Chapter 6

978 145 34
                                    

Di pagi hari yang cerah banyak mahluk hidup memulai hari mereka masing-masing. Satu peringatan saja bukan mahluk mati ya, mahluk mati nanti malam waktunya aktifitas, kalian taukan apa saja aktifitas mereka.

Burung-burung berkecicungan menyambut pagi yang cerah ini, banyak manusia menyambut pagi dengan memulainya dari mandi pagi hingga sarapan pagi, ada juga yang tidak melakukannya di karenakan terlambat.

Di saat pagi tiba, disitulah kelopak mata emerald yang indah akan terbuka karena burung-burung yang berkecicungan dengan sangat keras di depan jendelanya.

Liatlah wajah habis bangunya dengan kantong mata yang sama persis seperti gaara, tapi yang sangat terlihat jelas sekarang ia sedang marah, karena wajahnya yang memerah.

Puk

"sial, siapa yang menyuruh kalian bernyanyi disitu" maki sahaki sambil melempar bantal kesayangannya pada burung-burung tersebut, tapi sayangnya meleset dikarenakan ada kaca yang menghalangi, karena tidak kena sasaran burung itu hanya menunjuk eksperesi mengejeknya kepada sahaki, membuat sahaki ngeram dibuatnya.

"sial kau awas saja nanti akan ku balas" ucap sahaki dengan wajah mengerikannya tapi burung itu tidak memperdulikannya dan malah terbang mencari mangsa yang selanjutnya, sepertinya burung tadi sangat suka membangukan orang-orang malas seperti sahaki.

Sahaki yang melihat burung itu tidak memperdulikan sama sekali dengan ancamannya merasa sangat ngeram dari sebelumnya, "awaslah kau, berani sekali lagi kau datang kemari, akan ku pastikan kau menjadi burung goreng" seru sahaki dengan menyeramkannya, sahaki tidak mengetahui bahwa suaranya membangukan semua penghuni rumah.

SAHAKI

Seru ino, temari, dan sasori, membuat sahaki menelan air liurnya dengan susah payah, sedangkan gadis cantik yang sedang memasak dengan Earphone yang senangtiasa melekat ditelinganya memutarkan lagu Into The Unknown, lagu Frozen filim kesukaannya dari ia sedari kecil.

Aroma dari masakannya membuat para maid menelan air liurnya karena mencium aroma masakan sakura, aroma dan suara yang merduh mengalun satu sama lain.

Para maid tidak membantu sakura sama sekali atas perintah sakura, sakura menyuruh para maid membersikan rumah saja biar sakuralah yang memasak untuk sahabat, dan kakak-kakaknya.

I can hear you but I won't
Some look for trouble
While others don't
There's a thousand reasons
I should go about my day
And ignore your whispers
Which I wish would go away, ah ah oh oh
Whoa oh

You're not a voice
You're just a ringing in my ear
And if I heard you, which I don't
I'm spoken for I fear
Everyone I've ever loved is here within these walls
I'm sorry, secret siren, but I'm blocking out your calls
I've had my adventure, I don't need something new
I'm afraid of what I'm risking if I follow you…

Into the unknown
Into the unknown
Into the unknown

"suaramu bagus juga imouto, tapi kenapa kau tidak pernah mengikuti kontes bakat bernyanyi disekolahmu waktu itu?? " puji dan tanya sasori kepada sakura, sakura yang dipuji wajahnya langsung memerah bak tomat kesukaan sasuke.

"jangan menggodaku saso-nii" ucap sakura malu-malu sambil mengembungkan pipi cubbynya yang memerah, "kau sangat kawaii imouto" ucap sasori mencubit pipi cubby sakura dengan ngemas.

"lepaskan tangan kotormu dari imoutoku merah" ucap sahaki yang langsung menyambar mereka berdua,  ia menyetak tangan sasori dengan kasar dari pipi sakura dan memandang tajam kepada sasori,  sasori juga membalas tatapan sahaki lebih tajam, dan sekarang tatap menatap pun terjadi seperti ada petir ditatapan mereka, sedangkan sakura yang berada ditengah mereka hanya pasrah dengan pertengkaran yang sering terjadi jika sasori dan sahaki bertemu, padahal mereka saudara.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang