"Ada yang mau nambahin? Anak osis yang lain atau perwakilan dari kalian?" tanya jihoon.

Tak lama setelah itu ada salah satu siswa yang mengangkat tangan.

Dia mengucapkan terimakasih sebagai perwakilan yang lainnya pada para kakak pembimbing yang sudah membimbing mereka seminggu kebelakang, ia juga meminta maaf bila ada kesalahan kesalahan yang telah mereka perbuat.

Setelah selesai dengan pesan dari adik kelasnya, jihoon kembali angkat
bicara.

"Oke, karena kedua pihak udah ngasih pesan pesannya. Sekarang kita lanjutin lagi acaranya, karena ini hari terakhir jadi kita bakal seneng seneng sambil akustikan bareng bapak lee jeno"

Jeno berdiri sambil mengangkat gitarnya "Mau nyanyi lagu apa nih?"

Sedetik kemudian terdengar teriakan bersahutan membuat suasana makin ramai.

Tiba tiba haruto berteriak dengan suara om omnya "SUNDAY MORNINGNYA MAROON FIVE BANG JEN"

Hening~

"Oke oke, satu satu requestnya. Sekrang kita nyanyiin bareng bareng sunday morning oke?" kemudian jeno mulai memetik gitarnya diikuti nyanyian orang orang disekitarnya.

Setelah selesai dengan lagu sunday morning, jihoon kembali berdiri sebelum banyak yang merequest lagu.

"Bentar bentar, karena salah satu anggota osis kita ada yang suaranya adem banget, gimana kalo kita suruh dia nyanyi?" tanya jihoon yang dijawab teriakan setuju dari yang lainnya.

"Yaudah, kepada bang yedam dipersilahkan berdiri dan menyumbangkan suara emasnya"

"Lah gue?" tanya yedam kaget sambil menunjuk dirinya sendiri.

Karena namanya terus diteriaki oleh anak anak disana, yedam hanya bisa pasrah lalu berdiri.

"Iya iya ini gue nyanyi, karena akhir akhir ini gue lagi seneng banget denger lagu 925 jadi gue bakal nyanyi itu"

Yedam mulai mengeluarkan suara emasnya diiringi permainan gitar oleh jeno, membuat suasana malam ini semakin hangat.

"Wah suara kak yedam enak banget" ujar jia kagum mendengar nyanyian yedam.

"Setuju, suara jeongwoo aja kalah" sahut yeonmi.

"Enak aja, suara gue lebih enak" ucap jeongwoo tak mau kalah.

"Suara gue juga gak kalah enak kok" sahut doyoung tiba tiba.

"Kak doyoung bisa nyanyi?" tanya jia ragu.

Doyoung mengangguk dengan percaya diri.

"Mau denger?" tanya doyoung yang diangguki jia.

"Kak doyoung nyanyi aja udah kak yedam"

"Enggak ah suara gue mahal, ntar kamu kakak nyanyiin aja kapan kapan"

"Najis banget modusnya" sahut haruto.

"Cringe anjir" sahut jeogwoo.

"so soan mahal, padahal tiap sore juga ngamen didepan kamar gue" sahut junghwan yang memang tetangganya doyoung.

"Sirik aja hooman"

Kemudian mereka kembali medengarkan alunan suara dari jeno dan yedam.

"Ji, bisa nyanyi gak" tanya doyoung yang yang langsung mendapat gelengan.

"Kenapa? Gak suka?"

"Suka, cuman gabisa"

"Bentar, kok gue gak ngerti"

"Gitu aja gak ngerti, artinya jia itu suka nyanyi tapi gabisa nyanyi" ujar jaera yang tidak membantu sama sekali.

"Lah, gue makin gak ngerti" jawab doyoung yang diangguki haruto, jeongwoo, dan junghwan.

"Dasar gak peka, maksudnyatuh jia suka nyanyi tapi kalo ditanya jawabnya gak bisa nyanyi karena suaranya gak sebagus itu buat dibilang bisa nyanyi. Dia suka aja nyanyi nyanyi kalo lagi sendiri, iya kan ji?" jelas nara pada kaum adam.

"Iya nar"

"Kalo suka kan bisa belajar, ntar juga jadi bisa" ucap doyoung masih belum faham.

"Aku cuma suka nyanyi buat diri sendiri kak, bukan buat orang lain. Jadi gak perlu sampe belajar juga" jelas jia bisa dibilang panjang.

"Ohh iya iya ngerti"

Acara terus berjalan sampai tengah malam, semakin malam suasana semakin hangat. Semua peserta juga tampak sangat menikmati kegiatan tersebut.

Mereka menghabiskan waktu dengan bersenang senang sebelum besok pulang ke rumah masing masing.

TBC

IntrovertWhere stories live. Discover now