Just One Day

By rachalova

224K 13.8K 609

[BEBERAPA BAB DIHAPUS SECARA ACAK KARENA TELAH DITERBITKAN] "Hyung... Aku kenapa?" M i n Y o o n g i ( J u... More

Prolog
M Y . 1 - Yoonjin
M Y . 2 - Yoonseok
M Y . 3 - Yoonmin
M Y . 4
M Y . 5
M Y . 6
M Y . 7
M Y . 8
M Y . 10
M Y . 11
M Y . 12
M Y . 13
M Y . 14
M Y . 15
M Y . 16
M Y . 17
M Y . 18
M Y . 19
M Y . 20
M Y . 21
M Y . 22
M Y . 23
M Y . 24
M Y . 25
M Y . 26
M Y . 27
M Y . 28
M Y . 29
M Y . 30
M Y . 31
M Y . 32
M Y . 33
M Y . 34
M Y . 35
M Y . 36
M Y . 37
M Y . 39
M Y . 44
M Y . 46
😔 or 🥳 ???
JUST INFO
JUST ONE DAY?
tentang pre-order
kesan just one day
vote cover
Open PO
PO ke 2 dengan New Cover
PO LAGI

M Y . 9

4.4K 320 9
By rachalova

"Kenapa, hyung?" Tanya Yoongi.

Iya, Seokjin tiba-tiba saja menahan tangan Yoongi yang baru saja ingin meminum kopi nya. Kopi nya tinggal setengah lagi, tapi Yoongi masih ingin menikmati kopi favorit nya.

"Jangan terlalu banyak minum kopi, Unggie."

"Hyung kan tahu kalau aku sangat menyukai nya."

Seokjin hanya bisa menghela nafas dan memejamkan mata nya sebentar, lalu mengangguk.

Disela-sela perbincangan tentang Yoongi ingin bertanding basket, lagi-lagi Seokjin harus beradu mulut dengan adik pertamanya itu.

"Tidak Yoongi, hyung ingin kau melakukan medical check up terlebih dahulu." Kukuh Seokjin.

"Hyung, aku tahu kau dokter. Tapi tidak harus seperti ini. Aku ini hanya ingin bertanding basket." Yoongi masih berusaha menolak permintaan sang kakak.

Yoongi selalu menuruti perintah Seokjin. Namun untuk kali ini, Yoongi hanya ingin dirinya melakukan medical check up setelah pertandingan basketnya selesai.

Jimin sudah memasang wajahnya yang masam, sesekali ia melirik wajah Seokjin dengan tatapan sinisnya. Tak lupa bahwa ada Hoseok yang sudah berekspresi julid dari tadi. Seokjin lupa bahwa dua adik terakhirnya memiliki hobi yang sama.

Siap-siap kau Seokjin! Akan jadi bahan ghibah kau oleh kedua adikmu itu! Siapa lagi kalau bukan Hoseok dan Jimin.

"Hyung hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa, Yoongi!" Kali ini Seokjin tidak bisa menahan amarahnya.

"Cukup hyung! Sebegitu khawatir nya kau dengan Yoongi hyung!? Harus berapa kali aku bilang bahwa kau masih mempunyai dua adik lagi!" Itu Jimin yang bilang.

Seketika Jimin meninggalkan ketiga kakaknya.

"Jimin-aa!!" Teriak Seokjin.

Seokjin melirik Hoseok seolah memberi tanda. Iya, Seokjin menyuruh Hoseok untuk mengikuti Jimin pergi. Karena Jimin tidak pergi ke kamarnya, melainkan keluar rumah.

"Adikmu bukan hanya aku, hyung. Ada apa!?" Ucap Yoongi dengan nada rendahnya, ia sadar bahwa sang kakak sangat mencemaskan nya.

"Jangan bilang beberapa hari kebelakang hyung dan Jimin bertengkar karena ini?" Lanjut Yoongi.

"Terserah kau ingin nurut padaku atau tidak. Bukan hanya aku yang mencemaskan mu sebagai kakak, ada ayah dan ibu yang selalu menanyakan kabarmu!" Seokjin pasrah dengan keadaan. Yoongi yang susah dibilang, Jimin yang terus-menerus sensitif terhadap kakaknya, juga Hoseok yang tidak bisa diajak kerja sama.

Ada apa dengan hari ini!?

"Kalau mereka mencemaskan ku kenapa mereka tidak ada disini!? Kenapa mereka tidak pulang saja!? Kenapa mereka menitipkan aku, Hoseok, dan Jimin kepadamu? Memangnya kau orang tua kami!? Kau itu kakak kami!" Bantah Yoongi habis-habisan.

••°°°••

Ditempat lain, terlihat Jimin sedang meluapkan emosi nya.

Hembusan angin, dan minuman disebelahnya mungkin bisa membuat dirinya tenang.

"Argh! Kenapa!? Kenapa harus melakukan ini didepan Yoongi hyung!?"

Jimin sadar bahwa dirinya pernah berjanji tidak akan marah lagi jika Seokjin memberi perhatian lebih ke Yoongi. Tapi sekarang Jimin malah melakukan nya kembali, bahkan dihadapan Yoongi langsung.

Hoseok yang memperlihatkan nya dari jauh baru saja ingin menghampiri sang adik. Namun tiba-tiba ada pria yang memakai baju serba hitam dan memakai topi yang menghampiri nya terlebih dahulu.

Cemas? Pasti! Hoseok tidak tahu bahkan tidak mengenali pria yang menghampiri adiknya itu.

"Tidak salah jika aku menghampiri nya kan?"

"Jimin-ssi."

"Ne, Justin?"

"Sepertinya aku akan bahagia jika aku mempunyai seorang kakak. Ah! Aku kebanyakan bermimpi, bagaimana punya kakak kalau hidupku saja tidak memiliki siapapun."

"Ucapan mu tidak mempunyai kakak itu benar saja. Tapi kalau kau tidak memiliki siapapun di dunia ini, sepertinya kau salah. Bukankah kita baru saja berkenalan? Kau tidak menganggap ku!?"

"Ah, kau benar, Jimin-ssi." Justin menyetujui perkataan dari teman baru nya itu.

"Kau ingin memanggilku hyung? Tampaknya kau lebih muda dariku." Tawar Jimin.

"Eiy, mana bisa!? Badanmu dengan badanku saja masih lebih besar badanku!" Justin menolaknya dengan dia hanya melihat ukuran tubuhnya.

"Kalau begitu, berapa usiamu?" Jimin penasaran.

"Dua puluh satu tahun. Kenapa?" Jawab Justin.

"Aku dua puluh tiga tahun. Terbukti? Bahwa aku lebih tua dari dirimu." Ujar Jimin sombong.

Justin terdiam, bibirnya sedikit bergerak seperti sedang menggerutu. "Kalau Jimin-ssi dua puluh tiga tahun, berarti usia dia sama dengan..."

"Justin?"

"Jeongmal!?" Ekspresi wajah Justin berubah, yang tadi nya kebingungan kini menjadi senang.

"Kau kenapa? Kenapa kau terlihat begitu senang!?" Sekarang malah Jimin yang terlihat kebingungan dengan tingkah Justin.

"Tapi sebelumnya kau terlihat kebingungan dan sedih." Lanjut Jimin.

"Begitukah? Tidak, aku justru senang! Dan aku akan teriak didepan bahwa aku bahagia!" Sorak Justin. Jimin hanya bisa tersenyum melihat tingkah adik baru nya itu. Sebut saja Justin adalah orang yang sudah dianggap adik oleh Jimin.

Setelah menghabiskan jalan-jalan di sekitar pantai, Justin memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Dirinya berpamitan dengan Jimin.

"Ah! Handphone ku!" Baru selesai melakukan pelukan hangat antara Jimin dan Justin, tiba-tiba ponsel Justin berdering.

"Halo? Ah, maaf aku tidak mengabarimu sejak aku sampai di Seoul. Aku baik-baik saja." Ujar Justin dengan bahasa Inggris yang cukup fasih. Bagaimana tidak? Dirinya mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Walaupun sulit bagi Justin, tapi ia berusaha untuk bisa berbicara dengan bahasa tersebut.

"Siapa?" Tanya Jimin penasaran. Jimin bukan bermaksud ingin tahu segala nya tentang Justin, apalagi mereka baru berkenalan. Jimin hanya ingin tahu siapa yang menelepon nya.

"Temanku saat di asrama, hyung." Jawab Justin.

"Ah... Yasudah. Kau hati-hati, ya. Maaf aku tidak bisa mengantarmu." Ujar Jimin seraya menepuk bahu Justin.

Justin meninggalkan Jimin, perlahan langkahnya menghilang. Rasa kesal Jimin hilang seketika dengan munculnya anak itu.

"Badan dia besar tapi kenapa dia menggemaskan sekali." Ucap Jimin.

"Eoh!? Dompet Justin kah!?" Jimin tidak sengaja menundukkan kepalanya kebawah, namun terlihat dompet berwarna cokelat disana.

"Aish, Justin. Bisa-bisanya dompet dia terjatuh."

Jimin membuka dompet milik Justin. Mau tidak mau Jimin harus memeriksa nya, Jimin terdiam saat melihat isi milik Justin.

"Untunglah, aku tidak harus buru-buru mengembalikan nya."

Dompet itu ternyata hanya berisi 2 buah foto dan uang. Mungkin itu dompet main Justin jika tidak pergi jauh, maka isi nya hanya uang.

"Hah!?" Pekik Jimin tiba-tiba.

Iya, Jimin cukup kaget saat melihat foto yang ada di dompet Justin. Kedua foto itu berdampingan.

"Kenapa foto anak kecil memakai baju hijau ini tidak asing bagiku!?" Ucap Jimin.

"Dan aku yakin kalau baju merah ini pasti-"

"Siapa yang baju merah?" Tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.

"Aigo, kamchagia!" Pekik Jimin.

"Hoseok hyung!!!" Jimin geram karena kakaknya itu sudah mengejutkan nya.

"Ada apa dengan baju merah?" Tanya Hoseok.

"Ah tidak, ini dompet teman- dompet adikku terjatuh!" Jawab Jimin.

"Cih! Sejak kapan kau punya adik?!" Hoseok menoyor kepala Jimin.

"Hyung! Sakit! Sejak satu atau dua jam yang lalu." Jawab Jimin sombong.

"Sejak kapan kau ada disini?" Kini Jimin yang bertanya.

"Sejak satu atau dua jam yang lalu." Hoseok mengikuti jawaban sang adik.

"Kau membututiku!?" Tanya Jimin, dan Hoseok mengangguk.

Terlalu geram Jimin akhirnya ia mencubit puting milik Hoseok. Lalu meninggalkan Hoseok begitu saja.

"Yaaaaa!!! Jiminaaa!!!" Teriak Hoseok dan berlari mengejar Jimin.

"Jimin-aa, ayo pulang." Ajak Hoseok.

"Tidak mau! Aku tidak mau bertemu dengan Jin hyung yang hanya mementingkan Yoongi hyung!" Tolak Jimin.

"Jim, Jin hyung seperti itu karena ia mengkhawatirkan Yoongi hyung."

"Kalau gitu aku saja yang sakit! Aku bahkan rela sakit asal Yoongi hyung tidak sakit!" Ucap Jimin semena-mena.

"Hey! Jaga ucapanmu, Jim. Omongan itu doa. Kalau Tuhan mendengar nya bagaimana?"

"Asal Yoongi hyung sehat aku tidak masalah. Aku hanya ingin Yoongi hyung sehat, aku tidak mau melihat Yoongi hyung sakit, aku sayang Yoongi hyung, bahkan aku rela bertukar posisi. Tapi kalau Jin hyung berlebihan seperti itu, itu membuatku cemburu hyung!" Jelas Jimin yang sudah tidak bisa menahan air mata nya.

"Jimin-aa..."

"Hanya hyung yang mengerti keadaanku." Ujar Jimin ke Hoseok.

~Min Yoongi~

To be continue

Yeorobun, tau gak siapa foto anak kecil yang diatas!? Jawabannya pasti tau! Haha ngapain nanya lagi😭

Annyeong yeorobun!!!
Berapa hari aku gak update!? Huhu mian🥺
Cerita kali ini cukup panjang, iya gak sih!? Gatau deh hehe perasaan aku aja kayanya!
Maaf bgt klo masih gak nge-feel 😭
Semoga kalian tetep mau baca cerita nya ya, hehe.
Oh iya udah hari kedua puasa nih! Gimana puasanya pada lancar kan? Kaum perempuan gimana? Menikmati puasa hari pertama atau ada tamu datang!? Wkwkwk ribet ya, dateng bikin kesel gak bisa ikut puasa, gak dateng kepikiran. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan nya! Semoga puasa tahun ini dilancarkan dan di permudah ya! Hwaiting semuaa💜

Still stay and enjoy!!

_Alova, eomma nya Shooky_

Continue Reading

You'll Also Like

258K 13K 25
It all started with a murder. Neal Lixen has dealt with many things in his life, but he never expected having to deal with the fact his best friend i...
238K 8.4K 16
"Go to sleep, you Idiot." "Will do." >>>> A boy in need of sleep. A girl willing to help. Secrets are spilled and a fondness blossoms between the tw...
72.9K 4K 24
"Why be a hero when you have the power to go against the Commission? It's a waste of time trying to save people in the end. After all, you're just po...
31.2M 1.2M 49
"Screw the rules. I want you, Kim Y/N." THIS FIC WAS MADE INTO CLICKBAIT FOR A YOUTUBE VIDEO COMPLAINING ABOUT KOREABOOS LOLLL ITS NOT THAT BAD GIVE...