Sorry Seems To Be The Hardest...

By bucinxjensoo

142K 14.8K 1.5K

1 kata, Seribu Makna, berjuta sesal. Maaf. More

Kosong.
Tokoh.
Satu.
Dua.
Tiga.
Empat.
Lima
Selingan
Enam.
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
DuaBelas
Tigabelas
Empatbelas
LimaBelas
EnamBelas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Duapuluh Satu
Duapuluh Dua
Duapuluh Tiga
Duapuluh Lima
M A N T A N
Duapuluh Enam
TaWab
Duapuluh Tujuh
Duapuluh Delapan
Duapuluh Sembilan
Tigapuluh
Tigapuluh Satu
JAWAB AKU GAK!
Tigapuluh Dua
Tigapuluh Tiga
Tigapuluh Empat
Tigapuluh Lima
Tigapuluh Enam
Tigapuluh Tujuh
Tigapuluh Delapan
Tigapuluh Sembilan
Empat Puluh
With Love, J
It's You
- NEW -
SUPRISE!!!!
The Sequel.

Duapuluh Empat

2K 280 14
By bucinxjensoo

Jisoo diam duduk di kursi kamarnya, sepulangnya dia tadi Jisoo terlihat banyak berpikir.

"Duh, Jisoo bego.. Jisoo begoo.. Jisoo bego!" kini Jisoo terlihat berbicara sendiri dan menepuk nepuk kepalanya pelan.

*kenceng juga gak papa* - author yang siap diserang para bucin Jisoo.

Bagaimana bisa dia tidak menyadari kalau ada temannya yang tau kejadian saat awal SMA itu?

Dia kembali memikirkan apa yang dikatakan Wendy tadi di cafe.

"Dulu kelas 1, lo kan yang naro surat sama coklat dan lain-lain di kolong meja Jennie?" tanya Wendy santai.

Jisoo yang lagi minum tau tau keselek pas denger hal itu.

"Santai aja, Ji. Yang tau cuma gue kok," kata Wendy sambil memberikan tisu pada Jisoo.

"Terus lo berhenti pas Jennie sama temen-temennya buat tim buat nyari tau siapa yang ngasih kan? Kenapa lo gak ngaku aja saat itu? Terus, kenapa lo takut sama anceman Momo? Ngapain? Tumben banget lo takut sama orang kayak gitu doang?" tanya Wendy bertubi-tubi.

Jisoo meminum kopinya lagi. Dia udah nyoba buat ngubur semua kenangan itu dulu.

"Iya, gue yang ngasih Jennie surat waktu itu. Gue suka sama dia dari lama, kan dia temennya Nayeon. Gue cuma berani ngeliatin dia yang suka main sama Nayeon. Waktu kelas 1 akhirnya gue beraniin diri, gue pikir dia bakal suka. Bakal bales hahaha, tau nya dia malah risih," Jisoo mengenang kejadian masa itu.

Dimana coklat yang sengaja dia beli dengan uang jajannya itu akan berakhir dimakan teman-teman satu kelasnya. Sementara surat darinya berakhir ditempat sampah.

Gimana Jisoo bisa punya nyali kalau dia tau selama ini teman-temannya Jennie selalu mengolok-olok isi surat dia. Padahal, Jisoo cuma mengucapkan salam dan memberi Jennie semangat.

Jisoo kemudian bangkit dari duduknya, mengambil sesuatu diatas lemari bajunya. Ada sebuah kotak yang sudah kusam, Jisoo membukanya perlahan.

Selama ini, gak ada yang tau hal ini kecuali dia. Dalam kotak ini, berisikan segala sesuatu yang berbau Jennie.

Ada surat-surat yang Jisoo tulis, yang selalu dia ambil dr tempat sampah kelas. Ada juga yang udah gak berbentuk karena di sobek-sobek.

Jisoo gak menemukan kata-kata yang bisa membuat jijik dari surat suratnya itu. Tapi dia gak bisa lupa mimik muka Nayeon dan Momo saat itu.

Itu yang membuat Jisoo akhirnya memutuskan untuk berhenti jadi secret admirer nya Jennie.

Jennie pernah membalasnya, satu kali. Itupun Jisoo tau, kalau Nayeon yang memiliki rencana dibalik itu. Untungnya Jisoo mengetahui rencana mereka, maka setelah itu Jisoo memutuskan untuk tidak lagi mengganggu Jennie,

Jisoo tersenyum melihat betapa konyol nya dia saat itu.

Satu pertanyaan Wendy yang tidak bisa dia jawab tadi, masalah dirinya dengan Momo. Jisoo gaak pernah paham kenapa Nayeon gak suka sama dia, kenapa Momo juga jadi ikutan ngacau sama Jisoo?

Saat kelas 2, persaingan antara Jisoo dan Jennie semakin sengit. Para guru tidak segan selalu melibatkan keduanya dalam lomba-lomba untuk mewakili sekolah. Jisoo senang, dia jadi punya banyak waktu dengan Jennie. 

Namun suatu hari, Momo udah nangkring di motor Jisoo pas pulang sekolah.

"Nah, ini dia jagoan kita," kata Momo menyambut Jisoo yang heran ngapain nih anak ada disitu.

"Kenapa, Mo? Lo naksir sama motor gue?" tanya Jisoo santai.

Momo yang denger hal itu langsung ketawa sambil turun dari motor Jisoo. "Gue bisa beli 5 yang kayak gini, gak perlu pake ngerengek minta sama nyokap gue,"

Jisoo menautkan alisnya, mencoba ngerti sama yang dimaksud Momo.

"Gini deh, biar cepet. Lo suka sama Jennie?" tembak Momo.

Jisoo kaget sebenarnya, cuma dia mencoba untuk tetap tenang.

"Kalo iya kenapa? Kalo engga kenapa? Lagian kok tau-tau lo nanya gitu?" lagi, Jisoo menjawab dengan tenang.

"Ngapain lo ngalah sama dia? Fair aja lah, gak usah sok jagoan pake ngalah gitu. Mau ngambil hati temen gue?" Momo kemudian mendekat. "Kampung cara lo! Gue gak akan pernah rela ya, sahabat gue jadian sama bocah tengil kayak lo! Nayeon juga udah curiga lo suka sama Jennie, sampe lo berani deketin temen gue lagi. Lo liat, apa yang bisa gue lakuin sama anak genk lo!" ancam Momo di depan muka Jisoo.

"Berani lo ngusik anak genk gue, lo berurusan sama gue!" kali ini Jisoo balik menggertak.

"Oh? Lo pikir gue takut? Liat aja, sekali lagi lo caper sama Jennie, gue abisin kalian!" kemudian Momo pergi ninggalin Jisoo dengan satu pertanyaan, ada salah apa sih Jisoo sampai Momo dan Nayeon segitu benci sama dia?

Gak lama dari kejadian itu, hal lain diterima Jisoo. Saat mereka kumpul keluarga di rumah Neneknya Jisoo, Nayeon gak henti hentinya menyindir Jisoo. Menurut Nayeon, Jisoo adalah orang yang serakah. 

Dari kecil, Jisoo gak pernah tau alasan Nayeon begitu tidak menyukai dirinya.

Tiba-tiba Jisoo berpikir, bagaimana kalau dia bicara secara langsung dengan Nayeon masalah ini?

*****************

Sementara di tempat lain, ada yang sedang galau. 

Jennie terlihat berpikir keras sambil memperhatikan ponselnya. 

"Bales apa gak ya? Ih! Tapi kalau gak bales kan kasian," kata Jennie dalam hati.

Jennie masih memandangi pesan yang Jisoo kirim sejak kemarin, bahkan tadi siang Jisoo masih sempat menanyakan keadaan ibunya.

Panjanh umur, ibunya Jennie keluar dari kamar melihat anak semata wayangnya itu lagi uring-uringan sambil ngeliatin ponsel nya.

"Sayang? Kamu kenapa?" tanya Ibunya Jennie.

"Eh, gak papa ma.. Lagi bingung aja," jawab Jennie yang kaget dengan kedatangan ibunya.

"Kamu masih belum baikan sama Jisoo? Kan Minjeong udah jelasin semuanya, sayang.." kata ibunya sambil duduk di dekat Jennie.

"Aku bingung gimana mulai ngomong nya, Ma.." jawab Jennie lesu.

Sebenarnya mudah aja, Jennie bisa aja jawab pesan Jisoo yang nanya tentang ibunya. Cuma, tau sendiri deh Jennie.

"Gini aja, mama kayaknya masak sup kebanyakan. Mama udah pisahin buat Minjeong dan ayahnya pun masih kebanyakan untuk kita berdua. Ajak aja Jisoo makan malam disini, gimana?" ide cemerlang muncul dari ibunya Jennie.

Jennie menatap ibunya tidak percaya.

"Emang gak kangen? Mama aja kangen," goda ibunya.

"Ih mama! Jennie malu ah!" jawab Jennie sambil menutup mukanya yang mulai memerah.

"Ihihihi lucunya anak mama, sana kasih tau. Biar mama masak tambahan nasi kalau dia bisa,"

Jennie hanya mengangguk. Dengan anggukan Jennie, ibunya bangkit untuk mempersiapkan makan malam mereka.

Kepedean? Engga juga. Ibunya Jennie yakin, Jisoo akan melesat secepat kilat setelah dapat pesan dari Jennie.

Benar aja. Baru ibunya Jennie sampai di dapur, Jennie sudah mendapat balasan pesan di poselnya itu.

"Ma, iya katanya dia nanti kesini," kata Jennie menyampaikan isi pesan tersebut.

Ibunya Jennie hanya tersenyum dan memberikan acungan jempol.

Jennie gimana? Panik dong. Jennie langsung bangkit menuju kamar mandi, cuci muka dan ganti baju yang lebih layak dilihat calon pacar.

"Ck ck ck anak muda," gumam ibunya Jennie.

Sama ceritanya dengan orang yang diajak makan malam.

Jisoo yang sedang bermalas-malasan di kasurnya langsung bangkit dan bersiap-siap.

Dengan semangat 45 Jisoo cuma butuh waktu 10 menit bersiap. Saat Jisoo turun, dia melihat di meja makan sudah terhidang beberapa makanan.

Karena ajakan mendadak ini, Jisoo lupa kalau bibi di rumahnya pasti sudah masak untuk makan malam.

"Bi, mama papa gak jadi pulang malam ini kan? Bibi sama yang lain udah makan? Kalau belum, ini makan aja gak papa. Jisoo mau makan di luar," tanya Jisoo pada bibi di dapur.

"Punya saya dan yang lain sudah dipisahkan, non. Ibu dan bapak gak pulang hari ini," jawab bibi singkat.

Jisoo kemudian melihat apa yang di masak si bibi. Wajah Jisoo tambah ceria saat melihat ayam kesukaannya terhidang di meja.

"Bi, ayamnya aku bawa aja ya? Bisa tolong bungkusin gak? Kalo udah, kasih aku di luar ya?"

Kemudian si bibi mengangguk dan Jisoo berjalan menuju motornya di garasi.

Saat Jisoo udah rapi di motor nya, Jisoo menerima sebuah pesan.

From : Nabongie 🐰

Gue ada perlu sama lo, lo udah tau hal ini?

Jisoo melotot melihat pesan dari Nayeon. Sebuah foto mantannya dengan pacar barunya.

Kemudian ada pesan lanjutan dari Nayeon.

From: Nabongie 🐰

Mina sama Tyuzu? Kenapa captionnya Tyuzu bilang kalo Mina pacarnya? Kapan lo putus dari Mina?

Sebentar, kok Nayeon bisa tau instagram Tyuzu. Sedangkan sama Mina aja Nayeon gak temenan?

Ada apaan lagi sih ini?

To be continued ~

*****************

Happy Birthday to the one and only Kim Jisoo. My love, my happy pill.

Gue kejar khusus hari ini buat ultah Jisoo.

Tambah umur, tambah bijak dan dewasa ya, Chu!

Love you to the moon and back! ❤

Continue Reading

You'll Also Like

94.1K 9.4K 38
FIKSI
569K 57.6K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
68.2K 6.7K 20
Pertemuan yang tidak sengaja telah mengubah hidupnya. Menjadi bodyguard seseorang yang ingin dia sakiti. Jatuh cinta namun terjebak dalam kepura-pura...
30.2K 3.7K 17
Jennie, teman kecil Rosie yang bertemu di rumah sakit saat usianya masih 9 tahun. kemudian Rosie pergi meninggalkan Jennie dan mereka bertemu lagi di...