Chapter 4. Lily Flower

49 7 0
                                    

.
.

Sequel of I'm Sorry

Disebuah padang rumput yang indah terlihat ada A-Qing yang sedang berlari-lari dengan riangnya mengejar kupu-kupu.

Sementara Xiao Xingchen sedang duduk santai bersama dengan Song Lan yang sedang berbaring dipahanya.

Xiao Xingchen tertawa kecil melihat sahabatnya yang kini sudah menjadi pasangannya. Selama mereka menjelajah bersama, Xiao Xingchen mengungkapkan rasa cintanya pada Song Lan dan akhirnya perasaannya telah dibalas olehnya.

'Flashback'

Saat-saat pahit telah berlalu, perjuangan selama berbulan-bulan untuk mencari seorang tabib yang dapat mengembalikan lidah Song Lan telah membuahkan hasil. Kini Daozhang berjubah hitam itu dapat menyampaikan perkataannya secara langsung tanpa perlu menoreh garis pada telapak tangan orang lain.

"Zichen.." Xiao Xingchen memanggil sahabatnya.

"Iya Xingchen?" Song Lan merespon sahabatnya.

Xiao Xingchen memeluk sahabatnya dengan sangat erat.

Apa yang dilakukan oleh sahabatnya membuat Song Lan sangat kebingungan. Namun, dia membalas pelukannya. "Ada apa Xingchen?"

"Zichen.. Aku.. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.." Kata Xiao Xingchen dengan malu-malu.

"Apa itu?" Song Lan bertanya pada Xiao Xingchen.

A-Qing yang masih berjalan-jalan dengan riangnya berhenti ditempat karena dia tidak mendengar suara langkah kaki kedua daozhangnya.

A-Qing ingin mendekati mereka. Tapi dia memutuskan untuk bersembunyi dibalik pohon dan mengintip apa yang mereka lakukan.

Xiao Xingchen menatap sahabatnya dan tersenyum manis dan hangat padanya.

"Zichen.. Ketika aku bersamamu, aku merasa sangat bahagia sekali. Orang pertama yang pertama kutemui setelah aku turun dari gunung adalah Zichen. Ketika aku benar-benar sangat terpuruk dan tidak ingin hidup di dunia ini, Zichen menyelamatkanku. Walaupun aku.. aku.. haah.. Walaupun aku sudah membuat Zichen seperti ini, Zichen masih mengingatku dan masih menganggapku sebagai sahabatmu."

Tangan rampingnya terulur dan menyentuh pipi pucatnya. Dia menatap sahabatnya dengan tatapan lembut. "Zichen.. Song daozhang. Xingchen ingin diantara kita lebih dari sekedar sahabat. Xingchen ingin menjadi belahan jiwamu Zichen. Xingchen sangat mencintaimu Zichen."

Song Lan terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya. Belahan jiwa.. itu adalah kata-kata yang sangat indah untuk menjabarkan hubungan mereka berdua.

Perasaan hangat telah mengalir dihatinya. Tubuhnya bergetar karena kehangatan yang dia rasakan. Dia langsung merengkuh tubuh Xiao Xingchen dengan erat.

Sahabatnya yang sangat indah nan mempesona dari luar dan dalam sekarang menjadi belahan jiwanya yang sangat ia cintai.

"Bahkan saat aku sudah menjadi seperti ini Xingchen?" Kata Song Lan sambil membenamkan wajahnya di pundaknya.

Xiao Xingchen mengangguk mantap pada Song Lan. Dia kembali menatap kekasihnya. "Tak peduli seperti apa wujud Zichen, Xingchen akan selalu mencintai Zichen. Asalkan.. Asalkan Zichen selalu berada disampingku.."

Napas Song Lan terdengar bergetar. Dia mengeratkan pelukannya. Seolah dia tidak mau melepaskannya. "Iya Xingchen. Aku akan selalu berada disampingmu."

"Zichen.."

Mereka mendekatkan jarak diantara mereka hingga bibir mereka saling mencium bibir mereka dan melumat dengan lembut.

A-Qing merasa senang dan terharu mendengar penyataan cinta Xiao Xingchen pada Song Lan. Namun wajahnya merona ketika dia melihat kedua daozhangnya saling berciuman hingga membuatnya berhenti mengintip mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No More RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang