18

368 52 1
                                    

Choices

"Lo nyusul dia jangan temuin gue lagi"

Ucapan Lia itu membuat Soobin menghentikan langkahnya, ia menatap ke arah luar dengan tatapan ragu. Soobin kembali menatap Lia lalu tersenyum simpul dan dengan perlahan ia melepaskan genggaman tangan Lia.

Aksi Soobin itu membuat semua yang berada di sana terkejut, kenapa Soobin malah jadi kayak gini? Lia menatap Soobin tak percaya namun ia masih berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Engga, Soobin engga mungkin mengabaikan ucapan Lia tadi.

"Gue harus selesaiin semuanya. Jadi please.." ucap Soobin lalu langsung meninggalkan ruangan itu.

"Bego itu bocah" gumam Yeonjun kesal.

Yeji langsung menghampiri Lia dan menatap temannya itu dengan cemas dan kasihan. Dalam hatinya pun ia merasa kesal dengan tindakan Soobin tadi, sekali pun dia mau selesaiin masalahnya dengan Yeri berdua apa engga bisa nunggu keadaan sedikit lebih tenang. Ini kenapa kayak Soobin makin nambahin masalah lagi.

"Gue mau keluar" ucap Lia pelan.

Lia meninggalkan ruangan itu dengan langkah gusar. Dia engga tau harus marah dan ngamuk ke Soobin atau gimana lagi. Dari ruang kelas Yoshi menatap Lia dengan tatapan sedih.

***

"Kak Yerii!"

Yeri yang sedang menunduk sambil menangis dengan cepat menghapus air matanya lalu menatap Soobin seolah ia baik-baik saja. Namun Soobin jelas melihat mata Yeri yang merah dan sembap.

"Kenapa lagi? Gue lagi engga mau ngomong ke siapa pun" Jawab Yeri ketus.

"Aku udah tau kak. Semua ini perbuatan kakak."

Yeri menatap Soobin kaget. Lah, jadi Soobin udah tau semuanya tapi kenapa dia engga kasi tau Lia atau ngomong ke Yeri?

"Terus.. kenapa lo engga bilang sama cewek lo? Lo kasian sama gue?"

Soobin menggeleng pelan lalu menatap Yeri.

"Aku nunggu kakak jujur ke aku. Aku mau denger langsung dari kakak karena aku yakin kakak bukan orang jahat."

Yeri mengalihkan pandangannya dari Soobin, hatinya terasa perih saat mendengar Soobin yang masih mempercayainya padahal dia selalu berusaha menyakiti Soobin dan Lia.

"Aku engga akan musuhin kakak, aku akan tetap jadi temen kakak yang selalu bantu dan dengerin kakak. Tapi kalau kakak engga mau aku juga engga masalah. Tapi bisa kakak minta maaf ke Lia? Dia selalu ketakutan selama ini karena teror kakak itu. Kakak engga perlu minta maaf ke aku karena aku sudah maafin kakak." Ucap Soobin.

Yeri mengusap air matanya kasar. Soobin memang baik tapi kenapa dia bisa tega berpikir untuk menjahati Soobin? Padahal Soobin selalu ada di saat Yeri lagi di titik terendah dalam hidupnya, Soobin juga yang membuat Yeri tetap bertahan hidup sampai saat ini walaupun masalah terus datang.

"Maaf kak.. hari itu aku engga bermaksud buat kakak kecewa. Aku juga engga pernah cuma manfaatin kakak. Kalau itu yang buat kakak marah sama aku, aku bener-bener minta maaf."

"Maafin aku Soobin.. aku jahat banget. Maaf" ucap Yeri lalu mulai terisak.

Air mata yang sejak tadi ditahannya akhirnya pecah. Ia tidak ingin menangis di depan Soobin, tapi ia tidak bisa menahan air matanya lagi. Yeri merasa malu dan marah dengan dirinya sendiri. Ia sudah menyakiti seseorang yang selalu berusaha melindungi dia. Perasaan orang memang tidak bisa dipaksakan dan harusnya Yeri sadar akan itu sejak awal. Seharusnya ia menerima semua itu dan bersyukur karena Soobin masih tetap berteman dengannya dan selalu mendukungnya.

[2] MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang