✔ Sorry Mr Perfect (Completed...

By TrixieKalvariAlaric

1.3M 66.6K 1K

"Aku mencintainya melebihi apapun di dunia ini. Dia bagaikan titik terangku dalam lorong gelap yang kulewati... More

1. Obssesion
2. Expensive
3. The Party
4. White Horse
6. The Proposal
7. Unexpected
8. Loving Him So Much
9. Wedding
10. Our Guest
11. First Night
12. Momy
13. It's just begin 1
14.It's Just Begin 2
15. Surprise in his office
16. Graduation
17. Angry
attention
18. Lies
19. Flashback -Theo'sPOV-
20. Jealousy
21. Doubtfull
22. Plan
23. Theo's Feeling -THEO'S POV-
24. Death ?
The Letter
25. Fate -Theo'sPOV-
26. Fate 2 -Theo'sPOV-
26. Fate -Eve'sPOV-
27. Destiny part1
28. Destiny Part 2
29. Destiny part 3
30. Other Side
Sorry Mr Perfect - End
Open PO : Beauty Assassin
Beauty Assassin Ready di Playstore

5. Fallin' in Love

46.9K 2.2K 20
By TrixieKalvariAlaric

E. Falling in Love

Aku membuka pintu kontrakanku. Kulihat lampu lampu sudah dipadamkan. Pasti Kania sudah tidur. Apa yang kuharapkan? Aku pulang hampir jam 3 subuh apakah Kania masih bangun? Aku merutuki diriku sendiri. Aku langsung mandi, walau air dingin menusuk hingga ke tulangku tapi aku terus tersenyum mengingat perlakuan Theo kepadaku. Dia sangat manis dan misterius. Setelah mandi aku berjalan masuk ke kamar. Kamarku terletak bersebelahan dengan kamar Kania. Aku nyalakan lampu kamarku dan segera merebahkan badanku ke atas kasur single bed milikku. Badanku terasa mau remuk semua. Pikiranku terus berkelana mengingat Theo. Bagaimana bisa ada manusia sesempurna dia? Aku pasti berbohong bila kukatakan aku tidak menyukainya semua wanita waras pasti akan langsung suka dengan ketampanannya itu apalagi mata birunya. Dia bilang dia kenal aku saat aku masih di California? Tapi aku sama sekali tidak mengingatnya. Aku tidak memiliki teman setampan dia. Orang tertampan yang kukenal di California hanyalah Jemy. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia tau banyak hal tentang diriku? Oh God dia benar benar misterius.

Aku mencoba untuk tidur tapi berulang kali aku gagal pikiranku terus kepada sosok laki laki tampan bernama Theo itu. God? Apa yang terjadi pada diriku?

**************************************************

"Hai Kathy? Bagaimana pengalamanmu kemaren?"

Kania menatapku yang baru saja keluar dari kamar. Ya aku baru bangun tidur. Aku lihat jam menunjukkan jam 12 siang. Good ini adalah pertama kalinya dalam sejarah aku bangun jam 12 siang.

"Ya begitulah"

Aku lalu duduk di sebelah Kania dengan muka berbinar binar. Kania bahkan sampai berjengit melihatku.

"Kau kenapa?"

"Aku ketemu sama pangeran aku Kania. Aku ketemu dia"

"Laki laki dengan kuda putih?"

"Ia Kania, aku bertemu dengannya"

Aku lalu menceritakan pengalamanku di ranch dengannya. Dari awal pertemuanku dengan Tomy hingga Theo yang mengantarkanku pulang.

"Kamu serius? That so romantic. I glad you meet your prince"

Aku lalu memeluk Kania. Ya Kania adalah sahabat yang paling mengerti aku.

Kania melepaskan pelukanku. Aku agak kesal dengan kelakuannya tapi dia menampakkan muka serius. Aku jadi agak waswas dia kenapa?

"Kamu bilang dia kenal kamu pas masih di california?"

"Ia"

"Kamu harus hati hati dengannya Kathy"

"Kenapa?"

"Entahlah aku hanya memiliki firasat buruk tentangnya. Aku takut kalau dia adalah salah satu anak di SMA mu dulu yang sempat kau bully."

"Kania, aku percaya dia tidak mungkin melukaiku. Lagian kalau memang dia salah satu anak yang kubully dulu aku pasti mengetahuinya. Tapi ini, aku sama sekali tidak mengingatnya. Dia seperti secret admirer ku Kania"

Pikiranku kembali melayang ke masa SMAku di California. Di sana aku adalah primadona sekolah. Wajah sunda yunaniku membuatku cukup menjadi pusat perhatian sekolah. Tidak ada di SMA yang tidak kenal Evangeline Kathyline Esmeralda Antonio atau Eve. Seorang perempuan cantik yang kaya juga pintar. Aku sering bergonta ganti kekasih sesering aku membeli pakaian branded. Dan aku juga sering membully orang orang yang kuanggap menjijikan. Banyak yang menjadi korbanku. Tapi aku sama sekali tidak mengingat Theo jika dia memang salah satu korbanku. Yang paling kuingat sebagai salah satu korbanku adalah Lyra. Dia perempuan berambut pirang dengan kulit yang terlalu putih dan badan yang well sangat indah. Aku iri dengan bentuk badannya yang indah. Tapi dia memiliki satu kekurangan. Giginya sangat tidak rapi apalagi gigi depannya yang membuatnya seperti tikus. Hal itu yang selalu menjadikannya objek bullyanku di sekolah. Rat Girl itu sebutanku untuknya. Dan satu lagi siapapun yang pernah dibully apalagi bermasalah denganku ucapakan selamat tinggal pada masa SMA yang indah.

"Kathy kau mulai lagi. Harus berapa kali kukatakan aku tidak suka bila kamu melamun seperti itu."

Kania berdecak kesal padaku. Aku hanya meringis.

"Maaf"

"Ya sudahlah cepat mandi kau bereskan rumah. Aku sudah meminta ijin pada Jeslyn agar kau cuti hari ini."

"Ahh thank you Kania you are my sweet best friend"

**************************************************

Aku menghabiskan hari dengan membersihkan rumah. Rumah terlihat lebih nyaman sekarang. Aku merebahkan badanku di sofa ruang tamu. Dan mulai memejamkan mata.

Teng Tong

Suara bel mengusikku. Kulihat jam menunjukkan jam 5 sore. Pasti bukan Kania, diakan lagi kerja. Jessica? Pasti bukan hari ini jadwal dia ngegym. Aku melangkahkan kaki membuka pintu ruang tamu. Saat kubuka pintu, aku mengangakan mulutku. Itu Theo. Aku mengucek ngucek mataku ternyata benar Theo dengan baju santai kaos oblong biru dan celana pendek tiga perempat dia terlihat sangat santai dan sangat tampan. Dia memakai kaca mata bergaya dan mewah berlensa biru laut. Dia tersenyum padaku dan melepas kacamatanya. Aku tidak mengerti bagaimana bisa aku tetap terpesona pada senyum dan mata birunya itu.

"Hai Eve?"

"Theo?"

Theo tertawa melihat ekspresiku. Aku masih merasa mimpi laki laki di depanku ini Theo. Aku menampar pipiku sendiri.

"Shit?! Eve? What the hell are you doing?"

Theo membimbingku masuk ke dalam rumah dan mendudukanku di sofa. Dia mengelus pipiku dengan lembut rasa nyut nyutan di pipiku berubah menjadi adem. Kupu kupu di perutku kembali berterbangan sambil menari tango. Aku tersenyum menatapnya.

"Masih sakit?"

Aku menggelengkan kepalaku. Aku masih terbengong melihatnya.

Kulihat keningnya berkerut melihatku heran. Lalu dia tertawa.

"Kamu kenapa?"

"Aku hanya merasa wajahmu itu lucu saat menatapku Eve"

Oh Shit kenapa aku selalu tidak bisa mengontrol emosiku saat di dekat Theo?

Theo mengelus rambutku lembut.

"Aku mau ngajak kamu jalan"

"Ke mana?"

"Ayo nanti juga kamu tahu"

Theo menarik tanganku. Oh tidak, aku harus ganti baju dulu.

"Gimme 5 minute. Aku mau ganti baju dulu"

Theo menganggukan kepalanya dan menyalakan Tv. Aku langsung berlari ke arah kamarku kulihat pantulanku di cermin. Aku terlihat mengerikan. Daster kusam dan rambut dicepol tinggi. Aku terlihat seperti pembantu. Sial?! Kenapa aku harus terlihat seperti ini saat Theo datang? Aku langsung mencuci mukaku dan mengganti bajuku. Aku memakai kaos berwarna salem yang pas melekat di badanku dan celana hot panth berwarna hitam. Kugeraikan rambutku. Ada ikal ikal terbentuk di ujung rambutku mungkin karena kelamaan dicepol. Aku memoleskan bedak tipis dan lipgloss. Aku lalu berjalan keluar kamar menemui Theo.

"Ehm, mau berangkat sekarang?"

Theo memalingkan mukanya menatap aku. Dia terlihat terpukau dengan penampilanku. Aku merasa jengah juga diperhatikan dia segitu intensnya dengan mata birunya itu.

"Theo?"

"Ah ia. Kau sangat cantik Eve."

Theo lalu merangkul pinggang kananku dan berjalan menuju mobil mahalnya itu.

**************************************************

"Apa yang kau lihat?"

Theo membisikkan kalimat itu di telingaku. Kami sedang berada di pinggir pantai. Udara sejuk menerpa wajahku. Theo memelukku dari belakang. Aku ingin sekali menolak setiap sentuhannya tapi semua tubuhku seperti tidak bisa menolak pesonanya.

"Pantai"

Theo terkekeh di belakangku.

"Kenapa kau tertawa?"

"Kau terlalu apa adanya Eve"

"Memang apa yang kau lihat?"

"Dirimu"

"Ah kau pembohong yang ulung Theo"

"Aku tidak berbohong. Bayangan dirimu tidak pernah lepas dari benakku sejak aku masih di california"

"Kau membuatku takut Theo"

"Sudah seharusnya"

Theo menenggelamkan kepalanya di lekukan leherku dan menghirup aromaku. Konsentrasiku buyar, yang ada di pikiranku sekarang adalah aku ingin segera melompat ke pelukannya dan gantian menghirup aromanya.

Theo menciumi leher ku.

"Theo"

"Shutt. I love this moment. Just let me"

Theo kembali menciumi leherku. Dan mengigit kecil di sana. Theo membalikkan badanku dan mensejajarkan mukanya denganku. Dia menatap intens mataku. Aku sempat bergidik melihat pancaran emosi di matanya itu. Dia lalu mencium bibirku lembut. Sangat lembut dan hanya ciuman tidak ada yang lain.

"Ayo kita makan"

Aku hanya mengangguk dengan wajah yang sudah kupastikan merah dan jantung berdegup ga karuan.

Theo hanya kamu yang membuatku seperti ini.

**************************************************

Theo mengantarkanku ke rumah pukul 4 subuh. Aku masih belum memiliki keberanian untuk menanyakannya semua pertanyaan di benakku seperti dari mana dia tahu kontrakanku? Dari mana dia tahu kegiatanku? Mengapa dia seolah sangat menginginkanku? Mengapa aku tidak bisa mengingatnya? Yang aku tahu adalah aku telah jatuh dalam pesona laki laki misterius yang tampan di sebelahku ini.

"Selamat malam Eve"

Aku terbangun dari lamunanku

"Ah ia, terimakasih selamat malam juga Theo. Safe drive"

Aku lalu membuka pintu mobil mahal ini, saat aku mau keluar, Theo menarik tanganku dan mencium bibirku lagi.

"Good night"

Aku merasakan wajahku memanas. Lagi. Aku langsung terburu buru keluar dan. Shit terjatuh di undakan tangga ke dua menuju pintu. Aku mendengar gelak tawa Theo dan segera melanjutkan jalan hingga masuk pintu.

Kenapa aku selalu tidak bisa mengontrol emosiku di dekatnya?

**************************************************

Aku segera berlari dan membuka kamar Kania. Kania selalu lupa mengunci pintu kamar. Aku segera meloncat loncat di atas kasur single bednya itu. Dia langsung terbangun dan menatapku garang.

"Apa yang kau lakukan Evangeline Kathyline Esmeralda Antonio?"

Oow jika Kania sudah memanggilku dengan nama lengkap dia sedang marah.

"Kaniaaaaaa. Aku jatuh cinta Aku jatuh cinta"

Aku memeluk Kania dengan erat.

Kania melepaskan pelukanku.

"Dengan siapa?"

"Theo. Who else?"

Kania lalu menatapku ragu

"Entahlah Kathy, aku merasa ini terlalu cepat kau kenal dengannya baru 2 mingguan dan secepat itu kau sudah jatuh cinta? Aku juga masih memiliki firasat buruk tentangnya. "

"Kania"

Kania tersenyum sendu padaku dan memelukku.

"Aku akan bahagia untuk kebahagianmu Kathy. Semoga kau mendapatkan yang terbaik"

**************************************************

"Tuan? Tuan James hendak bertemu dengan anda" kata seorang pelayan wanita membungkukan badannya ke arah tuan besar mereka

"Suruh masuk"

Tidak lama kemudian laki laki bernama James itu datang.

"Kau akan pergi lagi ke makam kakek itu?"

"Ya. Dia adalah kunci dari semuanya"

"Aku ingin menemanimu"

"Baiklah ayo kita berangkat sekarang" tuan besar itu menyalakan rokoknya dan berjalan mendahului sahabatnya.

------------------------------------

nb di multimedia itu Kania

Continue Reading

You'll Also Like

9.4M 305K 53
(SUDAH TERBIT) 18+ Bijaklah dalam memilih bacaan anda Harga dirinya diinjak-injak dan ia disakiti. Tetapi seorang Florentina Hana tetap bertahan dem...
55.6K 4.9K 35
ini cerita tentang Jonggun, jungoo, jihoon x (name). udah itu aja deskripsi nya gausah banyak bacot. ⚠️WARN NSFW ⚠️NO COPY ⚠️HARSH WORDS pinjam kara...
62.3K 2K 34
❣️Park Chanyeol Dan Kim Selvi❣️ Selvi seorang cleaning servis terjebak dalam sebuah situasi rumit dengan CEO perusahaannya, yang bernama Park Chanyeo...
1.2M 15.5K 10
Budayakan memvote dan mengomentari😊 dan buat kenyaman bersama silahkan di follow dulu sebelum membaca 😅 Definisi cerita : Emily Senzzy gadis canti...