1

2.7K 201 36
                                    

Tania menatap cincin yang baru dipasangkan Yudi di jari tangannya, senyum tidak lepas dari bibirnya. Pernikahan mereka memang sangat sederhana, Tania tahu kalau keluarga Yudi tidak menyukainya dan tidak masalah dengan pernikahan ini.

“Kamu tersenyum saja dari tadi.” Yudi menatap Tania sambil menggelengkan kepalanya.

“Aku bahagia akhirnya kita menikah.” Tania menatap Yudi dengan ekspresi bahagianya membuat Yudi menelan saliva kasar.

“Kita mau malam pertama sekarang atau gimana?” Yudi mengalihkan pembicaraan membuat wajah Tania memerah, Yudi hanya menggelengkan kepalanya “aku bahkan sudah melihat semuanya, kenapa masih malu?”

“Status kita sudah berubah, jelas saja aku malu.” Tania menutupi wajahnya dengan kedua tangan “tapi bukannya kamu ada praktek besok pagi?”

“Nggak masalah, setidaknya aku bisa memuaskan istriku.”

Yudi mendekati Tania dengan memegang dagunya, sebelah tangannya yang lain memegang pinggang Tania membuat tubuh mereka semakin dekat. Mencium bibirnya lembut dengan penuh gairah, tangan Yudi tidak tinggal diam saat mulai memasuki bukit kembarnya dan memberikan remasan pelan. Yudi sudah mengetahui kelemahan Tania dan bisa dengan mudah membuatnya masuk kedalam permainanannya, benar saja tidak lama kemudian suara desahan terdengar dalam kamar mereka dengan berbagai posisi yang mereka lakukan.

Melepaskan penyatuan mereka setelah mencapai klimaks, hal yang tidak Tania sadari adalah Yudi melepaskannya diluar. Yudi menarik Tania masuk kedalam pelukannya, dirinya tahu kalau Tania sudah terlalu lelah melayani dirinya. Mencium pucak kening Tania sebelum akhirnya bergabung dengan Tania masuk kedalam mimpi.

Bangun terlebih dahulu membuat Tania langsung menyiapkan semuanya, semua keperluan Yudi seperti biasanya. Menatap rumah mereka yang didapat dari hasil kerja bersama, mereka mencicil rumah ini untuk bisa hidup berdua.

“Kamu buatin bekal?” Yudi mendekati Tania yang masih sibuk di dapur.

“Sebentar lagi siap.” Tania menjawab singkat tanpa menatap Yudi.

Tidak tahu apa Yudi kembali ke tempatnya atau tidak, tatapan dan fokusnya tertuju pada masakan yang dibuatnya. Tidak lama tubuhnya membeku saat merasakan pelukan di belakang diikuti dengan ciuman lembut pada lehernya.

“Kalau kamu begini terus bisa-bisa aku nggak selesai.” Tania menepuk pelan punggung tangan Yudi.

“Aku malas praktek hari ini.” Yudi masih setia dengan pelukannya.

“Katanya mau jadi professor harus semangat dong.” Tania menegurnya membuat pelukan terlepas.

“Demi masa depan kita.” Yudi mengatakan dengan mengangkat tangannya keatas, Tania hanya menggelengkan kepala melihat sikap Yudi, “vitamin kamu sudah diminum?”

“Setelah makan nanti aku minum.” Tania menjawab dengan tangannya masih fokus menata bekal untuk Yudi.

Mereka berdua makan dalam diam, beberapa kali Tania tersenyum melihat Yudi yang makan dengan lahapnya. Menatap jam yang sudah waktunya Yudi berangkat membuat Tania harus bersiap dekat dengan pria yang berstatus suaminya, mencium punggung tangannya sebelum akhirnya Yudi benar-benar keluar dari rumah.

Menatap rumahnya yang didapat dari hasil jerih payah mereka membuat Tania tersenyum, hari ini dirinya masih mendapatkan cuti jadi tidak masuk kerja. Tidak tahu harus melakukan apa membuat Tania memilih membersihkan rumah, mungkin nanti akan membuka hadiah dari teman-temannya. Hal yang tidak Tania ketahui adalah Yudi bukan berangkat praktek melainkan kerumah orang tuanya, disana istrinya dari hasil perjodohan berada.

“Lama sekali.” Yudi tersenyum tipis mendengar nada bicara Ella.

“Pengantin baru agak sulit untuk keluar.” Yudi menjawab singkat dan malas.

“Ingat perjanjian kita untuk membuat dia jadi pelacur.” Ella mengatakan dengan nada tinggi, “kalau kamu tidak mau aku akan membuat perusahaan orang tuamu ini hancur.”

Yudi mengepalkan tangannya mendengar ancaman Ella, “aku akan melakukannya dan kamu tidak perlu mengingatkan.”

I'm back dengan cerita Tania Wijaya versi baru, semoga suka 😊

My Love, My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang