Lyrid || Cravity

By _ChocolateBanana

8.4K 635 325

Sekolah PRODUCE yang muridnya musuhan karna masalah kecil Geng yang isinya anak bucin sampe ga ada akhlak ta... More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

22

172 12 37
By _ChocolateBanana

Jangan lupa voment

Karina masuk ke ruang rawat jungmo, di sebelahnya woobin juga tengah tertidur sambil menggenggam tangan jungmo yang masih tak sadarkan diri

Woobin memang tidak bisa terlalu lama marah, bahkan hanya karna kabar kecelakaan dia langsung menangis

Tangannya terulur mengusak rambut jungmo pelan

Mengingat kejadian masa kecilnya saat pertama kali bertemu dengan jungmo di sekolah

Karina kecil saat itu sedang menangis karna tidak mendapatkan teman

Kakeknya melarangnya untuk bergaul dengan anak anak yang kelas sosialnya ada di bawah mereka

Mau tak mau karina harus mengikuti perintah kakeknya itu dengan masuk ke sekolah elit dengan uang bayaran 800 juta perbulan

Menurut kakeknya, itu hanya nominal yang sangat sangat sangat kecil, padahal karina hanya masuk sd

Dia akui kalau sekolah itu memang sangat bagus, guru gurunya juga baik

Tapi saat bertemu dengan murid murid yang kaya tapi kelas sosialnya masih ada di bawah menurut pihak sekolah, mereka akan bersikap buruk pada anak anak yang tidak tau apa apa itu

Memukul, menendang, mencubit, semua perbuatan itu mereka lakukan hanya karna menurut mereka, anak anak dari orang yang kelasnya masih jauh di bawah, tidak terlalu membantu pemasukan sekolah

Salah satu dari anak anak itu, minhee

Tiba tiba seorang anak memberikannya permen

Koo jungmo, dia adalah penerus dari banyak perusahaan, jumlah keturunan dari keluarga koo sendiri tidaklah banyak

Tapi mereka termasuk keturunan kaya, lima perusahaan terkenal dengan dua merek dari keluarga koo

Jungmo termasuk anak yang sangat di hormati oleh para guru, karna uangnya yang pasti

Karina menerima permen dari anak itu dengan senang hati lalu memakannya

"Makasih" Ucap karina sambil tersenyum

Senyum manis terpampang di wajah jungmo, keduanya mengobrol entah apa pun itu

Tapi karina menangkap anak laki laki manis yang tengah menatap keduanya dengan sedih, matanya terlihat berkaca kaca

Karna merasa tidak enak, karina bertanya pada jungmo tentang anak itu, tapi anak itu sudah pergi lebih dulu

Setau karina, itu adalah kang minhee, salah satu dari lima anak lainnya yang selalu mendapatkan perlakuan buruk

Mungkin kah anak kelas satu sd sudah bisa jatuh cinta?

Tapi saat itulah karina tau sosok kang minhee yang cantik, manis dan menggemaskan

Banyak anak anak lain yang merasa iri dengan minhee, ada beberapa anak juga yang ingin berteman dengannya

Tapi anak itu menolak ajakan pertemanan dari anak kelas sosial tinggi karna merasa tidak pantas, jadi minhee hanya berteman dengan empat anak lainnya yang juga memiliki nasib sama sepertinya

Dengan perasaan mengganjal, karina pergi diam diam mencari minhee setelah selesai mengobrol dengan jungmo yang tampaknya kesal

Hingga akhirnya karina menemukan anak kecil manis itu sedang menangis di belakang sekolah

Dia bersandar pada tembok sambil mengusap air matanya tanpa menyadari keberadaan karina

Tangan karina menepuk pelan bahu minhee membuat anak cantik itu langsung menengok padanya

"Kamu gapapa? " Tanya karina mendapat anggukan pelan dari minhee

Tapi saat karina mengulurkan tangannya seolah ingin berkenalan, minhee malah berjalan mundur sambil menunduk

Karina tersenyum saat mengingat itu, betapa susahnya karina ingin berteman dengan minhee

Dengan langkah cepat tapi hati hati, karina keluar dari ruang rawat jungmo

Berpindah ke ruang rawat yang tak jauh dari ruangan jungmo

Di sana, allen tak sadarkan diri dengan serim yang tampak sibuk dengan laptopnya

Karina tidak yakin mantan kakak kelasnya itu tengah bekerja, bahkan dia masih tersenyum senyum senang

Karna allen belum bangun, karina bisa menghabisi serim di sini

Jika allen bangun, mungkin karina yang akan di habisi oleh allen

Tangannya menjambak rambut serim kuat, sedangkan tanganya yang lain melempar laptop itu ke samping serim

"Sialan lo jadi orang" Ucap karina kesal menampar serim keras

"Kenapa? Mau tampar gue? Tampar sini" Ucap karina menantang saat serim berdiri dari duduknya

Sebenarnya itu bukan menantang, tapi pertanda kalau karina sudah benar benar marah dan sangat ingin menghajar serim habis habisan

"Lo ga usah ikut campur" Ucap serim menatap karina tajam

"Lo bilang apa? Ga usah ikut campur? Gue temen allen, gue juga berhak buat ngejaga temen gue"

"Dan ngabisin suaminya yang ga tau diri ini" Ucap karina tersenyum miring

"Udah di kasih berlian, malah milih debu, otak lo keknya perlu di cas dulu"

"Gue kakak kelas lo"

"Mantan, bukan kakak kelas lagi, lo udah lulus, kecuali lo mau ngulang sekolah lagi buat ngebenerin otak lu yang rusak itu"

Ceklek

Pintu terbuka menampakan tante exy yang tengah menarik seorang wanita dengan menjambaknya keras

"Mah, lepas-"

"Saya bukan mamah kamu" Ucap exy dingin lalu melempar wanita itu pada karina

"Cih, muka masih pake make up tebel sok gaya banget" Ucap karina merusak riasan wanita itu

"LO-"

"Apa? Mau gue bunuh selingkuhan lo ini? " Tanya karina tersenyum puas saat serim tampak kesal

Dengan paksa, karina menjambak wanita itu lagi keluar dari kamar allen

Tapi allen tampaknya mendengar semua yang di katakan oleh mereka

Matanya terbuka dengan tatapan menghadap ke atas

Tolong jangan bilang kalau semua ini hanya mimpi

Allen bisa berjalan sendiri tanpa kesusahan

"Kak" Ucap karina kawatir saat allen melepaskan semua jarum yang menempel di kulitnya

"Al" Panggil serim mendapatkan tatapan tajam dari allen

Dengan langkah santai allen mendekati wanita itu lalu menatap karina

Menampar wanita itu keras lalu menendangnya

Serim mencoba menenangkan allen tapi langsung allen pukul begitu saja

Tanpa menyadari darah yang mengalir di tangannya karna jarum yang dengan paksa di lepaskan begitu saja

Karina tidak mau allen kenapa napa, jadi dia menarik paksa wanita itu pergi dari sana sedangkan exy mencoba menenangkan allen

Minhee naik ke pangkuan yunseong begitu saja lalu menggerakan pinggulnya karna tak merasa nyaman

Sedangkan tangannya sudah memeluk tubuh yunseong dan kakinya melingkar sempurna di tubuh yunseong

"Ashhh... Hwang minhee" Minhee menatap yunseong yang menyebut namanya

"Diem sayang"

"M-mini ganggu daddy ya? Hiksss... Hukum mini aja hiksss.. "

"Ga baby, kamu ga ganggu hm" Yunseong memeluk erat tubuh mungil minhee

Saat merasa minhee melepaskan pelukannya, yunseong dengan sengaja mencengkram pinggang minhee pinggul minhee kuat

Membuat minhee kembali memeluk yunseong sambil bergerak gerak tak nyaman

"Diem baby" Ucap yunseong sambil tersenyum puas

"Ada yang ngeganjey hngg" Ucap minhee mencari posisi ternyamannya, tapi sesuatu ada sesuatu yang mengganjal membuatnya bergerak semakin tak nyaman

Dokter belum menamai penyakit ini, tapi deskripsinya adalah tentang sebuah penyakit yang mirip seperti sindrom little space

Hanya saja dia bisa kembali ke umur berapa saja tanpa di ketahui secara pasti

Dugaan dokter adalah minhee kembali ke umur 10 tahun

Dan semua pengetahuannya pun ikut menghilang, dia hanya akan mengenal orang orang yang dia kenal saat umur 10 tahun

Minhee juga tidak akan bisa hamil saat ini karna rahimnya tidak bisa melakukan semau hal hal yang hanya bisa di lakukan saat dewasa

Tapi kemungkinan jika minhee sudah sembuh dan yunseong pernah bermain dengan minhee, kemungkinan minhee hamil adalah 92%

Boleh yunseong jujur? Dia sekarang takut minhee hamil

Apalagi dengan adanya banyak ancaman entah itu di dalam atau pun di luar

Sampai saat ini, mereka masih belum tau maid yang bekerja sama dengan chaewon

Yunseong takut semuanya kembali terulang dan malah akan menjadi trauma baginya

Seongmin terganggu dengan suara gemircik air, mata cantiknya terbuka sayu

Tangannya meraba raba tempat di sampingnya, mencoba untuk menggapai taeyoung

Tapi saat menyadari taeyoung sudah tidak ada di sampingnya, seongmin membulatkan matanya

Matanya terlihat gelisah, dia mencoba berdiri tapi tubuhnya sakit

Dengan tenaga yang tersisa, seongmin berlari ke mencari taeyoung di kamar yang luas ini

Saat sudah hampir menangis, seongmin membuka pintu kamar mandi

Lalu memeluk taeyoung dari belakang yang tampaknya sedang cuci muka

"Ote jangan pegi hngg"

"Aku ga bakal pergi sayang " Ucap taeyoung membalik tubuh kecil seongmin agar bisa memeluknya

Tak lama taeyoung mengangkat tubuh seongmin ke meja wastafel

"Mandi bareng" Ucap taeyoung mengunci pergerakan seongmin

"Oteee habede yeyyyy" Ucap seongmin mencoba mengalihkan fokus taeyoung

Dia juga baru ingat ini adalah hari ulang tahun taeyoung

"Hadiahnya? "

Seongmin menunduk, dia tidak menyiapkan hadiah karna terlalu sibuk dengan urusan kabur

"Aku belum nyiapin hadiahnya"

"Ote minta apa aja deh buat hari ini, aku kasih"

"Berapa permintaan? "

"Ote mau berapa aja boleh" Ucap seongmin tersenyum manis

"Aku mau babynya kembar " Ucap taeyoung membuat seongmin tersenyum takut

"Aku nda tau, aku ga bisa liat babynya ada berapa"

"Kita bikin biar mereka kembar"

"A-aku mau mandi"

"Hm? Mandi bareng? "

"Nda mau, aku cape hngg"

"Tetep mandi bareng" Taeyoung mengangkat tubuh kecil seongmin ke dalam bathup yang masih kosong

Lalu menyalakan keran agar bisa terisi penuh

Setelah terisi, taeyoung ikut masuk ke dalam dengan seongmin yang sibuk bermain air

Dia mengangkat tubuh seongmin ke atas pangkuannya

Yang seongmin tidak sadari adalah sejak bangun dia tidak memakai apa pun

Bahkan ketika menghampiri taeyoung

Karina dan hyeongjun berada di kantor polisi yang terletak di dekat perusahaan serim

Wanita itu di penjara dengan kasus pencurian dan pembunuh janin

Mengambil suami orang itu sama aja dengan mencuri bukan?

Allen kehilangan bayinya yang kemarin masih ada di rahimnya karna syok, itu juga pembunuhan bukan?

Dia juga sedikit menyuap polisi dengan 4 miliar agar wanita itu tidak di bebaskan kecuali allen yang memintanya

Setelah selesai keduanya berjalan keluar dari kantor polisi dengan angkuh

Jika polisi membebaskan wanita itu, mereka semua akan di pecat

Ini adalah salah satu kantor polisi milik ayah winter

Karina hanya perlu memberitahu semuanya pada winter lalu semua polisi itu di pecat

Hyeongjun menepuk bahu karina lalu menunjuk perusahaan serim sambil tersenyum miring

"Mau? "

"Ga usah nanya"

Wonjin menatap serim tajam, di sampingnya minkyu tengah mencoba menahan wonjin yang sudah bersiap menyerang serim

Minkyu harap hanya wonjin yang seperti ini, jangan sampai seongmin dan hyeongjun juga datang

Jika tidak, mungkin serim juga harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit

Seongmin sepertinya tidak akan mungkin, taeyoung hari ini berulang tahun dan minkyu bisa tebak apa yang di inginkan taeyoung

Sedangkan hyeongjun, dia bisa saja ke sini bersama karina dan gissele

Sekolah masih berlangsung, tapi taeyoung dan seongmin beberapa minggu ini selalu tidak hadir

Yunseong pasti sedang sibuk dengan urusan perusahaan, jadi dia mengambil sekolah secara online

Mengurus perusahaan bersamaan dengan belajar memang tidak mudah, jadi minkyu lebih memilih untuk sekolah saat pagi hingga siang lalu pergi ke perusahaan setelahnya

Dia harus bisa membagi waktunya agar mendapat waktu berdua bersama wonjin

Walaupun sebenarnya, ceo tidak perlu setiap hari berangkat ke perusahaan

Lain kali tolong ingatkan minkyu untuk tidak pergi ke perusahaan agar mendapatkan lebih banyak waktu dengan wonjin

"Nda mauu hikc... Aku cape cape capeeeee" Seongmin menangis sambil memukul mukul dada taeyoung yang tengah menggendongnya

Taeyoung mendudukan seongmin di meja dapur yang luas lalu mengambil coklat dari kulkas untuk seongmin

Seongmin menerima coklat itu sambil tersenyum menampilkan gigi kelincinya lalu memakannya sedikit sedikit

Sedangkan taeyoung memasukan beberapa coklat lagi ke dalam tasnya

Setelahnya, taeyoung menatap seongmin yang masih sibuk dengan coklat batangan itu

"Mau? " Tanya seongmin menyodorkan coklatnya

Dengan cepat taeyoung menyambar bibir mungil seongmin

"Manis kek orangnya" Ucap taeyoung merasakan coklat yang ada di lidah seongmin

"Tapi orangnya lebih manis" Taeyoung membelai lembut pipi gembil seongmin

Sedangkan yang di belai sedang sibuk menggigiti coklatnya

Taeyoung mengecup semua permukaan wajah seongmin tanpa ada yang terlewat

Dia sengaja mengecup bibir mungil itu di akhir

Seongmin merengek tapi setelahnya dia malah mengalungkan tangannya di leher taeyoung dengan coklat yang masih ada di tangannya

Beberapa maid yang lewat dan ingin pergi ke dapur langsung berbalik arah karna melihat adegan keduanya

Saat selesai, taeyoung mengambil coklat yang ada di belakang lehernya

Membuat seongmin langsung menatapnya dengan tatapan memohon dan sedih

"Biar ga jatoh sayang" Ucap taeyoung memberikan kembali coklat itu

Seongmin langsung tersenyum senang membuat taeyoung gemas

Bayi seperti seongmin memiliki bayi, padahal seongmin seumuran dengannya

Tapi wajahnya sangat cantik dan menggemaskan seperti bayi

Karna coklat yang di pegang seongmin masih banyak, taeyoung menggendong seongmin keluar dari mansion

Dia berjalan sedikit lalu menemukan sebuah bangku taman yang sudah lama tak pernah ia lihat lagi lalu duduk di sana

Seongmin menyodorkan coklatnya pada taeyoung

"Kemanisan hngg" Ucap seongmin memanyunkan bibirnya kesal

Taeyoung mengambil coklat Itu dan menaruhnya asal

Lalu mengecup bibir seongmin

"Nda boleh cium cium" Ucap seongmin menatap taeyoung kesal

"Ga boleh? " Taeyoung mengecup lebih tepatnya melumat bibir kecil itu membuat seongmin mencoba melepaskannya dengan tubuhnya yang bergerak gerak tak nyaman

"Ini punya aku juga" Ucap taeyoung menunjuk bibir seongmin

Allen dengan sengaja melepaskan jarum yang tadi sudah berhasil di pasang lagi

Darah mulai mengalir keluar dari sana, tapi allen tampaknya tidak peduli dengan itu

Dia juga tidak terlihat kesakitan, walaupun sepertinya dia sedikit kesulitan saat berjalan

Tangannya mengambil gunting kecil yang sepertinya lupa di ambil oleh dokter

Lalu mengarahkannya pada perutnya sendiri

"Kamu udah ga ada"

"Berarti aku udah bisa ngelukain diri lagi"

Allen menyibak bajunya dengan tangannya lalu mengarahkan gunting tajam itu agar menempel dengan perutnya

Dengan perlahan ujung gunting tajam itu mulai menyayat perut allen

Lalu sayatan kedua datang di bagian bawah sayatan pertama

Darah mulai mengalir turun dari perut allen hingga menggenang di lantai

Dan allen tidak terlihat kesakitan malah tampaknya dia senang bisa kembali menyakiti dirinya sendiri setelah beberapa minggu di jadikan pembantu oleh janin di rahimnya

Dia menatap gunting yang sudah di lumuri darah kental itu lalu mengarahkannya ke pergelangan tangannya

Menyayat beberapa titik lalu menaruh kembali gunting itu ke tempat asalnya

Allen menhampiri ranjang lalu merebahkan tubuhnya dengan tengkurap

Sedangkan darah dari perutnya mulai merembes ke dalam sprei dan kasur

Darah dari tangannya menetes ke lantai membuat genangan darah

Sekarang allen harap tidak ada dokter atau suster yang masuk ke kamar rawatnya selama 1 sampai 2 jam berikutnya

Jika dia mati pun tidak akan menjadi masalah

Tidak ada yang membutuhkannya

Maid membuka pintu dengan membawa nampan berisi makanan dan obat

Yunseong yang sedang bermain dengan minhee langsung menatap tajam maid itu

"Enghhh... Dadddyhhhh" Minhee memeluk leher yunseong dengan wajahnya yang ada tepat di depan dada yunseong dan sudah di penuhi keringat

Maid itu langsung menutup pintu lalu kembali ke dapur

Saat ini yunseong ingin memarahi maid itu, tapi bermain dengan minhee lebih menyenangkan

Karna merasa sudah sangat kesal, yunseong menyelesaikan permainannya lalu menidurkan minhee

Menyelimuti tubuh telanjang ramping itu dengan selimut lalu menaruh 4 guling kecil agar minhee tidak terjatuh

Setelah mengenakan pakaiannya, yunseong pergi ke dapur di mana maid itu tampaknya tengah di ceramahi oleh nayoung

Tapi saat melihat tempat obat yang ada di nampan minhee, yunseong merasa sedikit aneh dengan obatnya

Apakah ada obat dalam bentuk bubuk? Tempatnya juga lebih besar dari pada obat untuk pil

Saat salah satu maid lagi lewat, yunseong menyodorkan obat itu padanya

"Ini obat baru? "

Maid itu membuka tutupnya lalu mencium aroma dari obat, tidak berbau

Tapi saat mencoba mengingat obat apa itu, maid itu malah mengingat salah satu racun bubuk yang tidak berbau saat dia menjalankan tes untuk menjadi maid di sini

Seingatnya tidak ada obat bubuk seperti ini apalagi untuk orang yang menderita penyakit seperti minhee

Minhee akan membaik seiring waktu dengan satu kali terapi setiap bulan

Penyakit minhee tidak bisa menggunakan obat, apalagi mirip dengan sindrom

"Siapa yang nyiapin ini tuan? "

Yunseong menunjuk maid yang sedang bersama ibunya

Maid itu mendekati temannya lalu menyodorkan obat bubuk itu

"Apa ini? Kamu mau ngeracunin putri minhee? "

Yang di dekati menatap nayoung dan yunseong secara bergantian dengan gelisah

"E-engga, s-saya cuman mau kasih obat ini buat putri minhee"

"Penyakit yang mirip sindrom cuman bisa di sembuhin pake terapi"

Sedangkan yunseong mendekati nayoung yang tengah menonton kedua maid itu

"Mah, kayaknya dia yang kerjasama sama chaewon" Ucap yunseong menunjuk maid yang tadi bersama ibunya

"Jadi kamu yang bantuin chaewon? " Tanya nayoung mengintimidasi

"B-bukan saya nyonya" Maid itu memang menunduk

"Jujur sama saya"

"M-maaf nyonya"

"Di bayar berapa kamu sama dia? "

"2 juta"

"Saya gaji kamu 20 juta perbulan kurang? "

"Mamah saya kecelakaan, sedangkan gaji saya sudah habis, jadi saya menerima tawarannya" Ucap maid itu membuat nayoung menghela napas

"Panggil satpam"

"Baik nyonya" Ucap maid yang satunya menaruh bubuk itu di atas meja lalu keluar memanggil satpam

"Nyonya, kasih saya kesempatan satu kali lagi, saya masih harus membayar biaya perawatan mamah saya"

"Saya ga peduli, ini salah kamu udah bikin cucu saya gugur"

Sebenarnya tadi yunseong ingin memarahi maid itu karna sudah berani menatap punggung minhee

Apalagi jika melihat pantat minhee yang seperti bayi, tentunya yunseong tidak akan memperbolehkannya

Saat para satpam sudah menyeret maid itu pergi, yunseong duduk di meja makan dengan yeji yang baru keluar kamar

"Kenapa? "

"Hickss.. Dadhhh... " Tiba tiba minhee keluar dari kamar sambil menangis

Yang membuat yunseong kesal bukan karna minhee yang menjadi sangat manja dan cengeng

Tapi minhee tidak mengenakan apa pun untuk menutupi tubuhnya

Yunseong langsung menghampiri bayi besarnya lalu menggendongnya

"Hiksss.... Daddy ninggalin mini.. "

"Daddy ga bakal ninggalin kamu hm, mau bobo lagi? "

"Ndaa, mau sama daddy" Ucap minhee manja

Bolehkan yunseong bermain lagi dengan minhee?

Dengan segera yunseong masuk ke dalam kamar agar tidak ada yang melihat tubuh minhee

TBC
PYONGGGG.... PASTI ADA YANG NGERASA LAMA LAMA NI BOOK NGARAHNYA KE DEWASA
SEBENERNYA GA GITU JUGA SI, BUAT YANG NGERTI DOANG
KARNA ASLINYA INI CERITA GA SETIAP CHAP BAKAL BERUBAH DRASTIS GITU, NANTI JUGA BALIK LAGI KEK AWAL TAPI PAKENYA BEDA LAGI

Continue Reading

You'll Also Like

660K 50.3K 32
๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฐ Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฐ
59.9K 10.5K 23
Tentang Azizi Shanara Cavandra dan kedua kakak perempuannya.
461K 12.4K 148
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa ๐Ÿ”ž.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...
424K 27.1K 38
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...