بسم الله الرحمن الرحيم
🍁
Jingga dan senja sekarang sedang berada diruang tv
DRTT DRTT
Hp senja tiba tiba berbunyi
Senja mengambil hpnya melihat siapa yang menelpon
Ternyata bundanya Vc
"Kenapa bun?"tanya senja
"Airin dari tadi nanyain kamu terus"ujar bundanya
"Mana?"
"Ka senjaa!!"ujar bocah berpipi cabi itu
"Kenapa hmm?"tanya senja
"Kata bunda ka senja lagi sama ka jingga"
"Kenapa emng?"
"Airin pengen liat ka jingga"
Senja menatap jingga yang sedang fokus dengan novelnya
"Nih"senja menyodorkan hp pada jingga
"Apaan nih?"belum sempat senja menjawab tiba tiba Airin sudah menyela
"Ka jingga!"teriak Airin
Jingga yang kagetpun langsung menatap layar hp senja
"E-eh iya kenapa Airin ?"tanya jingga lembut
"Ka jingga kapan kesini?"tanya Airin
"Ehh?"jingga tak mengerti apa maksud dari perkataan bocah itu
"Airin mau maen sama ka jingga"
"Oo,ywdh abis pulang dari sini,ka jingga maen kesitu yaa"
"Janji?"bocah itu mengangkat jari kelingking nya
"Janji"jingga pun mengangkat jari kelingking nya juga
Setelah dirasa selesai Airin kembali memberikan hp nya kepada bundanya
"Maaf ya jingga,jadi ganggu"ujar Lisa tak enak
"Ga papa ko Bun"jingga tersenyum
"Ywdh,hati hati ya"
Jingga mengangguk lalu mengembalikan hpnya kepada senja setelah bunda mematikan telponnya
"Bunda Lo baik ja"jingga tersenyum
Senja hnya mengangguk dan tersenyum
Bundanya emng wanita paling baik yang pernah senja temuin
"Lo beruntung lahir dari keluarga yang utuh"tambah jingga
Senja diam sambil menatap jingga yang menatap kosong kedepan
"Lo mau cerita?"tanya senja
"Apa yang harus gue ceritain,hidup gue ga menarik buat diceritain"senyum jingga
"Gue mau Lo ngebagi kesedihan Lo ke gue"
"Gue mau tau semua tentang Lo"
"Keluarga Lo,masalah Lo,rahasia yang selama ini Lo tutup²pin"jelas senja
"Kenapa Lo ngotot banget pengen tau semuanya si?"tanya jingga
"Karna gue sayang sama Lo"
Ucapan yang keluar dari mulut senja,mampu membuat jingga membeku
"Awalnya gue pikir,gue cuman kasian sama Lo"
"Tapi ternyata ngga"
"Gue takut Lo kenapa Napa"
"Gue khawatir sama Lo"
Jingga terdiam sesaat
"Lo pasti bisa dapetin yang lebih ko dari gue"
Senja menggeleng"ngga,cuman Lo yang bisa bikin gue khawatir dan takut kehilangan"
Jingga hnya tersenyum
TOK TOK
Tiba² pintu terbuka menampilkan temn² nya yang sudah pulang dari jalan²nya
"Nih makanan buat Lo berdua"Dika menyodorkan makanan pada jingga
Jingga menerimanya
"Gue udah makan"ujar senja
"Ngga,Lo baru makan mie"jwb jingga
"Nih makan"jingga memberikan pada senja
Senja dengan berat hati menerimanya
"Asli nyesel Lo ga ikut"ujar Alvin pada jingga dan senja
"Peduli gitu?"jingga mendelikan matanya
"Gue colok mata lu ya"
Ting
Dika membuka hpnya karna ada notif pesan
Dika membelalak saat sudah membaca pesannya
"Kenapa?"tanya Alvin
"A-ah ngga"Dika mencoba menetralkan keterkejutan nya
"Nda gue mau ngomong sama Lo berdua"ujarnya pada jingga
Jingga mengangguk lalu berjalan mengikuti Dika ke depan rumah
"Kenapa?"tanya jingga
"Aldo masuk rumah sakit"ujar Dika
"Ko bisa?"tanya jingga
"Ya kalo bukan Tante alin siapa lagi?"ujar Dika
"Mksd Lo?"
"Aldo tadi ngechat gue,dia hampir aja kehilangan nyawanya"
"Waktu dia jalan mau balik,tiba² ban motornya ditembak,hampir aja dia kelindes truk,dan dia ngeliat Tante alin sama anak buahnya"jelas Dika pada jingga yang masih tak percaya
"Gue harus ngomong sama bunda"ujar jingga sambil menahan tangisnya
"Trus dengan Lo ngomong sama dia,apa Tante alin bakal dengerin Lo?"
"Yang ada Lo yang mati"ujar Dika menenangkan jingga
"Tapi ini udah keterlaluan,dulu Lo yang hampir mati karna dia,dan sekarang Aldo,besok² siapa lagi,senja,Lily,atau yang lainnya?"
"Gue ga mau cuman karna gue,nyawa Lo semua terancam"
"Gue harus nyerahin diri gue,atau mungkin harta yang gue punya?"
"Ngga,Lo ga akan kemana mana"tahan Dika
"Trus gue harus apa?"jengah jingga
"Kita harus secepatnya pergi"
"Selesai kelulusan,kita langsung kejerman"ujar Dika
"Dik stop!"
"Gue ga mau terus lari dari masalah"
"Gue bakal hadepin ini semua"
"Tapi ini menyangkut nyawa Lo!!"Dika tak bisa menahan emosinya
"Mungkin dengan gue mati,ga bakal ada lagi korban dik"jingga tak bisa menahan tangisnya lagi
"Ngga,Lo ga boleh bilang gitu"
"Apa yang harus gue harepin?!"
"Lo liat,bahkan orang tua gue sendiri pengen ngeliat gue mati!!"teriak jingga
"Lo ga boleh nyerah nda"Dika menenangkan jingga
"Bertahun² gue berusaha buat Nerima keadaan"
"Tapi ini yang gue dapet"
"Percuma gue hidup"
"Lo harus tetep hidup,demi gue atau mungkin senja"
Jingga hnya tersenyum mendengar nama lelaki yang dia cintai disebut
"Dika bener,Lo harus berjuang demi kita"ucapan itu bukan berasal dari Dika melainkan
Lily
Dika dan jingga langsung berbalik menatap kearah pintu dan benar saja mereka semua ada disitu
🟠**TBC**🟠