mulai merasa ada yang tidak beres.

"Ya sudah, kalau begitu Beomgyu menginap di keluarga kami saja. Lagipula... ada Sungchan yang bisa mengantar Beomgyu ke sekolah" tuan Taehyung menatap ke arah tuan Jungkook.

"Aku sudah sepakat dengan Jungkook. Beomgyu akan menginap di rumah keluarga Kang selama kami pergi" mereka terdiam. Beomgyu menatap tak enak pada nyonya Eunha.

"Oh... baiklah. Tidak masalah. Tapi, bagaimana dengan Eunha? Apa itu tidak masalah?".

"Umm... kalau kau tidak setuju tidak apa-apa ko Eunha. Masih ada keluarga Kim dan keluarga Jung yang bisa menjaga Beomgyu".

"T-tidak apa-apa kak Yerin. Beomgyu bisa tinggal di rumah kami untuk sementara" Beomgyu menghela nafasnya. Hal ini akan jadi masalah besar untuknya.

Gadis itu menatap ke arah Taehyun yang mengembangkan senyum lembutnya pada Beomgyu. Syukurnya senyuman itu mampu membuat Beomgyu sedikit tenang.

"Baiklah. Sudah diputuskan. Beomie sayang, kau tidak apa-apa kan?".

"A-ah... iya papa, paman" kedua pria itu tersenyum puas. Meski tau Beomgyu akan mengalami kesulitan, tidak ada cara lain untuk mereka membuat nyonya Eunha menyukai Beomgyu.

"Ya tidak apa-apa, ada Heeseung di rumah dan Taehyun sesekali pasti akan datang ke mansion Kang" Beomgyu menghela nafasnya. Dia tidak mungkin menolak. Jadi pasrah sajalah.

Setelah acara kecil-kecilan itu selesai dan hampir semua tamu keluarga Choi pulang, Taehyun menetap di mansion mewah itu. Dan sekarang pemuda itu berada di kamar Beomgyu karena memang gadis itu yang menariknya.

"Apa... aku akan baik-baik saja dengan keputusan papa dan paman?" Taehyun menghela nafasnya. Pemuda itu mengisyaratkan Beomgyu untuk mendekatinya dan tentu saja gadis itu langsung mendekati Taehyun.

Setelah berada di dekatnya, Taehyun langsung memangku Beomgyu dan memeluk erat pinggang ramping gadis itu.

"Kau akan baik-baik saja. Setidak sukanya bunda padamu, dia pasti akan tetap memperlakukan mu dengan baik" Beomgyu menghela nafasnya lalu menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Taehyun.

"Kakak tau bagaimana cerobohnya diriku. Kalau aku sampai membuat bibi Eunha marah bagaimana?" ujar Beomgyu dengan suaranya yang sedikit teredam pada leher Taehyun.

"Jangan terlalu khawatir. Akupun akan datang setiap sempat ko. Tidak akan terjadi apapun. Percaya pada kakak sayang".

"Unn... baiklah" Taehyun terkekeh gemas. Dalam hati pemuda itu berpikir bagaimana bisa bundanya marah pada bayi beruang menggemaskannya ini.

"Kalau ada apa-apa, kau bisa memberitahu ku. Kau tidak menghapus nomor kakak kan?" Beomgyu menggeleng. "Bagus. Jadi, tidak ada yang perlu kau khawatirkan".

"Ummh... tapi tetap saja rasanya menegangkan" Taehyun kembali terkekeh.

"Kau ini. Seperti istri yang tidak diterima oleh mertua saja. Makanya kau harus bisa membuat bunda luluh. Aku percaya sayang ku ini bisa" Beomgyu meregangkan pelukannya. Gadis itu menatap Taehyun dengan bibir yang menekuk ke bawah. "Aih... begini saja kau sudah menggemaskan sayang... aku yakin bunda akan cepat menyukai mu" ujar Taehyun dan sempat mencuri satu kecupan pada bibir Beomgyu.

"Kakak... aku sedang serius" protes gadis itu dengan wajahnya yang kembali dibuat merona karena kelakuan Taehyun.

"Kakak juga serius sayang" gadis itu memberengut. Taehyun menghela nafasnya lalu mengubah posisi mereka menjadi berbaring dan saling berpelukan. "Baiklah, katakan pada kakak apa yang bisa membuat mu lebih tenang hm?".

"Peluk" Taehyun terkekeh dan langsung menarik Beomgyu ke dalam peluk hangatnya.

"Sudahkan? Sekarang... jangan berpikir berlebihan lagi. Percayalah bahwa bunda akan menerima mu. Cepat, atau lambat" Beomgyu menghela nafasnya.

"Un... baik kakak" Taehyun tersenyum senang. Yah... semoga memang sesuai apa yang diharapkan olehnya. "Kakak...".

"Hmm?".

"Gyu mau tidur. Sampai aku benar-benar tertidur, jangan pergi yah?" Taehyun mengangguk.

"Sesuai permintaan gadis manja ku ini, aku akan menjaga dan menunggui mu sampai kau terlelap" Beomgyu mendengus.

"Kakak juga manja yah".

"Setidaknya aku hanya manja padamu dan bunda" Beomgyu mencebik dan menggigit asal leher pemuda itu. Taehyun meringis geli karena tindakan gadisnya. "Hey! Hentikan sayang. Itu geli" Beomgyu menurutinya. Gadis itu berhenti setelah memberikan satu kecupan sayang pada leher Taehyun dan tentu membuat hati pemuda itu berdesir. Gadisnya memang selalu memberikan kejutan menyenangkan untuknya.

"Aku akan selalu menjaga mu Gyu".

Setelah memastikan gadisnya benar-benar tertidur pulas, Taehyun berniat untuk pulang dan tentu saja pamit dulu pada keluarga Choi yang kebetulan Soobin masih ada di situ. Sementara adik sepupu calon menantu keluarga Choi itu entah sudah pergi kemana bersama adik sepupunya, Yuna.

Entahlah, Taehyun tidak ingin pusing dengan kehidupan asmara adik sepupunya itu, kehidupan asmaranya saja kacau begini. Toh dia juga tau kalau Kai adalah pemuda yang baik.

"Taehyun, sudah mau pulang?" pertanyaan seorang wanita mengalun di telinganya dan berhasil menyadarkan Taehyun dari lamunannya.

"Ah, iya bibi" wanita itu mengembangkan senyumnya.

"Bagaimana Beomgyu?".

"Dia baik-baik saja ko bi. Yah... dia memang khawatir karena tau bunda tidak begitu menyukainya. Tapi... aku yakin dia akan baik-baik saja. Bunda juga tidak akan sejahat itu untuk mencari-cari kesalahan Beomgyu" nyonya Yerin mengangguk.

"Syukurlah. Bibi senang Beomie memiliki mu nak" Taehyun tersenyum canggung.

"Justru aku yang harusnya bilang begitu bibi. Beomgyu gadis polos dan dia tidak tau apapun. Karena aku... dia harus terlibat dengan masalah keluarga kami".

"Meski bibi memang menyangkan itu, tapi bibi tidak bisa menyalahkan mu. Kalau memang jalan hidup Beomgyu seperti itu... bibi harap dia bisa melewatinya. Dan lagi... bibi berharap kalian berdua akan berjodoh pada akhirnya" Taehyun mengangguk setuju.

"Akupun berharap begitu bibi" wanita itu mengembangkan senyumnya. "Umm... kalau begitu, aku pamit dulu ya bibi".

"Oh? Tidak mau ikut makan malam di sini?" Taehyun menggeleng.

"Aku masih harus mengurus proyek perusahaan ku bibi" wanita itu mengangguk paham.

"Baiklah. Hati-hati di jalan nak. Beritahu kami kalau kau sudah sampai" Taehyun mengangguk. Sekarang dia paham akan sikap Beomgyu yang kadang terlalu berlebihan padanya. Rupanya hal itu memang sudah ditanamkan baik-baik oleh keluarganya.

Bahkan meski gadis itu sangat dimanja oleh keluarganya, Beomgyu masih berusaha untuk mandiri dan tidak terlalu bergantung pada anggota keluarganya yang lain.

"Oh, kau sudah mau pulang Hyun?" Taehyun langsung mengangguk begitu mendapati Yeonjun yang tengah menuruni anak tangga. "Baiklah, kalau begitu hati-hati. Terima kasih juga sudah menenangkan Beomgyu".

"Tidak apa kak. Memang sudah seharusnya aku melakukan itu untuk Beomgyu. Oh ya, sampaikan salam ku pada paman Taehyung" ibu dan anak itu mengangguk dan setelahnya Taehyun langsung meninggalkan tempat itu.

Sampai di parkiran mansion keluarga Choi... Taehyun menatap lamat-lamat bangunan megah itu.

"Aku berharap... suatu saat aku bisa membawa mu pergi baik-baik dari istana keluarga mu ini ke istana kita sendiri Gyu. Aku ingin kita bahagia sebagaimana orangtua kita hidup dengan pasangan masing-masing dan membesarkan anak kita menjadi anak-anak yang baik nantinya Gyu. Dan akan ku pastikan... semua itu akan terjadi"...

-:: TBC ::-

---

Gitu aja yah...
Semoga suka...
Ily nggak suka cerita angst makanya jadi cringe gini.

Btw makasih untuk semua yang udah sempatin waktunya buat baca, vote, dan komen cerita gajenya Ily.
Love u...

See you in the next chapter.

-::+×+::-
+

Seguir leyendo

También te gustarán

11.9K 1.1K 24
Pokoknya tentang Taegyu dengan selipan kapal kapal lain sebagai figuran. BxB bahasa semi baku alias semau author😊 Tae×Gyu Tae!!Top!! Gyu!!Bott!! M-p...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
249K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
18.4K 1.5K 17
cuma beberapa cerita pendek drama kehidupan Yeonjun dan Soobin dengan ketiga anaknya 💙💙 BXB alias BOYS LOVE yang bukan fujoshi/fudanshi jangan mamp...