Prolog

2.9K 400 13
                                    

Plak!!!

Sebuah suara menggema dalam ruangan yang sepi, disertai napas menderu dari seorang gadis yang berdiri dengan tangan terkepal.

"Sudah?" Hanya pertanyaan singkat dari pemuda yang kini berdiri seraya kembali menatap pada gadis yang telah memberikan rasa panas di pipinya.

Kayra menatap nyalang dengan air mata yang kian tak terbendung, sementara pemuda di depannya hanya tersenyum meremehkan.

"Kenapa? Kenapa kamu lakuin ini sama aku?!" Kay semakin mengepalkan tangannya di kedua sisi.

Niatnya kemari untuk memberi bekal makan siang pada sang kekasih, malah berbuah sakit hati. Ruang kelas yang sepi menjelang ekstrakurikuler untuk siswa pecinta alam, hanya menyisakan Abra dengan dua sahabat laki-laki yang ia kenal sebagai Vero dan Dion. Kay yang bertubuh sedikit tambun harus memelankan langkah lantaran napasnya terengah setelah menaiki tangga dua lantai, hingga ia mendengar percakapan dari ketiganya.

***

"Bra, kamu beneran suka sama Kay?" suara Vero memecah keheningan.

"Eh, iya. Aku penasaran juga. Bukannya perjanjian kita cuma seminggu?" ucap Dion menyahut.

Kay yang telah berada di depan pintu yang tak tertutup rapat, membatalkan niatnya masuk. Ia berdiri dan menunggu, mencerna pembicaraan yang menyeret namanya. Tas bekal yang semula ia tenteng, kini ia dekap erat untuk melampiaskan rasa was-was menunggu apa yang akan Abra katakan.

"Ck, ya jelas enggaklah." Abra menjawab santai.

Deg!

Tidak? Bagaimana bisa Abra memintanya menjadi kekasih dua bulan lalu, jika laki-laki itu tak menyukainya? batin Kay mulai bertanya dengan rasa sesak yang perlahan menggerogoti di sana.

"Serius?"
"Serius?" ucap Vero dan Dion nyaris bersamaan.

"Iyalah! Cewek gendut kumel pendiem gitu, bukan tipe ku banget." Abra berkata dengan nada pongah.

"Kalo bukan, trus kenapa nggak diputusin aja? Kan udah lebih dari seminggu kalian jadian, lagian kamu juga udah dapetin hadiah taruhannya," celetuk Dion.

"Yah, lumayan bisa dimanfaatin sampai aku bisa nembak Mita. Kalian tau kan, aku udah lama suka sama Mita. Jadian sama Kay bisa buat aku jadi leluasa juga deketin Mita dua bulan ini." Abra terkekeh.

Mendengar jawaban mengejutkan Abra, membuat tas bekal yang sedari tadi Kay dekap terjatuh begitu saja. Ia tak menyangka, jika Abra menjadikannya bahan taruhan bahkan lebih menyakitkan laki-laki itu ternyata mencintai Mita yang merupakan satu-satunya sahabat Kay sedari SMP.

Awal mereka masuk kelas dua belas Abra mendekatinya, memberikannya perhatian lebih dan mencoba meluluhkan perasaan Kay dengan berbagai cara. Abra dua kali mengutarakan perasaan pada Kay, namun Kay menolaknya hingga suatu ketika Abra berhasil meyakinkan Kay dan membuat Kay jatuh hati pada laki-laki itu. Kay yang introvert, mulai terbuka menerima Abra hingga dua bulan lalu mereka sepakat untuk menjalin hubungan yang lebih.

***

Dua bulan berselang, hingga Kay mendengar jika Abra dan Mita kini berpacaran. Kay yang pendiam menjadi semakin tertutup dan tak terjamah lagi.

Abra adalah laki-laki yang membuat Kay pertama kali mengenal cinta, namun ternyata Abra pula yang pertama mengenalkannya pada rasa sakit karena cinta, bahkan membuat Kay kehilangan satu-satunya sahabat yang ia miliki.

Setelah kelulusan, Kay memilih menghilang dari kota kelahirannya untuk fokus pada pendidikan dan mencoba mengobati lukanya sendiri. Tak ada kata maaf dan perpisahan yang Abra katakan untuknya. Kay tak lagi mau mengenal cinta, apalagi jatuh cinta, cukup sekali ia merasakan cinta sekaligus kesakitannya, ia tak akan lagi percaya.

...

Sedikit dulu, terima kasih untuk setiap like dan komen yang kalian berikan. Kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka.

NB: Cerita ini akan aku publish terlebih dulu di grup FB 2P Literasi, dan akan aku publish di sini ketika aku up part lanjutan di sana. Tapi jangan khawatir, karena di sini akan aku publish sampai tamat juga, tapi mungkin akan slow update. Jadi yang penasaran dan punya FB bisa langsung gabung ke grup 2P Literasi.
Jangan lupa dukung cerita kalian dengan like dan komen, ajak juga teman-teman kalian ya 🤗🤗🤗

Salam sayang
Reyzia 💟💟💟




Sorry, too lateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang