41. Panik

15.7K 1.5K 433
                                    

SIAPA YANG KALIAN KANGENIN DI SINI??💫

Selamat membaca kalian🖤

••••

🎶🎵Devano—Menyimpan Rasa🎵🎶

Bara yang sedari tadi memperhatikan Echa, merasa aneh dengan gerak-gerik Echa yang terus memegang perut. Mengapa? Kenapa? Mana gue tau.

Steffi langsung berbisik pada Maureen, "Reen, Echa naber ya?"

Maureen langsung menjawab, "itu kayanya teknik nyanyi deh. Kan biasanya orang-orang kalo nyanyi ada yang suka megang perut." Mendengar jawaban Maureen, Steffi menautkan alisnya, "gitu ya?"

Riuh tepukkan tangan terdengar saat Echa selesai bernyanyi. "Wow, kasih tepuk tangannya lagi dong." suruh MC tersebut.

"Aryesha, keren. Gue sampe nangis dengernya."

"Makas—"

Bruk.

"ECHAAA!!"

Echa terjatuh. Ia pingsan. Suasana menjadi ricuh saat itu. Bara langsung berlari dan langsung menggendong Echa, menaruh kedua tangannya di lekukan lutut dan punggung Echa.

 Bara langsung berlari dan langsung menggendong Echa, menaruh kedua tangannya di lekukan lutut dan punggung Echa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Echa. Echa kenapa?" Pingsan anjay pake nanya.

"SIAPIN MOBIL SEKARANG!" perintah Bara. "ANJING LAMA." Berlari menuju parkiran sekolah, dengan Echa yang berada di gendongannya.

Bara tidak paham dengan dirinya saat ini. Mengapa ia bisa se-panik dan khawatir seperti ini pada Echa? Mengapa saat melihat Echa pingsan ia sangat takut?

"Biar gue yang nyetir." Gerald menawarkan diri. Karena ia tahu di posisi seperti ini, Bara tidak benar jika harus menyetir mobil. Niatnya ingin membawa Echa ke dokter malah mereka yang harus masuk rumah sakit. Kenzo, aman. Dia lebih tenang.

"Ky, bawa mobil gue." melemparkan kunci mobil pada Rizky yang langsung di tangkap dengan sempurna. Agak ribet ya bun.

Gerald langsung mengambil kunci mobil Bara. Bara duduk di belakang dengan Echa yang ia tidurkan di pangkuannya. "Gue boleh ikut di sini gak?" tiba-tiba Steffi datang bertanya. Ia di tinggal oleh Maureen! Kampret emang!

Gerald menganggukan kepalanya, menyuruh Steffi masuk. Steffi menahan diri untuk tidak tersenyum.

Steffi terus berbicara di dalam hati. Steffi, gila. Lo duduk di sebelah Gerald. AAAAA TUHANNNN. MAUREEN MAKASI YA BERKAT LO GUE JADI BISA DUDUK DEKET GERALD. Sering-sering aja tinggalin gue.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang