Senandika

נכתב על ידי armelitaptr_

77.9K 5.4K 213

Lisa Alaric seorang anak yang merasa di anak tirikan tiba-tiba dijodohkan dengan anak dari teman Ayahnya. Me... עוד

Prolog
BAB 2 : Masalah
BAB 3 : Dream Catcher
BAB 4 : Narendra
BAB 5 : Bodoh
BAB 6 : Awal mula Om Gula
BAB 7 : Rumah Oma dan Kesepakatan Ayah Anak
BAB 8 : Insiden kepala bocor
BAB 9 : Menemukan cowok tampan
BAB 10 : Pacuan Kuda
BAB 11 : Burger buatan Rendra
BAB 12 : Ridho dan cerita cinta Eyang dan Oma
BAB 13 : Cerita bersama semesta
BAB 14 : Kisah yang sebenarnya
BAB 15 : Kue dan panggilan baru
BAB 16 : Kenyamanan
BAB 17 : Pembatalan Beasiswa
BAB 18 : Maaf
BAB 19 : Surat Mama
BAB 20 : Dibawah pohon Ceri
BAB 21 : Wisuda
BAB 22 : Cium Pipi dari Lisa
BAB 23 : Berdua dengan langit malam
BAB 24 : Apakah bisa?
BAB 25 : Bebas
BAB 26 : Hari usai kamu pergi
Bab 27 : Selamat Jalan! [Final]

BAB 1 : Awal

4.1K 242 9
נכתב על ידי armelitaptr_

****

01. Awal

Lisa duduk di meja makan bersama Ayah dan Kakaknya, sama seperti hari-hari sebelumnya ia makan dalam kebisuan. Sudah sekitar 3 tahun Lisa bersikap dingin dengan Ayahnya, tepatnya setelah kejadian tamparan itu Lisa memutuskan untuk diam seribu bahasa terhadap Ayahnya. Biasanya Karin yang akan mencairkan suasana dengan mengajak bicara Ayah atau Lisa, namun kali ini terasa beda. Sosok gadis ceria nan anggun nampak suram dan seakan terbebani akan sesuatu hal.

Lisa tidak mau ambil pusing, ia tak mau kepo dengan urusan orang di rumahnya. Ia hanya tidak mau membebani dirinya yang sudah banyak masalah dengan masalah orang lain.

"Kak, Lisa berangkat ya," pamit Lisa.

Karin mengangguk lemah sambil mengulas senyum tipis. Lisa melirik Ayahnya yang terlihat asik dengan makanannya. Ia mengambil tasnya dan jaket miliknya lalu pergi meninggalkan rumah menuju kampus.

Ini adalah semester akhir Lisa di pendidikan kedokteran yang ia ambil setelah empat tahun belajar untuk mendapatkan gelar sarjana. Ia memang satu tahun lebih cepat masuk kuliah karena ia mendapatkan tawaran beasiswa di saat ia kelas 11 SMA karena ia memenangkan olimpiade. Kini Lisa sudah melewati masa sidang skripsinya dan tinggal menunggu wisuda saja. Walaupun sudah lulus sidang, Lisa tidak berhenti aktif di himpunan yang ia ikuti. Ia juga sering mengikuti event dan kerap menjadi asisten dosen.

"Ocaa, lo bego apa gimana sih? ya jelas dosbing lo ngamuk, ini lo belajar bikin kata pengantar pake bahasa lo gue darimana coba?" omel Cia, teman sekampus Lisa alias bestie Lisa. Ia sedang memarahi teman Lisa lainnya yang memang terkenal lola.

"Ci, elah capek gue ini revisi terus."

"Siapa suruh jadi anak ceroboh! udah buruan ambil laptop lo, revisi skripsi lo sekarang."

"Ci, gue baru banget duduk loh ini."

"Mau nggak wisuda gara-gara revisi skripsi gak kelar?"

"ANDWAEEEE!"

"Bahasa korea lo jago, bahasa sendiri boro-boro," cibir Lisa.

"Eh ada Lalisa KW."

"Lis, lo ngapain rajin banget dateng pagi-pagi gini dah?" tanya Cia.

"Dia gabut tuh. Ah coba aja gue jadi Lisa, auto ke Seoul gue buat join konser NCT Dream."

"NCT dream terus lo pikirannya," cibir Lisa.

"Lah iya dong, kan mereka prioritasku."

"Gue yakin tuh oppa-oppa bakalan malu punya fans gagal wisuda gegara nge-fangirl terus."

"Bener tuh! Benar-benar memalukan," timpal Cia.

"AELAH, JANGAN GITU DONGG!"

"Makanya buruan revisi skripsi lo biar nyusul kita."

Oca dengan kemagerannya mulai merevisi skripsinya. Sedangkan dua temannya duduk memantaunya sambil menikmati cemilan yang Oca selalu siapkan di tasnya. Oca memang tipikal anak tukang nyemil, untung saja ia anak orang Kaya jadi tidak masalah belanja tiap hari hanya untuk membeli makanan-makanan kecil ini. Walaupun Oca yang paling banyak makan diantara ketiganya, tapi berat badan Oca paling rendah diantara Cia maupun Lisa.

"Lis, gimana tawaran bu Sulis kemarin? Lo udah ada keputusan buat beasiswa ke London?"

"Gue belum bahas itu ke bokap."

"Masih diem-dieman sama bokap?"

"Hmm,"

"Ck, Lisa Lisa. Lo nggak boleh terus-terusan keras gini, gimanapun kejadian itu juga salah lo. Bonyok lo cuma mau kasih tahu lo kalo yang lo lakuin salah, cuma caranya aja yang nggak tepat."

"Tau deh, gue males bahasnya."

"Terus gimana sama tawaran bu Sulis. Harus ada kepastian lah, bre."

"Nanti gue bahas kalo waktunya udah tepat."

Sedang asik berbincang tiba-tiba alarm di ponsel Lisa berbunyi menandakan jika jadwal dia hari ini akan dimulai. Ya, setiap harinya Lisa sudah menjadwalkan setiap kegiatannya lewat alarm. Dan kali ini kegiatan pertama Lisa adalah mengajar bimbel anak SD.

"Gue cabut ya, mau ngetutor dulu."

"SD SMP atau SMA?"

"SD."

Cia memandang lama punggung sahabatnya itu yang kian menjauh, "Kesian banget temen gue. Udah jomblo akut, nggak akur sama bokapnya pula."

***

Selesai menjadi tutor, Lisa lanjut menjadi barista di sebuah Kafe milik temannya. Mulai dari menjadi Tutor sampai Barista dan pelayan restoran Lisa lakukan untuk menabung biaya pergi ke London dan juga ongkos hidup disana sambil menunggu uang beasiswa turun. Ia sudah yakin jika Ayahnya tak akan mau bahkan sudi membiayainya ke sana, syukur-syukur ia diizinkan pergi ke sana. Karena bagaimanapun hubungannya dengan Ayahnya, Lisa tetap menghargai dan selalu meminta perijinan Ayahnya itu.

"Ya Tuhan, Lis. sumpah lo rajin banget deh. Makin demen gue sama lo, kapan kita jadian nih?" ledek Yudha teman dari temannya Lisa.

"Lah kalo kita jadian, apa kabar Shafira?"

"Hah? Shafira saha anying?" heran Dito temannya yang lain. Kebetulan teman-teman si bos alias temannya Lisa ini kerap kumpul di kafe itu.

"Dia mah udah nggak sama Shafira, Lis," timpal Keno, si bos sekaligus teman Lisa yang memperbolehkan Lisa bekerja di Kafenya.

"Buka kartu terus, rasanya lama-lama gue bersih nggak ada aib yang dirahasikan."

"Seenggaknya lo mati tanpa bawa beban rahasia aib lo yang banyak itu," ledek Lisa.

"Anying, itu Shafira anaknya pak dosen killer ya? Tuman lo anjir, bisa-bisanya lo macarin anak dosen," Dito dengan umpatannya.

"Coming soon neng Lisa gue pacarin, ya nggak?" ujar Yudha.

"Tobat anying, dosa banyak jodoh makin jauh, anying."

"Gak asik kalo hidup lurus kayak hidupnya Keno tuh."

"Lah hidup gue lurus bisa sukses ya. Lo kapan? skripsi aja masih nunggak."

"BUKA SEMUANYA BUKA!"

"Btw neng Lisa masih jomblo kan? kagak ada rencana gitu pacaran?" tanya Dito.

"Wah, Yud. Dito nyuri start lo tuh," kompor Keno.

"Kagak elah, gue mah setia sama Bu sri kantin."

"Masih aja nih anak ngegebet Bu Sri."

"Btw Bu Sri udah nggak janda lagi, bre. Sedih aku tuh."

"Lah nikah yang ketiga kalinya tuh Janda primadona kampus?" tanya Yudha.

"Iya njir, tapi sekarang mah suaminya juragan empang di Sumedang. Bu Sri juga mutasi ke Sumedang ikut suaminya, sedih parah aku tuh di tinggal rabi."

Lisa tertawa kecil mendengar kerandoman tiga cowok aneh itu, walaupun agak berisik tapi Lisa senang dengan keberadaan mereka disini karena suasana Kafe jadi ramai dan membuat Lisa tak bosan sambil menunggu jam kerjanya berakhir.

Tiba waktu tutup Kafe, Lisa bersiap pulang. Ia hendak memesan Ojol namun di jam segini Ojol sulit didapat, alhasil ia naik bus. Lisa menunggu kedatangan bus di halte, ia asik menikmati lagu yang ia dengarkan lewat airpods.

Bus tak lama datang, ia naik ke Bus dan duduk disalah satu kursi dekat jendela. Lisa menyenderkan kepalanya ke kaca bus berusaha tidur sebentar sambil menunggu halte tempatnya turun.

Efek kelelahan bekerja, Lisa tidur dengan nyeyak sampai tak sadar jika ada seseorang pria yang duduk disebelahnya. Pria itu melirik Lisa yang begitu nyeyak tertidur dalam posisi duduk. Tanpa sadar Lisa berpindah posisi kepalanya menjadi bersandar di bahu sang pria yang kebetulan bertubuh tinggi walaupun duduk sekalipun.

Saat berpindah posisi, salah satu airpods Lisa terlepas dan jatuh tepat di paha pria itu, lalu pria itu mengambilnya hendak menyelipkannya ke tangan Lisa. Namun belum sempat ia melakukannya, tiba-tiba Lisa bangun dan tergesa-gesa turun karena ia hampir saja terlewat haltenya. Tanpa pikir panjang ia turun dan melupakan airpods yang jatuh itu.

Kini airpods itu berada di dua tangan yang berbeda, yaitu di tangan Lisa dan di tangan Pria berpakaian loreng yang duduk disebelahnya tadi.

***

Kasih tau gimana feel kalian pas baca bab ini!

Next ya☺️

Kenalan sama temennya Lisa yuk

1. Cia (alias Teh Cia)

Anaknya judes parah, makanya kagak ada yg deketin. Solidaritas banget kalo urusan Oca sama Lisa. Pekerja keras, soalnya tulang punggung keluarga. Karakternya udah pasti kuat dan pemberani.

2. Oca (Mbak Oca)

Anaknya gemesin parah, suka nggak inget dunia nyata kalo udah berurusan sama boyband kesukaannya. Hobinya hamburin uang bokapnya buat nafkahin idol kesukaannya. NCTzen parah.

3. Keno (Pak Boss)

walaupun udah jadi bos, ini cowok masih sederhana. Visi misi hidupnya, "Kalau ada yang murah kenapa harus beli yang mahal?" Gitulah kira-kira.

4. Yudha

Playboy modal tampang aja udah bisa punya 40-an mantan, jangan play-play sama dia bossqu!

5. Dito

Manusia simple yg pikirannya duit aja, pacarable sayang orangnya pemilih:(

המשך קריאה

You'll Also Like

166K 10.7K 47
Karina (30 th) seorang jurnalis dari sebuah media ternama di Jakarta. Gadis asli surabaya yang sudah merantau cukup lama di Jakarta sejak ia lulus ku...
1.5M 119K 46
Levin, dia yang terobsesi pada Seynara. -Levin's Favorite- Demi berusaha tak terkena lebih banyak masalah, Seyna harus berurusan dengan salah satu or...
9.5K 789 39
My First Werewolf Story Is Here!!! Hope you guys like it :) UPDATE SETIAP HARI !! "Tidak ada yang benar-benar meninggalkan kita di dunia ini. Kau aka...
71.9K 5.6K 16
"Bolehkah aku mengambil hak dan kewajibanku malam ini sama kamu? Nafkah batinku?" tanya Miftah dengan penuh harap, dengan suara lembut dan juga desir...