" ALI...  Apa kamu tidak merasa kasihan denganku ?  Apa kamu lupa jika aku begitu mencintaimu lebih dari siapapun.  App----"

" Hehh!!!  Cukup!!!  Pergi dari sini!  " Merasa jenggah,  akhirnya Prilly mengusir Risa.

" Aku sedang tidak bicara denganmu jalang! "

Plak!!!

" Sialan!! Berani sekali kau memanggil calon istriku Jalang!  Pergi dari sini RISA!  atau gue sendiri yang akan melemparmu dari atas gedung ini! "

" ALI!! "

" PRAM!!!  USIR WANITA SIALAN INI " Ali berteriak kencang memanggil anak buahnya untuk mengusir Risa. 

" Baik tuan muda " Tanpa ampun Pram menyeret Risa dari hadapan Ali,  tanpa memperdulikan semua teriakannya Ali memasuki ruangandengan memeluk mesra tubuh Prilly.  Melanjutkan semua kegiatan yang sempat tertunda.

🌷🌷

" Bagaimana?  Cantik?  " Prilly terlihat memutar mutar tubuhnya didepan cermin yang bayanganya langsung menghadap kearah Ali.  Saat ini mereka sedang mencoba beberapa gaun yang akan mereka kenakan di resepsi pernikahan mereka. 

Ali menatap Prilly dengan tangan yang mengusap usap dagunya " Emm..  cantik! "

" Beneran? " Prilly sedikit berlari kearah Ali,  duduk diatas paha Ali dan melingkarkan kedua tangan dileher Ali. 

" Bener!!  Selalu Cantik "

" Yaudah kalau gitu aku ambil ini ya "

" Iya..  "

Setelah melakukan berbagai percakapan dengan designer yang akan merancang gaun tadi,  kini meraka  sedang berada didalam mobil. 

" Nggak kerasa ya kita mau nikah aja.  Kayaknya baru kemaren deh kita sekolah " Prilly menerawang kemasa dimana dia dan Ali masih memakai seragam sekolah. 

Ali tersenyum menanggapi Prilly " Iya..  Rasanya baru kemarin aku selalu marah marah kalau kamu mau bolos "

" Yang jelek jelek jangan diingat ingat dong " Protes Prilly dengan memajukan bibirnya. 

Ali tersenyum sambil menciumi tangan Prilly. 

🌷🌷

" Ahhh... Selesai juga akhirnya " Prilly membaringkan tubuhnya diatas ranjang pengantin miliknya.  Setelah melakukan akad nikah dan resepsi di tepi pantai,  Ali langsung memboyong Prilly untuk berbulan madu dipulau dewata Bali. 

Ali melirik Prilly yang terlihat sangat kelelahan dengan tersenyum " Mandi dulu sayang..  "

" Entar dulu dong.. " Tak mengidakan perintah Ali,  kini Prilly terlihat membalikan tubuhnya menjadi tengkurap. Ali yang melihat itu menggelengkan kepalanya dan menyusul Prilly. 

" Aduhh... " Prilly mengadu karna merasa tertimpa berat dibagian punggungnya   .

" Ali...  Aku kegencet..  "

" Biarin .. Biar sekalian gepeng..  "

" Ali ihhhh "

" Sana mandi dulu makanya..  "

" Ya kamu minggirr duluu dong..  Gimana aku bisa berdiri coba "

Setelah memastikan Prilly memasuki kamar mandi,  Ali membaringkan tubuhnya sambil menghadap langit langit Villa yang mereka tempati. 

" Nggak nyangka gue..  Sekarang gue udah punya istri " Ali berbicara sendiri dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya. 

" Ahh.   Jadi nggak sabar..  "

" Nggak sabar apa kamu? " Prilly bertanya saat keluar dari kamar mandi,  sedikit mendengar kalimat Ali yang  terdengar memiliki suatu makna. 

" Udah selesai sayang "  Tak mau menjawab pertanyaan sang istri,  Ali malah bertanya ketika melihat Prilly berjalan dengan menggunakan handuk kimono yang memiliki panjang hanya sebatas paha saja.

" Udah.   Sana gih giliran kamu " Prilly berjalan kearah meja rias,  mengeringkan rambunya dengan handuk kecil yang sedari tadi ia bawa dari kamar mandi. 

Semua kegiatan yang Prilly lakukan tak luput dari pandangan sayu Ali.  Debaran jantung Ali membuatnya sedikit salah tingkah.

" Kenapa sih?  " merasa jengah dilihat Ali begitu intens,  Prilly menghentikan kegiatannya yang sedang mengoles lotion dikakinya .

" Yuk... "

" hah?  Yuk? Kemana sih ? "

" enak-enak " Jawab Ali santai. 

" enak enak?  " Ulangnya dengan kening berkerut.

" Iya... Enak enak.. "

Merasa tau mkasud kalimat Ali,  Mata Prilly terbelalak sempurna " Ali...  Sana mandi dulu " merasa malu,  Prilly melempar handuk yang ia pegang kearah Ali. 

" Tapi habis mandi enak-enak ya "

" Mandi dulu! "

Dengan gerakan cepat Ali berdiri dengan tegap " Oh..  siap Ratuku " setelah itu Ali berlari kearah kamar mandi dan menutup pintu dengan keras. 

" Kok jadi deg deg kan gini sih " Ujar Prilly dalam hati. 


Aku merasa berdosaaaaaa.......  

Calla LilyWhere stories live. Discover now