Gadis itu juga ingin cepat-cepat ke kantin. Mengingat kakinya yang hampir putus ini. Dan, jangan lupakan kalau ia belum sarapan sedari tadi.
Saat Rose akan melangkahkan kakinya untuk keluar, ekor matanya tak sengaja menangkap sosok pria yang sedang duduk dipojokkan. Ah, ia jadi teringat sesuatu..! Rose mengurungkan niatnya untuk melangkah keluar kelas, diganti dengan berjalan menuju bangku pria itu.
"Jim.. Masih tidur atau udah bangun?" tanyanya seraya menatap pria yang tengah menenggelamkan wajahnya dimeja itu.
"Hm??"
Jimin menggeliat kala mendengar suara familiar menegurnya. Ia sedikit mengucek mata sipitnya, lalu beralih menatap Rose yang ada didepannya. Tentu saja dengan tatapan samar karena efek bangun tidur.
"Hoahhmm..! Kenapa, Chae? Kamu tadi ngomong sesuatu?" tanya Jimin sambil meregangkan otot-ototnya. Masih ngantuk sebenernya.
Rose menggeleng singkat seraya tersenyum samar,
"Enggak. Cuma mau ngasih tau, jaket lo yang semalem kebawa sama gue.. Tadi pagi gak sempet bawa. Lupa." lugasnya to the point.
"Oh.. It's okayy..! Jaket yang waktu itu di club masih bertengger dilemari kamu juga, kan? Disimpen aja. Stok jaket aku bejibun, kok.!" celetuknya santai.
Rose mengerutkan keningnya bingung. Jaket yang waktu di club(?)..
"Holy shitt! Gue lupa yang itu juga!! Em.. Sorry ya.. Nanti--eh besok gue kembaliin dehh! Janji. Kalo inget."
Segera setelah Rose mengatakan itu, ia langsung berjalan cepat keluar kelas. Jimin hanya terkekeh gemas melihat tingkah absurd gadis itu.
.
.
Rose mengambil beberapa helai tissue, lalu menempelkannya dimulut. Jelas tujuannya hanya untuk melepeh permen karet itu sebelum ia memulai untuk makan ramyeon.
"By the way, guys! Nanti malem kalian pake dress apa?? Yang ada lengannya atau gak?" tanya Seulgi memulai percakapan.
"Gue sih gak tau. Suho yang biasanya ngatur outfit gue." sahut Irene singkat seraya menyeruput orange juicenya.
"Duhh! Stok dress gue abis lagi..! Bolos, yukk! Kita nge-mall." ajak Jennie dengan ide gilanya.
Rose yang sedari tadi menyimak bersama earphone-nya, kini melepas benda itu dan mendengarkan percakapan mereka baik-baik. Apakah ia ketinggalan info?
"Dasar sableng lo, Jen! Tapi gapapa juga sihh..! Dress gue juga udah pada amburadul. Masa iya gue pake kaos oblong ntar malem.!" cerca Jisoo seraya berpikir.
"Gue sih ayo-ayo aja. Emang jadwal malem ini apa aja, sih? Dadakan banget gue rasa." celetuk Lisa seraya melahap sandwichnya.
"Wait, what? Dress apa? Emang kalian mau kemana?" tanya Rose dengan wajah linglungnya.
"Sumpah ya! Jangan bilang lo belum tau kalau malem ini ada acara..?" timpal Wendy seraya menatap menelisik.
Gadis itu hanya diam seraya mengangkat sebelah alisnya.
"Yaampun, eonnie!! Emangnya abang lo gak ngasih tau apa? Malem ini kan kita pesta ulang tahun kampus.. Beneran lo belum tau?" celetuk Yeri tak percaya.
"Apa? Ck! Emang abang goblok dia! Udah mobil gue dicuri tadi pagi.! Sekarang malah gak ngomong apa-apa sama gue! Mati aja lo!!" desis Rose bermonolog sendiri.
YOU ARE READING
Ineffable Fate^ [JiRose]
Fanfiction"Jim, kamu sudah mencintaiku?" Pria itu menghela nafas pelan, "Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini." -24/01/2014- . "Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu." -11/02/2014- • -Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
~•Campus Anniversary?•~
Start from the beginning
![Ineffable Fate^ [JiRose]](https://img.wattpad.com/cover/228711975-64-k52997.jpg)