The Villainess [Completed]

By avllina_

1.6M 215K 6.1K

Veddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bu... More

Prolog
1) Nona Muda
2) Papa
3) Sengaja
4) Hey, kak!
5) Diakui
6) Kebiasaan baru
7) Bangun
8) Suap aku!
9) Rekreasi
10) Lelaki perak
11) Musuhan saja
12) Kau lupa? Aku lah antagonisnya
13) Hukuman
14) Ritual
15) Hari pertama
16) Centil
17) Incaran
18) Bercerita
19) Kena kau
21) Membuat neraka
22) Kita berhasil
23) Sok akrab
24) Bidadari dan iblis
25) Tempatmu bukan disini
26) Manis
27) Jahat
28) Menjaga nya
29) Membuat rumor
30) Menggemparkan sekolah
31) Hilang
32) Membuat mereka bangga
33) Nyasar
34) Ya
35) Penjagaan
36) Permaisuri
37) Aneh
38) Jadilah bodyguard ku
39) Musuh
40) Tidak polos
41) Menyerangku
42) Akulah pemenangnya
43) Handphone
44) Serbu dia
45) Bolos
46) Benar, aku pelakunya
47) Undangan
48) Kerusuhan
49) Ulang tahun Pangeran
50) Musibah darimu
51) Binasalah, secara perlahan
52) Sadar
53) The end
Extra part
Second extra part
My dragon

20) Sakit

26.1K 3.4K 153
By avllina_

Ingat saat aku, Papa, dan kedua Kakakku pergi rekreasi? Dan saat itu juga kepalaku terbentur, kan?

Lihatlah sekarang. Kepala bagian belakang ku kini bernanah. Tubuhku panas-dingin. Dan, aku sakit.

"Papa, aku sakit. Tapi sepertinya aku akan mati," Racauku.

"Hm. Makam mu nanti berada di samping makam Kakek mu," Balas Papa.

"Papaa, rasanya sakit sekali. Huaa," Rengekku.

Badanku terasa sangat tidak nyaman. Di bagian belakang kepalaku terdapat nanah, yang kalau tersentuh sesuatu rasanya luar biasa sakit. Ditambah lagi badanku yang malah terasa panas-dingin.

"Lemah," Ejek Papa. Jahat ish.

"Pelayan, cepat panggilkan tabib kerajaan," Suruh Papa pada Rana. Rana dengan bergegas menuju ke ruangan tabib kerajaan, dan memanggilnya. Tak lama setelah itu, tabib kerajaan sudah berada di kamarku.

"Luka di kepala Nona Veddira bernanah, Tuan. Badan Nona Veddira juga panas-dingin. Ini efek dari nanah yang ada di kepala Nona Veddira," Jelas tabib.

Papa hanya diam menatapku. Aku sekarang sedang memeluk lengan Papa. Mengatakan betapa sakitnya rasa sakitku.

"Aku tidak akan kuat, biar Papa saja yang sakit," Lagi-lagi, aku meracau tidak jelas.

"Siapa suruh lemah," Kata Papa.

"Ini sakit sekali Pa! Rasanya seperti Papa digigit oleh 1.000 hewan buas sekaligus!" Kataku berlebihan.

"Hewan buas itu akan mati bahkan sebelum mereka menggigitku," Iya tau, Papa kan sadis, aku mah lemah lembut.

Aku melepaskan tanganku dari lengan Papa, dan berpindah menyilangkannya di dadaku. Aku menatap sinis Papa sekaligus mengoceh tentang betapa menyebalkannya Papa.

"Tabib, apakah gadis berumur 14 tahun memang sering mengoceh saat sakit?" Tanya Papa yang tidak ku dengar. Tentu saja karena sibuk mengoceh.

"Biasanya gadis seumuran Nona Veddira hanya akan diam saat sakit, Tuan," Jawab tabib.

"Gadis ini tidak normal," Batin Papa sambil menatapku dengan tatapan yang sulit ku dekskripsikan.

"Papa," Panggilku.

"Apa?"

"Kau juga tidak normal, hehe," Kataku seakan dapat membaca pikirannya.

Dan pagi itu, nyaris saja leher ku terbagi dua karena pedang kebanggaan Duke Felix Genio Franklin.

♩ ♩ ♩ ♩

Karena sakit, aku tidak sekolah hari ini. Merdeka!

Oh tapi, lihatlah kelima lelaki di hadapanku. Siapa mereka? Oke, akan ku beri tau.

Di sebelah kiriku ada Zevrey. Di sebelah Zevrey ada Pangeran Orion. Di depan Pangeran Orion ada lelaki merah. Di sebelah lelaki merah tepatnya di samping kananku, ada Zephir. Dan di depanku, ada lelaki perak yang semalam ku gigit bibir bawahnya.

"Mau apa kalian di kamarku?" Tanyaku pada mereka berlima.

"Melihatmu," Kata Kakak brainly berjalan.

"Menunggui kematianmu," Kata Kakak lelaki buta.

"Melamarmu," Kata lelaki merah.

"Menjenguk mu, kau kan sakit," Kata Pangeran Orion.

"Mencegah para buaya menggoda mu," Kata lelaki perak. Ini jawaban paling tidak masuk akal.

"Aaa sudahlah. Kalian pergi saja sana," Usirku.

"Tidak," Jawab kelima lelaki itu serempak.

"Mohon maaf para lelaki tampan. Aku ingin sendirian saat ini. Jadi, silahkan keluar. Pintu keluarnya berada di sana," Kataku sembari menunjuk pintu kamarku.

Tiba-tiba, kelima lelaki itu menghilang dari pandanganku. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat bagaimana cara mereka menghilang.

"Kami masih disini," Jawab Kakak brainly berjalan.

"Ya keluar. Kenapa masih disini sih?" Kataku tapi masih saja menoleh.

"Kau mau menyebrang? Mengapa kau menoleh ke kanan dan ke kiri, gadis bencana?" Ejek Kakak lelaki buta.

"Aish, kalian menyebalkan," Kataku lalu menutup seluruh tubuh ku menggunakan selimut.

Kalau begini, bukannya aku sembuh malah semakin sakit. Bahkan berpotensi gila!

♩ ♩ ♩ ♩

Orion Remon Afonso

Lelaki merah

Seragam sekolah perempuan. Seragam sekolah lelaki memiliki warna yang sama dengan seragam sekolah perempuan. Bedanya, seragam sekolah lelaki memakai celana.

Continue Reading

You'll Also Like

93.7K 10.2K 200
[Novel Terjemahan] Author(s): Dì jiǔ yí Translator (Mandarin-Indonesia): Google Translate - QueenAphrodicta Deskripsi: [1V1 peliharaan tak tertanding...
95.7K 9.1K 100
[Novel Terjemahan] Author(s): Wèi shuāng Translator (Mandarin-Indonesia): Google Translate - QueenAphrodicta Deskripsi: Pada abad ke-21, sisa penat...
89.5K 11K 55
Spring Trees and Sunset Clouds 春树暮云 by 未良 Chūn Shù Mù Yún by Wei Liang Genres: Transmigration to alternate space-time, rural, slice of life, BL Novel...
4K 218 5
Mungkin sudah takdirku, mengagumimu tanpa harus memiliki... Biarlah rasa ini mengalir seperti air, dan mengering dengan sendirinya... Tapi bukankah...