After Being Happy, Then? [TER...

By Kagaminetiv

488K 48.5K 34.4K

(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah mem... More

Prolog 💤
1. Awal Mula 💤
2. Beginilah Misya 💤
3. Surprise? 💤
4. Si Kepo dan Si Gak Pekaan 💤
5. Ocha apa Bocah? 💤
6. Quin apa Drama Queen 💤
7. Hukum Bareng 💤
8. Si Ular 💤
9. Kenapa Nangis? 💤
10. Kiss? 💤
11. Kapan Bisa Foto Cantik? 💤
12. Pencitraan 💤 + Cast
13. Menciptakan Salah Paham (1) 💤
Interupsi
14. Menciptakan Salah Paham (2) 💤
15. Hormat Sang Merah Putih 💤
16. Diteror 💤
17. Misya Ngamuk!! 💤
18. Ditinggal 💤
19. Munculnya Cowok Baru 💤
20. Cemburu 💤
21. Setelah itu .... 💤
22. Dipermalukan 💤
23. Kerja Sama 💤
24. Done! 💤
25. Pembasmian Ular 💤
26. Terungkap 💤
27. Kenny Tahu Dari Mana? 💤
28. Balikan? 💤
29. Roda Kehidupan Berputar 💤
30. Sengaja 💤
31. Hilang Satu, diganti Satu 💤
32. MiNo 💤
33. Ke Rumah Ken 💤
34. Mesum? 💤
35. Kasih Pelajaran 💤
36. Misya Cape! 💤
37. Cowok Gila! 💤
38. Bersaing 💤
39. Pahlawan yang disangkal 💤
40. Dua Kubu dan Pembelaan 💤
41. Pengakuan Bu Ceci dan Jeno 💤
Cek ✔
42. Panen Novel dan Insiden Cicak 💤
43. Tertampar Fakta Lagi 💤
44. Minta Maaf?💤
45. I am With You 💤
46. He is Gone 💤
47. Piggyback 💤
48. Sulit Dilupakan 💤
49. Reuni 💤
50. Semua Sudah Berakhir? 💤
51. Identitas Janice dan Siapa Orang Itu? 💤
52. Karma (1) 💤
53. Karma (2)
54. Happier 💤
55. Mundur 💤
57. Retak 💤
Epilog 💤
Unpublish I'm Second Lead (Sekuel)
Special Part (Readers Baru Jangan Baca Dulu Sebelum Baca Ending)
Cerita Baru: Love During Covid-19 + Info Terbit 💫
ALVIVA + Spoiler ABHT
Vote Cover + Giveaway 💤
OPEN PO 💤
Diskon 22%

56. Pembubaran KURA 💤

5.2K 606 674
By Kagaminetiv

MULMED:
Love Story 💦

❤❤❤

WARNING!!!!!!!!!!! ⚠️
PART INI MENGANDUNG ADEGAN 18+, BAGI YANG DI BAWAH UMUR ATAUPUN NGGAK NYAMAN DENGAN KONTEN 18+, SKIP BAGIAN ITU SAMPAI AKHIR ⚠️

💤💤💤

2 PART MENUJU EPILOG.
SPAM EMOT 🐼 UNTUK MENUNJUKKAN ANTUSIAS KALIAN 🔥🔥🔥

💤💤💤

Satu kisah
Satu jiwa
Satu raga
Satu ucapan
Satu keinginan
Satu kesalahan
Akan merubah ending dari segala-galanya, menyisakan pertanyaan:

After being happy, then?

💤💤💤

🙌 HAPPY READING 🙌

"CHEERS!!!"

Bunyi tos dari dua gelas berkaca turut meriahkan moment malam pembubaran KURA di dalam kamar hotel. Ya, memang setelah manggung, KURA balik ke hotel.

Mereka mendekorasi kamarnya Kenny untuk acara lamaran besok dan baru saja selesai. Kini kamar telah terhias penuh balon bermotif panda. Sebuah bingkai foto canggung Kenny dan Misya berukuran jumbo pajang di tembok. Di atas kasur juga ada taburan kelopak bunga mawar yang membentuk tulisan will you marry me?

"Tuangin lagi, Ngel."

Ugo dan Robert sedang adu minum soju sementara itu Angel bertugas untuk menuangkan soju ke gelas mereka.

"Guys, makasih ya udah bantuin gue dekor. Sekarang dengarin gue nyanyi. Kira-kira bagus gak buat lamaran besok?" Tanpa menunggu jawaban, tangan Kenny mulai memetik gitar milik Ugo dan bibirnya melantunkan lirik lagu. Matanya terpancar benih-benih cinta. Biasalah ... orang yang lagi bucin, bawaannya mata bentuk lope-lope mulu euy.

We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts:
I'm standing there
On a balcony in summer air

Bibir Angel ikut melantunkan lirik yang sama tanpa mengeluarkan suara. Wajahnya bersemu merah. Entah kenapa, ia merasa Kenny diam-diam memandangnya?

See the lights, see the party, the ball gowns,
See you make your way through the crowd,
And say, 'Hello'
Little did I know....

Suara Kenny terdengar merdu. Angel merasa debaran jantung yang tidak karuan. Kenapa Kenny terus melirik ke arahnya?

That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
And I was crying on the staircase
Begging you, "Please don't go"
And I said

Angel bersiap diri untuk memasuki lagu bagian reff. Sedangkan Ugo dan Robert sudah saling berpelukan mendengar suara Kenny yang penuh dengan benih cinta. Kenny memetik gitar semakin jadi. Waktunya meluapkan emosi di bagian reff lagu.

Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting. All there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story. Baby, just say 'Yes'.

Kenny memberhentikan petikan gitar. Fokusnya benar-benar pecah. Masalahnya ada sesuatu yang cukup mengganggu penglihatan. "Ngel?"

"Ya?" tanya Angel, malu-malu sendiri. Bolehkan halu sedikit kalau lagu tadi Kenny nyanyikan buat dia?

"Kepala lo." Kenny menunjuk ke arah kepala Angel. Ugo dan Robert ikut menoleh.

"Buahahaha!" Ugo spontan ketawa ngakak, sementara Robert mengambil kelopak bunga mawar yang bertebaran di atas kepala Angel.

"AISH, KAK UGO!! INI KERJAAN KAKAK YA?!" Angel mendengkus kesal.

"Ops." Ugo pura-pura tidak dengar, melirik ke arah lain, bersiul dan meneguk soju dengan cepat.

"Iseng banget, sih!" Angel mencibir padahal tadi sudah kegeeran. Ia pikir dilirik Kenny, karena apa.

Kenny hanya terkekeh kecil. Cowok itu kembali berlatih gitar dan nyanyi untuk lamaran besok. Sementara itu, Ugo dan Robert kembali minum dan Angel manyun di sana. Lama-kelamaan Angel jadi bete.

"Ah, segarrr. Malam ini emang enaknya ngesoju." Usai meneguk segelas soju hingga tandas, Robert berhenti sejenak.

"Iya, segar banget," sahut Ugo yang pipinya sedikit memerah.

"Sesegar itukah? Angel pengen cobain juga." Tangan Angel terulur, menuangkan soju ke gelas kosong dan hendak meminumnya, tapi tangannya ditahan oleh Kenny.

"Lo masih di bawah umur. Jangan," pesan Kenny. Jujur, ia malas mengurus Angel kalau bukan Misya menitip Angel kepadanya.

"Ah, lo mah gak asik, Ken." Robert melepaskan tangan Kenny yang menahan tangan Angel. "Malam ini pembubaran KURA, gak minum sampai mabok mah gak seru. Ngel, gak usah dengarin dia. Hajar aja."

"Iya. Angel cuma pengen cicip sedikit, gak banyak kok." Matanya melirik ke arah Kenny meminta persetujuan.

"Udah ... udah ... langsung minum aja. Ken, lo juga minum dong. Masa dari tadi cuma gue sama Ugo doang yang minum?" Robert menyodorkan segelas minuman beralkohol kepada Kenny.

"Janganlah, Bert. Gue gak mau mabok malam ini. Lo tau kan besok hari penting buat gue?"

"Cie ilah ... yang mau ngelamar doi besok," ledek Ugo membuat dada Angel terasa kembang kempis.

Kenny tersenyum merogoh saku celananya, mengeluarkan kotak cincin. Ya, semoga besok Misya menerima lamarannya.

"Berapa karat sih cincinnya?" tanya Robert bermaksud untuk merebut kotak itu, tapi Kenny tepis tangannya.

"Jangan disentuh." Kenny menyimpan kembali kotak cincin itu ke dalam saku. "Malam ini, kalian jangan terlalu mabok. Besok kalian punya tugas negara buat jadi saksi gue ngelamar."

"Siap, Pak Bos!" sahut Robert dan Ugo berbarengan. Sedangkan, Angel hanya tersenyum miris.

Kak Ken besok mau lamaran. Angel gimana? Angel gimana? Harusnya Angel yang dilamar!

Apakah waktunya Angel melepaskan Kenny? Rasanya kok tidak rela? Lubuk hatinya tidak sudi melihat Misya hidup bahagia bersama Kenny. Angel sudah sabar selama 4 bulan ini, dan belum membuahkan hasil apa-apa. Yang ada, malahan hubungan Misya dan Kenny semakin baik. Memikirkannya saja membuat hati Angel sesak. Gadis itu mulai meneguk soju hingga tandas.

"Guys ... sorry ye." Ugo menyimpan ponsel ke dalam tas. Air mukanya tiba-tiba jadi sendu. "Malam ini gue harus balik ke Jakarta."

"Kenapa lo, Go?" tanya Kenny, jadi khawatir.

"Nyokap gue kecelakaan, masuk rumah sakit. Gue harus balik ke Jakarta sekarang," balas Ugo mengelus dada.

Robert yang sedang meneguk soju, spontan menaruh gelas ke atas meja. "Parah gak? Yang tabah ya."

"Nggak tau sih. Kayaknya gak parah, tapi gue khawatir. Gue harus balik malam ini juga, kalau gak hati gue gak tenang." Ugo menepuk bahu Kenny sebelum beranjak berdiri. "Good luck ya, Pret, buat lamarannya besok."

"Sip. Lo udah pesan tiket, 'kan?"

Ugo manggut-manggut. "Pesawat gue satu jam lagi. Gue harus balik dulu ke kamar gue buat beres-beres." Ya, saat ini mereka sedang berkumpul di kamar Kenny. "Gue duluan ya. Waktunya mepet."

"Hati-hati di jalan, Go!"

"Okay. Sekarang mau ngapain? Main yok? Yang kalah ...." Robert menaruh sebotol soju di tengah meja. "Habiskan ini."

"Main apa? Hayuk aja daripada Angel bosen," sahut Angel antusias.

"Gue bawa kartu remi. Main kartu remi selama satu jam. Yang kalah habiskan minuman itu, gimana?"

Kenny menggeleng. "Gue gak ma--"

"Gak asik lo. Ini malam pembubaran KURA, lo nggak mau buat malam ini jadi berkesan? Lagian lo juga gak bakalan kalah kan?"

"Hmm ... yaudah, deh."

💤💤💤

"Yey! Menang!" Angel bersorak ria, sedangkan Robert telah ancang-ancang menanti Kenny minum minuman keras itu.

"Kalah sial." Kenny melempar kartu yang dipeganginya ke meja, mendesah kecil. Hampir setiap putaran, ia kalah. Sepertinya dewi keberuntungan tidak berada di pihak dia kali ini.

"Habiskan sojunya, gue temani." Robert mengambil sebotol soju lagi, dan mulai meneguknya tanpa harus dituang ke gelas.

Kenny menghela. Ia terpaksa menghabiskan soju itu sebagai hukuman. Alhasil jadilah Kenny dan Robert tengah meneguk minuman keras di tangan mereka. Angel yang duduk di tengah mereka, bersorak ria. "Ayok ... ayok ... sedikit lagi Kak Ken. Kak Robert juga sedikit lagi. Ayok."

Robert menjedakan minumnya untuk cekukan. Pipinya merah seperti kepiting rebus. "Ngel ... temani minum biar asik."

"Hayok. Siapa takut!"

"Ayok, habiskan! Cheers!" Kenny yang sudah meneguk lebih dari setengah botol soju mulai merasakan kepalanya berputar.

"Semoga KURA reuni lagi 5 tahun kemudian! Cheers!"

Botol per botol mulai dihabiskan oleh Kenny dan Robert, sedangkan Angel telah berhenti di botol pertama karena perutnya sudah terasa kembung.

"Yehe!! Chayachayachayachaya! Kencangkan musiknya lagi, Sayangku kepadamu Angel. I love you to the moon, Angel!!"

Detik ini, Angel seharusnya cepat menjauh dari Robert. Sayangnya cewek itu masih betah di dalam kamar itu. "Kak Robert, turun!" Angel berusaha menarik Robert yang sedang berjoget di atas meja.

"Sini, kita duet." Robert terjun ke bawah lantai. Ia menarik Angel untuk berjoget.

"Kak Robert udah mabok. Kak Keeen, bantuin Angel bawa Kak Robert ke kamarnya."

"Hmm ... jangan ganggu! Mau tidur!"

Angel memutar kedua bola mata malas atas jawaban Kenny. Ia melihat Kenny sudah tepar dan mulai mengeluarkan dengkuran kecil di alam mimpinya.

Dentuman musik diskotik yang berputar di ponsel Robert membuat cowok itu menggila dan terus menggoyangkan kepalanya. Angel ingin mematikan musiknya, akan tetapi Robert malah menariknya hingga Angel jatuh ke dalam dekapannya. "Mau kemana? Yuhuu ayok putar."

"Cukup, Kak Robert! Kak Robert mabok! Tau ah, gelap! Angel gak mau urusin kalian! Angel mau balik! Lepaskan!" Angel mulai merontah, namun Robert mendekapnya semakin erat.

"No. Jangan balik, Baby. I want to eat you tonight." Robert yang tengah cekukan menjadi posesif, tidak ingin kehilangan Angel di malam ini.

"Kak Robert gila ya? Ini Angel bukan Baby. Lagian Kak Robert bau. Angel gak suka."

"NURUT, BABY! I WANT TO PLAY WITH YOU!" Robert melempar Angel dengan kasar ke atas kasur. Cowok itu ikut naik ke atas kasur, membuka baju, menampilkan perut buncitnya.

"Kak Robert, ja--jangan bercanda." Angel masih berharap dirinya kena prank. Namun, tingkah Robert membuat dirinya yakin berada dalam bahaya. Cowok itu menyeringai, menatapnya nafsu, dan semakin mendekatinya.

"KAK KEN--mmphhh." Robert membekap Angel pakai tangan sebelum Angel sempat berteriak lebih lanjut. Angel mulai kehabisan oksigen.

"Sstt Baby. Jangan ganggu orang yang lagi tidur. Janji ya? Kalau janji baru aku lepasin."

Angel mengangguk lemah. Air matanya sudah berlinang. Kakinya terasa membeku di tempat. Robert melepaskan tangannya secara perlahan. Angel membuka mulut untuk mengambil napas dengan rakus. Cewek itu kembali lagi berteriak. "KAK KEN--mmpphhh."

Kali ini Robert telah melumat bibir gadis itu dengan ganas. Angel yang kehabisan oksigen berusaha merontah, tapi tenaganya kalah. Ia mendorong tubuh Robert, tidak berhasil. Angel mencubit badan Robert, tapi Robert menahan sakit. Akhirnya Angel mengigit lidah cowok itu membuat Robert meringis kesakitan.

PLAK!

"DAMN YOU BABY! KENAPA GIGIT LIDAH GUE? LO ITU PACAR GUE! TUGAS LO ITU HARUS NGELAYANI GUE! GAK USAH SOK JUAL MAHAL! MASA GUE GAK BOLEH SENTUH LO? LO AJA SUKA KAN CIUMAN SAMA KENNY?! LO ITU CEWEK MURAHAN! SADAR DIRI, JALANG!"

"Jadi Angel cewek kayak gitu di mata Kak Robert?" Angel menatap nanar Robert. "Okay, gapapa! Kak Ken! Tolongi An--"

"BERISIK SIAL! MAU BERANTEM DI LUAR SANA! MATA KALIAN BUTA, GAK BISA LIHAT GUE LAGI TIDUR?!" balas Kenny di bawah kasur. Cowok itu yang lagi asik tidur merasa tidurnya terganggu. Ia menutup kedua telinganya rapat, melanjutkan bobo cantiknya. Gempa pun gak bisa bangunin Kenken uy ....

Kelu. Lidah Angel terasa begitu kelu. Selama ini ia pikir Kenny adalah penyelamatnya. Namun, nyatanya apa? Di saat seperti ini, cowok itu lebih memilih tidur ketimbang menyelamati dirinya dari kandang buas.

"Kita main di kamarku aja, Baby." Robert yang sudah kehilangan akal sehat, menyeret paksa Angel ke kamarnya di sebelah. Angel yang merasa terpukul atas kelakuan Kenny dan Robert, sudah bingung harus bertindak apa selain nangis dan berteriak. Sayangnya sudah tengah malam, tidak ada yang peduli.

Usai berpindah kamar, Robert langsung menindih Angel di atas kasur. Robert merasa tubuhnya sangat panas. Organ reproduksinya sudah mengeras. Cowok itu ingin menunjukkan kejantannya di malam ini. "Angelku sayang. Kakak datang." Robert melepaskan gesper, menjilat bibir diri sendiri hingga basah, bersiap untuk menyantap gadis di hadapannya.

"Mo--mohon lepasin An--Angel," lirih gadis itu. Tenaganya habis untuk melawan Robert.

"Minta ampun?" Robert tersenyum menyeringai. Cowok itu mendekati pipi Angel, kemudian menggelitiki pipinya, menari di atas sana hingga ke bagian leher Angel, membuat Angel menahan rasa geli.

"I--iya," jawab Angel dengan nada bergetar. Dirinya merasa tidak berdaya untuk melawan Robert yang sudah mabok parah ini. Sialnya lagi, Kenny tidur seperti mayat! Suara yang mereka keluarkan dari tadi, tidak dapat membangunkan Kenny bahkan sampai mereka sudah pindah kamar tetap saja sama.

"Gimana ya, Baby?" Robert mengembuskan napas di atas wajah Angel. Jarak wajah mereka begitu dekat. Angel dapat mencium bau alkohol yang menusuk hidung. "Hmm ... kamu terlalu polos, Baby. Emangnya serigala bakalan lepasin daging yang ada di depan mata? Aku udah gak sabar untuk main sama kamu, Baby."

SREK!

Robert merobek kaos tipis Angel, menampilkan pakaian dalam yang berwarna pink. Cowok itu mulai menggrepe-grepe.

"AKH!! NGGAK MAU!! NGGAK MAU!!"

Selanjutnya kalian tahu apa yang terjadi.

Tidak peduli sama teriakan Angel. Pokoknya malam ini, Robert benar-benar tidak bersahabat kepadanya. Cowok itu tega menyulik benda berharganya membuat hidup Angel ternodai selamanya.

💤💤💤

Malam yang terasa sangat amat panjang akhirnya berakhir juga. Matahari keluar menyapa bumi, tapi gadis itu merasa harinya sudah berakhir. Benar-benar berakhir.

"Angel benci sama Kak Robert! Benci, benar-benar benci!" Angel yang berambut acak-acakan, memukul dada Robert secara brutal.

Robert mengerang kesakitan. Kepalanya benar-benar terasa sakit dan berat. Apa yang terjadi? Kenapa sehelai benang pun tidak menutupi tubuhnya? Dan kenapa Angel menutupi tubuhnya dengan selimut? Tunggu. Kenapa mereka berada di atas kasur?

"Ngel, sorry. Aku gak tau ka--"

"Gak tau?! Apa Kak Robert bilang?! Kak Robert mau masa bodoh? Lihat! Lihat Kak Robert terlanjang! Lihat Kak Robert ngelakuin apa ke Angel! Hiks." Tangisan Angel pecah. Ia menutupi mukanya untuk menangis. Malu. Rasanya benar-benar malu. Keperawanannya lenyap begitu saja.

"Oh. Jadi kita udah have a sex? Aku akan tanggung jawab. Please, tunggu aku tamat kuliah, aku pasti nikahin kamu." Robert berusaha menenangkan gadisnya. Ia mencengkeram kedua tangan Angel, menatapnya tulus. Dari beberapa perempuan yang pernah ia tiduri, hanya Angel yang akan menjadi tanggung jawabnya.

"Hahahahahaha." Ketawa. Angel ketawa di dalam tangisannya. Gila. Rasanya benar-benar sudah mau gila! Angel ketawa seperti nenek lampir. Ia ketawa cukup lama hingga akhirnya menyorot Robert penuh dengan sorotan benci. Kenapa harus dia? Kenapa? Kenapa ia harus diperkosa orang yang dibencinya?! Jujur saja, Angel sangat membenci Robert sejak Robert berhenti membantunya untuk mendekati Kenny! Sangat amat benci!!

"Kamu kenapa lihatin aku terus, Ngel? Aku janji akan nikahin kamu setelah tamat kuliah. Tapi, sekarang gak bisa. Orang tuaku pasti gak setuju, karena pendidikan yang mereka utamakan. Kita bisa tunangan dulu seperti Kenny dan Misya."

"HAHAHAHAHA BULLSHIT!" Angel kembali ketawa menggelegar kemudian terdiam, menyorot Robert dengan tajam. "ANGEL GAK MAU LIHAT KAK ROBERT LAGI! PERGI!!"

"Ngel ...."

"PERGI!!! CEPAT PERGI!!! SEKALIAN MUSNAH DARI MUKA BUMI INI!!! SEUMUR HIDUP, ANGEL GAK MAU LIHAT KAK ROBERT LAGI!!!"

"Iya, Ngel. Jangan histeris. Tenang. Iya, aku pergi. Aku akan pergi." Robert segera memakai pakaiannya. Cowok itu menatap Angel yang sedang memeluk lutut sambil nangis. Seketika Robert merasa dirinya sangat berengsek. Robert menyambar sekotak rokok, naik ke atas rooftop untuk berpikir jernih.

Sementara itu, Angel masuk ke dalam toilet. Ia membersihkan dirinya di bawah dinginnya shower. Ratusan kali ia menggosok kulitnya, tapi kenapa rasanya tidak kunjung bersih?

"Menjijikkan! Angel menjijikkan!" Tangan cewek itu menonjok tembok, melanjutkan tangisannya di bawah shower.

Usai mandi, Angel memakai pakaian seadanya di kamar Robert. Angel pun melangkah dengan tertatih. Rasa nyeri di bagian kewanitaan membuatnya mengerang kesakitan, tapi tidak mematahkan semangatnya menuju ke satu tempat.

Kakinya kini berpijak di depan kamar Kenny. Pikirannya kosong. Benar-benar kosong. Cewek itu mendorong pelan pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Entah apa yang akan dilakukannya.

💤💤💤

Misya dan Quin baru saja keluar dari bandara Yogyakarta dan mencari taksi. Wajah Misya bersemu merah usai menghirup sebuket bunga mawar yang telah ia siapkan untuk Kenny, tidak sabar menemui cowok itu.

"Baru sehari gak ketemu kok rasanya kayak udah berpisah seabad ya?" gumamnya kecil.

"Hah?" Quin yang sedang sibuk di depan layar ponsel tidak mendengar Misya dengan jelas. "Apa?"

"Nggak nggak. Sayang banget sih si Paula harus temeni Ugo di rumah sakit, jadinya gak bisa ikut ke sini."

"Iya, sayang banget. Untung nyokapnya Ugo gak kenapa-napa," balas Quin yang masih sibuk dengan ponselnya untuk memberi kabar kepada Kenny jika mereka sudah tiba di Yogyakarta. Sudah hampir 15 menit berlalu, Kenny masih belum ada kabar. Quin jadi gelisah. Ia lanjut mengirim ratusan huruf P ke Whatsappnya Kenny, tapi cowok itu tak kunjung online dan membalas chat-nya. Lamarnya jadi gak sih woy??

Taksi pun mendekat. Supir keluar untuk memuat koper Misya dan Quin.

"Langsung ke hotel nih? Gak mau tunggu bentar?" Quin khawatir Kenny masih lagi rempong dengan surprise untuk Misya.

"Yup," balas Misya dengan yakin.

💤💤💤

Mereka telah di depan kamar Kenny. Quin sudah bersikap bodoh amat jika acara lamaran ini gagal lantaran Kenny tak kunjung ada kabar.

Menurut rencana, seharusnya Quin menutup mata Misya pakai kain hitam saat ini. Namun bodoh amat, siapa suruh cowok itu menghilang? Quin membiarkan Misya datang tanpa permisi.

"YES! Pintunya nggak ditutup. Gue bisa kasih kejutan buat Kenken. Dia pasti senang lihat gue di sini." Misya tersenyum melihat ada celah di pintu. Cewek itu mendorong pintu pelan. Sebuah adegan menyambutnya. Bola mata Misya membesar, napasnya tercekal, buket bunga mawar yang ia pegang jatuh ke lantai. Shock! Misya benar-benar shock!

"K--Ken? Lo ngapain?"

💤💤💤💤💤

Hayoh lagi ngapain?

Ya, ini karma buat Angel.
Semoga kalian puas ya 😂

Gimana part ini?

Kapal MiKen masih aman?

Kapal MiBen ada harapan?

Ada yang mau diomongkan ke mereka?
Misya

Kenny

Angel

Robert

Ugo

Quin

Next part 👉

300 votes dan 500 komentar kuy.

Continue Reading

You'll Also Like

26.5K 1.1K 29
Mengejar mimpi, angan-angan yang tertunda, gejolak kehidupan, hijrahku... Keputusan yang mendadak. Pacar Halal. Dimana dimanika kehidupanku terlihat...
123K 6.3K 43
[COMPLETED] Trauma ARIANA IRIS terhadap lelaki, semuanya berpunca daripada papanya sendiri. Kehidupan Ariana lebih teruk apabila dia dapat tahu yang...
2.3M 58.5K 67
Ever since Althea Evans' parents passed away from a horrific accident, her life has forever changed. From dealing with her grief to having an arrange...
KailAziel By amalia

Teen Fiction

60.9K 2.5K 10
[ Follow Sebelum Membaca -! ] Kaila Adelyn Anandyta, seorang gadis cerdas dengan sifat angkuh dan sombongnya. Kaila sangat di idolakan oleh para guru...