wattpad error aih, notif update tuh gaada ya?
ak soalnya nunggu update-an author fav ak tp gaada padahal dia udah update😬
btw ak punya satu reading list, dan itu semua literally seruuuuu, anti mainstream dan penulisannya rapi. kalau mau baca, liat aja pokoknya cerita cerita itu worth to read dan sayangg bgt karena pembacanya masih sedikit. ayoo kita baca dan dukung cerita-cerita seru yang belum terkenal ituuuuw🤍🤍🤍
o0o
"Aku mau lanjutin kuliah di sini, sesuai keinginan kamu, Ra."
"Aku izinin kamu pergi ke Jepang, asal kamu harus selalu hubungin aku setiap hari, selalu pulang tiap libur semester dan beliin aku tiket tiap aku libur semester. Aku yang bakal nyamperin kamu."
Gebrakan baru dari dua manusia plin-plan.
Azra sudah memikirkan keputusan ini sejak dirinya kabur dari rumah. Azra akan mengalah lagi kali ini. Dia akan mengubur mimpinya dalam-dalam, demi Izora dan demi Meysi. Dirinya akan mengalah agar tidak terjadi peperangan lagi antara dirinya dengan Izora. Jujur saja, kejadian kemarin itu hanya menyakiti keduanya saja.
Sama halnya dengan Izora, setelah ditinggal Azra pergi, dia sadar kalau dirinya itu terlalu berlebihan. Azra hanya ingin menggapai cita-citanya, dan Izora malah menghalanginya karena takut rindu atau takut tidak bisa kalau tidak bersama Azra. Izora jadi merasa bersalah, dia begitu keras pada Azra. Kali ini, Izora akan mengalah dan membiarkan Azra pergi. Dirinya akan mendukung apapun keinginan Azra — seperti Azra yang mendukungnya.
Lalu, saat ucapan saling mengalah itu dikeluarkan secara bersamaan, mereka bingung.
Speechless.
"Yaudah aku pergi ke Jepang kalau gitu," ralat Azra buru-buru.
Izora sontak menggeleng. "Jangan! Kamu udah mutusin buat gak pergi berarti jangan pergi."
"Tapi kamu udah ngasih izin tadi," debat Azra.
"Tapi kamu udah ikhlas gak jadi pergi," timpal Izora tak mau kalah.
Azra malah tertawa. "Iya, iya. Kamu menang deh, aku gak akan pergi."
"Beneran? Gak apa-apa?" Izora begitu tidak percaya Azra mengalah secepat itu.
Azra mengangguk. "Nanti kalau ada kesempatan lain, aku bakal ke sana bawa kamu dan Mey. Kita pergi ke manapun bertiga."
Izora tersenyum senang dan membawa Azra ke sofa di ruang tamu, dia baringkan Azra di sana dan Izora menindihnya. "Makasih ya karena udah ngalah. Jujur aja, waktu kamu keras kepala dan ngedebat aku terus, rasanya pengin aku gunting mulut kamu."
"Aku juga gitu, waktu kamu ngomong gak sopan dan kasar terus sama aku, pengin aku ceburin kamu ke kolam dua meter."
Izora sontak memukul Azra. "Kamu mau aku mati?" Izora tidak bisa berenang. Diceburkan ke kolam sedalam itu, bukankah sama saja ingin membunuhnya? Makannya, selama ini, selalu Azra yang mengajak Meysi berenang berdua. Kalaupun ikut, Izora hanya akan mencelupkan kakinya.
Meysi bilang. Bunda tidak keren ah!
"Nggak sampe mati lah, nantinya bakal aku tolongin juga. Paling, semenit? Aku bakal biarin kamu kesusahan di air selama satu menit."
"Psikopat!"
"Itu karena aku kesel, sakit hati sama kamu! Apa coba manggil aku pake kata-kata kasar, udah gitu pake mau nyari sugar daddy? Kamu pikir aku bisa sabar terus?" tanya Azra kesal.
"Terus kamu pikir aku gak kesel?" Izora membalasnya dengan kesal juga. "Kamu tuh ... ah udahlah gak usah diperpanjang lagi, ayo kita akur. Capek tau gak sih berantem terus."

KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS BATAS [TAMAT]
RomanceBukan dunia atau tuhan yang tidak adil. Tapi, pilihan hidupnya yang salah. Tapi, tidak! Bukan hanya dia yang salah. Manusia yang tengah berdiri di depan sana dengan bahagia dan percaya diri itu juga andil dalam membuat masalah ini. Bedanya, dia haru...