Not Approved | Sungsun [END]

By sunshinenoo_27

20.5K 1.7K 860

"Kau kembali hyung. Aku menyambutmu dengan senyuman yang selalu kau rindukan" • bxb⚠️ • there are harsh word ... More

The prologue [revisi!]
_salah faham_
HomeWork
Close to you
Close to you 2
Red stain
Peace My Brother
We meet again
This trying
Rain
Seek the Truth
Sorry hyung
terciduk
Q&A [bukan update-an]
Yang sebenarnya
Pantai
Chuseok Night
Dear Appa
Bunting?
Mint Choco
Kejadian
Marah
Luka🔞
Not true
Come here (jaywon ekstra part)
What's Next?

Kebahagiaan dan Kehilangan [end]

906 39 13
By sunshinenoo_27

Halo semuaa..
Gak kerasa udah hampir setahun aku nulis cerita gaje ini🥰🥰 makasih buanyakk buat yang udah mau stay dari awal sampai akhir

Maaf kalau ending ceritanya aneh, aku tau kok chapter sebelumnya datar kan? :)

Bukan kalian doang kok yang ngerasa begitu, sebenernya aku juga.. yaa tapi mau gimana lagi😔

Semoga aku dan kalian selalu dalam lindungan-Nya, cuma doa yang bisa aku panjatin buat rasa terimakasih aku ke kalian semua huhuuuㅠㅠㅠ
Pokonya Big Love for U All💘💘

Happy reading♡

#NotApprovedTheLastChapter🌧

***

"Tuhan pasti punya alasan kenapa mengambil kembali apa yang udah dikasih ke kita, jangan berlarut-larut sedihnya, anggap aja ini belum saatnya"

***

Hari yang mereka tunggu-tunggu telah tiba, yaitu hari dimana mereka mengucap janji sehidup semati dihadapan tuhan, dibawah sinar rembulan, dan tidak ada lagi unsur paksaan atau ketidak setujuan. Semua ini telah menjadi kenyataan, sebuah cinta yang tetap bertahan walau tak ada yang pernah menginginkan keberadaannya.

Lelaki manis itu tengah duduk sendiri disebuah kursi yang menghadap pemandangan laut dengan setelan jas berwarna biru muda lengkap beserta sepatu hitam juga rambut yang sudah tertata rapih

Degup jantungnya semakin tidak karuan kala ia melihat cahaya matahari temaram menandakan hari sudah gelap, matanya sedikit pun tak berhenti menatap langkah seorang laki-laki yang menghampirinya dengan senyum manis

Semilir angin membuat tatanan rambutnya sedikit tertiup, kemudian dibalasnya senyuman itu dengan senyuman terbaik yang ia miliki, kedua tangannya segera terentang untuk memeluk lelaki itu.

"Kamu kenapa masih disini? Acaranya akan segera dimulai" bisik sunghoon ditengah pelukan mereka

"Aku hanya ingin menyakinkan diriku bahwa ini nyata" balasnya

"Jangan khawatir, jika ini mimpi aku akan berusaha membuatnya menjadi nyata untukmu" ucap sunghoon kembali

"Terimakasih banyak hyung"

"Hm"

Mereka berdua akhirnya menuju altar pernikahan, detik demi detik terasa begitu lambat bagi sunghoon, bibirnya sudah tidak sabar untuk mengucapkan janji suci bersama sang kekasih.

Memang para tamu undangan tidak begitu banyak, itu karena hanya keluarga dan rekan kerja yang diundang untuk datang. Min-ah hari ini datang bersama sang suami, jake bahkan juga hadir.

Seorang pendeta datang,

Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberitaan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.

Di upacara peneguhan, pendeta mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka berdua. Pertanyaan-pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengetahui akan kesungguhan mereka berdua dalam memasuki bahtera pernikahan.

Sunghoon dan sunoo terdengar menjawab pertanyaan yang diajukan secara simbolis dan bergantian. Kemudian mereka saling berhadapan.

"Ikuti setelah saya" ucap pendeta itu, mereka berdua mengangguk dan mulai mengucapkan secara bergantian seperti yang pendeta itu ucapkan.

"Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."  Tatapan sunghoon sangat tulus, juga sunoo selanjutanya

"Pembawa cincin silahkan" panggil pendeta itu pada niki, ya niki hari ini menjadi pembawa cincin. Niki pun memberikan cincin itu

"Cincin ini bulat, tanpa awal dan tanpa akhir, sebagai lambang kasih Kristus, yang tanpa awal dan tanpa akhir. Atas dasar itu, cincin ini menyatakan bagi saudara berdua, untuk meniru kasih Kristus dalam  kehidupan rumah tangga; dengan mengasihi pasangan tanpa awal, juga tanpa akhir" ucap pendeta itu diikuti sunghoon yang memegang cincin tersebut

"Kim Sunoo, cincin ini aku berikan kepadamu sebagai lambang cinta kasih dan kesetiaanku" kemudian sunghoon menyematkan cincin itu pada jari sunoo

"Kalian berdua berlutut, untuk para jemaat silahkan berdiri" titah pendeta itu

"Hiduplah menurut janjimu, hayatilah tugas dan tanggung jawabmu dan terimalah berkat Tuhan: Allah, Bapa Tuhan Yesus Kristus yang telah memanggil dan mempersatukan kamu dalam perkawinan ini, akan memberkati kamu dan memenuhi rumah tanggamu dengan kasih karunia Roh Kudus; supaya dalam iman, pengharapan dan kasih, kamu hidup suci dan bahagia selama-Iamanya."

Mereka berdua berdiri kembali,

"Kalian berdua telah sah menjadi pasangan, selamat, semoga putra kalian diberkati tuhan"

"Amin, terimakasih banyak" pendeta itu pun turun dari altar

"Cium! Cium! Cium!" Sorak para hadirin

Sunoo hanya bisa menunduk malu, tangan besar sunghoon menangkup wajah kecil sunoo untuk ditatap sekilas sebelum mengecup lembut bibir favorit nya.

Kedua keluarga juga tamu undangan tampak mengeluarkan air mata haru, ravina dan min-ah berjalan kedepan untuk memeluk putra mereka.

"Selamat ya nak, bunda sama mama selalu berdoa yang terbaik untuk kalian"

"Makasih bunda, mama"

"Lempar bunga! Lempar bunga!" Tiba-tiba teman-teman mereka bersorak, mendengar itu sunghoon bergegas mengambilkan buket bunga untuk sunoo.

Setelah menerima buket itu sunoo berbalik membelakangi para tamu dan mulai menghitung mundur

"3... 2... 1..." bunga itu terlempar

"Nooo aku dapettttt!!" suara seseorang yang berteriak itu terdengar familiar, sunoo berbalik untuk melihatnya

"Aku bakal nyusulllll" katanya lagi, sunoo terkekeh melihat kelakuan sahabatnya. jungwon mendapatkan buket itu, dibantu jay.

"Nuu"

"Iya hyung?"

"Ayo duduk, apa kamu tidak lelah?"

"Tentu saja"

***

"Selamat malam pak taehyung, selamat atas pernikahan putranya"

"Terimakasih banyak, silahkan masuk"

"Sepertinya saya terlambat ya pak?"

"Mungkin sedikit, prosesinya baru saja selesai"

"Baik, saya dan istri masuk dulu"

"Iya, iya, silahkan"

Keluarga yang baru saja datang tidak hanya sepasang suami istri namun juga membawa seorang putri, gadis itu sudah masuk terlebih dahulu sebelum papa dan mamanya.

"Tolong segelas whine" pinta gadis itu

"Ini"

"Terimakasih" segeralah dia meminum minuman itu dalam sekali teguk, terlihat ada kemarahan pada tatapan matanya, tapi sungguh hari ini dia berdandan sangat cantik.

"Ahjussi bisa buatkan susu ini? Airnya jangan terlalu panas" ucap sunghoon, dari kejauhan dia tampak menyerahkan sekotak susu untuk ibu hamil, mungkin? Yang tak sengaja didengar gadis itu.

"Bisa tuan, mohon tunggu nanti kami antarkan" sunghoon mengangguk kemudian pergi

"Ini kesempatanku" batin gadis itu

Saat susu itu telah jadi ternyata banyak tamu yang sedang memesan, maka pelayan itu belum jadi mengantarkannya kemeja sunghoon.

Gadis itu berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekat pada gelas susu tersebut, ia merogoh tas yang dibawanya untuk mengeluarkan seseuatu.

Entah apa konsepnya, tapi gadis itu selalu membawa benda itu setidaknya satu didalam tas atau kantung bajunya, lalu dia memasukan benda berbentuk bubuk itu kedalam susu pesanan sunghoon dan mengaduknya

"Selesai." Gumamnya

Dia pun kembali ketempat duduk asalnya tadi dengan tenang juga senyum licik yang tersemat indah dibibirnya.

***

"Hyung.."

"Apa sayang?"

"Masih lama ya? Ddeonu laper, eskrim aja gimana?"

"Jangan sayang ini sudah malam, lagipula sangat dingin"

"Hufftt"

"Tunggulah, sebentar lagi pasti datang"

Wajah imut itu tampak kusut karena terlalu lama menunggu susu pisang pesanannya, tak lama seorang pelayan mengantarkan susu itu.

"Maaf banyak tamu yang pesan jadi baru saya antar"

"Tidak apa, terimakasih ya" pelayan itu berlalu dari hadapan mereka

"Tuh udah dateng, diminum" ucap sunghoon

"Huum, slurrp" sunoo menjawab sambil meneguk susu terakhirnya

"Loh udah habis?"

"Udah" jawabnya kemudian tersenyum

"Pinter" sunghoon mengusak pelan rambut istrinya, eh?

Kebetulan ravina lewat didepan mereka, sunghoon pun menghentikannya.

"Bunda"

"Eh, iya?"


"Sebentar lagi selesai bukan?"

"Iya nak sunghoon kalian akan segera beristirahat, bunda tau kalian pasti lelah"

"Yasudah, terimaksih bunda"

Berlalunya ravina tidak membuat tatapan sunoo berhenti pada lalu lalang tamu didepan mereka, apalagi pada gadis yang baru saja lewat.

"H-hyung"

"Hei ada apa?"

"Gadis waktu itu ada disini"

"Bagaimana bisa? Kamu pasti salah lihat"

"Itu benar dia hyung"

"Dimana?" Sunoo menunjuk kumpulan para rekan kerja ayahnya.

"Ayo kesana"

"T-tapi..."

"Sudahlah jangan tapi tapi"

Sunghoon menggandeng tangan sunoo, mereka berdua menyusuri ramainya tamu undangan sebelum sampai dimeja yang dimaksud tadi, tatapan terkejut terlihat diwajah sunghoon.

"Heh lo! Ngapain kesini?!" Bentak sunghoon sambil mencengkram tangan gadis itu

"Nak sunghoon apa-apaan kamu?" Tanya taehyung

"Ayah kenal dia?" Tanyanya balik

"Dia anak teman rekan kerja ayah"

"Hhh benarkah? Apa ayah tau siapa yang mengirim foto dan rekaman suara waktu itu? Jalang itu adalah dia!"

"Heh jangan seenaknya kamu ngomong begitu sama anak saya!" Si bapak marah

"Kalau bapak tidak percaya silahkan lihat" sunghoon meminta ponsel sunoo, untung saja percakapan hari itu belum sunoo hapus, sebenarnya hampir.

"7100? Jung Saetbyeul!" Bapak itu beralih menatap putrinya

"Itu bukan saetbyeul pah" elaknya

"Ini nomor yang papa kasih kan? Kamu kenapa melakukan hal tidak senonoh seperti itu? Dasar tidak tau diuntung!"

'Plak!'  Tak disangka sang bapak, yaitu jung jaehyun, menampar keras pipi gadis itu.

"Pah! Sudah" istrinya menghentikan

"Papa malu sama kamu!"

'Plak!' Jika tadi pipi kirinya sekarang pipi kanannya, air mata gadis itu tak lagi dapat ditahan

"K-kenapa sih pah?! Apa yang menjadi keinginan saetbyeul gak pernah papa kabulin?! Satu kali.. aja, hah?!!" Gadis itu berlalu dari sana

"Pak taehyung, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas nama putri kami"

"Tidak papa pak jaehyun, lagipula sekarang mereka berdua sudah menikah"

"Kalau begitu terimakasih banyak, kami izin untuk pamit pulang dahulu"

"Oh baiklah, silahkan biar saya antar"

"Tidak usah pak, kami sendiri saja" taehyung mengangguk

Seperginya keluarga itu sunoo terlihat memegangi perutnya, sesekali menunjukkan ekspresi kesakitan yang luar biasa, rasa sesak mendominasi dibagian dadanya ditambah kepalanya yang terasa sangat berat. Tak lama darah mengalir dari selangkangannya, membuat celana biru muda yang sedang ia kenakan penuh dengan darah.

"H-hyung.." rintihnya

'Bruk'

"Hei! Kau kenapa?!" Pekik sunghoon kemudian dengan sigap menangkap tubuh yang ambruk itu

"Kim sunoo!" Taehyung ikut memekik

"Hoon bawa sunoo kerumah sakit sekarang! Aku akan memberitahu para tamu bahwa acara telah selesai!"

Tak menjawab perkataan ayah mertuanya, sunghoon lebih dulu berlari sambil membopong sunoo memasuki mobil. Hal itu diketahui oleh ravina dan min-ah, mereka pun ikut tanpa bertanya ada apa.

Mobil itu melesat dengan cepat menuju rumah sakit. Bagai orang yang sedang kesetanan ia mengendarainya, ravina dan min-ah menangis di jok belakang sambil mengelus surai kecoklatan sunoo, tak lama mereka pun sampai.

Sunghoon tidak menunggu hospitalbed, dirinya lebih memilih berlari dengan sunoo digendongannya menuju UGD dengan nafas memburu, langkah kakinya menggema di setiap lorong rumah sakit yang dilewatinya, bersamaan dengan itu cairan bening mulai membasahi pipinya.

"DOK! TOLONG ISTRI SAYA!" teriaknya didepan pintu UGD

"GAK USAH! Biar saya yang bawa kedalam!" Elaknya saat petugas akan mengambil alih tubuh sunoo

"Kami akan berusaha sebaik mungkin, mohon tunggu diluar"

"Saya gak mau! Saya mau didalam!"

"Ini kebijakan, mohon keluar atau dia tidak segera kami tangani"

"Bangsat! Oke, fine saya keluar!" Dengan berat hati sunghoon pun keluar dari UGD. Kedua wanita paruh baya yang sedang menangis itu menghampiri sunghoon yang terduduk lemas di bangku tunggu

"Hoon.. sebenarnya ada apa? Katakan pada bunda kenapa bisa celananya penuh darah?" Tanya ravina pelan

"Aku tidak tahu bunda! Tiba-tiba seperti itu!" Sunghoon sepertinya hilang kendali sehingga membentak ravina

"Kendalikan dirimu nak" min-ah mengelus punggung putranya

"Gimana bisa tenang mah? Sunoo dalam bahaya, sedang sunghoon tak dapat melakukan apa-apa" tangis laki-laki itu semakin keras

"Mamah tau hoon, mamah tau! Berdoalah untuknya, jangan seperti ini"

"Mama sama bunda tau kan? Hidup sunoo adalah hidupku" ucapnya terbata, kedua wanita itu mengangguk mantap. Beberapa saat berlalu hingga suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian mereka

'Cklek'

"Dok!" Seru sunghoon

"Bapak, ibu, saya ingin menyampaikan sesuatu"

"Dia baik-baik aja kan dok?!" Sunghoon mencengkram kerah jas dokter itu

"Saudara Kim Sunoo selamat, tapi maaf untuk janin yang ada didalam perutnya tidak bisa kami selamatkan" dokter itu sedikit menunduk

"Ngomong apa lo?!"

"Hoon! Hentikan!" Taehyung yang baru saja datang langsung memegangi kepalan tangan yang akan mendarat diwajah dokter itu.

"Untuk saat ini Saudara Kim Sunoo masih belum sadar, keluarga silahkan ikut saya sebentar keruangan"

Dokter itu lebih dulu berjalan diikuti ravina dan juga min-ah, sedang taehyung menenangkan sunghoon.

.........

"Silahkan duduk"

"Dia kenapa dok?!" Helaan nafas terdengar dari mulut dokter yang menangani sunoo

"Dia mengalami pendarahan hebat"

"Apa dok?!"

"Sebenarnya saya sedikit terkejut saat mengetahui hal ini, tapi sepertinya dia selesai mengonsumsi cytotec"

"Dia gak mungkin melakukan hal seperti itu dok! Dia gak pernah depresi soal kehamilannya!" Tolak ravina tegas

"Tidak ada yang tau soal ini lecuali dia sendiri, boleh saya bertanya apa yang baru saja dia makan? Atau mungkin minum?"

"Dia bersama sunghoon sejak tadi, kami tidak tahu"

Sunghoon memasuki ruangan itu, ia menetralkan nafasnya sebelum mulai berbicara. Pandangannya menatap jendela yang menghadap luar rumah sakit.

"Dia baru saja meminum segelas susu pisang"

"Susu pisang?"

"Hm"

"Dimana anda membelinya?"

"Saya tidak beli, hanya menyuruh barista yang ada disana untuk membuatkan"

"Lalu bagaimana bisa obat itu bisa masuk kedalam tubuh saudara Sunoo?"

"Obat?"

"Iya, cytotec bisa membuat orang yang sedang hamil keguguran, bila diberikan pada kandungan berusia masih muda"

"Shit! Akan kutemukan kau!" Umpat sunghoon

"Biar kami periksa cctv yang ada disana dok"

"Baik"

"Dok saya takut jika dia akan syok berat"

"Jangan khawatir, kita akan melatihnya ikhlas"

"Saya percayakan putra kami pada anda" ucap taehyung pada akhirnya

***

"

Nik sunoo dimana?"

"Eee"

"Perasaan gue gak enak dari tadi, cepet ngomong dia ada dimana?"

"Ituu, bang sunoo dibawa kerumah sakit"

"Hah?!"

"Iya barusan banget"

"Kok gak bilang dari tadi sih!"

'Drrrtt'

"Ya halo"

"Won periksa seluruh cctv didekat acara pernikahan gue tadi, cepet!"

"Oke"

'Tut tut'

Jay dan jungwon bergegas melakukan seperti apa yang sunghoon minta, kini tinggal satu cctv lagi yang belum diperiksa, yaitu dibagian food and drink.

"Boleh minta rekaman cctv 30 menit lalu?" Seorang gadis terdengar menanyakan hal yang sama

"Kau siapa?" Tanya jungwon

"Tidak perlu tahu"

"Berikan padaku!"

"Tidak akan!"

"Jay tolong ambil itu" jay mengangguk, namun gadis itu malah berlari. Langkah yang tidak sama membuat gadis itu kewalahan sendiri.

'Hap'

"Terimakasih" ucap jay setelah mendapatkan flashdisk itu

"Sayang aku dapat rekamannya!" Teriak jay

"Je lihat ini" jungwon menunjukkan bungkus yang ia pungut ditanah

"Ayo kita lekas kerumah sakit"

"Ayo!"

.........

"Hoon kami menemukan ini, juga rekaman 30 menit lalu"

"Terimakasih banyak"

Mereka semua menuju keruang jaga rumah sakit kecuali ravina untuk memutar disk itu, dan menyaksikan bersama siapa yang ada dibalik semua ini.

"Dok! Mohon lihat bungkus ini"

"Oh iya benar bu, ini obatnya" jawab dokter itu hanya dengan melihat sekilas bungkus yang ravina bawa

"Mohon tenang bu" dokter itu menenangkan

"Dok" panggil seorang suster

"Iya sus?"

"Pasien telah sadar"

"Bu saya akan pergi untuk memeriksa kondisi putra ibu dahulu"

"Silahkan"

*di UGD

"Hyung.."

"Kamu sudah sadar rupanya"

"Diamana sunghoon hyung dok? Dan apa yang terjadi?"

'Brak'

Suara pintu yang terbuka dengan keras membuat sunoo mengalihkan pandangan, lelaki yang datang dari arah luar itu memeluknya erat sambil menangis. Kebingungan melanda sunoo.

"Ada apa hyung? Jangan menangis, aku baik-baik saja"

Tak ada jawaban, tangis sunghoon semakin menjadi saat sunoo memegangi perutnya. Sunghoon menatap lurus sunoo, kemudian menggeleng.

"Dia tidak selamat" lirihnya

"Ha? Apa yang baru saja kau katakan hyung?"

"Dia tidak selamat" sunghoon mengulang perkataannya

"Kau pasti bercanda kan hyung?"

Air matanya perlahan turun, membuat wajah ayu itu memerah, sunghoon makin mengeratkan pelukannya. Sunoo memukul dada sunghoon sekuat yang ia bisa, dalam hatinya sunoo berharap bahwa ini hanyalah mimpi. Tapi semua sia-sia saat ia merasakan sakit diantara kedua pahanya.

"Aku ibu yang buruk kan hyung?! Dia tidak ada karena aku! Semua ini salahku!" Sunoo meronta didalam pelukan itu

"Bukan, ini bukan salahmu. Tapi gadis tadi"

"Dia hanya bayi kecil yang tidak berdosa l, kenapa gadis itu tega padanya"

"Aku disini, aku disini dan selalu bersamamu, yakinlah semua akan baik-baik saja"

***

S

udah dua minggu sejak ia keguguran, namun kebiasaan melamun saat sore hari tetap ada pada sunoo. Kehilangan sosok malaikat kecil masih terasa sangat jelas bagi sunoo, ini sulit untuknya.

Sunghoon menghampiri sunoo sembari membawa secangkir teh, kemudian duduk disampingnya. Lelaki itu sepertinya tak menyadari kedatangan sang suami, membuatnya sedikit terkejut saat sunghoon menepuk bahunya pelan.

"Diminum dulu habis itu masuk, udah gelap"

"Hm" tangan itu memang menerima cangkir tapi tidak ssdikitpun ia minum, sunghoon yang memperhatikan hanya bisa menghela nafas samar

"Sayang... ikhlas, Tuhan tau kenapa mengambil kembali apa yang sudah diberikan kepada kita, juga jangan berlarut-larut dalam kesedihan-" ucapannya terhenti

"Anggap saja ini belum saatnya"

Sunoo berbalik untuk memeluk tubuh suaminya, air mata kembali turun dan membasahi baju sunghoon, kemudian angannya terangkat untuk mengelus rambut sunoo.

'Tuhan tolong beritahu dia untuk tidak bersedih lagi, aku sungguh tidak tahan melihatnya begini'

Langit yang mulai gelap itu tiba-tiba menurunkan buliran-buliran air disertai hembusan angin. Sunghoon mengeratkan pelukannya, karena dia tidak ingin sunoo kedinginan.

"Semua yang datang itu pasti pergi, dan semua yang hidup itu pasti mati. Tapi ingatlah bahwa cinta ini akan selalu abadi" setelahnya mengecup pucuk kepala sunoo.


~The end~





Kediri

16/11/2k21

23.54 - 13.08 (2673 kata)

Thankyou



Kemarin Jake ultah kan ya?
Saengil Cughahae Jake oppa🎀

#withNiki

Continue Reading

You'll Also Like

43.9K 5.9K 17
❝Saling ngumpatin, bukan berarti benci, kan?❞ Tentang pasangan gila, Jake dan Sunoo. Warn! bxb bahasa semi-baku harsh word Highest rank : #4 in Sunj...
48.9K 4.5K 31
Ketika Jay, Jake dan Sunghoon merebutkan Jungwon. #Jaywon #Jakwon #Sungwon #Heewon #Jungwon Harem #Boylover Couple #Notype Skip 🏅Pringkat ke 11 #Jay...
80.8K 9.1K 20
𖥻 kisah kedua insan yang sangat bertolak belakang ─ cr JiaJeon ─ homopobic minggat. ─ bahasa semi baku. ﹫. ft ' enhypen
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...