"HEEJINNN. UDAH SIAP BELOMM?" teriak Mama Eunha dari depan pintu.
Hari ini, mereka sekeluarga pengen pergi makan siang bareng dan ngurus baju sweet seventeen.
"IYAAA BENTAR, MA." balas Heejin dari kamarnya. Emang kebiasaan deh ini kalo mau pergi-pergi, pasti Heejin yang paling lelet siap-siapnya.
"Udah tinggal aja lah." kata Soobin, udah males banget dia sama Heejin yang selalu lelet.
"Heh! Gue denger ya." omel Heejin sambil turun dari tangga.
"Ya udah jangan berantem. Yuk kita jalan." kata Papa Jungkook menengahi. Soalnya kalo gak diberhentiin, bisa-bisa mereka ribut terus ini.
Heran dah, Soobin sama Heejin kalo disatuin tuh kadang kayak tom and jerry banget. Dari kecil udah baku hantam mulu kerjaannya. Dulu pernah sekali mereka berantem di mobil sampai Mama Eunha bilang kalo masih ribut, mereka bakal diturunin di jalan tol. Setelah itu baru deh mereka diem.
Walaupun sering berantem, mereka kadang akur juga kok. Ya biasalah, kayak siblings pada umumnya. Kalo Jungwon lebih kalem sih, jarang berantem sama kakak-kakaknya ini, tapi kadang berantem juga kayak kemaren contohnya pas insiden dessert box Heejin dimakan.
Mereka sekeluarga makan siang dulu, setelah itu baru ke rumah salah satu teman Mama Eunha dan Papa Jungkook yang kebetulan jago di bidang desain baju dan juga punya butik.
"Eh, Eunha, Jungkook, udah dateng. Yuk masuk yukk." sapa perempuan berambut coklat yang bernama Sowon itu.
"Makasih, Kak Sowon." kata Eunha. Eunha memanggil Sowon dengan sebutan 'Kak' karena Sowon ini dulu kakak tingkat Eunha di kampus. Mereka udah deket dari zaman ospek sampai sekarang. Gak cuma dua cewek ini yang deket, pacar-pacar mereka —atau mungkin sekarang adalah suami-suami mereka— juga deket karena dulu sering double date.
"Yuk masuk aja, jangan malu-malu." kata Sowon. "Ini Soobin kan ya?" tanyanya.
"Iya, Tante." jawab Soobin kalem.
"Ya ampun, tinggi banget kamu." komentar Sowon yang dibalas cengiran Soobin. Padahal sendirinya juga tinggi:(
"YOOOO. JUNGKOOKK, EUNHAAA." sapa Seokjin —suami Sowon— dengan heboh. Gak usah kaget, si abang yang satu ini emang heboh banget orangnya. Apalagi dia udah kenal deket sama Eunha sama Jungkook. Malah dia sama Jungkook udah macem kakak beradek beneran saking deketnya. "Kirain gak jadi dateng."
"Jadi lah, Kak." jawab Eunha.
"Udah kamu jangan berisik, ah." tegur Sowon setelah ia membuat minum untuk tamunya ini. Agak malu juga kan ya suaminya udah tua masih rusuh begini, mana rusuhnya depan anak orang. "Bentar ya. Aku ambil buku sama pensilku dulu." lanjutnya.
"Jungkook, ayo kita ngobrol di teras aja. Kalo di sini kita kagak ngerti masalahnya." ajak Seokjin. Akhirnya, Seokjin dan Jungkook menghabiskan waktu mengobrol di teras, sementara Sowon dan sisanya di ruang tamu untuk membahas desain baju sweet seventeen si kembar.
Mereka tak butuh waktu lama untuk membahas desain baju karena Sowon dengan cepat mengerti apa mau mereka. Setelah urusan mereka selesai, Eunha dan sekeluarga pun pamit dari rumah Sowon.
"Ini mau langsung pulang apa gimana?" tanya Papa Jungkook yang tengah menyetir.
"Kalian mau cari snack dulu gak?" tanya Mama Eunha sambil menoleh ke belakang.
"Terserah." jawab Jungwon yang lagi merem. Dia ngantuk banget karena daritadi dia tidak terlalu paham obrolan tentang baju sweet seventeen itu.
"Yang lain?"
"Aku mah ngikut aja." jawab Heejin yang lagi main hape.
"Sama." balas Soobin singkat, dia juga lagi nyeder ke jendela dan merem.
"Di depan ada bakery, tuh. Mau mampir?" tanya Mama Eunha.
Soobin yang tadi merem langsung melek dalam 0,0001 detik. "MAU"
Soobin langsung turun dari mobil begitu Papa Jungkook selesai memarkirkan mobilnya. Aduh, dia tuh paling cinta sama yang namanya roti. Gak tau kenapa, tapi Soobin tuh sukaaa banget makan roti. Roti udah berasa belahan jiwanya.
Pantesan jomblo mulu. Hehe gak deng canda.
Begitu masuk ke bakerynya, muka Soobin langsung berasa cerah dan ceria gitu. Berasa lagi di surga dunia dia.
"Kalian mau yang mana pilih aja." kata Papa Jungkook, dia juga lagi liat-liat roti yang sekiranya dia pengen beli.
Di saat Papa Jungkook, Mama Eunha, Heejin, dan Jungwon udah beli roti mereka masing-masing, Soobin masih sibuk milih. Ini saking banyaknya Soobin jadi bingung bangetttt, dia pengen borong satu toko aja rasanya.
"Kak Soobin mau sampe kapan di sini?" tanya Jungwon, asli dia udah ngantuk banget.
"Tau nih. Lo kalo mau di sini terus mending ngelamar jadi karyawan deh. Lumayan dapet duit." celetuk Heejin.
Ya ampun, Jin. Kalo Soobin jadi karyawan di sini, bisa-bisa belom sehari kerja udah dipecat gara-gara rotinya abis dimakanin.
Setelah jatuh bangun berjuang memilih roti mana yang harus dia beli, Soobin akhirnya memilih dua jenis roti. Walaupun begitu, dia rasanya pengen minta maap sama teman-teman roti lain yang tidak dia pilih.
• • •
"Tadi gimana? Baju buat ulang tahun si kembar udah oke?" tanya Jungkook sambil merebahkan dirinya di atas ranjang.
"Udah." jawab Eunha. "Kata Kak Sowon pokoknya tinggal dia bikin aja. Gampang katanya."
"Baguslah." balas Jungkook. Ia kemudian diam sejenak sambil memperhatikan istrinya yang masih fokus nonton TV. "Nonton apa sih, sayang? Serius banget."
"Bukan apa-apa" jawab Eunha. Emang sebenernya dia lagi gak serius-serius amat nontonnya, daritadi dia juga cuma gonta-ganti channel aja.
"Ayo kita tidur aja." kata Jungkook sambil mengambil remote dari tangan Eunha dan mematikan televisinya. Ia langsung melingkarkan tangannya di perut Eunha setelah istrinya berbaring di sampingnya. "Kamu kenapa, sih? Kok kayak sedih gitu?" tanya Jungkook.
"Gapapa. Aku tadi abis nonton short movie gitu. Sedih banget." jawab Eunha. Kebiasaan deh kan suka banget nonton sesuatu yang mengandung bawang dan ujung-ujungnya sedih sendiri. Bikin Jungkook panik aja. Kirain istrinya kenapa-napa.
"Jangan sedih, dong. Kan cuma boongan." kata Jungkook sambil mengusap kepala Eunha yang berada di pelukannya. "Sini deh aku hibur biar gak sedih."
Eunha mendongak, menatap mata suaminya. "Kamu mau hibur kayak gimana?"
"Hmm..." Jungkook diam sejenak untuk berpikir. "Oh, aku ada tebak-tebakan lucu nih." katanya.
"Apa?"
"Sayur-sayur apa yang kedinginan?" tanya Jungkook.
"Sayur yang dingin?" gumam Eunha pelan. "Emang apa jawabannya?"
"Kembang cold."
. . .
"Ih apa sih, Jungkoookkkk. Kok kamu jadi gak jelas gini?!" omel Eunha saat melihat Jungkook tertawa terbahak-bahak akibat bercandaannya sendiri yang menurut Eunha gak lucu.
"Ini lucu tau, Sayang." balas Jungkook.
"Lucu darimana sihh? Gak lucu, ih. Kamu kayak bapak-bapak facebook aja." dumel Eunha. Masih kecewa berat dia liat bercandaan Jungkook sekarang.
"Kan aku emang udah bapak-bapak, Sayang." balas Jungkook. "Ya udah, ini aku ada lagi. Kali ini lucu kok."
"Apa?" tanya Eunha.
"Kamu tau gak kenapa donat itu tengahnya bolong?" tanya Jungkook.
Karena Eunha emang udah agak bete, dia langsung jawab, "Gak tau. Emang kenapa?"
"Karena yang utuh cuma cinta aku ke kamu."
"JUNGKOOK IH KENAPA KAMU JADI ALAY GINI SIH?" omel Eunha lagi. "Udah, jangan peluk aku! Lepasinnnn, aku gak mau dipeluk orang alay."
"Ih, alay darimana, Sayang?" balas Jungkook sambil mempererat pelukannya pada Eunha yang mencoba kabur.
"Pasti kamu diajarin sama Kak Seokjin kan tadi?" tuduh Eunha. Soalnya dia tau banget kalo suami sahabatnya itu receh super dan demen sama bercandaan-bercandaan kayak gini. Fix banget ini pasti Jungkook diracunin pake tebak-tebakan aneh dari Seokjin.
"Iya, tapi ini lucu tau, Sayang." balas Jungkook. "Ya udah ini aku ada satu lagi nih. Terakhir. Pasti ini lucu."
"Kalo sampe gak lucu?" tanya Eunha.
"Pasti lucu, Sayang." balas Jungkook, meyakinkan Eunha.
"Yaudah, apa?"
"Bandara-bandara apa yang disukain sama bapak-bapak?" tanya Jungkook.
"Apa?"
"Bandara Juanda." balas Jungkook sambil menahan tawanya.
"Hah? Juanda?" tanya Eunha yang gak mudeng. Dia sempat diam sebentar untuk berpikir, sampai akhirnya dia sadar apa yang dimaskud suaminya itu. "JANDA MAKSUDNYA?" tanya Eunha dengan mata melotot.
Jungkook yang masih tertawa membalas dengan anggukan.
"IH BAGUS YA DEMENNYA JANDA. UDAH JANGAN NGOMONG SAMA AKU." omel Eunha. Ia melepaskan dirinya dari pelukan Jungkook secara paksa dan langsung memunggungi suaminya itu.
"Eh, Sayang, kok marah?" Jungkook panik. Ia mencoba menyentuh lengan Eunha, tapi ditepis oleh istrinya.
"DIEMM. JANGAN NGOMONG SAMA AKU. SANA KAMU TIDUR DI LUAR AJA." balas Eunha yang masih betah memunggungi Jungkook. Tak hanya itu, ia juga menggeser dirinya ke bagian ujung kasur agar lebih jauh dari Jungkook.
"Sayang." rengek Jungkook. "Jangan marah, dong. Aku kan cuma bercanda biar kamu terhibur."
"INI BIKIN AKU MARAH, BUKAN TERHIBUR."
"Ya udah aku minta maaf, ya? Jangan marahin aku."
"GAK."
"Sayang-"
"JANGAN PEGANG-PEGANG."
"Na-"
"SEKALI LAGI KAMU NGOMONG, KAMU TIDUR DI LUAR BENERAN."
----------
mama eunha:
POV tipi ruang tamu: