Mas Tua!!-36

Mulai dari awal
                                    

Demi apapun saat ini Onah sudah seperti patung akibat ulah Bagus.

"Sudah jangan berdiri aja. Sini duduk, ada yang ingin saya bicarakan." Ucap Bagus menarik lembut tangan Onah.

Onah sudah duduk dan sudah bersiap untuk mendengarkan cerita Bagus. "Mau cerita apa Mas?"

"Saya bukan laki-laki yang baik dan juga bukan laki-laki yang terlalu buruk, saya pernah tidur bersama perempuan lain waktu itu, tapi hanya sekali dan," Bagus menjeda cerita nya serta menghembuskan napas nya perlahan. "Perempuan itu hamil,"

"Apa?" Onah terkejut dan juga syok.

"Jangan dipotong dulu, saya belum selesai ceritanya." Pinta Bagus. "Perempuan itu hamil dan usia kandungan nya sudah tiga bulan, tapi saya yakin kalau itu bukan anak saya."

"Lalu anak siapa?" Tanya Onah ketika sudah menetralkan rasa syoknya.

Bagus mengangkat bahunya. "Saya gak tau yang pasti saya cuma melakukan nya sekali dan itu tidak memungkinkan kalau bayi yang berada didalam kandungan milik perempuan itu adalah benih saya."

"Mas terlalu yakin, sekali bisa menjadi jadi Mas. Asalkan perempuan itu dalam masa subur." Marah nya. "Saya gak apa-apa kalau masih pernah berhubungan badan dengan perempuan lain, saya terima karena saya tau Mas hanya hidup berdua dengan Dito tanpa pendamping pasti rasa syahwat ada. Tapi yang gak bisa saya terima adalah benih itu sudah jadi mas," Ucap Onah lantang.

"Tapi saya sudah mau melakukan tes DNA dan itu bisa ketika usia kandungan nya 3 bulan." Elak Bagus.

"Tapi ada dampak negatif nya mas. Bahkan kandungan itu bisa mengalami keguguran, mas mau disebut pembunuh jika janin itu kenapa-kenapa?"

Bagus diam, ia lupa memikirkan dampak kedepannya. Pikiran negatif mulai menyerang otak-otak nya.

"Lalu saya harus apa?" Ucap nya frustasi.

"Tanggung jawab mas."

"Kalau itu bukan anak saya, apa saya harus tanggungjawab? Apa saya harus menerima pernikahan hanya karena sebuah kecelakaan dan kesalahan. "

"Gak ada yang nama nya kecelakaan dan kesalahan. Mas melakukan nya tanpa pikir lagi." Onah bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar. Bagus yang melihat Onah pergi dan emosi pun ikut berjalan menyusul nya.

Langkah Onah seperti orang berlari tapi Bagus tetap bisa menggapai tanggannya.

"Tunggu. Mas bisa jelasin semuanya nya, kita cari solusi sama-sama. Mas hanya mau menikah dengan mu bukan dengan perempuan itu ataupun perempuan lain. Hanya kamu."

Tanpa sadar air mata Onah turun secara perlahan, Onah tidak habis pikir dirinya juga bingung hanya tanggung jawab Bagus lah yang bisa mengubah nya. Bagus yang melihat Onah meneteskan air mata nya merasa sangat bersalah, dirinya tidak dapat berandai-andai lagi karena semua ini telah terjadi. Perlahan Onah melepaskan cincin yang dipakainya dan mengembalikan nya kepada Bagus. "Kita batalkan saja pertunangan ini mas."

"Jangan. Saya tidak mau kehilanganmu Onah,"

Onah pergi meninggalkan Bagus yang terlihat sangat frustasi.

"Jangan, jangan, jawab pergi. Kita harus sama-sama. Jangan pergi."

Byur

Bagus terbangun dari tidur nya karena ada hujan, tapi ini bukan air hujan. Bagus yang masih terduduk di atas tempat tidur pun menoleh kesamping dan melihat perempuan cantik sudah berdiri dengan gelas kosong di tangannya.

"Kebo banget sih. Dibangunin dari tadi juga, malahan teriak-teriak. Berisik tau." Omel Onah. Ya, perempuan cantik itu Onah sudah dari tadi ia membangunkan Bagus tapi masih tidak bangun-bangun.

Bagus menarik Onah kedalam pelukannya. "Jangan tinggalin saya apapun yang terjadi, percayalah." Ucap Bagus di telinga Onah sambil menciumi rambut Onah.

"Lepas mas, mas bau jigong." Teriak Onah.

Sontak Bagus langsung melepaskan pelukannya dan mencium seluruh wajah Onah.





Tbc

Publish, 10 Desember 2020

Salam sayang 💕

Nur apni

Mas Tua!! (SELESAI-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang