Jangan lupa voment
•
•
•
Karina masuk ke ruang rawat jungmo, di sebelahnya woobin juga tengah tertidur sambil menggenggam tangan jungmo yang masih tak sadarkan diri
Woobin memang tidak bisa terlalu lama marah, bahkan hanya karna kabar kecelakaan dia langsung menangis
Tangannya terulur mengusak rambut jungmo pelan
Mengingat kejadian masa kecilnya saat pertama kali bertemu dengan jungmo di sekolah
Karina kecil saat itu sedang menangis karna tidak mendapatkan teman
Kakeknya melarangnya untuk bergaul dengan anak anak yang kelas sosialnya ada di bawah mereka
Mau tak mau karina harus mengikuti perintah kakeknya itu dengan masuk ke sekolah elit dengan uang bayaran 800 juta perbulan
Menurut kakeknya, itu hanya nominal yang sangat sangat sangat kecil, padahal karina hanya masuk sd
Dia akui kalau sekolah itu memang sangat bagus, guru gurunya juga baik
Tapi saat bertemu dengan murid murid yang kaya tapi kelas sosialnya masih ada di bawah menurut pihak sekolah, mereka akan bersikap buruk pada anak anak yang tidak tau apa apa itu
Memukul, menendang, mencubit, semua perbuatan itu mereka lakukan hanya karna menurut mereka, anak anak dari orang yang kelasnya masih jauh di bawah, tidak terlalu membantu pemasukan sekolah
Salah satu dari anak anak itu, minhee
Tiba tiba seorang anak memberikannya permen
Koo jungmo, dia adalah penerus dari banyak perusahaan, jumlah keturunan dari keluarga koo sendiri tidaklah banyak
Tapi mereka termasuk keturunan kaya, lima perusahaan terkenal dengan dua merek dari keluarga koo
Jungmo termasuk anak yang sangat di hormati oleh para guru, karna uangnya yang pasti
Karina menerima permen dari anak itu dengan senang hati lalu memakannya
"Makasih" Ucap karina sambil tersenyum
Senyum manis terpampang di wajah jungmo, keduanya mengobrol entah apa pun itu
Tapi karina menangkap anak laki laki manis yang tengah menatap keduanya dengan sedih, matanya terlihat berkaca kaca
Karna merasa tidak enak, karina bertanya pada jungmo tentang anak itu, tapi anak itu sudah pergi lebih dulu
Setau karina, itu adalah kang minhee, salah satu dari lima anak lainnya yang selalu mendapatkan perlakuan buruk
Mungkin kah anak kelas satu sd sudah bisa jatuh cinta?
Tapi saat itulah karina tau sosok kang minhee yang cantik, manis dan menggemaskan
Banyak anak anak lain yang merasa iri dengan minhee, ada beberapa anak juga yang ingin berteman dengannya
Tapi anak itu menolak ajakan pertemanan dari anak kelas sosial tinggi karna merasa tidak pantas, jadi minhee hanya berteman dengan empat anak lainnya yang juga memiliki nasib sama sepertinya
Dengan perasaan mengganjal, karina pergi diam diam mencari minhee setelah selesai mengobrol dengan jungmo yang tampaknya kesal
Hingga akhirnya karina menemukan anak kecil manis itu sedang menangis di belakang sekolah
Dia bersandar pada tembok sambil mengusap air matanya tanpa menyadari keberadaan karina
Tangan karina menepuk pelan bahu minhee membuat anak cantik itu langsung menengok padanya
"Kamu gapapa? " Tanya karina mendapat anggukan pelan dari minhee
Tapi saat karina mengulurkan tangannya seolah ingin berkenalan, minhee malah berjalan mundur sambil menunduk
Karina tersenyum saat mengingat itu, betapa susahnya karina ingin berteman dengan minhee
Dengan langkah cepat tapi hati hati, karina keluar dari ruang rawat jungmo
Berpindah ke ruang rawat yang tak jauh dari ruangan jungmo
Di sana, allen tak sadarkan diri dengan serim yang tampak sibuk dengan laptopnya
Karina tidak yakin mantan kakak kelasnya itu tengah bekerja, bahkan dia masih tersenyum senyum senang
Karna allen belum bangun, karina bisa menghabisi serim di sini
Jika allen bangun, mungkin karina yang akan di habisi oleh allen
Tangannya menjambak rambut serim kuat, sedangkan tanganya yang lain melempar laptop itu ke samping serim
"Sialan lo jadi orang" Ucap karina kesal menampar serim keras
"Kenapa? Mau tampar gue? Tampar sini" Ucap karina menantang saat serim berdiri dari duduknya
Sebenarnya itu bukan menantang, tapi pertanda kalau karina sudah benar benar marah dan sangat ingin menghajar serim habis habisan
"Lo ga usah ikut campur" Ucap serim menatap karina tajam
"Lo bilang apa? Ga usah ikut campur? Gue temen allen, gue juga berhak buat ngejaga temen gue"
"Dan ngabisin suaminya yang ga tau diri ini" Ucap karina tersenyum miring
"Udah di kasih berlian, malah milih debu, otak lo keknya perlu di cas dulu"
"Gue kakak kelas lo"
"Mantan, bukan kakak kelas lagi, lo udah lulus, kecuali lo mau ngulang sekolah lagi buat ngebenerin otak lu yang rusak itu"
Ceklek
Pintu terbuka menampakan tante exy yang tengah menarik seorang wanita dengan menjambaknya keras
"Mah, lepas-"
"Saya bukan mamah kamu" Ucap exy dingin lalu melempar wanita itu pada karina
"Cih, muka masih pake make up tebel sok gaya banget" Ucap karina merusak riasan wanita itu
"LO-"
"Apa? Mau gue bunuh selingkuhan lo ini? " Tanya karina tersenyum puas saat serim tampak kesal
Dengan paksa, karina menjambak wanita itu lagi keluar dari kamar allen
Tapi allen tampaknya mendengar semua yang di katakan oleh mereka
Matanya terbuka dengan tatapan menghadap ke atas
Tolong jangan bilang kalau semua ini hanya mimpi
Allen bisa berjalan sendiri tanpa kesusahan
"Kak" Ucap karina kawatir saat allen melepaskan semua jarum yang menempel di kulitnya
"Al" Panggil serim mendapatkan tatapan tajam dari allen
Dengan langkah santai allen mendekati wanita itu lalu menatap karina
Menampar wanita itu keras lalu menendangnya
Serim mencoba menenangkan allen tapi langsung allen pukul begitu saja
Tanpa menyadari darah yang mengalir di tangannya karna jarum yang dengan paksa di lepaskan begitu saja
Karina tidak mau allen kenapa napa, jadi dia menarik paksa wanita itu pergi dari sana sedangkan exy mencoba menenangkan allen
•
•
•
Minhee naik ke pangkuan yunseong begitu saja lalu menggerakan pinggulnya karna tak merasa nyaman
Sedangkan tangannya sudah memeluk tubuh yunseong dan kakinya melingkar sempurna di tubuh yunseong
"Ashhh... Hwang minhee" Minhee menatap yunseong yang menyebut namanya
"Diem sayang"
"M-mini ganggu daddy ya? Hiksss... Hukum mini aja hiksss.. "
"Ga baby, kamu ga ganggu hm" Yunseong memeluk erat tubuh mungil minhee
Saat merasa minhee melepaskan pelukannya, yunseong dengan sengaja mencengkram pinggang minhee pinggul minhee kuat
Membuat minhee kembali memeluk yunseong sambil bergerak gerak tak nyaman
"Diem baby" Ucap yunseong sambil tersenyum puas
"Ada yang ngeganjey hngg" Ucap minhee mencari posisi ternyamannya, tapi sesuatu ada sesuatu yang mengganjal membuatnya bergerak semakin tak nyaman
Dokter belum menamai penyakit ini, tapi deskripsinya adalah tentang sebuah penyakit yang mirip seperti sindrom little space
Hanya saja dia bisa kembali ke umur berapa saja tanpa di ketahui secara pasti
Dugaan dokter adalah minhee kembali ke umur 10 tahun
Dan semua pengetahuannya pun ikut menghilang, dia hanya akan mengenal orang orang yang dia kenal saat umur 10 tahun
Minhee juga tidak akan bisa hamil saat ini karna rahimnya tidak bisa melakukan semau hal hal yang hanya bisa di lakukan saat dewasa
Tapi kemungkinan jika minhee sudah sembuh dan yunseong pernah bermain dengan minhee, kemungkinan minhee hamil adalah 92%
Boleh yunseong jujur? Dia sekarang takut minhee hamil
Apalagi dengan adanya banyak ancaman entah itu di dalam atau pun di luar
Sampai saat ini, mereka masih belum tau maid yang bekerja sama dengan chaewon
Yunseong takut semuanya kembali terulang dan malah akan menjadi trauma baginya
•
•
•
Seongmin terganggu dengan suara gemircik air, mata cantiknya terbuka sayu
Tangannya meraba raba tempat di sampingnya, mencoba untuk menggapai taeyoung
Tapi saat menyadari taeyoung sudah tidak ada di sampingnya, seongmin membulatkan matanya
Matanya terlihat gelisah, dia mencoba berdiri tapi tubuhnya sakit
Dengan tenaga yang tersisa, seongmin berlari ke mencari taeyoung di kamar yang luas ini
Saat sudah hampir menangis, seongmin membuka pintu kamar mandi
Lalu memeluk taeyoung dari belakang yang tampaknya sedang cuci muka
"Ote jangan pegi hngg"
"Aku ga bakal pergi sayang " Ucap taeyoung membalik tubuh kecil seongmin agar bisa memeluknya
Tak lama taeyoung mengangkat tubuh seongmin ke meja wastafel
"Mandi bareng" Ucap taeyoung mengunci pergerakan seongmin
"Oteee habede yeyyyy" Ucap seongmin mencoba mengalihkan fokus taeyoung
Dia juga baru ingat ini adalah hari ulang tahun taeyoung
"Hadiahnya? "
Seongmin menunduk, dia tidak menyiapkan hadiah karna terlalu sibuk dengan urusan kabur
"Aku belum nyiapin hadiahnya"
"Ote minta apa aja deh buat hari ini, aku kasih"
"Berapa permintaan? "
"Ote mau berapa aja boleh" Ucap seongmin tersenyum manis
"Aku mau babynya kembar " Ucap taeyoung membuat seongmin tersenyum takut
"Aku nda tau, aku ga bisa liat babynya ada berapa"
"Kita bikin biar mereka kembar"
"A-aku mau mandi"
"Hm? Mandi bareng? "
"Nda mau, aku cape hngg"
"Tetep mandi bareng" Taeyoung mengangkat tubuh kecil seongmin ke dalam bathup yang masih kosong
Lalu menyalakan keran agar bisa terisi penuh
Setelah terisi, taeyoung ikut masuk ke dalam dengan seongmin yang sibuk bermain air
Dia mengangkat tubuh seongmin ke atas pangkuannya
Yang seongmin tidak sadari adalah sejak bangun dia tidak memakai apa pun
Bahkan ketika menghampiri taeyoung
•
•
•
Karina dan hyeongjun berada di kantor polisi yang terletak di dekat perusahaan serim
Wanita itu di penjara dengan kasus pencurian dan pembunuh janin
Mengambil suami orang itu sama aja dengan mencuri bukan?
Allen kehilangan bayinya yang kemarin masih ada di rahimnya karna syok, itu juga pembunuhan bukan?
Dia juga sedikit menyuap polisi dengan 4 miliar agar wanita itu tidak di bebaskan kecuali allen yang memintanya
Setelah selesai keduanya berjalan keluar dari kantor polisi dengan angkuh
Jika polisi membebaskan wanita itu, mereka semua akan di pecat
Ini adalah salah satu kantor polisi milik ayah winter
Karina hanya perlu memberitahu semuanya pada winter lalu semua polisi itu di pecat
Hyeongjun menepuk bahu karina lalu menunjuk perusahaan serim sambil tersenyum miring
"Mau? "
"Ga usah nanya"
•
•
•
Wonjin menatap serim tajam, di sampingnya minkyu tengah mencoba menahan wonjin yang sudah bersiap menyerang serim
Minkyu harap hanya wonjin yang seperti ini, jangan sampai seongmin dan hyeongjun juga datang
Jika tidak, mungkin serim juga harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit
Seongmin sepertinya tidak akan mungkin, taeyoung hari ini berulang tahun dan minkyu bisa tebak apa yang di inginkan taeyoung
Sedangkan hyeongjun, dia bisa saja ke sini bersama karina dan gissele
Sekolah masih berlangsung, tapi taeyoung dan seongmin beberapa minggu ini selalu tidak hadir
Yunseong pasti sedang sibuk dengan urusan perusahaan, jadi dia mengambil sekolah secara online
Mengurus perusahaan bersamaan dengan belajar memang tidak mudah, jadi minkyu lebih memilih untuk sekolah saat pagi hingga siang lalu pergi ke perusahaan setelahnya
Dia harus bisa membagi waktunya agar mendapat waktu berdua bersama wonjin
Walaupun sebenarnya, ceo tidak perlu setiap hari berangkat ke perusahaan
Lain kali tolong ingatkan minkyu untuk tidak pergi ke perusahaan agar mendapatkan lebih banyak waktu dengan wonjin
•
•
•
"Nda mauu hikc... Aku cape cape capeeeee" Seongmin menangis sambil memukul mukul dada taeyoung yang tengah menggendongnya
Taeyoung mendudukan seongmin di meja dapur yang luas lalu mengambil coklat dari kulkas untuk seongmin
Seongmin menerima coklat itu sambil tersenyum menampilkan gigi kelincinya lalu memakannya sedikit sedikit
Sedangkan taeyoung memasukan beberapa coklat lagi ke dalam tasnya
Setelahnya, taeyoung menatap seongmin yang masih sibuk dengan coklat batangan itu
"Mau? " Tanya seongmin menyodorkan coklatnya
Dengan cepat taeyoung menyambar bibir mungil seongmin
"Manis kek orangnya" Ucap taeyoung merasakan coklat yang ada di lidah seongmin
"Tapi orangnya lebih manis" Taeyoung membelai lembut pipi gembil seongmin
Sedangkan yang di belai sedang sibuk menggigiti coklatnya
Taeyoung mengecup semua permukaan wajah seongmin tanpa ada yang terlewat
Dia sengaja mengecup bibir mungil itu di akhir
Seongmin merengek tapi setelahnya dia malah mengalungkan tangannya di leher taeyoung dengan coklat yang masih ada di tangannya
Beberapa maid yang lewat dan ingin pergi ke dapur langsung berbalik arah karna melihat adegan keduanya
Saat selesai, taeyoung mengambil coklat yang ada di belakang lehernya
Membuat seongmin langsung menatapnya dengan tatapan memohon dan sedih
"Biar ga jatoh sayang" Ucap taeyoung memberikan kembali coklat itu
Seongmin langsung tersenyum senang membuat taeyoung gemas
Bayi seperti seongmin memiliki bayi, padahal seongmin seumuran dengannya
Tapi wajahnya sangat cantik dan menggemaskan seperti bayi
Karna coklat yang di pegang seongmin masih banyak, taeyoung menggendong seongmin keluar dari mansion
Dia berjalan sedikit lalu menemukan sebuah bangku taman yang sudah lama tak pernah ia lihat lagi lalu duduk di sana
Seongmin menyodorkan coklatnya pada taeyoung
"Kemanisan hngg" Ucap seongmin memanyunkan bibirnya kesal
Taeyoung mengambil coklat Itu dan menaruhnya asal
Lalu mengecup bibir seongmin
"Nda boleh cium cium" Ucap seongmin menatap taeyoung kesal
"Ga boleh? " Taeyoung mengecup lebih tepatnya melumat bibir kecil itu membuat seongmin mencoba melepaskannya dengan tubuhnya yang bergerak gerak tak nyaman
"Ini punya aku juga" Ucap taeyoung menunjuk bibir seongmin
•
•
•
Allen dengan sengaja melepaskan jarum yang tadi sudah berhasil di pasang lagi
Darah mulai mengalir keluar dari sana, tapi allen tampaknya tidak peduli dengan itu
Dia juga tidak terlihat kesakitan, walaupun sepertinya dia sedikit kesulitan saat berjalan
Tangannya mengambil gunting kecil yang sepertinya lupa di ambil oleh dokter
Lalu mengarahkannya pada perutnya sendiri
"Kamu udah ga ada"
"Berarti aku udah bisa ngelukain diri lagi"
Allen menyibak bajunya dengan tangannya lalu mengarahkan gunting tajam itu agar menempel dengan perutnya
Dengan perlahan ujung gunting tajam itu mulai menyayat perut allen
Lalu sayatan kedua datang di bagian bawah sayatan pertama
Darah mulai mengalir turun dari perut allen hingga menggenang di lantai
Dan allen tidak terlihat kesakitan malah tampaknya dia senang bisa kembali menyakiti dirinya sendiri setelah beberapa minggu di jadikan pembantu oleh janin di rahimnya
Dia menatap gunting yang sudah di lumuri darah kental itu lalu mengarahkannya ke pergelangan tangannya
Menyayat beberapa titik lalu menaruh kembali gunting itu ke tempat asalnya
Allen menhampiri ranjang lalu merebahkan tubuhnya dengan tengkurap
Sedangkan darah dari perutnya mulai merembes ke dalam sprei dan kasur
Darah dari tangannya menetes ke lantai membuat genangan darah
Sekarang allen harap tidak ada dokter atau suster yang masuk ke kamar rawatnya selama 1 sampai 2 jam berikutnya
Jika dia mati pun tidak akan menjadi masalah
Tidak ada yang membutuhkannya
•
•
•
Maid membuka pintu dengan membawa nampan berisi makanan dan obat
Yunseong yang sedang bermain dengan minhee langsung menatap tajam maid itu
"Enghhh... Dadddyhhhh" Minhee memeluk leher yunseong dengan wajahnya yang ada tepat di depan dada yunseong dan sudah di penuhi keringat
Maid itu langsung menutup pintu lalu kembali ke dapur
Saat ini yunseong ingin memarahi maid itu, tapi bermain dengan minhee lebih menyenangkan
Karna merasa sudah sangat kesal, yunseong menyelesaikan permainannya lalu menidurkan minhee
Menyelimuti tubuh telanjang ramping itu dengan selimut lalu menaruh 4 guling kecil agar minhee tidak terjatuh
Setelah mengenakan pakaiannya, yunseong pergi ke dapur di mana maid itu tampaknya tengah di ceramahi oleh nayoung
Tapi saat melihat tempat obat yang ada di nampan minhee, yunseong merasa sedikit aneh dengan obatnya
Apakah ada obat dalam bentuk bubuk? Tempatnya juga lebih besar dari pada obat untuk pil
Saat salah satu maid lagi lewat, yunseong menyodorkan obat itu padanya
"Ini obat baru? "
Maid itu membuka tutupnya lalu mencium aroma dari obat, tidak berbau
Tapi saat mencoba mengingat obat apa itu, maid itu malah mengingat salah satu racun bubuk yang tidak berbau saat dia menjalankan tes untuk menjadi maid di sini
Seingatnya tidak ada obat bubuk seperti ini apalagi untuk orang yang menderita penyakit seperti minhee
Minhee akan membaik seiring waktu dengan satu kali terapi setiap bulan
Penyakit minhee tidak bisa menggunakan obat, apalagi mirip dengan sindrom
"Siapa yang nyiapin ini tuan? "
Yunseong menunjuk maid yang sedang bersama ibunya
Maid itu mendekati temannya lalu menyodorkan obat bubuk itu
"Apa ini? Kamu mau ngeracunin putri minhee? "
Yang di dekati menatap nayoung dan yunseong secara bergantian dengan gelisah
"E-engga, s-saya cuman mau kasih obat ini buat putri minhee"
"Penyakit yang mirip sindrom cuman bisa di sembuhin pake terapi"
Sedangkan yunseong mendekati nayoung yang tengah menonton kedua maid itu
"Mah, kayaknya dia yang kerjasama sama chaewon" Ucap yunseong menunjuk maid yang tadi bersama ibunya
"Jadi kamu yang bantuin chaewon? " Tanya nayoung mengintimidasi
"B-bukan saya nyonya" Maid itu memang menunduk
"Jujur sama saya"
"M-maaf nyonya"
"Di bayar berapa kamu sama dia? "
"2 juta"
"Saya gaji kamu 20 juta perbulan kurang? "
"Mamah saya kecelakaan, sedangkan gaji saya sudah habis, jadi saya menerima tawarannya" Ucap maid itu membuat nayoung menghela napas
"Panggil satpam"
"Baik nyonya" Ucap maid yang satunya menaruh bubuk itu di atas meja lalu keluar memanggil satpam
"Nyonya, kasih saya kesempatan satu kali lagi, saya masih harus membayar biaya perawatan mamah saya"
"Saya ga peduli, ini salah kamu udah bikin cucu saya gugur"
Sebenarnya tadi yunseong ingin memarahi maid itu karna sudah berani menatap punggung minhee
Apalagi jika melihat pantat minhee yang seperti bayi, tentunya yunseong tidak akan memperbolehkannya
Saat para satpam sudah menyeret maid itu pergi, yunseong duduk di meja makan dengan yeji yang baru keluar kamar
"Kenapa? "
"Hickss.. Dadhhh... " Tiba tiba minhee keluar dari kamar sambil menangis
Yang membuat yunseong kesal bukan karna minhee yang menjadi sangat manja dan cengeng
Tapi minhee tidak mengenakan apa pun untuk menutupi tubuhnya
Yunseong langsung menghampiri bayi besarnya lalu menggendongnya
"Hiksss.... Daddy ninggalin mini.. "
"Daddy ga bakal ninggalin kamu hm, mau bobo lagi? "
"Ndaa, mau sama daddy" Ucap minhee manja
Bolehkan yunseong bermain lagi dengan minhee?
Dengan segera yunseong masuk ke dalam kamar agar tidak ada yang melihat tubuh minhee
•
•
•
TBC
PYONGGGG.... PASTI ADA YANG NGERASA LAMA LAMA NI BOOK NGARAHNYA KE DEWASA
SEBENERNYA GA GITU JUGA SI, BUAT YANG NGERTI DOANG
KARNA ASLINYA INI CERITA GA SETIAP CHAP BAKAL BERUBAH DRASTIS GITU, NANTI JUGA BALIK LAGI KEK AWAL TAPI PAKENYA BEDA LAGI