Mampus!

By Risnaaaarp

553 111 25

Ini cerita kocak! Gimana sih jadinya kalau Rey yang manja sama Reyna yang goblok masuk dunia Naruto? Sesuai... More

2. Dunia Baru
3. Berlatih
4. Berlatih 2
5. Akademi
6. Pembantaian
7. Berlatih 3
8. Tim 15
9. Misi 1
10. Misi 2
12. Ujian Chunin
13. Penyerangan
14. Pengejaran Sasuke
15. Neji
16. Hidan
17. Reinkarnasi
18. Mencurigakan
19. Mokuton
20. Ulang Tahun

11. Dunia Yang Sama

21 5 0
By Risnaaaarp

Untuk pertama kalinya mereka menjalankan Misi tanpa dipandu oleh Hoshi. Dan untuk pertama kalinya juga mereka menjalankan misi bersama tim lain. Doakan saja semoga di tengah jalan ada musuh:v

Mereka kini sudah melompat dari pohon kepohon dengan Neji yang memimpin. Lelaki Hyuga itu tidak pernah mengurangi pengawasan dengan Byakugannya yang terus aktif.

Reyna hanya melirik Neji dari sudut matanya, kemudian bergidik ngeri melihat iris Mata Neji yang hampir berwarna putih ditambah dengan urat yang menonjol di sisi matanya. Menyeramkan namun tampan disaat yang bersamaan.

"Ayo, lebih cepat! Kita sebentar lagi akan sampai!" Ucap Neji.

"Baik, Kapten!"

Tak lama kemudian mereka pun sampai. Neji dan Tenten masuk untuk membawa tanaman herbal. Tenang, kita tidak perlu mengangkut barang-barangnya kok! Kan ada Tenten yang bisa nyimpen semua barang ke dalam gulungannya:v

"Ayo, kita kembali ke Konoha!" Ucap Neji kala dia sudah beres dengan urusannya di dalam.

Rey mendesah kecewa, pada akhirnya mereka tidak menemukan musuh sama sekali. Kalian tau? Misi tanpa musuh itu bagaikan sayur tanpa garam, hambar!

Neji dan yang lainnya berhenti ketika melihat ada 4 orang yang menghalangi jalan mereka. Rey berdoa, semoga itu musuh.

Dilihat dari besar cakra mereka, ku rasa 1 Jounin, 1 Chunin, dan 2 Genin. Mungkin mereka berada di tim yang sama.

"Hmm, dimana tanaman obat-obatan yang kalian bawa?" Tanya Jounin.

"He, kau pikir kami akan memberi tahu mu?" Ucap Neji.

"Cih, biar aku saja yang melawan bocah itu. Kalian lihat betapa kuatnya guru kalian ini!" Titah Jounin.

Jounin itu muncul di belakang Reyna, tapi tentu Reyna langsung berkedip dan muncul di belakang Jounin tadi.

Mereka beradu pukulan beberapa kali, tapi sayang si Jounin itu malah meloncat mundur dan melemparkan beberapa Shuriken.

Sebelum Shuriken itu mengenai Reyna, Tenten dengan cepat menangkis semua Shuriken dengan Shuriken yang ada di gulungannya.

"Igea!"

Jounin itu melompat mundur ke tanah. Kemudian di pinggirnya muncul Yami yang sudah bersiap mengeluarkan Jutsu airnya.

"Suiton : Mizu Arare!"

Dari tangan Yami, muncul bola-bola air yang menyerang Jounin. Segera Jounin itu membuat dinding tanah.

"Doton : Doryuheki!"

Lee berlari ke belakang Jounin dengan cepat.

"Konoha senpou!"

Tapi sayang Jounin itu menghindar mengakibatkan tendangan itu menabrak dinding batu hingga hancur.

Kemudian Rey muncul dengan Bola Naga Petir di tangannya, bersiap meluncur dan meledak kapan saja. Segera musuh menghindar.

Musuh melesat ke arah Reyna dengan pedang yang sudah ada di tangannya. Tapi sebelum mencapai Reyna, Neji datang di depan.

"Juken!"

Trang

Pedang yang ia pegang patah akibat pukulan dari Neji, membuat dia buru-buru untuk meloncat kembali ke tempat timnya.

"Kalian boleh juga," puji Jounin musuh. "Hei, kalian! Cepat habisi para cecunguk itu!" Titahnya pada timnya.

"Baik!"

Keempat musuh meluncur dengan cepat. Salah satu Genin di antara mereka merapalnya segel tangan.

"Fuuton : Reppushou!"

Segera Reyna menghadang dengan element apinya.

"Katon : Goukakyuu no Jutsu!"

Element api itu semakin besar karena dibantu element angin dari musuh.

"Suiton : Suijinheki!"

Segera salah satu Genin musuh membuat dinding air yang muncul dari tanah. Membuat asap dari bertabraknya Jutsu Api dan Air.

Setelah kedua Jutsu berhenti, Rey muncul dihadapan Genin tadi dengan seringaian kejam di wajahnya, kemudian memukul dengan sekuat tenaganya.

Genin dan Chunin musuh melesat melewati Genin yang terpental akibat pukulan maut dari Rey.

Genin musuh sedang melawan Lee dan Tenten. Mereka bertiga beradu Taijutsu. Tentu Lee menang dan langsung menendang musuh ke arah Neji.

Neji yang mengetahui itu langsung bersiap dengan Jutsunya.

"Kaiten!"

Genin itu terpental menabrak beberapa pohon di belakangnya.

Reyna dan Yami terus melawan Chunin musuh. Reyna dengan kecepatannya, Yami dengan jutsu airnya, dan musuh dengan pedang yang dilapisi oleh element api.

"Suiton : Suiryuudan!"

Chunin terdorong kebelakang. Kemudian Rey muncul di belakang musuh dengan pukulan mautnya.

Trak

Tulang rusuk musuh retak dan musuh langsung terhempas sangat jauh. Kombinasi mereka memang sangat pas, tentu semua itu adalah ide dari Yami. Mana mungkin Rey dan Reyna memikirkan kombinasi seperti itu:v

"Hake Kusho!"

"Doton : Doryuuheki!"

Setelah beberapa kali bentrok di Taijutsu dengan Neji dan Lee, sepertinya Jounin musuh sudah kelelahan melihat dari gurat di wajahnya, dia pasti sudah sangat tua dan tidak patut untuk diberi misi seperti ini.

Rey, Reyna, dan Yami muncul di tiga sisi musuh. Kemudian mereka bersamaan merapalkan segel tangan yang hampir sama.

"Bola Naga Petir!"

"Bola Naga Api!"

"Bola Naga Air!"

Jounin musuh mendengus sebal dan segera merapalkan Jutsu tanah yang memungkinkan dia untuk membuat dinding tanah di sekeliling tubuhnya.

Tenten memanfaatkan kesempatan ini dengan berdiri di puncak dinding tanah dengan gulungan di tangannya.

"Rasakan ini!"

Puluhan kunai melesat dengan cepat. Jounin hanya bisa menangkis dengan 2 kunai di tangannya karena dia terjebak dalam dinding tanahnya sendiri.

Bugh

Genin musuh yang saat pertama kali merapalkan element air itu datang dan memukul Tenten. Segera Rey menangkapnya.

"Apa yang harus kita lakukan, Guru?" Tanya Genin tadi.

"Ayo kita kabur!"

Musuh pergi dengan membawa kedua rekan timnya di punggung mereka. Semua bernafas lega. Akhirnya musuh sudah kalah.

"Tadi itu pertarungan yang hebat!" Pekik Rey.

Yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Tak habis pikir dengan teman mereka yang satu ini, bisa-bisanya dia malah senang melawan musuh kuat seperti itu.

...

Rey, Reyna, dan Yami sedang berjalan-jalan. Hari ini mereka libur dari misi. Seharusnya jika mereka libur mereka akan berlatih, tapi hari ini mereka berhenti dulu. Sekali-sekali libur dari latihan boleh kan?

"Ayo ayo, kabur!"

Beberapa anak kecil berlari ketakutan, membuat ketiga Genin itu saling berpandangan.

"Seharusnya kamu gak boleh nyerang mereka!"

"Maaf, kakak."

Terlihat seorang laki-laki berambut merah dengan sebuah guci di punggungnya. Kemudian seorang anak laki-laki dengan tato di wajahnya, juga seorang anak perempuan berambut kuning panjang digerai dan tak lupa dengan pedang yang bertengger manis di pinggangnya.

"Kalian yang menyerang anak-anak tadi?" Tanya Yami.

"Ah, maaf ya. Adiku memang kurang bagus dalam mengontrol emosinya," ucap wanita tadi.

"Kalian siapa?" Tanya Reyna.

"Ah, namaku Temari. Dan ini kedua adiku Kankuro dan Gaara." Sapa Temari.

Rey melotot kaget melihat Temari. Hah, dia Temari? Perasaan gaya pakayannya bukan kayak gitu deh. Pikirnya.

"Ouh, kalian tiga bersaudara dari Desa Suna?" Ucap Yami.

"Ah, aku ingat ada seseorang dari desa Suna pengguna element Fuuton. Dia wanita berambut kuning pendek yang diikat menjadi empat bagian, juga dia membawa kipas besar di punggungnya." Ucap Rey.

Reyna menyirit bingung memandang Rey. Kok dia gak tau?

Temari melotot kaget saat melihat ucapan Rey, membuat Reyna yang tak tahu apa-apa harus bediri dengan ekspresi yang konyol.

"Kamu tau kalau ada kota Jakarta di Dunia ini?" Tanya Temari membuat si kembar itu kaget.

"Loh, maksudnya Ibu Kota Indonesia?" Ucap Reyna memastikan.

"Tau dari mana?" Tanya Temari.

"Dari Pak Jokowi." Jawab Rey mencoba melihat ekspresi Temari.

Dan benar saja. Ekspresinya seperti dia melihat hantu. Jangan-jangan dia juga bukan berasal dari dunia ini? Jika benar Temari bukan berasal dari dunia ini, berarti akan ada orang lain yang juga bukan berasal dari dunia ini kan?

"Loh, kok bisa?" Pekik Temari.

"Masih Pandemi Korona kan?" Tanya Rey.

"Apaan! Udah nggak ada." Jawab Temari.

"Bukannya masih Korona?" Ucap Reyna terkejut.

"Korona udah nggak ada." Bantah Temari.

Yami, Gaara, dan Kankuro hanya bisa memandang ketiga Genin yang sedang berbicara itu dengan ekspresi bingung. Sebenarnya mereka sedang berbicara apa?

"Oh, ternyata kalian ada di sini. Ayo, kita harus mendaftar untuk Ujian Chunin!"

Tiba-tiba saja Hoshi datang di tengah perbincangan. Mereka mendesah pelan, mengapa harus disaat penting seperti ini? Hah, sudahlah, mungkin saja mereka bisa mengobrol lagi nanti.

...

Pada vote dong njir!
Ouh gue lupa, kan gak ada yang baca:v

Continue Reading

You'll Also Like

51.6K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
827K 87.4K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
134K 10.4K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...