My 5 Demons Sweetheart

By Princessa758

65K 7.2K 411

Asrama sekolah putri ku memiliki rahasia yang sangat mengerikan. Ada rumor bahwa sesosok penampakan mahkluk a... More

Old School
Missing Girl
Demons?
Biodata Bonus
Long Night
The Beast
A Feeling of Emptiness
Forgive me
Sweet and Sour
Maiden Rose
Two Face
Two Face ~Part2~
Blind Date
Shadow
Shadow~part2~
Beast and Demon
Quite Sober
Golden Rose ~1~
Golden Rose ~2~
Butterfly in Fire
Soul Partner
The Cursed Feelings
Angel or Demon
Strong Soul
The Shadow
Broken Soul
Broken soul ~Part2~
More Souls More Empty
Not a Bait
Mistaken

Punishment

1.2K 185 6
By Princessa758

"um.... tunggu nona, biar saya cari tahu." Ujarnya sembari berjalan menuju rak buku dan mencari buku yang Rose maksud.

Aku terdiam sesaat. Aku bingung mengapa dia harus mencari tahu. Ini sangatlah aneh. Aku terus memperhatikan Rose yang tengah mencari buku yang ia maksud di rak.

"Ah ini dia..." Ujarnya nampak bersemangat.

Ia membolak-balik halaman buku yang tengah ia pegang. Lalu, ia terdiam sesaat dan melirik ke arahku dengan tatapan yang hampa dan penuh kesedihan.

"Sepertinya, saya adalah orang yang anda maksud nona." Ujarnya murung.

Aku tak habis pikir, mengapa ia sedih tentang dirinya sendiri.

"Apa ada sesuatu yang mengganggu mu Rose? Um....maksud ku Hylia?" Tanyaku yang sangat khawatir bercampur dengan bingung apa yang baru saja terjadi.

Hylia terduduk di kasurnya dan menangis. Aku panik dan bingung.

Apa yang baru saja aku katakan sampai membuatnya menangis?

"A-aku...lupa akan diriku sendiri. Mungkin ini karena..."

"Rupanya benar dugaan ku...kau adalah hama sama seperti budak yang tak berguna ini."

Tiba-tiba pintu kamar Hylia didobrak dan Mrs.Scraz sudah berada di depan pintu itu. Mrs.Scraz mendapati ku yang tengah bersama dengan Hylia. Aku terkejut bukan main. Aku takut sesuatu akan terjadi padaku. Mrs.Scraz memasuki kamar dengan cambukan di tangannya. Di belakangnya, terdapat 3 orang penjaga dengan wujud tinggi dan besar layaknya manusia raksasa.

"Kau...J*lang! Berani-beraninya kau mempermalukan ku di depan Tuan Rave. Hari ini adalah hari keberuntungan ku. Kau datang sendiri tanpa pengawasan." Ujar Mrs.Scraz dengan senyum menyeramkan yang terukir di bibirnya.

"Nyonya, tolong maafkan kami. Ini salah saya Nyonya, jangan apa apakan nona ini." Ujar Hylia bersujud di kaki Mrs.Scraz.

Melihat pemandangan mengganggu ini membuatku marah dan kesal. Dulu, aku seringkali mencium kaki teman teman palsuku agar mereka menjadi teman ku. Aku mentraktir mereka, memohon, dan mengemis untuk pertemanan palsu mereka.

"Memuakkan..." Ketusku.

Mrs.Scraz melirik tajam ke arahku.
Aku menarik baju Hylia agar ia berdiri dan berhenti bersujud dan memohon pada iblis tua menyebalkan ini.

"Jangan mengemis untuk pengampunan pada iblis yang bahkan tak tahu dirinya akan diampuni setelah ia lenyap dari ini." Ujar ku menatap tajam ke arah Mrs.Scraz

Aku benci memohon...lebih baik aku mati dari pada harus memohon.

"Wah wah wah...rupanya hama ini tau bagaimana cara berbicara." Ujarnya kembali tersenyum.

"Bawa mereka!" Mrs.Scraz memerintah anak buahnya untuk membawa aku dan Hylia.

Sekuat apapun aku memberontak, tenagaku bukanlah apa apa bagi para anak buah Mrs.Scraz si iblis tua itu. Aku dan Hylia di bawa ke sebuah ruangan yang terbuat sepenuhnya dari baja. Mulai dari atap, tembok, dan lantainya terbuat dari baja. Tak ada jendela ataupun lubang udara. Aku dan Hylia diikat layaknya binatang. Dengan kalung yang mencekik di leher yang terbuat dari besi hitam yang berat.

Sial! Aku tak boleh terlihat lemah. Athana, kau bukan pengecut. Kau adalah putri paling pemberani. Jangan biarkan iblis tua ini menghabisi mu dalam satu gertakan.

"Hahaha* pikiran mu sangat jelas terbaca oleh ku. Jadi, namamu Athana? Tapi tetap saja aku akan memanggil mu Hama." Ujarnya.

Aku baru ingat bahwa demon memiliki kemampuan membaca pikiran.

"Aku akan memberimu pilihan, kau setuju untuk meminta maaf dan pengampunan juga kau akan menjadi budak ku. Atau jika kau menolak, kau...oh tidak- teman hama mu ini, akan ku cambuk hingga kau setuju." Ujar Mrs.Scraz sembari memperlihatkan cambuk yang ia pegang tepat di wajahku.

Jujur saja, aku tak pernah ada di situasi seperti ini. Di ancam dan di tuntut untuk melakukan hal yang paling aku benci di dunia ini.

"Aku akan meminta maaf pada orang yang berhak mendapatkannya." Ujarku dengan suara yang sedikit gemetar karena menahan rantai di leherku dan udara di ruangan yang semakin menipis.

"Aku membenci hama yang tak patuh." Ujarnya.

Hylia nampak sudah tak berdaya terduduk lemas di sebelahku. Ia nampak sudah pasrah dan siap menerima hukuman apapun. Namun, ku lihat sembari tertunduk ia menangis dengan gigi yang ia gertakan.
Mts.Scraz tanpa basa basi mengayunkan cambuknya yang ia arahkan pada Hylia. Namun, sempat aku menghalanginya dengan memeluk tubuh Hylia dan menyelamatkannya dari cambukan.

Nafasku tersengal saat cambuk itu mendarat di kulit punggung ku. Rasa sakit yang belum pernah ku bayangkan sebelumnya. Bukan hanya sekali cambuk itu mendarat di kulit ku. Namun, beberapa kali. Hylia ku dengar menangis dan tengah menahan jeritannya.

Mengapa aku peduli padanya?
Mengapa aku melindunginya?
Mengapa aku berkorban untuknya?

"Rupanya seorang putri yang sangat...keras kepala. Kau masih belum menyerah? Kau tak lihat? Bajumu sudah teriris begitu pula kulitmu." Ujarnya tertawa.

Tiba-tiba Mrs.Scraz menarik baju ku dan sepenuhnya punggung ku tak tertutup sehelai kain pun.

"Tolong cukup, Nyonya. Aku mohon."
Teriak Hylia.

Wajahnya habis terbasahi air mata miliknya. Tangisannya semakin menjadi-jadi saat ia mendengar suara kain yang sobek.
Lalu, Hylia mendorongku agar aku berhenti melindunginya. Aku tergeletak lemas sembari menahan rasa sakit dari cambuk yang melayang di kulit ku.

"Ku mohon, aku mohon padamu. Biarkan nona ini pergi." Ujar Hylia.

"Kau juga ingin senasib sepertinya?!"

"Aku tahu, bahkan neraka pun tak akan menerima mu." Ujar seseorang.

Samar-samar aku mengenali suara itu. Tubuhku menggigil dan rasanya sangat tak karuan.

"Kau membuat seluruh penguasa di dunia ini marah, apa kau tahu itu...Mrs.Scraz?"

Mrs.Scraz nampak terkejut dengan gertakan itu. Ia berbalik badan dan mendapatkan 5 penguasa dunia ini yang berdiri di hadapannya dengan murka.

"De-von..."

Devon melirikku yang samar memanggilnya. Saat ia melihat keadaan ku yang sangat kacau, matanya menyala bagai api yang berkobar. Wujudnya berubah menjadi kobaran api besar yang siap melahap benda di hadapannya.

"Sa...saya..."

"Kau tahu, aku sudah memperingatkan mu. Mungkin aku harus langsung memenggal kepala mu." Ujar Cavian yang sudah memposisikan sabit miliknya melingkari leher Mrs.Scraz.

"Tolong ampuni saya tuan Rave. Saya tidak tahu bahwa hama itu...maksud saya manusia itu adalah..."

"Apa kau ingin menghindar? Sangat menyedihkan." Ujar Devon.

"Aku sudah pernah memperkenalkannya pada mu...Mrs.Scraz, tapi nampaknya kau tak menggubris perkataan ku." Ujar Rave dengan santai sembari tersenyum manis.

Teriakkan Mrs.Scraz mengisi seluruh sudut ruangan. Devon, Cavian, dan Rave tengah mengurus masalah rasa murka mereka terhadap Mrs.Scraz. Aku tak ingin melihat apa yang mereka lakukan padanya. Juga karena, Evon memelukku dengan ekor lembutnya dan menghalangi ku untuk melihat kejadian hukuman Mrs.Scraz.

"Aku akan beritahu anak mu, bahwa kau telah di hukum atas kesalahan yang berat." Ujar Rave.

"Biarkan saja dia disana. Kita harus cepat membawa manusia ini. Ia sekarat dan mungkin jika kita berdiam lebih lama, ia akan mati." Ujar Vallion yang menggendong ku.

"Lantas, bagaimana dengan manusia lainnya?" Tanya Evon yang melihat Hylia yang masih menangis dan menggigil ketakutan.

"Bantu dia secukupnya." Ujar Cavian.

"Elson..."

*******
"Athana!"
Nafas berat milik Elson terdengar jelas hingga sudut kamar Athana yang kosong tanpa ada kehadiran pemiliknya.

Setelah ia pulang dari asrama, Elson tengah menyapu sedikit debu-debu di kamar Athana. Namun, ia lupa mengapa ia hingga bisa tertidur di kamar itu. Rasa gelisah selalu menghantui Elson tiap kali ia terpikir tentang Athana. Dan saat ini, ia merasakan sesuatu yang buruk terjadi pada tuan putri kesayangannya.

Elson mengingat kata kata Irene. Kata-katanya membuat Elson semakin gelisah dan bingung. Pilihan yang tengah menghantuinya.

"Nona, saya akan melakukan segala cara agar nona kembali pulang." Ujarnya sembari melihat salah satu foto Athana di dinding kamarnya.

~To Be Continued~

~Next chapter~

"Rave! Hentikan! Aku benar-benar serius. Jika kau tak berhenti...a-aku akan membenci mu!"

Namun, gertakan ku nampaknya tak berpengaruh pada Rave.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥

Continue Reading

You'll Also Like

67.4K 10.1K 79
Kelanjutan dari kisah Christy bersama teman temannya didalam lingkup aliansi. setelah berhasil mendamaikan bangsa serigala dan juga bangsa vampir. Ce...
58.3K 3.7K 17
Zian jie seorang pria tampan nan cantik yang berumur 28 tahun dan bertransmigrasi ke dunia kerajaan dan harus berurusan dengan vampir tampan yang beg...
12.3K 761 15
🌹🩸Vampire High School 🩸🌹 HIATUS!! 🦊🤍 menceritakan tentang seorang siswa laki-laki yang cantik tapi dia tidak tau jika dia masuk ke sekolah khus...
8.5K 595 13
bercerita tentang Jake yang bertransmigrasi ke tubuh Jaeyun, seorang pemuda cantik yang diincar oleh 6 vampir gila yang menginginkan darahnya. bxb ar...