"Siap tupaii.."
"Cepet ya cak, ga pake lama. Istri dah kelaperan dirumah."
"Lah? Emg ga masak?"
"Ga cak, tepar dia."
"Wadooh,, uda dibawa ke rumah sakit?"
"Ck, bukan tepar sakit gtu cak.. Yaaa gtudeh. Halah pokonya cepet buatin."
Cak kiciw cuman iya2 aja. Ga lama kemudian bubur udah siap.
"Tengs ya cak, tupai pulang dulu.. Babay cak kiciw.."
"Daah tupaii.."
♩✧♪●♩○♬☆
"Ce,, bangun.. Ayo makan dulu yah?"
"Gamao."
"Idii, sok serem.."
"Bodo. Aku marah. Aku murka."
"Ih, jangan gitu doong.."
"Uda dibilang 1 ronde aja. Malah kebablasan.. Mana ga bisa pelan. Aku bener2 pundung."
"Yaaa maap,, lagian uda nahan ampir 1 bulan."
"Pergi pergi. Jan ganggu ceyon mau ngambek."
"Yaudah yaudah.. Ini buburnya dimakan keburu dingin. Aku tinggal mandi dulu ya sayang.."
"Y."
Han terkekeh melihat kelakuan istrinya itu, bahkan melihat wajah suami sendiri saja enggak.
"Dah pergi? Gila laper bgt gw.." gumam chaeyeon. Dia pun makan dengan sangat barbar, seperti tidak makan selama 5 tahun. Setelah selesai, dia langsung minum lalu memposisikan tubuhnya seperti keadaan semula.
Han yang baru keluar dari kamar mandi, lalu melihat mangkok bubur yang sudah habis.
'Wkwkwk kelaperan pasti.. Lucu banget kalo ngambek gini.'
Ia lalu melangkahkan kakinya untuk mendekati sang istri.
"Ce, aku habis ini kerja ya.. Paling aku pulang sorean. Kamu kalo mau pesen apa-apa chat aku aja ya.. Aku tinggal dulu."
Han pun pergi sambil membawa mangkok bekas makannya chaeyeon tadi.
"Ck, sakit banget maaakkkk... rasanya sampe mao meninggalll huwee.. Kurang ajar banget."
Chaeyeon berusaha bangkit untuk mandi, dia paksakan dirinya untuk berjalan. Setelah hampir setengah jam dikamar mandi, diapun keluar dengan keadaan fresh. Lalu dia mulai membereskan rumah, termasuk kekacauan di dapur ulahnya siapa lagi kalau bukan han.
"Pantesan buburnya rasanya enak. Pasti beli di cak kiciw. Pokonya harus tetep jalan2 keluar negri sih ini. Huh dasar lelaki KAMPRET." Pokoknya chaeyeon terus-terusan ngedumel tentang han selama beres-beresin rumah.
Tak terasa waktu sudah menjelang malam. Chaeyeon menunggu pulangnya sang suami di depan tv sambil menonton drama kesayangannya.
"Awas aja, dia pulang ga bakal gw ladenin." - tekadnya sudah cukup bulat hingga saat itu, namun sepertinya saat ini sudah tidak berlaku lagi. Sebab han pulang membawa berbagai macam makanan dan juga make up.
"Aaaaaaa sayang bangetdah sama suami aku satu iniii~~~~~"
"Hehehh,, apalagi aku.. Jadi, udah ga pundung ya sama aku ce?"
"Hmm,, iyadeh. Aku anggep ini sebagai tebusan atas kesalahan kamu kepadaku."
"Wkkwk, lucu banget istriku ini. Yauda makannya pelan-pelan ya.. Aku mandi dulu."
"Eheh,, siaap.. Air angetnya udah nunggu tuh.."
Han pun tersenyum mendengar ucapan chaeyeon tadi. Ternyata wanita itu tidak benar-benar marah kepadanya..
-tbc
Holaaa,, maaf yaa lama updatenya + chapter yg ini pendek. Aku sibuk kerja sekarang.. Jadi sbenernya idenya itu ada. Cuman nulisnya aja yang ga sempet, karena gaada waktu. Ohiyaa ini book 1 chapter lagi udah end yaa
:((( eitsss sebagai gantinya.. Kemungkinan aku bakal bikin book baru lagi buat Hanchae. So,, stay tuned yAa~~~ Talangeee 💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's the Bride? || • HJS × Chae's •
Fiksi Penggemar[END] °•° 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐚𝐞𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐝𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐦...
19. Finally ✨
Mulai dari awal
