[41]- Air mata Benci

372 33 49
                                    

Lagunya pas banget nggak sih sama part ini? Yang setuju sama pemikiran gue coba komen?

Masih aman hatinya? Awas greget loh..

Yuk follow dulu akun author nya adellaae24
Lanjut next siapin hati kalian supaya nggak hujat oke? Tissue aman?

Kapal bawang siap luncur menemani jiwa psikopat kalian nih. Author harap kalian tidak ada niat buat bunuh tokoh cerita disini ya. Wkwk

Piriding....

Hati gue bukan batang rokok yang seenaknya Lo buang setelah habis. Hati gue juga bukan sampah yang Lo bakar semau Lo. Hati gue juga bukan boneka yang dengan gampangnya Lo mainin seenaknya.

°°°°°°°°

Revan merapikan buku pelajaran yang barusaja ia buka. Beberapa tugas masih berusaha ia kerjakan. Namun nyatanya, fokusnya kini tidak sepenuhnya ada.

Pikirannya saat ini tidak hanya tertuju pada buku tebal di depannya.

Revan menuliskan beberapa rangkuman dengan kesal. Perasaannya saat ini benar-benar tidak baik-baik saja.

Revan sesekali meremas pulpen ditangannya. Sesekali mengacak rambutnya.

"Gue kenapa sih!"

Revan menutup buku rangkumannya, merapikan buku terakhir yang ia baca saat ini,lalu duduk di samping kasur.

Cowok itu mengambil ponselnya. Melihat room chat terakhir dirinya bersama Shilla. Dan berlanjut membuka galeri. Menampakkan foto dirinya dan gadis itu saat berada disebuah pantai.

"Lo cewek aneh! Bisa-bisanya gue suka sedalam ini sama Lo! Bahkan Lo dengan gampangnya gantiin posisi Keira di hati gue dalam sekejap"

"Lo juga cowok bodoh yang dengan gampangnya ngelepas dia gitu aja. Laki bukan sih Lo?".

Revan terkejut kala mendengar suara dari arah pintu kamarnya. Cowok itu mencari sumber suara itu.

Rey berjalan kearah Revan. Sementara Revan masih menatap benci kearah Rey. Dibelakangnya sudah ada Flora yang mengamati keduanya dari luar pintu.

Niat yang sebelumnya ingin mengambil Snack di dapur kini ia urungkan karena melihat adiknya. Dia merasa Mereka tidak dalam keadaan baik- baik saja.

"Mau apa Lo bangsat!"

"Lo yang bangsat! Bisa-bisanya lo sakiti dia? Lo punya hati nggak jadi cowok! Seharusnya gue tau cowok brengsek kaya Lo nggak pantes dapetin cinta Shilla!".

Di taman, Shilla menceritakan semuanya kepada Rey. Tentang bagaimana hubungannya dengan Revan. Itu membuat Rey semakin membenci kakaknya itu.

Revan mengepalkan tangannya. Jari-jarinya satu per satu mulai melukai tangannya. Tangan itu semakin kuat terkepal dan siap melukai siapapun di depannya.

Rey tau Revan mulai kesal kepadanya. Ia tidak peduli dengan konsekuensi yang ia dapat setelah ini. Cowok itu memang brengsek menurutnya.

"Lo mau mukul gue? Pukul! Gue nggak takut sama Lo! ".

"Lenyap Lo bangsat!"

[WPS#1] Shillavand [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang