Young mom [ revisi ]

By favbaeeee

81.7K 6.2K 2.9K

[FOLLOW DULU SEMBELUM BACA] slow update Tak akan menyangkan dirinya akan menjadi seorang ibu sedangkan umurny... More

Cast and perkenalan
Prolog (revisi ✔️)
1 (revisi ✔️)
2 (revisi ✔️)
3 (revisi ✔️)
4 ( revisi ✔️ )
6 ( revisi ✔️)
7 ( revisi ✔️)
8 ( revisi ✔️)
9 ( revisi ✔️)
10 ( revisi ✔️)
11 (revisi✔️)
12 ( revisi ✔️)
13 ( revisi ✔️)
14 ( revisi ✔️)
15 ( revisi ✔️)
16 ( revisi ✔️)
17 ( revisi ✔️ )
18 (revisi✔️)
19 ( revisi ✔️)
20 ( revisi ✔️)
21 (revisi ✔️)
22 (revisi ✔️)
23 (revisi ✔️)
24 (revisi ✔️)
25 (revisi ✔️)
26 (revisi ✔️)
27 (revisi ✔️)
28 (revisi ✔️)
29 (revisi ✔️)
30 (revisi ✔️)
31 (revisi ✔️)
32 (revisi✔️)
33 (revisi ✔️)
34 (revisi ✔️)
35 (revisi✔️)
36 (revisi ✔️)
37
38
39
40

5 ( revisi ✔️)

2.8K 261 68
By favbaeeee


"Belajar yang rajin ya" ujar Altezza sembari mengelus kepala Sasya, Sasya tersenyum di balik cadarnya lalu menganggukkan kepala.

"Aku masuk dulu kak, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sasya masuk kedalam kelasnya, dia berjalan ke arah tempatnya berada. Semua pasang mata melihat kearah Sasya dengan tatapan heran dan kaget.

"Assalamualaikum sahabatku." Sapa Sasya lalu duduk di samping Vania si cantik dan baik hati tapi cerewetnya minta ampun.

"Waalaikumsalam" jawab keduanya, yang satunya adalah Zanna dia wanita tomboy dan dingin. Walaupun begitu mereka berdua tetap menggunakan baju gamis dan hijab.

"Lo kenapa baru masuk? Kenapa bisa bareng kak Altezza? Kenapa juga bisa di elus kepalanya? Kenapa juga ga bales wa kita? Dan lo juga Kan bukan mahrom Sya sama kak Al" cecar Vania, Sasya meringis lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Gimana ya jelasinnya"

"Jelasin" ujar Zanna datar

"Aku dijodohin" bisik Sasya pelan, mereka melotot tak percaya.

Maafin Sasya yaAllah sudah bohong - batinnya

"Kok bisa" pekik mereka, sontak semuanya langsung menoleh kearah mereka. Sasya langsung mengngkat kedua tangannya dan maaf.

"Pelan-pelan hei" tegur Sasya

"Huftt, kok bisa sih Sya? Serius ga bohong?" Tanya Vania

"Iya beneran"

"Terus kemarin nikah gitu?" Tanya Zanna langsung to the point

"Bener." Jawab Sasya

"Kok gak undang kita sihhh" decak Vania kesal

"Maafin aku yah ini mendadak soalnya." Jelas Sasya tak enak.

"Yaudah gapapa. Selamat ya semoga samawa" ujar Zanna

"Cepet bikin debay ya" bisik Vania pelan, Sasya terdiam bagaimana jika kejadian kemarin akan membuat dirinya hamil.

"Syaa"

"Syaaa" Sasya tersentak

"Kenapa sih lo?" Tanya Vania heran karena melihat perubahan raut wajah Sasya.

"Gpp aku kangen bunda" jawab Sasya lirih, kemarin di hari dimana Sasya menikah rasanya sangat ingin sekali bundanya berada disana menyaksikan anaknya menikah, memeluknya dan menciumnya.

"Alfatiha buat bunda kamu. Sekarang tugas kamu itu berbakti sama suami" ujar Vania pelan agar tidak di dengar oleh siapapun.

"Bener Sya. Sesungguhnya semua juga akan kemabali kepada Allah. Sebagai umat muslin kita hanya terus ber ikhtiar dan beribadah yang banyak" ujar Zanna panjang lebar

"Makasih kalian semua" ujar Sasya pelan

"Assalamualaikum, ayo silahkan buka matematikanya hal 270. Kalian kerjakan ibu ada urusan jika sudah kalian kumpulkan di meja ibu di ruang guru" ujar bu Dita

"Bu gabisa besok kumpulinnya?" Celetuk Gebby

"Gabisa inget HARI INI, yaudah Assalamualaikum" tekan bu Dita lalu pergi dari sana.

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua.

Sasya, Vania dan Zanna langsung mengerjakannya tanpa banyak bicara. Semua tahu kalau murid paling pintar disini adalah Sasya oleh karena itu sebagian mereka menghampiri bangku Sasya.

"Assalamualaikum Sya, heheh boleh nyobtek ga?" Tanya Cindy sembari menyengir

"Gue juga dong"

"Gue  juga"

"Guee juga"

"Maaf buat yang cowo gaboleh karena bukan muhrim" ujar Bella sembari mengusir meraka semua.

"Mahrom Bella" ralat Vania

"Ah iya dah sama aja" jawab Bella acuh

Sasya menggelengkan kepalanya pelan, padahal menurutnya matematika gampang jika mereka mau belajar.

"Aku gamau ngasi contek kita kerjain bareng-bareng dan aku ajarin kalian ya biar paham, jadi soal transpose matriks harus tahu caranya disini kan matriks A....." Sasya terus menjelaskan mereka semua tanpa salah sedikitpun. menurut mereka penjelasan Sasya lebih mudah dipahami daripada gurunya sendiri ketika mengajar.

Dari luar jendela terdapat seseorang memandang Sasya dengan penuh benci ia mengepalkan tangannya erat.

"Lihat apa akibat lo udah rebut Altezza dari gue bitch" geramnya, dia langsung berlalu dari sana dengan tatapan tajamnya.

••••

Kring kringgg

Semuanya tengah berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin, tetapi sebelum itu mereka menuju meja bu Dita untuk mengumpulkan tugas.

"Wahh gila Sya lo ntar mau jadi guru matematika ya? Kok bisa sih soal yang susah aja lo bisa kerjain" ujar Bella takjub

"Semua karena Allah yang bantu" jawab Sasya sembari tersenyum.

"MasyaAllah, btw Sya lo istrinya ka Al ya?" Tanya Nita penasaran

"Hah?? K-kalian tahu dari mana?" Tanya Sasya  nadanya bergetar.

"Tahu dari kak Gibran sahabat kak Al" jawab Nita, Sasya menghela napas pelan mungkinkah sudah tersebar tumir mereka menikah? Bagaimana jika fans suaminya tidak suka terhadap Sasya.

"Iyaa" jawab Sasya pelan

"Kok bisa sihhh!!!"

"Hah!!!"

"Wahh gilaa Al si anti sama cewe nikah sama cewe sholehah, pinter pula." Goda Cindy terhadap Sasya, Sasya hanya bisa tersenyum karena reaksi temennya tidak seperti apa yang dia bayangkan.

"Samawa yaa Sya"

"Samawa"

"Samawa"

"Makasih semuanya" jawab Sasya pelan sembari mengelap air matanya yang sempat menetes.

"Kalo ada yang jahatin lo kita maju semua" ujar Bella

"Betul tuh"

"Betul betul betul"

"'Makasih semuanya, yaudah sini aku kumpulkan buku kalian. Kalian pasti laper kan" ujar Sasya

"Gue ikut Sya" ujar Vania, saat hendak berdiri Sasya menahannya.

"Aku sendiri dikit ini. Yaudah makasih kalian sudah mau belajar sama aku" ujar Sasya lalu beranjak dan pergi dari kelas.

"MasyaAllah ya beruntung tuh Al punya cewenya kaya Sasya yakan guys" ujar Cindy sembari terus melihat tubuh Sasya yang berjalan keluar, tak ada sahutan dia langsung menoleh.

"Jancok di tinggali aku"

•••••

Setelah selesai mengantar buku Sasya berjalan santai, tak lama seperti ada yang menyangkal kakinya lalu dia terjatuh hingga kepalanya terbentur lantai.

"Aduh.." ringisnya pelan, dia berusaha berdiri lalu badannya pun langsung di tendang hingga kembali tersungkur.

"Jadi cewe gausah gatel bisa? Lo pasti kan yang rayu dia supaya dia bisa sama lo" ujar Curly dengan tangannya yang bersendekap.

"Ga ngaca? Lo jauh beda untuk Altezza, penampilan lo aja udah kaya teroris." Ujar Gabriel

"Hikss engga kak" jawab Sasya sembari menggelengkan kepalanya. Lalu saat hendak bangun kembali tangannya sudah di injak uleh sepatu Curly.

Krakkkk

"Aaarrghhhhh!!! Hiks sakit kak" ujar Sasya semabri terus berusaha melepaskan tangannya, tanpa belas kasihan curly menambah tenaga injakannya"

"Aarghhhh hikkssss kakk" teriak Sasya sudah tidak kuat menahan nyeri di tangannya.

Tak lama dari arah belakang Altezza datang dengan langkah lebarnya, dia menatap tajam Curly lalu menendang kaki Curly.

"APA-APAAN... ehhh ayang liat tuh dia udah berani deketin kamu" ujar Curly menghampiri Altezza dan hendak memeluknya.

"Pergi" ujar Al

"Gamau aku kangen" ujar Curly

"KALO GUE BILANG PERGI YA PERGI" bentak Altezza dengan urat-urat di lehernya, Curly tersentak kaget, dia menatap Sasya dengan tajam lalu pergi dari sana.

"maaf gue gbisa jagain lo dari mereka maaf gue teledor" ujar Altezza pelan, Sasya berusaha bangkit Lalu dibantu oleh Altezza perlahan.

"Gapapa kakkk" jawab Sasya

"YaAllah dahi kamu berdarah ayo ke UKS" ujar Altezza dia langsung menggendong tubuh Sasya.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 33.5K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
1.9M 196K 52
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
695K 20.3K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
237K 28.8K 25
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...