Hari Pertama Sebagai Teman (Part 2)

Start from the beginning
                                    

"Orang-orang membenciku, jadi aku memutuskan untuk menjauh dari mereka. Setidaknya, itu akan membuat kehidupan mereka tenang."

Hati gadis itu terenyuh.

Sumire menatap Boruto dengan sendu. Ia tidak bisa membayangkan kehidupan Boruto yang kesepian tanpa orang-orang yang menyayanginya dengan tulus.

Grep!

Tangan Sumire menggenggam tangan Boruto tiba-tiba. Dan itu berhasil membuat pemilik tangan itu tersentak.

Boruto menoleh Sumire dengan tatapan bingung.

"Ke-kenapa?" Tanya Boruto.

Sumire tersenyum hangat. "Semua akan baik-baik saja." Ujar Sumire dengan senyuman yang masih setia terpatri di wajahnya.

Mata Boruto membola. Hatinya yang biasanya terasa dingin, hampa, dan gelap seketika terasa hangat.

Senyuman gadis berambut ungu itu berhasil mengembalikan sesuatu yang selama ini Boruto rindukan. Sesuatu yang Boruto rasa telah hilang dan tak akan pernah bisa ia temukan lagi.

Boruto membalas senyuman Sumire dan mengangguk pasti sebagai balasan untuk kalimat Sumire.

"Kalau begitu, ayo."

Setelah berucap singkat, Sumire menarik tangan Boruto. The Fortune Princess membawa Boruto menuju tempat memesan makanan.

Tap

Tap

Tap

Selangkah demi selangkah Boruto dan Sumire menembus kerumunan murid-murid itu, tentu saja tangan Boruto masih digenggam dan ditarik oleh tangan Sumire.

"Bukankah itu Zero? Hii.. menakutkan."

"Apa yang dia lakukan di sini? Apa dia mau menulari kesialannya?"

"Kenapa dia bisa bersama The Fortune Princess? Apa Sang Putri tidak takut tertular sial?"

Boruto hanya bisa tersenyum pahit dan tertenduk lesu sembari berjalan saat mendengar semua bisik-bisik yang dikatakan murid-murid lain.

Langkah Boruto terhenti kala Sumire yang lebih dulu berhenti tiba-tiba.

Sumire berbalik badan, kemudian mendongak untuk menatap wajah Boruto. Dan Boruto, ia hanya dapat membalas tatapan Sumire dengan bingung.

"Ada apa, Sumire-chan?" Tanya Boruto.

"Bukankah ku bilang semua akan baik-baik saja?" Balas Sumire dengan pertanyaan lain.

Boruto mengangguk.

"Lalu sekarang kenapa?" Yanya Sumire.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Sumire-chan." Balas Boruto.

"Kenapa kau masih menunduk seperti ini?" Tanya Sumire.

"Mereka-"

"Tidak."

Boruto ingin menjawab pertanyaan Sumire itu. Namun entah kenapa gadis berambut ungu itu tiba-tiba memotong ucapannya.

"Untuk sekarang aku ingin kau mengacuhkan mereka!" Pinta Sumire dengan nada yang keboh terdengar sebagai perintah.

"Apa maksud-"

"Boruto-kun. Kau tidak akan bisa bergerak maju dan menggapai langit jika kau masih memperhatikan orang-orang itu!" Ujar Sumire.

Boruto tersentak. Gadis di hadapannya ini benar-benar tahu cara membuka mata seseorang - dalam artian sebenarnya dan kiasan, termasuk yang ada di dalam diri Boruto.

Lucky LevelWhere stories live. Discover now