Obsesi CEO

B12

Di sebuah ruangan yang gelap. Terdapat seorang gadis yang diikat kuat di kursi dalam ruangan.

Gadis itu terlihat menyedihkan. Terdapat lebam di wajah, tangan dan kakinya.

Gadis itu tak lain adalah Im Yoona. Yoona yang di culik beberapa jam lalu. Ia mendapatkan lebam itu karena ia sempat terbangun dan berontak, mengakibatkan banyak luka dan darah kering di bagian tertentu tubuh nya.

Nghhh

Yoona melenguh sakit sambil berlahan membuka matanya. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya ruangan itu.

Akhssshh.

Yoona berdesis saat merasakan tubuhnya yang terasa remuk.

"Kau sudah bangun nona!"

Yoona langsung mendongak dan meringis saat merasakan sakit diwajahnya.

"Le-lepaskan aku... hikss.... apa salahku pada kalian. Aku tidak tahu siapa kalian... hikss...!!" Ucap Yoona parau sambil sesekali menangis.

Orang itu hanya menatap Yoona datar. Kemudian ia tersenyum miring.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Soal kebebasanmu, itu tergantung wanitaku. Apakah ia berhasil atau tidak!"

"A-apa maksudmu!" Ucap Yoona penasaran.

Ikatan tali itu sangat kuat, ketika terlepas nanti, maka dapat dipastikan akan berbekas di kulitnya.

"Kau memang gadis polos, hahhhh!!! Aku tidak menyangka akan menyekap seorang artis terkenal. Sungguh mengagumkan!!"

Yoona hanya diam menatap pria di depannya. Yoona merasa inilah akhir dari kehidupannya. Ia tidak bisa mengharap akan pertolongan seseorang untuknya.

"Gadis yang malang!" Ujar pria itu lagi dengan menatap Yoona rendah.

"Sebelum ajal menjemputmu, apa kau ingin tahu sebuah rahasia!?"

Yoona menengang. Ajal menjemputku. Batin Yoona.

"A-apa maksudmu. Ka-kau akan membunuhku!?" Tanya Yoona takut.

"Hn!"

"Le-lepaskan aku!!!! Aku tidak memiliki urusan dengan kalian.... lepaskan aku!!!" Teriak Yoona sambil berusaha melepaskan ikatan tali yang mustahil bisa lepas.

Sedangkan pria itu hanya tersenyum tipis.

Ia kemudian mengeluarkan pisau kecil dari saku bajunya. Sambil menyeringai menatap Yoona. Membuat Yoona kalang kabut.

"Wajah atau tangan yang duluan!!"

Yoona menggelengkan kepalanya.

Tapi,

Akhhh!!!!

Teriakan nyaring Yoona menggema di ruangan gelap itu.

Yap. Pria itu menusuk tangan Yoona dengan sekali tusukan.

"Kau hanya umpan bagi seorang Michele, Nona Im!!"

"Lewis!!!" Ucap Yoona parau sambil sesekali menahan sakit.

"Hahahaha..... malang sekali nasibmu, nona. Orang yang kau panggil tidak akan memunculkan batang hidungnya untuk menyelamatkan mu.... hahahaha!!!"

Sreekkkk

Akhhh

Kembali Yoona berteriak kesakitan kala pisau itu menggores tangannya lagi.

"Lelaki itu mungkin sedang bersama wanita yang ia cinta. Mereka saling berpelukan dan melepas rindu. Ck!! Sungguh malang nasibmu mati ditangan ku.... hahahaha!!!"