Don't Go!!! [SeokSoo]✔

By ChaSaelsha05

33.3K 2.6K 85

Perjuangan seorang pemuda melawan semua rintangan hidupnya dan selalu terkhianati disetiap dia mulai percaya... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23 [end]
Special Chap (1)
Promosi

Special Chap (2 end)

1.7K 87 3
By ChaSaelsha05

"Seokmin..."

Ya, lelaki paruh baya Daddy dari Jay Lee itu menatap lelaki yang sama berusia dengannya dengan senyum tulusnya.

Joshua berhambur pada pelukan Seokmin dengan wajah cerah dan tangis harunya, Seokmin juga membalas pelukan Joshua dengan erat bahkan ia tidak pernah berhenti mengatakan maaf dan mencintaimu pada Joshua.

"Hiks... Aku yakin pasti kau kembali, terimakasih hiks."

"Aku kembali untuk kalian, terimakasih karna kau sudah mau menungguku bahkan merawat anak kita sendirian. Aku mencintaimu sayang..."

Seokmin mencium kening Joshua dalam bahkan air matanya turut andil yang membuktikan bahwa dirinya sangat mencintai Joshua dan putra semata wayangnya, Joshua tidak pernah berhenti tersenyum dalam dekapan Seokmin.

"Kemari sayang..." Ucap Seokmin merentangkan tangan melihat sang putra juka ikut menangis terharu untuk masuk dalam dekapannya.

Mereka berpelukan erat dengan Seokmin yang mencium kening Joshua lalu beralih pada kening sang putra. "Maafkan dad yang sudah meninggalkan kalian."

Jay mengangguk antusias. "Dad sudah berjanji tidak akan pergi lagi."

"Dad janji sayang."

"Aku.." Joshua masih enggan melepaskan pelukannya dan Seokmin hanya menatapnya lembut.

"Aku sudah ada disini, ayo kita jalani semuanya bersama-sama dengan Jay disisi kita."

"Aku mencintaimu Seokmin."

"Aku lebih mencintaimu Lee Jisoo, hanya kau satu-satunya orang yang mengambil semua hatiku. Selamanya hanya kau istri dari Lee Seokmin yang tidak akan pernah tergantikan."

"Hiks... Kau juga satu-satunya orang yang berhasil masuk kedalam lubuk hatiku yang paling dalam dan kau juga yang membuat hatiku berteriak pilu dengan perginya dirimu, Lee Seokmin akan selalu menjadi suaminya Lee Jisoo dan tidak akan tergantikan."

Jay sudah melepaskan pelukannya kedua orang tuanya dengan kamera smartphone yang berada digenggamannya.

Seokmin dan Joshua saling menatap lama, kini Seokmin perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajah Joshua. Perlahan bibir mereka bertemu dengan memberikan ciuman lembut yang menyiratkan rasa cinta mereka dan rasa rindu karna berpisah cukup lama.

Jay tidak pernah melewati momen langka Daddy dan Mommy nya seperti ini, entah sudah berapa potret yang ia foto. "Dad mom, lihat sini." Panggilnya.

Seokmin dan Joshua menoleh pada Jay dengan tersenyum yang terkembang lebar.

Ckrik

"Yeay akhirnya Jay punya foto Daddy dan Mommy untuk jay pajang dan simpan hehe."

Kedua orang tuanya hanya terkekeh gemas mendengar perkataan sang anak yang polos, sebenarnya Joshua sudah memperlihatkan foto pernikahannya dengan Seokmin kepada Jay tapi tetap saja sang anak menginginkan foto kedua orang tuanya tanpa gaun pernikahan.

"Haha sayang, sini peluk Daddy, Daddy masih merindukan Jay."

Dengan senang Jay berlari menubruk sang Daddy beruntung Seokmin menangkap tubuh sang anak yang memeluknya seperti koala.

"Aigoo, Jay manja sekali dengan Daddy hm?" Joshua mengusap kepala belakang sang anak dengan senyum tak pernah luntur dari bibirnya.

"Biarkan sayang, Jay tidak pernah merasakan pelukanku bahkan ia tumbuh tanpa seorang Daddy."

Joshua menatap Seokmin lembut. "Kau sudah menjadi Daddy yang baik untuk Jay, jadi jangan merasa bersalah karna sudah meninggalkan nya. Bagaimanapun kau pergi demi kebaikan kami."

"Dan semuanya sudah berjalan seperti semula."

Flasback on :

Seokmin masih ditangani dokter, Chanyeol memeluk Bakehyun yang masih menangis tersedu dipelukannya. Sehun dan Jongin berjalan tergesa-gesa dengan kepanikan saat mengatahui anak angkat mereka pingsan dan masuk kerumah sakit.

"Bagaimana keadaan Dk?"

"Dokyeom masih ditangani dokter."

"Bagaimana bisa seperti ini."

Chanyeol menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir membuat kaki Jongin terasa lemas beruntung Sehun membawa tubuh Jongin dalam pelukannya, dokter keluar dengan wajah leganya.

"Orangtua pasien?"

"Saya." Chanyeol dan Sehun menjawab serempak membuat dokter bingung.

Baekhyun yang mengerti kebingungan si dokter pun menghampirinya. "Kami orang tuanya, bagaimana dengan kondisi Dokyeom?"

"Beruntung pasien ditangani cepat dan sekarang pasien sudah sadar, akhir-akhir ini pasien memakasa mengingat ingatannya bahkan tidak mengistirahatkan pikirannya membuat tubuhnya lemah dan mengeluarkan darah."

Semua orang bernafas lega mendengarnya.

.

.

.

Seokmin mengusap perut Joshua yang sudah membucit dengan usia kandungan 9 bulan, Seokmin dan Joshua sudah menikah seusai Seokmin keluar dari rumah sakit dan sekarang mereka di karunai seorang putra yang masih dalam kandungan.

"Bagaimana keadaan babby disini?"

Seokmin mendongak menatap Joshua yang juga tersenyum karna merasakan tendangan kuat dari sang putra.

"Terimakasih sayang, karna kau sudah memberikan kebahagiaan seindah ini."

"Aku yang berterimakasih padamu, karna kau sudah mau memaafkanku dan menerimaku."

Seokmin mencium sekilas bibir Joshua lalu berjongkok dengan mengusap Joshua lembut seakan tidak ingin melukai Joshua juga sang putrai didalam.

"Jangan nakal didalam ya nak? kasihan Mommy mu kesakitan, cepatlah hadir kedunia ini. Daddy sangat menyangimu nak dan tidak sabar melihatmu."

Seokmin mengecup perut Joshua lama lalu berdiri dan mencium keningnya.

"Aku berangkat dulu sayang, kalau ada apa-apa cepat hubungi aku."

Joshua mengangguk. "Hati-hati dijalan."

Seokmin mengelus perut Joshua kembali. "Daddy pergi dulu ya? ingat jangan nakal, love you babby boy."

Joshua membalas lambaian tangan Seokmin yang sudah melajukan mobolnya sedang.

.
.
.

Mingyu tergesa-gesa menghampiri meja Seokmin bahkan ia mendobrak pintu kasar membuat Seokmin terjengit dari fokusnya pada laptop.

"Astaga ada apa hyung?"

Mingyu berusaha mengatur nafasnya yang memburuh. "It-ituhh Jo-Josh–"

"Atur nafasmu dan cobalah berbicara pelan."

"Joshua melahirkan dan dia sedang dirumah sakit sekarang."

Seokmin langsung berlari bahkan menghiraukan panggilan Mingyu dan semua karyawan-karyawannya, Seokmin membawa mobilnya kencang ia masih panik sekarang.

.
.
.

Seokmin menggenggam tangan Joshua yang membalas erat dengan air mata diujung matanya bahkan muka yang merah padam menahan sakit.

"Aku disini sayang, tenanglah."

Seokmin berkali-kali mengucapkan kata untuk menenangkan Joshua dan tidak lama terdengarlah suara tangisan bayi yang melengking, Seokmin mengecup kening Joshua dengan diiringi air mata.

"Terimakasih. Terimakasih sayang, kau sudah melahirkan putra tampan kita dengan selamat."

Joshua mengusap pipi Seokmin dengan tangan lemahnya, seorang suster memberikan Babby boy yang sudah dibersihkan pada Seokmin.

"Hai babby, ini Daddy sayang. Aigoo tampannya anak Daddy." Seokmin mencium pipi merah sang anak yang masih memejamkan matanya.

Joshua juga ikut tersenyum melihatnya dan Seokmin pun meletakkan babby boy nya disamping tubuh Joshua, Joshua mengusap lembut pipi sang anak dengan ibu jarinya.

"Dia tampan sepertimu sayang."

Seokmin menatap sang putra lembut. "Dia seperti duplikatku haha." Tawa Seokmin pelan.

Joshua mengangguk menyetujui. "Kau sudah memberikannya nama?"

"Jay, Jay Lee. Aku memberikan namanya Jay."

"Nama yang indah, kau dengar nak? namamu sekarang adalah Jay."

.
.
.

Seokmin mengusap kepala sang anak yang belum ditumbuhi rambut disamping tubuh Joshua dengan sayang.

Mingyu dan Wonwoo masuk dengan buah tangan yang mereka bawa, Wonwwo menggendong Jay dengan pelan sedangkan Mingyu menghampiri Seokmin dan menepuk bahunya pelan.

"Selamat atas kelahiran putra pertama kalian."

"Terimakasih hyung."

Mingyu mengangguk dan menatap Seokmin seakan ada yang ingin ia bicarakan dengan secara empat mata, Seokmin yang mengetahui arti tatapan itu mengangguk paham lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Katakan hyung."

"Rivalmu mengancam akan membunuh keluargamu bahkan ia sudah merencanakan untuk membunuh putramu."

Seokmin mengepal tinjunya erat yang bergetar sekarang menandakan bahwa ia berusaha menekan emosinya, Mingyu menatap Seokmin sendu.

"Tidak ada cara lain lagi Seokmin, kita harus menjalani rencana itu."

"Tapi aku tidak bisa meninggalkan Joshua dan Jay dalam keadaan seperti ini, mereka masih membutuhkanku."

"Hyung mengerti, tapi ini demi kebaikan mereka."

Ya, Seokmin memegang dua perusahaan yaitu ODK Corp perusahaannya sendiri dan juga perusahaan OSH Corp perusahaan sang ayah yang juga dipimpin olehnya. Tentu saja banyak rival perusahaan yang tidak suka melihat perusahaan yang dipimpinnya sukses bahkan terkenal dan menjalani kerja sama dengan perusahaan lain, rival yang lain Seokmin masih bisa menanganinya tapi tidak dengan rival yang diketahuinya adalah mafia yang terkenal juga psychopat membuatnya khawatir pada keluarganya.

"Baiklah urusi surat perpindahanku dan siapkan pesawatnya."

"Baiklah akan hyung urusi sekarang."

Seokmin kembali masuk dengan raut sedihnya dan Joshua yang menyadari itu membuatnya khawatir.

"Ada apa?"

"Maafkan aku sayang... Aku harus pergi dan entah tidak tahu harus kapan kembali, tapi aku janji dan berusaha akan kembali untukmu juga putra kita."

Joshua menggeleng dengan air mata mengalir, bahkan ia menggenggam erat tangan Seokmin seakan tidak mengizinkannya pergi. Seokmin mengenggam dan mengecup kening Joshua berkali-kali untuk menenangkannya, Mingyu dan Wonwoo sudah menunduk sendu.

"Jangan pergi... Hiks... Kumohon jangan pergi hiks aku tidak ingin kau pergi, tetap disini."

"Aku akan kembali sayang, aku janji. Ak–"

"Tidak! aku tidak ingin kau pergi, aku tidak bisa merawat Jay sendirian dan aku juga tidak bisa hidup tanpamu. Aku membutuhkanmu komohon hiks jangan tinggalkan aku dengan Jay, kami membutuhkanmu."

Seokmin menatap Joshua dengan padangan berkaca-kaca. "Sayang dengar. Aku pasti akan kembali, aku janji. Aku tidak ingin membahayakan kalian dengan aku yang masih disini bersama kaliam, setidaknya tunggu aku menyelesaikan semuanya. Mengertilah, aku melakukan ini demi kalian. Aku mencintai kalian dan aku juga tidak ingin kehilanagan kalian."

"Tapi kenapa harus sekarang? aku hikss aku masih ingin denganmu."

Seokmin membawa Joshua dalam pelukannya, ia tidak pernah berhenti mengusap punggung yang bergetar dengan ia yang berusaha tetap tegar. Jujur saja Seokmin juga tidak ingin meninggalkan Joshua dan juga putranya, namun rivalnya itu sudah mulai bergerak bahkan mereka sudah mulai menuju kesini.

"Maaf sayang aku tidak bisa."

Seokmin mengecup kening Joshua lama lalu berjalan menghampiri box bayi. "Maafkan Daddymu ini nak, maaf Daddy tidak bisa berada disisimu. Tumbuhlah dengan menjadi pemuda tampan dan selalu menjaga Mommymu, jangan buat Mommy menangis sayang. Daddy tidak punya waktu lebih banyak lagi, Daddy sangat menyayangimu nak."

Seokmin menggendong Jay dan mencium seluruh wajah sang anak dengan air mata yang turut andil, seakan merasakan Daddy akan meninggalkannya Jay pun menangis kencang dengan wajah merah padam.

"Hiks... Maafkan Daddy, jangan menangis sayang. Jangan buat Daddy semakin merasa bersalah karna meninggalkanmu dengan Mommy."

Mingyu dan Wonwoo ikut menitikkan air mata melihat Seokmin yang berusaha menenangkan Jay yang tidak bisa berhenti menangis, Mingyu bisa merasakan seberapa berat meninggalkan seorang anak yang bahkan baru saja lahir namun sekali lagi ini demi kebaikan Joshua dan Jay. Mingyu melihat jam yang menunjukkan sebentar lagi waktunya Seokmin melakukan penerbangan menuju London.

"Seokmin-ah ini sudah waktunya."

Seokmin seakan berat untuk meninggalkan sang putra namun ia harus apa ini demi kebaikan putranya, Seokmin meletakkan Jay didalam dekapan Joshua.

"Aku harus pergi Sekarang, jaga diri kalian baik-baik." Seokmin mencium lembut Joshua lalu beralih pada anaknya yang masih menangis, Seokmin tersenyum pedih lalu mengusap pipi sang anak lembut.

"Jangan menangis sayang, Daddy janji akan kembali dan kita akan bersama lagi." Seakan mengerti Jay perlahan berhenti menangis namun mata kecilnya perlahan terbuka dengan menatap sang Daddy dengan mata barairnya. "Tunggu Daddy sayang."

Seokmin sudah tidak sanggup lagi melihat tatapan sendu sang anak dan tangis Joshua, Seokmin berjalan tergesa keluar ruangan diiringi tangisan Jay kembali dan diikuti Mingyu mengejar Seokmin yang sudah berlari.

Wonwoo menghampiri Joshua dan memeluknya untuk tegar. "Seokmin akan kembali Joshua-ah."

Joshua mendongak menatap Wonwoo dengan pandangan lirih. "Kenapa harus sekarang hyung? aku masih ingin bersamanya."

"Ini semua demi kebaikanmu dan Jay, rival perusahaannya sudah menuju kemari dan Seokmin pergi sekarang untuk mengalihkan perhatian mereka. Kau hanya perlu mendoakan Seokmin yang mempertaruhkan nyawanya, begitupun aku..."

"Apa!!?"

"Iya, rival yang Seokmin dan Mingyu hadapi adalah seorang psycopat."

"Mengapa tuhan tidak pernah berhenti memberikan kamu rintangan untuk bersama."

"Ada hikmah dibalik musibah, tuhan pasti akan memberikan kalian kebahagiaan tiada tara. Jay sudah ada disini bersamamu untuk menggantikan Seokmin, kau hanya perlu merawat dan menjaganya sampai Seokmin kembali."

Joshua memandang putranya yang sudah lelah menangis dan tertidur dalam dekapannya. "Kau benar hyung. Aku akan menjaga dan merawat Seokmin dengan baik."

.
.
.

Sudah berjalan 8 tahun berlalu namun Seokmin belum memutuskan untuk kembali, perusahaan Seokmin masih menjadi yang pertama dan itu membuat rivalnya bertambah geram.

"Hyung aku sangat merindukan Joshua dan Jay, aku sudah tidak sanggup hanya memantau mereka dari kejauahan."

"Bersabarlah, kita akan menyelesaikan semua ini dengan cepat."

Kini sudah memasuki tahun ke-10 Seokmin berada dilondon, dan saat ini pula Seokmin dan Mingyu masuk kerumah sakit dengan tubuh terluka parah karna terkena tembakan.

Seokmin berhasil mengalahkan rivalnya yang sudah meninggal ditangannya sendiri namun sebagai gantinya ia mendapatkan luka parah dengan semua tembakan hampir mengenai titik vitalnya bahkan ia mengalami koma sekarang.

Mingyu memang tidak jauh berbeda dengan kondisi Seokmin namun ia bisa sadarkan diri dan pulih dalam waktu beberapa bulan, Wonwoo selalu berada disampingnya dengan sang putra yang kini sudah berumur 15 tahun.

Seokmin mengalami koma selama 5 tahun dan sekarang tubuhnya sudah kembali pulih seperti semula, selama 4 tahun lagi Seokmin memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dikantornya dibagian londong dan membersihkan karyawan yang menghianati perusahaannya.

Dalam 4 tahun itu pula perusahaan Seokmin melunjak pesat, banyak perusahaan-perusahaan yang ingin berkerja sama dengannya. Kekayaan yang Seokmin miliki bahkan sudah mencapai 12 turunan.

Seokmin sangat senang karna akhirnya setelah 18 tahun berlalu ia kembali dengan nama Oh Dokyeom yang sering dipanggil Mr.Dk oleh semua orang. Ya, Seokmin sudah mengganti identitasnya dengan nama Oh Dokyeom kembali, bahkan Seokmin juga sudah mengubah identitas Lee Jisoo menjadi Oh Joshua dan putranya itu Jay Lee menyadi Oh Jay. Seokmin melakukan ini untuk keluarganya dan tentu untuk menghindarkan keluarga kecilnya dari kejadian-kejadian yang seperti ini.

Flashback off

Joshua duduk disamping Seokmin yang mengemudi dengan Jay yang sudah tertidur lelap dibelakang mereka, Seokmin memutuskan untuk membawa mobilnya dan tentunya juga enam bodyguard yang mengikutinya dari belakang.

❤Back❤

Keluarga Oh dan Keluarga Lee berkumpul dimension Seokmin yang luar biasa besar, mereka menghabiskan waktu dengan tertawa bahagia.

Kwon Heeseung dan Kwon Sunghoon adalah sepupunya Jay, mereka bertiga memang selalu bersama. Heeseung dan Sunghoon adalah anak kembar dari Kwon Soonyoung(Hoshi) dan Kwon Jihoon(Woozi).

Seokmin memang memakai identitas sebagai Oh Dokyeom namun identitas ssbagai Lee Seokmin adalah untuk penyamarannya agar rivalnya tidak mengenali siapa sosok Seokmin, tentu saja setelah Joshua dan Jay tinggal dimension Seokmin identitas mereka sudah berubah.

Jay keluar dari lift dan menghampiri Seokmin lalu duduk dipangkuan sang Daddy, Seokmin tersenyum melihat tingkah manja Jay dan ia dengan senang hati memeluk perut anaknya.

Joshua menggeleng pelan. "Jay jangan manja nak, Jay kan sudah besar. Daddy keberatan itu, lihat." Tegur Mommy.

Jay menoleh pada Mommynya lalu kembali melihat sang Daddy hany tersenyum menatapnya, Jay memeluk leher Daddynya erat. "Jay tidak berat mom, iyakan dad?"

Seokmim terkekeh pelan dengan mengusap kepala belakang putranya lembut. "Iya nak, Jay tidak berat kok. Mom hanya mengatakannya saja, benarkan sayang?"

Joshua mendengus melihat Seokmin selalu memanjakan putranya. "Kau selalu saja memanjakannya, lihat Jay bahkan melupakam Mommy." Ucap Joshua berpura-pura sedih.

Jay mendongak menoleh pada Joshua. "Jay tidak melupakan mom, Jay menyayangi mom. Tapi... Jay ingin dengan dad."

Sehun dan Jongin terkekeh melihat cucu mereka yang super manja setelah bertemu dengan Daddynya. "Hei jagoan, kau tidak merindukan grandpa ini?" tanya Sehun.

Jay langsung berlari dengan duduk diantara Sehun dan Jongin lalu memeluknya bergantian. "Jay juga merindukan grandpa dan grandma."

"Dasar bocah manja." Cibir salah satu pemuda yang seumuran dengan Jay.

Jay yang mendengar itu menatap tajam pada Heeseung dan yang menerima tatapan itu merengek pada kakeknya Chanyeol. "Kakek lihat~ Jay selalu melihat Icung begitu~." Rengekan tersebut membuat Jay menatapnya datar sedangakan kemabran Heeseung yaitu Sunghoon menatapnya miris.

Semua orang disana terkekeh pelan, Seokmin tidak menyangka jika sang Putr semata wayangnya itu memiliki mata tajam tentu saja sesikit menakutkan yeah mirip seperti granpa nya yaitu Sehun. "Sayang jangan begitu nanti hyungnya nangis loh." Ucap Seokmin.

Dalam sekejap Jay menatap Daddynya lembut. "Iya dad."

Posisi mereka sekarang ; Sehun-Jay-Jongin dan Heeseung-Chanyeol-Baekhyun- Sunghoon  dan Hoshi-Woozi dan Seokmin-Joshua.

"Hay everbodehh!"

Dino memasuki mension dengan antusiasnya bahkan ketiga keponakannya sudah juga antusia lebih tepatnya pada paper bag yang Dino bawa, mereka bertiga menghampiri Dino dan langsung saja membawa paper bag itu kembali pada meja. Dino melongo tidak percaya melihat ketiga keponakannya.

"Kalian tidak menyambut Uncle?"

Jay hanya memotar bola matanya malas sedangkan saudara kembar itu memilih acuh. "Ucle jangan berlebihan deh, tinggal jalan aja terus kesini." Ketus Jay.

"Untung Jay anaknya Dokyeom hyung ya, kalau tidak–"

"Kalau tidak apa?" potong Seokmin.

"Aku akan–tentu saja menegurnya hehe." Dino yang melihat tatapan tajam Seokmin hanya menggaruk pelipis canggung.















FIN

udah tamat beneran ya guys, gak ada sambungannya lagi. Kehidupan yang dialami Seokmin akhirnya berjalan dengan bahagia dengan Jay yang bersama mereka.

Terimakasih udah sejauh ini baca wp aku, Vote and Coment yeorobun. Next bertemu lagi dengan cerita baru pasangan Seoksoo, Semoga sehat selalu.



Ini aku kasih karakter anaknya Seoksoo. Jay Park/ Jay lee






ChaSaelsha❤
—–––My–––—

Continue Reading

You'll Also Like

356K 15.5K 33
The 7 Boys end up living in the same dorm and fell in love with their own roommates while disturb by the single ghost.... This is boyxboy fanfiction...
266K 12.4K 47
the city needs some saving from a group of lethal criminals running loose. it takes some honor students, a bunch of gamers, and a rookie gang - thirt...
553K 17.7K 75
[Complete] Team Alpha Trilogy Finale "Team Alpha! Ahu! Ahu!" It's the last draw. It's the last card. And it's almost time to say.. goodbye, Team Alph...
1.1M 39.7K 45
❝ What's your name? ❞ ❝ If I told you that, I would have to kill you sweetie ❞ -------------------------------------------- Your whole family is part...