The Villainess [Completed]

By avllina_

1.6M 215K 6.1K

Veddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bu... More

Prolog
1) Nona Muda
2) Papa
3) Sengaja
4) Hey, kak!
5) Diakui
6) Kebiasaan baru
7) Bangun
8) Suap aku!
9) Rekreasi
10) Lelaki perak
11) Musuhan saja
12) Kau lupa? Aku lah antagonisnya
13) Hukuman
14) Ritual
15) Hari pertama
16) Centil
17) Incaran
18) Bercerita
19) Kena kau
20) Sakit
21) Membuat neraka
22) Kita berhasil
23) Sok akrab
24) Bidadari dan iblis
25) Tempatmu bukan disini
26) Manis
27) Jahat
28) Menjaga nya
29) Membuat rumor
30) Menggemparkan sekolah
31) Hilang
32) Membuat mereka bangga
33) Nyasar
34) Ya
35) Penjagaan
36) Permaisuri
37) Aneh
38) Jadilah bodyguard ku
39) Musuh
40) Tidak polos
41) Menyerangku
42) Akulah pemenangnya
43) Handphone
44) Serbu dia
45) Bolos
46) Benar, aku pelakunya
47) Undangan
48) Kerusuhan
50) Musibah darimu
51) Binasalah, secara perlahan
52) Sadar
53) The end
Extra part
Second extra part
My dragon

49) Ulang tahun Pangeran

12.8K 2K 95
By avllina_

Tok tok tok

"Masuk," Suruhku saat mendengar suara ketukan pintu kamarku.

Krek

Pintu kamarku terbuka, menampilkan sosok Atlas. Ia menutup pintu kembali, lalu berjalan ke arahku. Saat sudah sampai tepat di depanku, ia berjongkok lalu mengeluarkan sebuah surat undangan.

"Silahkan, Nona Veddira," Kata Atlas mempersilahkan ku.

"Kerajaan Afonso?" Beoku saat melihat stempel pada ujung surat. Itu stempel berlambangkan kerajaan Afonso.

"Tadi Ratu Afonso datang kemari lalu memberi saya amanah untuk memberi anda surat tersebut," Jelas Atlas.

"Terima kasih, keluar sana," Usirku. Atlas mengangguk lalu segera keluar dari kamarku.

[Kepada yth Nona Veddira

Salam kasih sayang dariku, calon masa depanmu

Dengan penuh rasa hormat dan sayang. Aku mengundangmu ke pesta perayaan ulang tahunku yang ke 16 tahun. Aku juga mengundang kerabat-kerabat mu agar meramaikan pestaku. Ku harap, kau bersinar malam ini, di pesta ulang tahunku. Pada pukul 19.30, ku harap kau sudah berada di ruangan pestaku. Berhati-hatilah di jalan, sayang.

Dariku, Pangeran Orion mu]

"Sedikit menggelikan, tapi ya aku baik jadi mengapresiasikannya," Komenku setelah membaca surat dari Pangeran Orion.

"Ini sudah pukul berapa memang?" Beoku yang sedikit kebingungan membaca waktu di jaman seperti ini.

"Rana, ini sudah pukul berapa?" Tanyaku pada Rana yang sedang merapikan alat tulisku.

"Pukul 18.50, Nona," Jawab Rana dengan cepat tanggap.

"Bagus. Pelayan pribadiku orang yang cepat tanggap, aku bangga padamu," Kataku sembari memberi Rana jempol ke atas. Rana melihat tingkahku lantas terkekeh malu.

"Baiklah, bantu aku bersiap," Suruhku.

"Baik, Nona," Rana membuka lemari pakaianku dan memperlihatkan ku semua gaun pesta. Aku menatapnya dan menjawab dengan gelengan tanda aku tidak ingin memakai gaun itu.

"Bagaimana dengan ini, Nona?" Tanya Rana. Aku mengangguk melihat gaun tersebut.

"Bagus. Tubuh bohayku akan mudah dipamerkan menggunakan gaun ini," Kataku lalu menatap dengan binar gaun yang kini berada di tanganku.

"Astaga Nona..," Rana menggelengkan kepalanya heran melihatku yang malah ingin memamerkan tubuhku. Ya, seperti l*nt*.

"Aku ingin mengganti baju, sampai jumpa Rana~," Pamitku sembari berjalan menuju ruang berganti baju ku.

10 menit ku gunakan untuk berganti baju. Dan lihatlah sekarang, tubuhku yang sangat indah terjiplak dengan sempurna.

"Veddira ayo —pakaian macam apa itu!?" Kakak brainly berjalan masuk ke dalam kamarku. Secara spontan ia marah melihat caraku berpakaian saat ini.

"Pakaian yang memamerkan tubuhku yang bohay!" Jawabku dengan bangga.

"Tidak usah berpakaian sana! Sekalian saja kau t*l*nj*ng!" Marah Kakak brainly berjalan lalu membanting pintu kamarku.

"Rana. Apakah caraku berpakaian salah?" Tanyaku.

"Kalau saya seorang lelaki, saya sudah pasti akan berbuat macam-macam pada Nona saat ini," Jawab Rana terus terang.

"Bagus, kau berterus terang. Aku bangga padamu," Lagi-lagi aku memberi Rana jempol ke atas.

"Baiklah, ayo kita pergi," Ajakku lalu membuka pintu kamarku.

"Apakah kau mau kami kurung selama berabad-abad, Veddira Elmeira Franklin?" Tanya Papa yang terdengar kejam sekali bagiku.

Bayangkan, kau baru saja membuka pintu kamarmu dan berniat pergi ke pesta menggunakan pakaian yang memamerkan tubuh bohaymu, malah bertemu dengan tiga lelaki yang bisa saja menarik paksa nyawamu kapan saja. Sama bro, aku juga takut.

"Tidak mau lah, siapa yang mau?" Jawabku dengan santai.

"VEDDIRA ELMEIRA—,"

Brukk

"—FRANKLIN KEJAM!" Sambungku.

"Rana, aku akan mati. Cepat buatkan aku surat wasiat!" Panikku.

"Astaga Nona...," Rana tak habis pikir mengapa ia memiliki majikan sepertiku. Ya memang sih, aku terlalu sempurna.

"VEDDIRA! BUKA PINTUNYA!" Ku dengar suara ketukan pintu berkali-kali namun terdengar seperti detik-detik kematianku. Papa mengamuk, gawat.

"AKU SEDANG BERGANTI BAJU, APA KALIAN MAU MENGINTIP!?" Balasku teriak.

"Tidak, jijik sekali melihat tubuh anakku sendiri," Jawab Papa. Hahaha, panci mana panci? Mau ku geplak kepala Papa.

"Yasudah, diam sana," Kataku lalu benar-benar berganti baju.

Huhu, tidak jadi  memamerkan tubuh bohay ;(.

♩ ♩ ♩ ♩

"Luar biasa. Pangeran terpuji mengundangku ke pesta yang luar biasa mewah, bahkan ia memanggilku sayang. Ini sebuah kebanggaan," Kataku pada diriku sendiri sambil menganggukkan kepala melihat dekorasi pesta.

Aku sudah menginjakkan kaki di istana Afonso. Tepatnya, di ruang utama yang sekarang menjadi ruang pesta.

"Nona ila! Chandla kangen Nona ila!" Teriak Tuan muda Chandra saat melihatku. Aku menoleh ke arahnya dan langsung tersenyum lebar.

"Heyy Tuan muda Chandra. Nona ila dengar-dengar kau merindukan ku, ya?" Tanyaku saat Tuan muda Chandra sudah berada tepat di depanku. Aku berjongkok, mengangkat tanganku lalu mengelus kepalanya.

"Benal. Chandla lindu belat kepada Nona ila," Bisa diterjemahkan? Aku tak paham bahasa bayi ;(.

(Benar. Chandra rindu berat kepada Nona ila)

"Hahaha, kau sangat lucuu," Pujiku sembari mengacak-acak rambut Tuan muda Chandra.

"Veddira!"

"Nona manis, kau disini rupanya,"

"Hey, Nona Veddira,"

"Mate ku datang juga rupanya,"

"Chandra, ternyata kau bersama Nona Veddira,"

"Gadis bencana, ckckck,"

Dengar? Para lelaki tampan memanggilku. Kalian pasti iri, kan?

"Hahaha, kalian mencariku?" Tanyaku menatap keenam lelaki di hadapanku.

"Ya," Jawab mereka semua serempak.

"Baiklah. Mari kita meramaikan pesta!" Ajakku sembari mengangkat satu tanganku tinggi-tinggi.

"Bagaimana caranya?" Tanya mereka berenam.

"Tidak tau. Tapi sebelum itu... Tangkaplah aku dan Tuan muda Chandra terlebih dahulu!" Tantangku. Aku menggendong Tuan muda Chandra lalu berlari menjauh dari keenam lelaki tersebut.

"Sialan, mengapa anakku dikelilingi para lelaki buaya," Desis Duke Felix saat melihat anak bungsunya malah dikejar-kejar oleh para lelaki buaya.

♩ ♩ ♩ ♩

"Jadi, apa kelemahan Nona Veddira?" Tanya Soraya yang sedang bersantai di taman istana Edelmiro.

Sedikit menyedihkan, ia tak diundang untuk mengikuti pesta ulang tahun Pangeran Orion.

"Suhu dingin, Nona," Jawab mata-mata yang selama ini ia sewa untuk menguntit Veddira.

"Aku tak datang ke pesta itu. Berarti, jika Nona Veddira didapati mati kedinginan, tidak ada seorangpun yang mencurigaiku haha!" Tawa jahat dari mulut manis Soraya terdengar.

"Lenyaplah dari dunia, Nona Veddira..," Geram Soraya. Ia harus membalas dendam pada Veddira, harus.

Continue Reading

You'll Also Like

41.2K 1.5K 13
She transmigrated into a new world at an unexpected moment. Became a character that never even mentioned in the story. And live a life so differently...
4.6K 168 5
(Tarikh Mula: Dis/18. Bakal Terbit 2021) Malik merupakan seorang pelajar yang telah menangguhkan pelajaran untuk menjaga ayahnya yang terlantar sakit...
13.9K 1.1K 24
Cerita ini milik orang lain, mimi hanya menerjemahkannya. Tidak diedit kalau suka baca kalau ga suka jangan dibaca. Judul asli: Seluruh keluarga tela...