Musuhku adalah Kakakku

54 6 0
                                    


       Hari ini, hari yang membuat aku harus memulai semuannya dari awal. Ini semua karna ayahku adalah seorang tentara jadi dia harus siap dipindah tugaskan ke manapun dan ibuku tidak mau jauh dari ayah begitu juga aku.

      Gerbang sekolah baru berwarna kuning sedikit memudar itu membuat aku semakin gusar. Ini sekolah yang sangat populer disetiap aku pindah disinilah aku harus berada disekolah terbaik. Otakku yang cukup baik ini membuat aku tak bisa memilih.

       Sekolah itu tampak sepi mungkin sudah masuk. Aku bertemu dengan  salah satu kebersihan sekolah. Aku memberi tau kalau aku baru disini. Dia mengantarkan aku ke kantor dan semua orang dikantor menoleh ke arahku.

"Wah ... Anak baru ya?" Tanya salah satu guru yang hendak pergi mengajar.

     Aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Bukankah dia sangat mirip dengan juara kelas?" Tambahnya padaku memberi kode pada guru yang lain.

" Benar, Mirip banget ya. Kamu Saudaranya Sandra ya?" Tanya guru itu lagi membuat semua orang menatapku.

       Aku hanya menggeleng dan mengatakan kalau aku anak satu-satunya. Lalu mereka membiarkan kemiripan ini, aku diantarkan oleh pak Parhan yang menyangka aku mirip dengan sang juara. Dia juga wali kelasku yang baru di kelas sebelas.

      Kami hanya berbincang alasan kenapa aku pindah, selama di lorong hanya pak Parhan yang mencoba membuka pembicaraan.  Dan aku hanya diam.

     Selama perjalanan aku sedikit bosan sekolahan ini begitu besar, lebih besar dari sekolahan ku sebelumnya. Dalam itu aku hanya bertanya-tanya siapa juta kelas itu kenapa dia harus memiliki kemiripan dengan hadir yang diceritakan adalah juara kelas berturut-turut dua tahun ini.

***

"Selamat pagi semuanya." Sahut pak Parhan didalam kelas sementara aku masih diluar menunggu panggilan.

"Kita kedatangan teman baru, masuk Tiara" menunjukku dan memberi perintah untuk masuk.

"Bapak harap kalian memberikan pelayanan yang layak pada Tiara. Mengerti!"

"Mengerti pak" seru seiisi kelas.

"Perkenalkan aku Tiara Sandra Anindita, pindahan dari SMA Nusantara" sahutku memberi perkenalan awal.

      Mereka heboh dengan wajahku dan namaku yang mirip sekali dengan salah satu siswi yang sibuk dengan bukunya tanpa menoleh ke arahku.

        Aku dipersilahkan duduk didekat sosok aneh itu. Kami hanya berjarak satu kursi di sebelahku.

       Jam istirahat berbunyi, aku baru aja duduk itu tandanya aku kelamaan dikantor.

       Semua orang mengajakku mengobrol dan berkenalan bahkan ada yang mengajakku untuk kekantin. Ya, aku gadis yang mudah bergaul, mungkin karna aku selalu pindah sekolah dan sudah terlatih untuk menghadapi berbagai macam sifat.

"Tiara kenalkan aku cesa" mengacungkan tangan padaku.

     Gadis yang cantik dengan rambut potongan pendek membuatnya semakin imut.

"Iya, salam kenal" sahutku.

     Awalnya dia mengajakku kekantin namun aku menolaknya karna membawa bekal dan aku menawarinya untuk makan bersama.
Kami akhirnya mengobrol banyak hal. Dia yang banyak menceritakan dirinya padaku sementara aku hanya mendengarkan dengan sedikit tertawa pada cerita nya yang lucu.

" Tara kamu mau kemana?" Saut cesa berhenti bercerita dan menanyakan sosok yang hendak pergi dari posisi nya yang sendari tadi tak lepas dari buku.

Antalogi cerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang