Yunda tersenyum. "Sama-sama, ae lah. Kek sama siapa aja, sih. Gue kan holkay, holkay mah bebas." celutuk Yunda dengan wajah songongnya.

Nah! Kan? Sombongkan dia. Baru aja di puji.

"Mulai lagi, deh." gumam Lea pelan.


"Eh, situ yuk, tempatnya tinggal itu doang yang kosong." Yunda menarik tangan Lea, sedangkan Lea hanya pasrah.

Sesampainya di meja yang kosong tadi, Yunda berteriak memesankan mereka makan. Sungguh teriakan Yunda yang cempreng itu sangat memalukan.

Yunda memesan dua burger porsi besar dan lemon tea dua. "Gimana, enak nggak? Kalo nggak enak entar biar aku marahin yang punya resto."

Lea menatap Yunda sembari mengunyah. "Enak, kok." Yunda manggut-manggut.

Dari kejauhan nampak seseorang berpakaian serba hitam dan berkacamata mengintai interaksi mereka berdua dari jarak kejauhan. Seseorang tersebut tersenyum dengan penuh arti. Kemudian ia merogoh saku celananya untuk mengambil handphone dan mengabari seseorang.

"
"Tuan, dia baik-baik saja."

[ "Bagus, siapkan segera semuanya temukan cepat berkas-berkas pentingnya dan jangan sampai ada satupun yang ketinggalan. Segera mungkin saya akan menyusul ke sana." ]

"Baik, Tuan."

•••

Lea dan Yunda sudah pulang dari mall, kini mereka ada di rumah Lea, rencananya Yunda akan menginap. Alasannya, karena besok mereka akan berangkat bersama ke sekolahnya. Barang-barang yang mereka besok akan dibawa sudah dipersiapkan sehabis shalat isya' tadi.

Kini mereka tengah berada di kamar Lea, mereka sedang berbaring sembari menonton drakor kesukaan Yunda.

Yunda memang pecinta drama dari negeri gingseng itu, bukan, bukan hanya dramanya saja yang disukai tetapi aktornya itu yang paling ia sukai bahkan mungkin gilai. Bahkan ia termasuk kumpulan pecinta cogan. Bukan hanya di dunia hiburan, Yunda juga pencinta cogan di dunia nyata, yaitu moswanted di sekolahnya dan sekolah-sekolah lain.

"Kok endingnya gitu sih?!" Lea berdecak pelan, sungguh ia muak dengan pertanyaan Yunda yang sudah ia tanyakan lebih dari sepuluh kali. Kupingnya berasa akan meledak.

Lea menatap Yunda malas. "Lo kalo nggak suka sama endingnya, mending lo yang jadi sutradaranya aja," ujar Lea yang mendapat cengiran khas Yunda.

"Ya, ya, habisnya endingnya ngeselin, sih. Sad banget, masa mereka pisah, sih. Kan gue nggak like. Tapi bagus juga ide lo kalo gue jadi sutradaranya." Lea menatap Yunda malas, maunya gimana sih?!

"Terserah."

"Udah malam, tidur yuk. Besok kan harus berangkat pagi. Uh! Gue nggak sabar banget nanti pas ketemu cogan dari SMA E's School, hua!" Yunda berteriak girang dengan halunya yang semakin meninggi, sambil membayangkan wajah mereka yang tentunya ganteng-ganteng.

Lea menghembuskan napas kasar lantas menutup kedua matanya.

Cogan lagi! Cogan lagi! Dasar!

AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL! Where stories live. Discover now