Di dalam sebuah rumah besar bergaya Eropa, terdapat tiga gadis dengan satu gadis berambut merah, satu gadis berambut hitam, dan satu loli berambut putih.
Selain itu, terdapat seorang pemuda dengan tubuh yang di balut perban di perut, tangan, dan kaki.
Yah, orang itu adalah Rias, Akeno, Koneko, dan Alrescha.
Koneko mempunyai tubuh kecil loli dengan tampang datar, dia terlihat sangat dingin.
"Ketua, dia baik baik saja kan, meskipun tubuh luarnya baik baik saja, tapi dia mengalami luka dalam yang cukup keras".
Kata Koneko sambil memakan cemilan ringan di tangannya.
Rias memandang Koneko lalu memandang ke arah Alrescha.
"Tidak apa apa, sepertinya tubuhnya di regenerasi oleh sesuatu. Lihat, tangan, paha, dan dadanya terdapat luka tusukan. Jadi, dia pasti sudah hampir mati kemudian ada orang datang yang kebetulan menyembuhkannya. Itu hanya asumsi ku sih, soalnya aku tidak menemukan sesuatu yang spesial kecuali kedua anting salib itu".
Kata Rias sambil menyilangkan tangannya.
Bisa terlihat bahwa payudaranya bergoyang ketika dia menyilangkan tangannya.
"Ara Ara Rias, Koneko. Tidak perlu khawatir. Dia baik baik saja dan dia hanya perlu beristirahat sambil menunggu regenerasi dalamnya sempurna. Jadi, dia pasti sangat beruntung bisa selamat setelah terkena serangan iblis liar itu".
Kata Akeno yang menggunakan jubah mandi.
Dia batu saja selesai mandi dan sekarang kedua payudaranya mencuat seolah olah akan meledak.
Mereka bertiga melirik tubuh bagian atas Alrescha.
Meskipun masih muda, Alrescha mempunyai tubuh yang sangat bagus.
Sangat sulit bagi wanita lain untuk tidak melirik tubuh Alrescha.
Rias dan Koneko mengangguk setuju.
Tak berselang lama, jari Alrescha bergerak perlahan.
Koneko yang menyadari itu langsung memanggil Rias dan Akeno.
"Ketua, Akeno-san, dia menggerakkan jarinya, dia sepertinya akan bangun".
Kata Koneko.
Sontak, Akeno yang masih mengenakan jubah mandi langsung duduk bersama Rias dan Koneko.
Setelah itu, Alrescha mulai membuka matanya.
Hal yang pertama dia lihat adalah dia saat ini berada di dalam rumah.
'Ahhh, sepertinya surga masih menyayangi ku yah, aku kira aku akan mati. Tapi, apa sebenarnya kedua anting salib ini, kedua benda ini benar benar membantuku di saat aku sekarat yah, Ahhh aku tidak peduli, aku akan memikirkannya nanti. Untuk sekarang, dimana sebenarnya aku'.
Pikir Alrescha dalam hati sambil memandangi langit langit rumah.
Setelah itu, Alrescha mulai bangun dari tidurnya dan langsung duduk di sofa.
"Ara Ara, jangan terlalu banyak bergerak. Lukamu baru saja sembuh".
Kata Akeno yang memandang Alrescha saat dia mencoba bangun.
Alrescha yang mendengar itu langsung mendongak dan dia melihat ada tiga gadis di depannya.
Satu berambut merah, satu berambut putih, dan satu lagi loli berambut putih.
Alrescha masih tenang melihat ketiga gadis cantik itu. Dia sudah sering melihat wanita cantik di kehidupannya sebelumnya.
Jadi dia tidak akan menjadi orang perjaka yang hanya melihat wanita cantik saja langsung mimisan.
Apa lagi di tambah efek perjaka yang mimisan itu sampai terbang oleh darahnya.
Itu sangat.....................(ISI SENDIRI)
"Apa kalian yang sudah menyelamatkan ku, Ohh aku Alrescha Hyuga. Terima kasih sudah menyelamatkanku nona cantik".
Kata Alrescha dengan senyuman yang menyejukkan.
Ketiga gadis itu cukup terpana melihat wajah dan senyum Alrescha. Dia sangat tampan, pikir mereka bertiga.
"Ara Ara, baru bertemu langsung memanggil kami nona cantik, Sepertinya kamu sudah sering menggoda wanita dengan lidah emasmu kan. Aku Akeno Himejima".
Kata Akeno dengan senyum menggoda tapi memancarkan aura sadis.
"Aku Rias Gremory. Senang bertemu denganmu Hyuga-san".
Kata Rias dengan senyuman juga.
"Aku Toujou Koneko, senang bertemu denganmu Hyuga-san".
Kata Koneko yang masih dengan raut wajah dingin di tambah dia sedang makan cemilannya terus terusan.
"Ohh, senang berkenalan denganmu, Himejima-san, Gremory-san, Tojou-san".
Kata Alrescha yang masih menggunakan senyum manisnya.
"Ehem, Hyuga-san, apa kamu mau menceritakan pada kami tentang peristiwa yang kamu alami di taman kota".
Kata Rias dengan raut wajah penasaran. Akeno dan Koneko juga tertarik dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Alrescha.
"Sebentar.... Ahh, aku ingat. Aku tadi sedang berkencan dengan kekasihku kemudian kami berdua memutuskan untuk pergi ke Taman Kota Kuoh karena banyak orang yang mengatakan taman itu sangat indah. Tapi, setelah beberapa saat berada di sana, tiba tiba datang iblis wanita dan dia langsung menyerang kami. Aku melawan iblis ular itu untuk mengulur waktu sehingga kekasihku bisa melarikan diri dan mencari bantuan. Tapi, aku bukan lawan iblis ular itu, tubuhku terluka parah sampai sampai dada ku di tusuk oleh iblis ular gila itu aku bahkan sudah merasa bahwa hari ini adalah hari kematian ku. Tapi, beruntung bagiku ketika di saat saat terakhir, tiba tiba datang sosok misterius yang membantuku. Dia bisa dengan mudah mengalahkan iblis ular itu. Setelah mengalahkan iblis ular itu, sosok misterius itu menghampiri ku dan dia langsung menyembuhkan ku. Tapi sebelum aku bisa mengatakan terima kasih, sosok misterius itu sudah menghilang. Setelah itu aku berjalan ke luar taman untuk mencari bantuan. Tapi siapa sangka bahwa aku tidak punya tenaga dan akhirnya pingsan sampai akhirnya di tolong lagi oleh para nona cantik, aku sangat berterima kasih nona cantik".
Kata Alrescha dengan masih mempertahankan senyumannya.
Dia sengaja tidak mengatakan yang sesungguhnya bahwa dia adalah orang yang membunuh iblis ular itu.
Apa kalian akan mengatakan bahwa tiba tiba anting kalian berubah menjadi salib raksasa dan dalam seketika itu juga luka di dalam tubuhmu langsung ter regenerasi.
Alrescha tidak cukup naif untuk berkata yang sebenarnya pada orang yang baru dia lihat dan kenal.
*Ingat, mereka adalah orang yang baru kenal. Sekalipun orang itu yang menolongmu. Kamu harus mempertimbangkan apa dan siapa yang menanyai kamu. Sekalipun itu adalah tiga cewe cantik.
Walaupun mereka bertiga cantik, itu tidak cukup untuk Alrescha untuk langsung percaya pada mereka bertiga.
Jadi, Alrescha memasukan kebohongan tentang dia yang di selamat kan oleh sosok misterius.
Dan juga alasan yang di berikan Alrescha cukup realistis juga.
Dia adalah manusia dan sangat aneh untuk bisa mengalahkan iblis tanpa menggunakan cara khusus.
Di sisi lain, Rias, Akeno, dan Koneko sedang merenungkan jawaban Alrescha.
'Apa yang dia katakan memang realistis. Mau di lihat dari mana pun dia adalah manusia biasa. Aku juga tidak merasakan ada yang aneh pada tubuhnya. Huft, sepertinya ada sosok baik dan juga misterius di wilayah keluarga Gremory'
Pikir mereka bertiga. Menurut mereka bertiga jawaban Alrescha memang realistis dan tidak ada yang mencurigakan.
"Ara Ara, terima kasih Hyuga-san. Tapi apa kamu tidak khawatir dengan kekasihmu itu".
Kata Akeno sambil menyilangkan kakinya.
Paha putihnya benar benar Terekspos.
Alrescha cukup tertarik dengan tubuh sexy Akeno. Bahkan sekarang Alrescha bisa melihat belahan payudara besar Akeno dan juga paha putih mulusnya dengan sangat jelas.
Tapi, Alrescha tidak menunjukan wajah nafsu nya.
"Aku yakin dia baik baik saja. Dia adalah putri Group Shinomiya. Meskipun Group Shinomiya tidak mempunyai orang di Kota Kuoh, tapi mereka mempunyai banyak orang di kota kota sekitarnya. Jadi, orang orang mereka pasti bisa dengan cepat menemukan dia. Aku yakin selamat dan sekarang dia sudah berada di rumahnya".
Kata Alrescha dengan tenang, dia sudah mengenal Kaguya dan Group Shinomiya dari dulu.
Dia tahu bahwa Group Shinomiya bukan group kaleng kaleng.
"Ara Ara, jadi seperti itu".
Kata Akeno sambil berganti posisi tangan. Payudara besar tanpa BH yang bersembunyi di jubah mandi miliknya bergetar getar saat dia merubah posisi tangannya.
'Cihhh, cewe ini benar benar.....'
Pikir Alrescha.