Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

542K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(40)

6.6K 594 166
By Rismaya-Cho

🌸 Gun for Off🌸

OffGun chapter 40

"Hin, apa yang sedang kau lakukan sih!!" Tay yang risih menegur kekasih nya yang sedang memainkan rambutnya.

Aku jelaskan ya posisi Tay sekarang sedang tiduran di pangkuan New sambil memainkan game di ponselnya, New duduk di sofa ruang tengah rumah Off, akan tetapi tangan New tidak bisa diam dan terus memainkan rambut Tay, tepatnya mengacak-acak nya, seperti mencari sesuatu disana.

"Aku sedang mencari kutu" jawabnya, Tay mendengus.

"Memangnya aku memiliki kutu!" Kata Tay.

"Aku melihatnya, kutu keluar dari rambutmu phi" jawab New.

"Mana ada!!"

"Diamlah aku pasti akan mendapatkan kutu itu!!" Bentak New yang mengacak-acak rambut Tay.

"Oiii yang benar saja sayang, aku mencuci rambut ku dengan shampo mahal berbutir mutiara emas, mana mungkin ada kutu yang berani masuk kedalam rambutku yang mahal ini"  kata Tay yang dengan kenarsisannya.

Ketika Tay dan New membahas soal kutu sang pemilik rumah baru saja keluar dari sarangnya, Off menuruni tangga sambil menggendong Gun di samping, parahnya lagi Off hanya menahan Gun dengan satu tangan, karena tangan Off yang lainnya memegang ponselnya, kepala Gun berada di celuk leher Off, mengendusi bau Off yang begitu Gun sukai.

New menghentikan acaranya memburu kutu di kepala Tay saat melihat Off yang turun sambil menggendong anak kucingnya, kemudian duduk di sofa dengannya, Tay juga mengubah posisinya menjadi duduk.

Sejak tuan dan nyonya Adulkitthiporn kembali ke Amerika, Tay dan New memang sering menginap di rumah Off, seperti saat ini, dan soal bodyguard yang di katakan tuan Adulkitthiporn, Off sudah melihat latar belakangnya.

Dia ternyata seorang pemuda yang juga mahasiswa pertama seperti Gun, sebelumnya dia tinggal bersama kakaknya di Amerika, dan kakaknya adalah salah satu karyawan ayah Off, karena kakaknya akan di pindahkan ke Thailand jadilah tuan Adulkitthiporn mempunyai ide, dia bisa menjadi teman Gun sekaligus menjadi bodyguard untuk Gun, mengingat dia juga akan satu kampus dengan Gun.

Gun menolak untuk turun dari pangkuan Off, si mungil masih menyembunyikan wajahnya di celuk leher Off, dan Off sama sekali tidak keberatan, pria itu masih asik dengan ponselnya,  New memutar bola matanya melihat mereka bertiga, kemudian New beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju dapur dan kembali membawa beberapa cemilan kesukaan Gun.

"Nong, phi punya macaron, kau mau?" Mendengar macaron Gun melepaskan wajahnya dari leher Off dan menatap macaron di tangan New, wajahnya berbinar.

"Yeaay macaron" Gun langsung loncat dari pangkuan Off dan beralih pada New, maksudnya macaron nya New.

Dahi Off mengkerut menatap si mungil, tidak menyangka jika dirinya bisa di kalahkan dengan macaron, Tay yang melihat itu langsung tertawa.

"Semudah itu kah aku di kalahkan oleh macaron, tsk" kata Off, sementara Gun sudah asik dengan macaron nya.

"Oh ya phi, aku penasaran dengan orang itu, siapa yang di rekomendasikan oleh paman?" Tanya New, mengenai orang yang cocok untuk menjadi teman sekaligus bodyguard untuk Gun.

"Kakaknya adalah salah satu karyawan di perusahaan Pho, dan sekarang di pindah tugaskan ke Thailand, dan bekerja di perusahaan ku, kebetulan adiknya masuk universitas yang sama dengan Gun, jadilah pho merekomendasikannya" jawab Off.

"Kau setuju??" Kali ini Tay lah yang bertanya, masih bermain game di ponselnya.

"Ya, aku sudah melihat latar belakangnya, tidak ada masalah" jawab Off kembali.

"Mereka akan pindah ke Thailand besok, dan akan menghuni rumah di depan rumah ku" kata Off.

Seperti yang mereka tau, rumah Pak yang depan depanan dengan rumah Off telah lama di jual, sekarang rumah itu sudah di beli oleh Off dan akan di tinggali oleh keluarga Chittsawangdee sebagai rumah dinas.

Off sendiri sudah melihat propil Thanat Chittsawangdee ketika ayahnya akan memindahkan tugaskan karyawannya ke perusahaan yang di tangani Off di Thailand, sama sekali tidak ada catatan buruk tentang nya, dia pria berkepala 3, sudah menikah dan memiliki putra berusia 5th, ia tinggal bersama istri dan anaknya juga adiknya, adiknya lah yang akan menjadi bodyguard Gun, Off sendiri sebenarnya pernah bertemu beberapa kali dengan Thanat.

New mengangguk, ia juga setuju jika ada yang membantunya menjaga Gun di kampus, soalnya Oab melanjutkan kuliahnya di luar negeri, jadi tidak ada yang membantunya menjaga Gun ketika ia ada kelas, beruntunglah paman Adulkitthiporn mempunyai ide itu.

"Papii Gun ngantuk" kata Gun sambil menguap, Off tersenyum kecil melihat mulut Gun yang belepotan karena makan macaron nya yang berantakan, Off mengambil tisu dan membersihkan mulut Gun.

"Ya sudah ayo kita tidur, tapi sebelum tidur sikat gigi dulu ok" Gun mengangguk.

"Minum dulu susu coklatnya nong" Gun langsung menerima gelas berisi susu coklat hangat yang sudah di buatkan New dan meneguknya habis, lagi-lagi mulutnya tersisa susu coklatnya dan kali ini Off membersihkannya dengan menjilat bibir Gun.

Bahkan rasa susu coklat itu terasa lebih manis di banding dengan yang ada di gelas, New maupun Tay hanya cengo melihat kelakuan Off, Gun cuma diam dengan wajah yang terlihat sudah sangat mengantuk, begitu lucu, dan sepertinya Off harus menggendong Gun kembali karena anak kucingnya sudah sangat mengantuk, kali ini Off menggendong Gun ala bridal, langsung saja Gun menggesekkan wajahnya di dada Off.

"Phi Off" panggil New sebelum Off menaiki tangga menuju kamarnya.

"Apa" jawab Off.

"Ingat hanya menidurkan nong ya, tidak memakannya" New menunjukkan jari telunjuknya.

"Baiklah, aku tidak janji" kata Off.

"Oiii phi Off, kau akan membuat nong Gun tidak bisa berjalan lagi!" Seru New yang merasa kasian, Off kembali menoleh.

"Liburnya tinggal satu hari sebelum ia masuk kuliah, jadi tidak masalah..." Jawab Off dengan wajah tanpa dosanya tentunya di tambahi dengan seringaian nya, kemudian Off melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Ah benar juga" celetuk Tay, lantas saja New menoleh dan melihat wajah Tay tak ubahnya seperti kakek mesum, dan sebelum New menghindar Tay langsung menerjang tubuhnya.

🌸🌸

Pagi harinya, karena hari ini hari libur keadaan rumah Off masih sepi, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan bibi Nat sudah menyiapkan sarapan untuk mereka, ketika bibi Nat sedang berada di dapur ia melihat New yang berjalan sambil tertitih dan memegangi pinggangnya.

"Ah benar2, dia tidak memberi ku istirahat hingga pagi, sebenarnya berapa kali dia menusukku, rasanya pinggangku mau copot saja" bibi Natt tertawa mendengar dumelan yang keluar dari mulut New.

New terkejut karena baru menyadari jika ada bibi Natt di dapur, wajahnya langsung saja memerah karena ia yakin bibi Natt pasti mendengar ia ngedumel.

"Saya akan membuat jamu agar Khun New merasa enakkan, dan mengurangi rasa sakitnya" kata wanita tua dengan senyuman yang lembut.

"Eummm makasih bi..." New tidak tau harus menjawab apa, bibi Natt tertawa kecil melihat wajah New yang merona.

"Tapi bi, emangnya ada jamu pereda nyeri seperti itu??" Tanya New, bibi Natt kembali tersenyum.

"Khun New tenang saja, saya sering membuatnya untuk nong Gun, biasanya Khun Off selalu khilaf banyak sampe nong Gun tidak bisa jalan, tapi kalau sudah minum jamu yang saya buatkan, agak mendingan" New ngangguk-ngangguk, emang ya Off dan Tay sama2 sialan.

Ketika New sedang sibuk meruntuki Off dan juga Tay, seseorang menekan bel beberapa kali, bibi Natt hendak membukakan pintu tapi di tahan oleh New.

"Biar aku saja bi" kata New.

"Khun bisa jalan??"

"Bisa kok bi, tenang saja ini bukan pertama kalinya" kata New, lelah juga dari tadi ia godain terus sama bibi Natt, dan bibi Natt hanya tertawa kecil lalu kembali melanjutkan aktivitas nya membuatkan jamu untuk New, sekalian buat Gun juga.

New sudah tiba di depan pintu dan membukanya, disana berdiri dua orang laki-laki, satu orang wanita dan anak perempuan sekitar 5 tahunan.

"Sawadee khab..." Sapa salah satu dari mereka, New membalas wai mereka.

"Khun, maaf kami datang pagi2, apa Khun Off sudah bangun?" Tanya pria tadi.

"Aku sudah bangun" New tersentak, ia begitu terkejut mendengar suara Off yang  tiba-tiba ada di belakangnya, untung New gak jantungan.

"Kau kenapa?" Tanya Off yang melihat wajah New yang begitu terkejut.

"Aku terkejut phi, kau tiba-tiba ada di belakang ku" jawab New, Off cuma mengerutkan dahinya, kemudian Off menatap tamu2nya, ia pun menyuruh mereka untuk masuk.


Off dan juga New di tambah para tamu yang ternyata adalah Thanat dan keluarganya, tapi baru saja masuk tapi istri Thanat sudah ijin pulang, karena putrinya kebelet pup, jadilah wanita itu berpamitan lebih dulu pada Off yang merupakan boss baru suaminya.

Sebenarnya mereka sudah tiba di Thailand sejak tadi malam, namun karena mereka masih lelah, ahkirnya mereka memutuskan untuk menemui Off pagi harinya saja.

"Khun Off, ini adalah adikku Ohm Pawat, dia bersedia berteman dan merangkap menjadi bodyguard untuk Khun Gun" Thanat memperkenalkan adiknya.

Pemuda bernama Ohm Pawat itu memiliki wajah tampan, tubuh tinggi dan berotot, wajar saja, Ohm sangat ahli dalam berbagai olahraga, ia juga memiliki sabuk hitam dan ketua taekwondo saat di SMA, itulah yang membuat Off menerima Ohm, Off menyenderkan punggungnya di sofa sambil memasang wajah angkuh andalannya di depan karyawan barunya, New hanya mencibir di dalam hatinya, belum lihat saja jika bucinnya on

"Aku memiliki beberapa peraturan" kata Off.

"Silahkan Khun..." Lanjut Thanat.

"Tidak boleh menyentuh Gun lebih dari sebatas tangan, itu pun hanya sampai siku, selebihnya area terlarang untuk di sentuh" Ohm mengangguk, tidak masalah, belum tau aja lu Ohm.

"Tidak boleh menatapnya lama-lama"

"Kenapa??"

"Nanti bucin" itu New yg menjawab, sadar akan yang ia ucapkan New langsung menutup mulutnya, terlebih Off sudah menatapnya.

"Pastikan kau menjaganya, jika ada lecet sekecil apapun, kau akan mendapatkan konsekuensinya" Off melanjutkan ucapannya, kali ini Ohm agak merinding dengan tatapan Off, seolah ada alarm peringatan, tidak boleh macam.

"Ok, aku mengerti, tapi aku tidak bisa setiap waktu di sampingnya, kita beda fakultas" kata Ohm, Gun mengambil fakultas ekonomi dan ia mengambil teknik.

"Yang penting kau menjaganya di kampus" jawab Off.

"Lalu, berapa gajih ku?" Ohm langsung mendapatkan sikuan dari kakaknya.

"Aku akan mengajimu setimpal dengan apa yang kau kerjakan" jawab Off lagi.

"Terimakasih Khun Off" Thanat lah yang mengucapkan itu, karena Ohm sudah senyum-senyum sendiri sambil ngangguk-ngangguk.

"Papii..."

Mereka semua menoleh dan...

Crott....

Ohm menutup hidungnya karena mengeluarkan cairan merah dari kedua lubang hidungnya sambil menatap Gun, bagaimana ia tidak syok, melihat penampilan Gun yang hanya menggunakan kaos kebesaran hingga paha mulusnya kelihatan, dan juga bahunya terekspos, sambil menggendong anak anjing dan mengucek matanya yang masih mengantuk.

Off berdecak dan menatap tajam pada Ohm, baru saja di peringatkan, batin Off, Ohm masih menatap Gun tanpa berkedip dan hidung yang mengeluarkan darah.

"Ohm bersihkan hidungmu, berhenti menatapnya!!" Thanat memperingatkan adiknya, Ohm langsung tersadar dan mencari tisu untuk mengganjal lubang hidungnya, dan betapa terkejutnya dia saat mendapati Off menatapnya dengan tatapan siap membunuh.


Ohm tersenyum kikuk di tatap seperti itu, sepertinya ia mulai merinding.

"Maaf phi, aku terlalu terkejut, aku tidak akan mengulanginya, suer..." Ohm menangkupkan kedua tangannya, bahkan Ohm lupa sudah memanggil Off phi, bukan Khun lagi, Off terus memberikan tatapan peringatan pada Ohm dan membuat Ohm bergidik, New yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Papii..."

Gun kembali memanggilnya, ahkirnya Off melepaskan tatapannya dari Ohm dan menatap Gun.

"Ada apa bebii..." Off meraih tangan Gun dan memeluk perutnya, Gun segera mendudukkan dirinya di pangkuan Off.

Gun yang belum sepenuhnya sadar karena baru bangun tidur pun menyenderkan kepalanya di dada Off, Off dengan sigap mengambil bibi dari tangan Gun agar anak anjing itu tidak terjepit.

"Tadi Gun cari-cari papii, tapi papii gak ada" jawabnya, Off sibuk menutupi bahu Gun yang terekspos dan memperlihatkan bekas2 kissmark darinya, yang di atas berhasil di tutupi tapi yang bawah terekspos, Off berdecak, ahkirnya Off meminta bibi Natt untuk mengambilkannya selimut, setelah itu di bungkus lah si mungil kaya lemper.

"Papii, kenapa Gun di bungkus kaya mumi?" Protes si mungil yang baru nyadar.

"Tidak apa-apa sayang, diem ya..." Off memeluk Gun yang terbungkus di pangkuannya, New sudah tidak bisa berpikir lagi dengan keposesivan Off, New lagi-lagi geleng-geleng.

"Bebii, kenalin dia teman barumu, kalian satu universitas" Off menunjuk ke arah Ohm yang sudah she hello, tentu saja Gun yang mendengar punya teman baru sangat senang, ya beberapa hari ini ia sedih karena Oab dan Jane melanjutkan sekolahnya di luar negeri, dan Ssing berbeda kampus dengannya, hanya tinggal Nanon saja yang bakal sering ketemu.

"Papii lepasin Gun, Gun mau kenalan" kata Gun.

"Ya sudah kenalan" jawab Off.

"Tapi Gun gak bisa salaman" katanya sedih, Ohm bersiap dan mengelap tangannya.

"Tidak usah pake salaman" kata Off, Ohm bersedih gak jadi salaman dengan Gun.

🌸🌸

Gun begitu senang setelah mengetahui bahwa Ohm tinggal di depan rumahnya, ia jadi punya teman bermain di komplek, karena chimon jarang mengunjungi kakek pick.

Ngomong-ngomong soal si anak kelinci itu, kebetulan chimon datang dan membuat rusuh, ia  mengajak Gun dan Ohm bermain bola, Off tidak mengijinkannya karena takut Gun kelelahan besok adalah hari pertama Gun masuk sekolah sebagai mahasiswa, selain itu Gun juga masih sedikit sulit berjalan, salahkan dirinya yang tidak mendengarkan peringatan dari New, tapi karena Gun merengek, ahkirnya Off mengijinkannya.

Sementara Gun bermain bola dengan Ohm dan juga Chimon, ia duduk di ruangan tengah sambil memeriksa beberapa berkas yang Porsche kirimkan melalui email, Porsche sedang berlibur bersama Emma di luar kota, jadi Porsche mengirimkannya melalui email, padahal lagi liburan, tapi tetep sambil kerja juga, dapet bonus enggak, isi hati Porsche.

Di rumah tinggal Off dan Gun, karena Tay dan New sudah pergi, Tay menemukan tempat yang bagus untuk pemotretan, dan harus pulang ke rumahnya, karena orangnya terus menyuruhnya pulang, dan bibi Natt juga sudah selesai dengan pekerjaannya dan pulang.
Sudah lama Off berkutat di depan laptopnya, ia melihat waktu di jam tangannya, sudah dua jam Gun di luar bermain, baru saja ia menutup laptopnya dan hendak menyusul Gun di lapangan, ternyata Gun sudah pulang dengan keadaan kotor.

Anak kucingnya nyemplung di got mana???

"Ya ampun bebii kenapa kotor sekali" kata Off melihat keadaan Gun.

"Tidak apa-apa paman, berani kotor itu baik" tiba-tiba chimon muncul di belakang Gun.

"Apa-apaan bocah tengil ini, pulang sana!!" Usir Off.

"Paman, Chimon numpang mandi ya, chimon mau mandi bareng sama phi Gun, lihat deh chimon udah bawa bebek-bebekan" chimon menunjukkan beberapa bebek karet kecil, Gun mengangguk.

Sudut alis Off berkedut, dan tercipta lah perempatan imajiner di dahinya, kemudian Off menenteng anak kelinci itu keluar dari rumahnya dan berteriak.

"Phi Third, ambil anakmu dan mandikan dia..." Dan menendang bokong chimon.

Thrid yang sedang memasak mendengar teriakkan Off "ada singa mengaum??" Tanya third pada suaminya.

"Ya" jawab Khai Khunpol yang sedang membantu Third mengulek cabe.

"Ambil anakmu Khai, sebelum singa tua itu memakannya" kata Thrid lagi.

"Tenang saja, singa tua itu hanya doayan anak kucing, gak doyan anak kelinci" jawab Khai masih ngulek.

"????" Third.






Off menutup pintunya, ia sudah tidak melihat Gun di ruangan tengah tadi, kemudian Off berjalan, sepertinya Gun sudah pergi mandi, ia melihat pakaian Gun berserakan dan memungutinya dan menaruhnya di tempat cucian kotor.
Setelah menaruh baju kotor Gun, Off membuka pintu kamar mandinya dan melihat Gun yang sudah berendam di bathtub sambil bermain busa sabun.

Bersambung....

Makasih buat para reader yang masih setia mengikuti cerita ini, dan selalu menyempatkan kasih vout buat cerita ini, maaf kalau aku gak bales setiap komenan kalian, tapi jujur bgt, komenan kalian bikin aku semangat buat terus lanjutin nulis,  kadang aku males lanjutin soalnya peminatnya makin berkurang, tapi setelah baca komenan kalian ternyata masih ada yg mau baca dan nungguin ceritanya.

Khop phun na, aku terharu...😭🙏

Continue Reading

You'll Also Like

91.2K 8.5K 33
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
375K 22.7K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
95.3K 10.8K 33
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
80.9K 8.8K 89
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...