DAEGU'S ANNOYING HUSBAND - (M...

By rezamelissaa

102K 8.4K 1.1K

Min Yoongi : 28Th Joy Youra : 23Th Pramugari. Started : 24maret20 Final : 17sept20 First my story. 😍 S2 star... More

Cast?
1.What The Hell?
2.Fact?
3.Morning!
4.I Need You
5.Old Secret.
6.Meet Again.
7.Morning Talk
8.Accidental !
9.Uncovered
10.Do Something
11. I Know?
12.Tell to All
13.Theatrical
14.Fright
15.The Trut Untold
16.Big Secret!
17.Start Normally
18.One By One
19.One Ship
20.Revealed
21.Kid Yourself
22. Be caught
23. Uncovered
24. Has Ended
25. Lies
26. Should?
27. THE END
01. Meet Again
02. Surrender
03. Prank!
4. LOL!
5. Malu

TAMAT

2.5K 196 29
By rezamelissaa

Kata orang, kalo kita menangis didepan pria yang kita cintai, itu artinya kita kuat? Benarkah?

Dan kata orang, kalo kita berusaha tegar dan melawan keadaan, itu artinya kita lemah?

Youra tidak mengerti kenapa orang-orang berpikiran terbalik dengan apa yang Youra simpulkan. Jadi selama ini dia begitu lemah? Begitu?

Tidak,

Youra merasa sudah begitu kuat, sangat kuat sampai mampu bertahan hingga saat ini. Sampai ia pun kembali lagi dengan pria yang menghancurkan seluruh harapannya.

"Aku ingin makan siang dengan masakanmu nanti."

Oke, bukankah itu sebuah permintaan?

Youra menghela nafasnya begitu tipis. "Nanti akan ku buatkan." jawabnya tanpa ekspresi sedikitpun.

"Yang enak?"

"Iya."

"Yang banyak?"

"Iya."

"Buatnya pakai cinta"

"Ckk.." Youra berdecak bersamaan kedua maniknya memutar. "Sudah pergi sana" ucap Youra setelah memastikan dasi dengan dua garis berwarna biru putih itu rapi di leher suaminya.

Yoongi tersenyum menanggapi. "Ingat! Antarkan ke kantor. Aku akan makan kalau aku melihatmu diruanganku."

"Tidak bisa, aku sibuk" tolak Youra terang-terangan. Padahal tidak ada hal penting atau urusan rumah yang tidak bisa ditinggalkan.

"Tidak!" dengan sekali tarikan, Youra pun dililit dengan sempurna. "Kalau suami meminta istrinya melakukan suatu hal, maka istri harus mengabulkan. Kalau tidak—"

"Kalau tidak apa?" tantang Youra dengan rahang yang ia tegapkan. "Apa aku akan dihukum dengan melihat suamiku tidur bersama wanita lain lagi? Aku tidak—" Kalimat Youra terhenti sebelum dia menyelesaikan. Karna saat Yoongi mengecup keningnya dengan lembut, mengusap-usap pipinya begitu tenang. Youra merasakan hatinya mencelos begitu saja. Yang Youra rasakan begitu hangat hingga tubuhnya meremang. Youra merindukan itu. Menginginkan semua perlakuan Yoongi yang memuja atas dirinya.

"Aku mau nasi goreng yang biasa kau buatkan." Yoongi menyentuh pucuk hidung Youra dengan tangannya. "Yang enak, yang banyak dan buatnya pakai cinta" bisik Yoongi ditelinga Youra seraya mengecup leher sang istri secara tiba-tiba. Kedua mata Youra menyalang karna tersentak oleh benda kenyal yang menyapa batang lehernya.

"Bersiaplah" sambil tersenyum melebihi manisnya tebu. "Aku akan menunggumu di kantor." ucap Yoongi lagi mengingatkan. "Ingat! Aku tidak akan makan apapun kalau kau tidak ada diruanganku" ancamnya masih dengan wajah manis. Bahkan Yoongi tidak menggubris satupun kalimat Youra soal wanita lain yang baru saja ia bahas.

Sedangkan Youra, hanya mematung tak berkutik apapun. Memperhatikan punggung gagah itu perlahan menjauh dan hilang di ambang pintu.

Beberapa detik kemudian Youra melangkah, menepi ke sudut jendela. Membuka tirainya dan memperhatikan mobil putih mengkilat yang Yoongi bawa keluar dari pekarangan rumah. Entahlah, Youra bingung dengan perasaannya saat ini.

Jujur, Youra ingin mengakhiri sandiwara ini secepat mungkin. Tapi—ketika menatap wajah Yoongi lagi, Youra ingat bagaimana suaminya tersenyum diatas tubuh wanita lain. Youra ingat bagaimana suaminya berteriak diujung aspal hitam penuh penyesalan. Dan saat menatap wajah itu juga lah dunia mengambil bayi nya.

Youra bingung.

"Kau harus membayar semuanya Yoon." lirih Youra, sambil mengusap pipinya yang basah karna buliran yang turun tanpa aba-aba.

*******

Rasanya sudah sangat lama sekali Yoongi tidak menyapa kakinya ke keramik mahal dan bongkahan alumunium ini. Tinggi gedung yang menantang matahari, namun tetap terasa sejuk berada didalamnya, sudah sangat lama tidak Yoongi kunjungi.

Sadar akan kesalahan yang sudah ia perbuat. Berakhir dengan sebuah penyesalan, berhasil menghancurkan kehidupan bahagia yang sudah Yoongi susun dan tertata. Dua tahun agaknya. Selama itu juga Yoongi menghilang dari peradaban.

Bukan karna bersembunyi. Tapi rusak mental dan setengah gila memikirkan sang istri, mau tidak mau Yoongi dianggap seperti orang yang sudah mati oleh siapapun. Tapi kini tidak lagi. Yoongi sudah kembali. Dia membawa semangat yang begitu besar. Membawa cintanya kembali. Membawa kehidupannya kembali.

Lihatlah sedari tadi memasuki gedung besar ini, Yoongi tidak berhenti melempar senyum pada setiap karyawannya. Dia begitu bahagia melebihi kemenangan tender besar yang begitu ia inginkan. Sampai wanita yang ia tunggu-tunggu pun akhirnya menampakkan diri.

Yoongi langsung berdiri dari kursi menyambut sang istri cantiknya baru saja memasuki ruangan. Mengenakan gardigan orange dan jeans gradasi biru putih membuat Youra dua kali---ah tidak tidak, sepertinya tiga kali lebih muda dibanding umurnya yang akan menginjak kepala tiga.

Sembari menenteng rantang berwarna ungu soft ditangan kirinya, Youra menatap sinis pada seorang wanita--entah siapa, sedang berada diruangan Yoongi.

Kedua hazelnya mulai meniliti setiap inci dari tubuh sang gadis didepan sana. Mulai dari gaya rambutnya, warna bibirnya dan pakaiannya yang begitu minim, seperti baju kekurangan bahan atau baju yang belum selesai dijahit. Cihh.. dia mau bekerja atau mau jadi wanita penggoda tuding Youra dalam hati.

"Akhirnya kau datang..." Sapa Yoongi sambil mencium sang istri setelah rantang yang ia jinjing tadi berada di atas meja kerja.

Youra tersenyum hambar, masih memaksa diri untuk tidak terlihat murahan sekali didepan Yoongi. Ingat! Youra masih belum sepenuhnya memaafkan sang suami yang ingin sekali ia cekik.

"Dia--" Youra menunjuk gadis yang dari tadi berdiri disebelah Yoongi tidak mau menyingkir. Menjijikkan.

"Ah--- dia sekretarisku saat ini." jawab Yoongi atas pertanyaan Youra barusan. Dan gadis yang sedang dibicarakan pun langsung membungkuk memberi salam.

"Namanya Park Mi-Young." agaknya Yoongi memperkenalkan, tapi Youra tidak peduli dengan hal itu. "Kami disini memanggilnya Mi Young-ah~~Mi Young-ah," dengan nada manja sekaligus mengejek. Yoongi sedang bercanda ternyata.

Tapi kenapa Youra tidak suka dengan hal tersebut.

"Oh," jawab Youra simple. "Dia tahu siapa aku?"

"Nyonya Min Youra, istri Sajangnim." ucap Mi Young tiba-tiba. "Senang akhirnya bisa bertemu dengan Nyonya."

Oke, baiklah. Setidaknya gadis itu tidak mengira kalau Yoongi itu bujang tua atau duda. Dan mengamati situasi yang sedang bersemayam diruangannya, Yoongi diam-diam menarik kecil sudut bibir saat menyadari air muka Youra yang sangat ketara tidak suka terhadap Mi Young.

"Apa setiap hari kau seperti ini?" tiba-tiba saja Youra berjalan ketengah meja, menghampiri Mi Young yang masih berdiri ketakutan disana. Aura Youra yang mengintimidasi dan nada suara yang terdengar tidak ramah itu membuat Mi Young risih. Gadis polos itu spontan gemetar, takut-takut telah berlaku tidak sopan kepada istri bos nya.

"Ma-maksudnya nyonya?" dan benar saja, Mi Young sedang ketakutan.

"Maksudku," Youra pun mengangkat dagu Mi Young yang tertunduk agar mendongak menatapnya. "Apa kau selalu berpakaian seksi seperti ini? dan menggunakan lipstik merah seperti habis menghisap darah begini?"

Mendengar komentar Youra tentang gaya pakaian sekretarisnya, Yoongi tidak lagi bisa menahan kupu-kupu kecil yang mengembang didalam perut. Tawanya hadir begitu saja tidak bisa disembunyikan lagi. Tapi hal itu mendadak jadi sebuah penyesalan kala Youra langsung menatap sinis pada sang suami. Seperti anak kecil yang tertangkap basah habis mencuri, Yoongi pun diam dan menutup mulut. Wajah galak Youra tampak begitu menyeramkan. Itu benar-benar lucu.

Bolehkah sekali lagi Yoongi tertawa? Silahkan, sebelum kau di tampar.

"M-maaf nyonya, kedepannya saya akan memperhatikan lagi cara berpakaian yang baik selama bekerja." sambil menunduk, tidak berani menatap mata Youra yang begitu tegas garisannya.

"Pertama," suara lantang itu mengintrupsi ruangan besar tersebut. Youra pun berjalan menjauhi Mi Young dan mendekati Yoongi ketempatnya. Satu tangannya, ia letakkan dengan nyaman di bahu sebelah kiri suami. "Aku tidak ingin lagi melihat kau memakai pakaian ketat dan tingginya diatas lutut. Kau pikir kantor ini club malam?!"

Dan Mi Young pun mengangguk paham. "Baik nyonya."

"Kedua," Youra membuka tas kecil yang ia sandang dan mengeluarkan sebuah benda mini yang pastinya dimiliki setiap wanita. Kemudian Youra melemparkan benda tersebut keatas meja. "Ambil itu." titahnya.

Yoongi hanya bisa diam, sembari mengulum bibirnya kedalam. Sesekali ia mengangguk, membenarkan apa saja yang ingin istrinya lakukan. Ternyata perubahan sikap Youra yang dulu begitu lembut menjadi seperti ini sekarang ada untungnya juga. Tanpa ada yang tahu, diam-diam Yoongi tersenyum bangga.

"Aku ingin kau memakai lisptik itu selama bekerja. Kau paham!" sentak Youra lagi masih menatap Mi Young yang baru saja mengambil lipstiknya. "Itu keluaran terbaru, dan belum sama sekali menyentuh bibirku. Aku memberikan itu khusus untukmu, karna kau sekretaris suamiku."

Demi Tuhan, bolehkah Yoongi melompat-lompat dan berlarian sekeliling perusahaan saat ini juga? Rasanya----ah, pokoknya tidak bisa diutarakan.

"Baik nyonya."

"Kalau keperluanmu sudah tidak ada, silahkan pergi." putus Youra akhirnya. Lalu menurunkan tangan yang sedari tadi bersandar nyaman di pundak Yoongi. Tapi, baru beberapa langkah Mi Young menjauh, Youra baru mengingat satu hal.

"Park Mi Young!" panggil Youra tiba-tiba, hal tersebut sontak membuat Mi Young berhenti ditengah jalannya lalu berbalik dengan cepat.

"Iya, Nyonya."

Youra melayangkan telunjuknya dari kejauhan pada Mi Young dengan wajah sangat tegas. "Ingat! bukan untuk hari ini, besok dan besoknya lagi. Tapi selama kau bekerja disini."

Dan Mi Young mengangguk. "Baik nyonya, saya mengerti."

"Jika sehari saja aku melihatmu melanggar aturanku," Youra mengambil tas kecilnya tadi lalu melemparkan kearah sofa yang tidak jauh dari meja kerja. "Silahkan keluar! aku tidak memperkerjakan karyawan yang tidak memiliki adab."

Wooowww.... Yoongi ternganga tidak percaya akan kalimat yang Youra ucapkan barusan. Sampai pria putih pucat itu pun membalikkan tubuh sang istri agar menatapnya.

"Wow...Impressive!" puji Yoongi seraya tersenyum. "Kalau begitu pecat saja dia, dan jadilah sekretarisku" goda Yoongi dengan wajah yang ingin sekali rasanya Youra tampar bolak balik. Menyebalkan.

"Sekretaris matamu!" lalu Youra pergi membawa rantang tersebut kearah sofa dan meletakkannya keatas meja kaca yang berada disana.

Yoongi pun mengikuti jalannya sang istri, hingga ikut duduk juga disampingnya seperti anak ayam yang mengekori induk mereka. "Tapi Nyonya Min, jika kau menjadi sekretarisku, kantor ini pasti ak--mmhhgg"

"Diam! dan kunyah saja makanan mu dengan benar." balas sang istri sangat-sangat mengejutkan setelah memasukkan satu sendok nasi goreng tanpa aba-aba kemulut Yoongi.

Seharusnya Yoongi marah, atau sensi juga karna sendok alumunium besar itu menabrak giginya. Tapi dia lagi-lagi memilih tersenyum dan mengusap-usap kepala sang istri dengan lembut. Mengunyah makanannya dengan baik setelah itu membuka mulut lagi agar bisa disuapi.

Yoongi tidak habis-habisnya tersenyum sembari mengunyah. Menatap wajah Youra yang begitu ia gilai, dari yang begitu lembut hingga kesetanan seperti ini. Membuat Yoongi pun menarik kesimpulan setelah mengingat pesan Youra terakhir kali.

Terimakasih karna pernah mewarnai hidupku, terimakasih telah mengisi hatiku saat ini. Dan terimakasih karna telah membuat aku bahagia bisa mengandung dan merasakan bagaimana akan menjadi seorang ibu.

Dibalik itu semua aku hanya mengambil kesimpulan, bahwa mencitaimu telah mengubahku menjadi wanita yang lebih tegar. Aku hanya ingin berterimakasih untuk hadirmu di dunia ini.

...bahwa dia telah merubah Youra yang dulu lemah menjadi tegar karna cintanya.

Seketika Yoongi membeku. Mengingat itu lagi membuat Yoongi sedih. Begitu kuat dan hebat sang istri melalui semua sakit yang sudah ia berikan. Beban yang begitu kuat Youra tanggung seorang diri.

"Kenapa?" tanya Youra, "Buka mulutnya."

Tapi Yoongi malah tersenyum lagi bersama mata yang berkaca-kaca tidak kuasa. Satu tangannya mengambil alih sendok yang Youra pegang dan menaruh kedalan kotak nasi. Youra sempat heran apa yang sedang Yoongi lakukan. Apalagi ketika kedua tangannya di ambil dan digenggam, saat Youra mendapati manik yang menyalang itu mendadak sayu, Youra pun terbawa suasana.

"Kenapa????" tanya Youra lagi begitu lembut. Youra tidak tega jika melihat wajah Yoongi seperti itu.

"Apa ini masih sakit?" saat satu tangan Yoongi mengelus pipinya. Yang Yoongi maksud adalah, ingatan tentang tamparan Yoongi beberapa hari yang lalu. Sungguh! Yoongi tidak berniat dan sengaja juga menampar istrinya jika bukan dalam keadaan yang mengharuskan.

Youra menggeleng dengan wajah datar. "Lupakanlah, habiskan makananmu." dan Youra membawa sendok berisi sesuap nasi goreng itu lagi kedepan mulut Yoongi. Yang terjadi malah sendok itu kembali Yoongi letakkan bersama kotak nasinya keatas meja.

"Baru dua suap. Apa kau sudah kenyang? Katanya tidak akan makan kalau—".

"Apa kau akan seperti ini selamanya?" tiba-tiba saja Yoongi berucap demikian, "Selamanya bersamaku, disampingku, mengurusku dan memberikanku perhatian seperti Youraku yang dulu begitu menyayangi suaminya."

Mendengar itu raut wajah Youra langsung berubah. Ia pun melepaskan tangan Yoongi yang menggenggamnya. "Aku kesini karna memastikan anak ibu mertua ku tidak kelaparan." kemudiam Youra menoleh kelain arah. "Bukan membahas sesuatu yang bukan tujuan kedatanganku kesini. Kalau kau tidak mau makan lagi, aku akan pulang."

"Youra!" sontak Yoongi dengan tegas. "Apa kau senang melihat hubungan kita seperti ini? Kau senang menghukumku seperti ini? Aku yang salah, aku tahu itu. Tapi tidak kah kau merindukan dirimu yang dulu?" Bersamaan dengan usahanya menyentuh hati sang istri dibagian terdalam, Yoongi mengambil lagi kedua tangan Youra untuk digenggam.

"Hei, aku tidak masalah dengan sikapmu saat ini. Tapi, ini bukanlah dirimu yang sesungguhnya. Sampai kapan kau akan berlindung dengan sikap seperti ini?" lantas Yoongi menangkup pipi Youra dan mengusapnya dengan lembut. "Lebih baik kau membunuhku atau kita bercerai saja jika kau merasa terpaksa kembali. Tapi, tidak--" kemudian Yoongi menggeleng-geleng tidak setuju.

"Hal itu tidak akan terjadi, tidak akan pernah! Karna bagaimanapun kau hanya akan menjadi milikku, dan hatimu hanya untukku. Jangan berubah Youra-ssi kalau untuk memberiku balasan."

Namun Youra tidak merespond apapun.

"Youra-ku dulu sangat lembut, dia tidak pernah meninggikan suara. Dia memilih diam daripada banyak bertanya. Dia tidak pernah mengekangku, dan dia paham apa yang suaminya inginkan. Dia juga mencintaiku." jelas Yoongi sambil mengingat bagaimana hebatnya telah menikahi seorang gadis yang sempurna.

"Bukankah jika kau seperti ini sangat jelas memperlihatkan bahwa kau begitu mencintaiku? Kau merindukanku Youra-ssi. Kau sangat  merindukanku sampai kau tidak tahu lagi harus bagaimana melupakanku. Aku juga sangat mencintaimu sayang, aku merindukanmu, aku bersalah dan aku menyesal. Aku mencarimu agar kita bisa kembali bersama, karna aku tahu cintamu untukku bukan cinta sesaat saja meski anak kita yang menjadi korbannya. Kembalilah menjadi Youra-ku yang dulu..."

Dan keduanya pun saling menatap sedikit lama. Seperti sedang bertarung mencari sesuatu yang mereka butuhkan untuk menjawab semuanya. Namun, usaha itu pun berakhir saat Youra lebih dulu memejamkan mata dan menjatuhkan satu tetes air mata. Yoongi baru saja membuatnya menangis.

"Kau terlalu banyak bicara," lirih Youra begitu serak. Hatinya tak kuasa menahan getaran yang ingin sekali segera ditenangkan. Dadanya semakin sesak karna semua yang Yoongi katakan adalah benar adanya.

Dan disinilah mereka akhirnya, memutuskan untuk menerangi lagi hubungan yang berwarna abu-abu tersebut. Yoongi menarik tangan Youra perlahan. "Kau tidak ingin memelukku, Min Youra-ssi?" tawarnya dengan air muka menunggu dan berharap setelah ini semuanya akan berakhir.

Benar, Youra pun tanpa pikir panjang melepaskan tangan Yoongi dan menghambur kedalam pelukan sang suami. Menumpahkan keluh kesahnya selama ini, mengeluarkan semua beban akan pertimbangan memaafkan atau membalaskan. Youra sedih karna begitu lama bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Ego nya terlalu tinggi sebab ia yang paling tersakiti disini.

Telah lama Youra coba untuk mengakhiri semuanya. Namun sia-sia. Amarah dan dendam karna mendapat pengkhianatan dari suami sendiri membuat Youra bertekad mengubah apapun yang tersisa dari dirinya menjadi orang lain. Karna hanya dengan begitu Youra merasa, bahwa dirinya bisa kuat dan membalaskan sakit hati kepada orang yang bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi.

"Maafkan aku," sesal Youra ditengah isak yang terdengar ditengah ruangan. "Aku keras kepala dan tidak bisa berdamai dengan diriku sendiri. Ak-aku—"

"Ssttt..." kemudian Yoongi mengecup puncak kepala sang istri. Semakin mengeratkan pelukan bak sang istri tidak akan ia biarkan pergi. "Kau tahu, ternyata Hera tidak seberuntung istriku." katanya. Dan hal itu membuat Youra melepaskan pelukan lalu menatap Yoongi tidak suka.

Yoongi pun tersenyum. "Istriku adalah wanita hebat yang memahamiku seutuhnya, dia sempurna Youra-ssi, kau tahu? Istriku juga orang yang berhasil membuatku hampir gila." dan hitungan detik Youra ditarik lagi kedalam pelukannya. "Istriku memang istimewa dan dia segala-segalanya untukku selamanya."

Dan Yoongi mengecup kening Youra berulang kali. Menghapus jejak air mata yang membasahi pipinya lalu mencium kening Youra lagi sedikit lama dan menekan. Pelukan itupun menjadi erat dan semakin rapat.

"Tidak satupun yang bisa menggantikannya dihatiku, bahkan ketika kami sudah mati, itu janjiku!"

TAMAT.

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 177K 100
Min Yoongi seorang namja sukses dan memiliki segalanya diumurnya yang baru menginjak 25 tahun dan seluruh hidupnya dicurahkan hanya untuk bekerja bek...
134K 14.9K 34
"Aku memilihmu. Ya, memilihmu. Karena kurasa kau yang paling tepat untukku" First book in this year. Semoga tidak mengecewakan. Friday, Jan. 04th 201...
6.5K 908 12
Karena Kisah ditulis oleh dua orang, dan pasti akan ada pemanis yang kadang menjadi batu sandungan. harapan mengerti selalu harus ada, kalanya memang...
46.7K 4.5K 67
🔞🔞🔞🔞🔞 JEON JUNGKOOK - JEON SOMI - Mature Content - Dirty Talk - Harsh Word - Adult